Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DASAR

EKONOMI ISLAM

Materi Lembaga Keuangan Syariah 1


Oleh
Lina Marlina Susana, S.Pd.,M.ESy
Tujuan Hidup
Ada tiga hal pokok yang diperlukan untuk
memahami bagaimana mencapai tujuan hidup.
Falah sebagai Tujuan Hidup
Maslahah sebagai Tujuan Antara
untuk Mencapai Falah
 Maslahah adalah segala bentuk keadaan, baik material
maupun nonmaterial, yang mampu meningkatkan
kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling
mulia.
 Menurut as-Shatibi, maslahah dasar bagi kehidupan
manusia terdiri dari lima hal, yaitu agama (dien), jiwa
(nafs), intelektual (‘aqh), keluarga dan keturunan
(nash), dan material (wealth).
 Kelima kebutuhan ini adalah kebutuhan yang
mendasar, jika slaah satu saja tidak terpenuhi maka
kebahagiaan hidup tidak akan tercapai dengan
sempurna.
Permasalahan dalam Mencapai
Falah
Adanya berbagai keterbatasan, kekurangan dan
kelemahan yang ada pada manusia serta kemungkinan
adanya interdependensi berbagai aspek kehidupan
sering kali menjadi permasalahan besar dalam upaya
mewujudkan falah.
Permasalahannya adalah kekuruangan sumber daya
yang pada umumnya dikenal dengan istilah
“kelangkaan”. Namun, dalam hal ini, kelangkaan yang
dimaksud hanyalah “kelangkaan relatif” yaitu,
kelangkaan sumber daya yang terjadi dalam jangka
pendek atau dlaam area tertentu saja.
Penyebab kelangkaan relatif:
 Ketidakmerataan distribusi sumber daya
Sumber daya ini meliputi sumber daya alam maupun
manusia. Secara alamiah, Allah menganugerahkan
keberagaman pada ciptaan-Nya. Dalam jangka
pendek, keberagaman penciptaan ini seolah
menciptakan problem kelangkaan relatif,
 Keterbatasan manusia
Terlepas dari hakikta manusia yang diciptakan
sempurna dibanding dengan makhluk lainnya,
manusia sering kali memiliki keterbatasan dalam
memanfaatakan kemampuan yang dimiliki sehingga
tidak mampu memanfaatjan sumber daya secara
optimal.
Konflik antar tujuan hidup
Maksudnya, dalam berkehidupan adanya benturan
kepentingan antar individu. Misalnya, segelintir orang
yang memilih kebahagiaan akhirat diraih dengan
mengorbankan kebahagiaan dunia. Sehingga muncul
kelangkaan relatif yang disebabkan oleh perilaku
manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, ekonomi Islam mencakup 3
aspek dasar:
a.Konsumsi, yaitu komoditas apa yang
dibutuhkan untuk mewujudkan maslahah.
b.Produksi, yaitu komoditas yang dibutuhkan
itu dihasilkan agar maslahah tercapai.
c.Distribusi, yaitu bagaimana sumber daya dan
komoditas didistribusikan dimasyarakat agar
setiap individu dapat mencapai maslahah.
Islam, Ekonomi Islam, dan
Rasionalitas
Ekonomi sebagai Bagian Integral
dari Agama Islam
Untuk memahami hubungan antara
keduanya, perlu dipelajari bidang masing-
masing.
Agama menurut padangan Islam bukan
hanya berkaitan dengan spiritualitas, namun
agama merupakan serangkaian keyakinan,
ketentuan dan peraturan serta tuntutan moral
bagi setiap aspek kehidupan manusia, tetapi
mencakup semua aktivitas kehidupan.
Ekonomi, secra umum adalah sebagai hal
yang mempelajari perilaku manusia dalam
menggunakan sumber daya yang langka
untuk memproduksi barang dan jasa yang
dibutuhkan manusia
Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu
bagian da.ri agama Islam. Ekonomi
merupakan bagian integral dari agama islam.
Dalam ekonomi islam secara sadar dituntun
oleh ajaran Islam dan Sunnah dalam
memecahkan masalah ekonomi.
Pengertian dan Ruang Lingkup
Ekonomi Islam
Pada intinya, ekonomi Islam adalah suatu
cabang ilmu pegetahuan yang berupaya untuk
memandang, menganalisis, dan akhirnya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan
ekonomi dengan cara yang Islami.
Ruang lingkup ekonomi Islam menurut beberapa
ekonom adalah masyarakat Muslim atau Negara
Muslim sendiri. Namun, pendapat lain tidak
memberikan pembatasan seperti ini, melainkan
lebih kepada penekanan terhadap perspektif Islam
tentang masalah ekonomi umumnya.
Definisi Islam lainnya dari beberapa tokoh
terkemuka:
- Hanuzzaman (1984) dan Metwally (1995)
- Mannan (1993), Ahmad (1992) & Khan (1994)
- Siddiqie (1992) dan Naqvi (1994)
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa ekonomi Islam bukan hanya merupakan praktik
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan
komunitas muslim yang ada namun juga perwujudan
perilaku ekonomi yang didasarkan pada Islam.
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu dan Norma

Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal


yang penting dalam memahami terminologi :
1. Positive economics (membahas kenyataan yang
terjadi)
2. Normative economics (membahas apa yang
seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya
dilakukan
 Pernyataan normatif.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
tidak seharusnya semakin memburuk.

 Pernyataan positive.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
semakin buruk
Ekonomi konvensional
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.
2. Fakta ekonomi merupakan suatu
independen terhadap norma.
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan
fakta.
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg
bersifat independen, dan karena bersifat
objective dan akhirnya berlaku universal
 Contoh pernyataan :
Hukum penawaran,
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang
yang ditawarkan meningkat.
cateris paribus adalah pernyataan positif
Hukum tersebut berlaku karena para produsen
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya
produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum
adalah pernyataan normative
 Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan
pendekatan integratif antara normative economics
dan positif economics.
 Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam
etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus
menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika
lah yg harus menguasai ekonomi, bukan
sebaiknya)
Metodologi Ekonomi Islam
Konsep Rasionalitas Islam
 Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan
pada pertimbangan rasionalitas.
 Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-
kaidah logika & diterima akal serta diterima
secara universal
 Kaidah umum dan universal, sesuai dengan
universalitas islam dalam konsep ekonomi
Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.
b. tidak melakukan kemubaziran.
c. Berusaha meminimize resiko.
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Etika dan Rasionalitas Enomi Islam
 Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional
adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis
dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).
 Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku
ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral
perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam
bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh
kesepakatan sosial
Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam
 Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi
islami untuk mencari informasi agar dapat meraih
fallah.
 Sumber informasi meliputi dua hal :
1. ayat kauniyah (fakta empiris).
2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung
dari sang pencipta)
 Syariah diartikan sebagai seperangkat
peraturan atau ketentuan Allah untuk
manusia yg disampaikan melalui rasulNya
 Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal
mendasar :
1. keimanan.
2. moral.
3. fiqh (sumber hukum)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
 Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang
utama/pertama terdiri dari :
a. Al Quran.
b. Sunnah.
c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat
dalam Al Quran & Sunnah)

 Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah :


a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)
b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)
c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm
muncul hukum baru
d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
Kerangka Metodologi Ekonomi Islam

 Kebenaran & kebaikan.


 Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu
sosial.
 Objek ekonomi Islam
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam

Quran & Sunah

Ushul Fiqh & Qawaid

Akidah Syariah Akhlak

Fiqh Muamalah
Sejarah -Nilai Ekonomi Islam
Islam -Prinsip Ekonomi Islam

Metode Konsumsi
Deduksi

Produksi

Teori
Realitas Metode
Ekonomi
Distribusi
ekonomi Induksi

Makro Ekonomi
Syukron 

Anda mungkin juga menyukai