Anda di halaman 1dari 36

ANATOMI

FISIOLOGI
ORGAN
REPRODUKSI
WANITA
SUGIHARTI SSIT MKM
Bagian keras :
ANATO panggul
MI
REPROD
UKSI
WANITA Bagian lunak (alat
genetalia )
 Anatomi sistem reproduksi wanita dapat dibedakan atas
struktur dinding abdomen, organ genitalia eksterna,
struktur dinding pelvis dan organ genitalia interna.

 Struktur dinding pelvis terdiri dari struktur tulang yang


meliputi os sakrum, os.koksae, os.pubis, os.ischium,
os.illium dan struktur otot yang terdiri dari m.levator
ani, m.coccygeus, m.obturator internus dan m.piriformis.
Organ genitalia eksterna meliputi vulva yang
terdiri dari mons pubis, labia mayor, labia minor,
vestibulum vagina, klitoris, bulbus vestibuli dan
glandula vestibularis mayor
Organ genitalia interna meliputi: ovarium, tuba,
uterus dan vagina. Ovarium, tuba, uterus terletak
di dalam kavum pelvis
 vagina sebagian terletak di dalam kavum pelvis dan
sebagian lagi terletak pada perineum. Pudendum
terletak di sebelah ventral dan kaudal dari simfisis
osseum pubis.
ORGAN GENITALIA
EKSTERNA
1. VULVA
Struktur vulva terletak diatas os.pubis dan
meluas ke kaudal dibawah arkus pubis. Vulva
terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris dan struktur kelenjar yang
bermuara pada vestibulum vagina
Mons pubis
 Mons pubis atau mons veneris mengandung jaringan
lemak yang menutupi simpisis pubis, diliputi oleh
rambut
Labia Mayora
 Pada bagian posterior dari mons pubis terdapat
labia mayora yang juga terdiri dari jaringan lemak
yang diliputi oleh rambut.
 Labia mayora membentuk tepi lateral dari vulva dan
berukuran panjang ± 7-9 cm dan lebar ± 2-4 cm.
Permukaan superfisial dari labia mayora juga
dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora
 Labia minora merupakan struktur yang tidak berambut dan
berukuran panjang ± 5 cm dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
 Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri dari
jaringan lemak namun terdiri dari jaringan penyambung
yang memungkinkan mobilisasi dari kulit selama proses
sanggama.
 Labia minora akan bersatu pada bagian anterior menajadi
klitoris, sedangkan pada bagian posterior bersatu pada sisi
bawah dari glandula vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
 Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah oleh dua krura
yang melekat pada os pubis, disertai bagian dorsal yang terletak
diatas rami pubis.
 Muskulus ischiocavernosus ber-origo pada ischial tuberosities
dan permukaan bebas dari krura
Vestibulum
 Vestibulum merupakan struktur yang menyerupai biji almond
dan ditutupi disebelah lateral oleh labia minora.
 Pada vestibulum terdapat muara dari uretra, vagina, 2 duktus
kelenjar Bartholini dan 2 duktus kelenjar parauretral yang
disebut sebagai Skene ducts and glands.
VAGINA
 Merupakan saluran kopulasi yang menghubungkan vulva dan
uterus.
 Jika dilakukan inspeksi vagina melalui introitus vagina, maka
dapat dilihat dinding anterior dan posterior yang memiliki
midline ridge yang disebut sebagai kolum anterior dan posterior
PERINEUM
 Terdapat banyak struktur yang menyokong perineum,
diantaranya dapat dibedakan atas diafragma pelvis dan
diafragman urogenital
ORGAN GENITALIA INTERNA
UTERUS
 Uterus adalah sebuah organ muskuler dengan
bentuk, berat, dan dimensi yang sangat bervariasi,
tergantung pada stimulasi estrogen dan riwayat
persalinan.
 Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8 cm, lebar
4 - 5 cm serta tebal 3-4 cm dan tergantung pada
lig.latum.
 Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1
 Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan mempunyai
permukaan yang bundar.
 Korpus uteri: merupakan bagian yang utama, terletak
menghadap ke arah kaudal dan dorsal. Fasies vesikalis uteri
dipisahkan dari vesika urinaria oleh spasium uterovesikalis.
Fasies intestinalis uteri dipisahkan dari kolon sigmoid di bagian
kranial dan dorsal oleh excavatio rektouterina. Pada margo
lateralis melekat lig.latum uteri.
 Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-kira 1 cm.
Pada masa gravid bagian ini menjadi bagian dari korpus uteri
dan dalam klinis disebut ”segmen bawah rahim”
 Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan dorsal.
Merupakan bagian yang terletak antara isthmus uteri dan
vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII

 Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus.


 Fertilisasi terjadi pada tuba uterina
 tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan dapat dibagi menjadi
isthmus, ampula dan infundibulum
OVARIUM
 Ovarium merupakan sepasang organ yang terletak dekat pada pelvis
minor dan berukuran panjang 2,5 – 5 cm, lebar 0,7 – 1,5 cm dengan
berat 4 – 8 g.
 Ovarium berfungsi memproduksi oosit sesudah usia pubertas dan
juga menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu estrogen dan progesteron
I. Vesika Urinaria:
Lapisan VU:
1. Epitel transvaginal di bag dlam
2. Lapisan Submukosa
3. Lapisan penyangga sebelum otot
4. Otot detrusor VU:
- Bag dalam longitudinal
- Sirkuler & Oblik
5. Lapisan palingl luar ditutupi oleh serosa
atau peritoneum
Uretra:
Uretra sangat penting artinya u/ mempertahankan air seni dalam
VU :
Tentang fungsi uretra sebagai bagian dari alat perkemihan
wanita, dikemukakan bbrp jaringan penyangga sebagai
berikut:
- Sfingter urogenitalis
- Otot polos uretra
- Jaringan pembuluh darah submukosa uretra
- Mukosa uretra
- Jaringan ikat uretra
- Kelenjar pada uretra
II. Jaringan Penyangga Pelvis

1. Peritonium viseralis:
semua organ intraabdominal, untuk uterus VU
terdapat kelonggaran sehinga dapat berkembang
sesuai umur kehamilan tanpa gangguan rasa
sakit
2. Visero endopelvik fascia:
Adalah jaringan ikat PD serat & aliran kel yg
menghubungkan organ pelvis & ddg pelvis.
Fascia penting untuk menyagga uterus & vagina
dalam posisinya
Lanj….
3. Diagfragma pelvis:
Adalah M levator ani yg terbungkus oleh fascia.
Levator ani ini berfungsi unutk berkontraksi tonik untuk
menutup lumen, vagina & uretra

4. Membran Perineal & M Genitelia Eksterna:


Bag dpan diagfragma pelvis & di bawah tulang pubis
terdapat segitiga yg merpkn jar ikat & di bawahnya
terdapat M perineal transvag interna. Disebut membran
perineal. M genitelia eksterna sebagai penyangga organ
genitalia bersifat tidak langsung
Bagian Lunak pintu panggul:

1. Diagfragma pelvis : m levator ani (M. pubokoksigeus


dan M. ileokoksigeus)
2. Diagfragma urogenitalis :
A. Menutupi arkus pubis, ta:
a. A M T P Provunda
b. A M T P Supervisialis
c. Di dalam AP terdapat M rabhdosfingter
uretrae
Lanj….
B. M yang menutupi/menunjang diagfragma
urogenetal
a. M bulbokavernosus melingkari gen b.
MTP supervisialis
c. M ischiokavernosus
d. M sfingter ani eksternum
Bagian Lunak Pintu Bawah Panggul
DIGFRAGMA PELVIS ASAL INSERSI FUNGSI
(OTOT)

M Levator Ani Pubokoksigeus Tendon perinei Mencengkram rektum


P koksigeus Os pubis Ddg vagina Bgn dpn membentuk H.
P Vaginalis Ddg rektum Urogenitalis
P rektalis Korpus anokok
Iliokoksigeus
N. Sakralis (S3-S4) Iliokoksigeus Os koksigeum
M. Iskhiokoksigeus S. ishiadika Os sakrum Memperkuat dasar panggul
Lig sakrospinal
M Sfingter ani eks Subkutis Kel anus Menutup anus
T Perinei L ani Liganokoksigeus

M T P profunda Ramos osis iskii O Lempeng Melindungi gerbang M Levator


N. Pudendalis A pubis ani
M T P S Supervisialis Bentuk cincin Sbgn ke ten Mendukung M T P S
N. Pudendalis perinei
M Iskiokavernosus R O iskii Korpus Membantu saat ejakulasi
N Pudendalis kevernosus
M Bulbokavernosus Tendineum perinei Menempel pda c Membantu saat orgasme
N Pudendalis kevernosus klitoris
Posisi & Mobilitas Vesika
Urinaria-Uretra
Posisi & Mobilitas

Ureter yg keluar dari ginjal retroperitoneal ditutupi jar ikat


yg longgar shg mobilitas tidak terganggu & bebas untuk
mengalirkan urine kedalam VU. Di bag distal, menyilang
art uterina agak terfiksasi jar ikat ligamenthum kardinale.
Lanj….
Posisi uretra ditentukan oleh hub ospubis dgn ligamenthum
pubouretral & kaitannya dgn M levator ani. Uretra di atas 3
cm di belkng simfisis pubis & di atas dari insersio lig
pubouretral pada tepi bawah tulang pubis. Posisi ini
dipertahankan Oleh aktivitas M levator ani.
Lanj….
Mobilitas VU dalam menampung urine 2/3 bag atas uretra
bersifat lebih aktif pada saat berkemih karena relaksasi M
levator ani dapat terjadi penurunan uretra setelah air
berkemih akan mengembalikan leher VU & sudut antara
ddg belakangnya.
Lanj…
Lapisan Penyangga Uretra:
1. Ikatan fasialis
2. Ikatan muskulus
Lanj…
Fungsi ke2 ikatan ini:
1. Mempertahankan posisi leher VU pada t4nya
2. Bila otot relaks saat berkemih menyebabkan leher VU
memutar kebelakang
3. Bila berkontarkasi saat selesai berkemih posisi VU akan
kembali lagi Fungsi kontraksinya akan membuka leher
VU relaksasi – menutup leher VU

Anda mungkin juga menyukai