Anda di halaman 1dari 53

Faringitis, Tonsilitis, Adenoid Tonsilitis

Roziq Bagas Maulana


SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK DAN BEDAH KEPALA LEHER 19710114
RSUD dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2020
Pembimbing
Pembimbing ::
dr.
dr. Betty
Betty Ariyanti
Ariyanti Sp.THT-KL
Sp.THT-KL
Faringitis Tonsilitis Adenotonsilitis
Faringitis

Faringitis adalah suatu infeksi


karena virus atau bakteri pada
tenggorokan atau faring yang
disebabkan oleh bakteri
penyebab radang tenggorokan
yaitu staphylococcus aureus
atau streptococci.
Anatomi Faring
Etiologi

Radang ini bisa disebabkan Faringitis biasanya paling Faringitis dapat menular
oleh virus atau bakteri dan banyak disebabkan oleh bakteri melalui droplet infection dari
juga bisa karena daya tahan staphylococcus aureus atau sekret hidung dan ludah orang
tubuh yang melemah. streptococci. yang menderita faringitis.
FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor Internal Faktor Eksternal

• Musim • Anemia kurang zat


• Cuaca besi
• Temperatur • Avitaminosis A
• Polusi • Alergi
• Debu • Imunodefisiensi
• Pemakaian AC • Konsumsi alkohol
PENYEBAB

VIRUS BAKTERI

1. Rhinovirus
1. Sterpococcus pyogens
2. Coronavirus
2. Streptococcus grup A
3. Virus influenza
3. Streptococcus grup C dan G
4. Virus parainfluenza
4. Neisseria gonorrheae
5. Adenovirus
5. Corynebacterium
6. Herpes simplex tipe 1 dan 2
diphtheriae
7. Cytomegalovirus
6. Treponema pallidum
8. Virus Epstein-Barr
PATHWAYS
Faringitis

Faringitis akut Faringitis kronik


Faringitis akut

Keradangan akut mukosa faring


dan jaringan limfoid di dinding
faring atau peradangan pada
faring yang kurang dari 7 hari
dan kadang disebut juga radang
tenggorokan.
ANAMNESIS
Gejala
1. Demam
2. Tenggorokan terasa
kering dan panas
3. Nyeri menelan
4. Nyeri menjalan
sampai telinga
5. Sakit kepala
6. Malaise
PEMERIKSAAN FISIK

1. Mukosa faring tampak hiperemi,


odema terutama didaerah lateral
faringeal band,kadang terdapat
mukopus.
2. Sekret yang terbentuk awalnya
bening, lama kelamaan kental
berwarna kuning.
3. Granul tampak lebih besar dan
merah.
TERAPI
1. Self limiting disease : istirahat,
makan lunak, minum hangat,
analgesik antipiretik yaitu
parasetamol 3 x 500 mg (anak-anak
10mg/kgBB/dosis, 3-4x sehari),
obat kumur benzydamin gargel.
2. Antibiotika: phenoksimetilpenisilin
4x500mg, amoksisilin 3x500mg.
Diagnosa banding : Tonsilitis

Komplikasi :
1. Lokal : sinusitis, otitis media akut, laringitis,
bronkitis, pneumonia.
2. General : meningitis, ensefalitis, miokarditis.
Faringitis kronis

Peradangan kronik yang berasal dari


mukosa faring akibat infeksi ,alergi,
iritasi kronik dan biasanya sudah
berlangsung dalam waktu yang lama.
ANAMNESA
Gejala
1. Tenggorokan
terasa tidak enak,
kering dan gatal
2. Lendir kental
3. Rasa seperti ada
benda asing
PEMERIKSAAN FISIK
1. Mukosa faring mengalami kongesti
disertai lendir yang melekat pada
mukosa faring (hipersekresi)
2. Jika disertai hipertrofi jaringan
limfoid di dinding posterior mukosa
faring maka menjadi faringitis
kronik hipertrofikan.
3. Jika mukosa faring kering, tipis,
dan tidak mengkilat maka menjadi
faringitis atrofikans (pharyngitis
sisca)
TERAPI
1. Karena virus : aspirin atau asetaminofen
dan istirahat baring
2. Karena bakteri : penisilin G 200.00-500.000
unit, 3-4 kali sehari selama 10 hari.
3. Menghilangkan penyebab atau kausa
( alkohol, rokok)
4. Jaringan limfoid yang hipertrofi dikaustik
dengan larutan AgN03 10%
5. Obat kumur dan tablet hisap yaitu hanya
mengurangi rasa kering dan tidak enak
pada kerongkongan.
Tonsilitis

Tonsilitis adalah suatu peradangan


pada tonsil palatina yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus dan beberapa faktor
predisposisi lain.
Anatomi Tonsil
Etiologi

Streptokokus beta Streptokokus Streptokokus


hemolitikus viridian piogenes

Stafilokokus Hemophilus Bakteri gram


influenza negative → jarang

pneumokokus
FAKTOR PREDISPOSISI

Higiene
Pengaruh
mulut yang
cuaca (udara
buruk
Pengobatan dingin,
tonsilitis akut lembab, suhu
yang tidak berubah-
adekuat ubah)

Rangsangan kronik Alergi (iritasi


(rokok, makanan) kronik dan
Dan keadaan umum alergen)
(kurang gizi, kelelahan
fisik)
TONSILITIS

Tonsilitis
Tonsilitis akut
kronik
Tonsilitis akut

Infeksi akut pada jaringan tonsil atau


tonsila palatina (Amandel) yang
disebabkan oleh virus, tersering yaitu
virus Epstein Barr dan untuk bakteri
yang tersering yaitu Haemofillus
influenza dan streptococcus beta
hemolitycus.
ANAMNESA
Gejala
1. Demam tinggi
2. Disfagia/odinofagi
3. Tanda airway
obstruction
seperti pernafasan
mulut, snoring
4. Malaise
5. Otalgia
PEMERIKSAAN FISIK

1. Tonsil hiperemi, edema dengan sekret detritus


(folikularis) atau kanal (lakunaris) atau
membran (membranosa).
2. Tonsil membesar dan kongesti mendekati
Folikularis
midline dengan edema uvula dan palatum
molle (tonsililitis akut parenkimatosa)
3. Kelenjar getah bening jugulodisgastrikus
membesar dan nyeri tekan.
4. Suara penderita seperti mulut penuh dengan
makanan (plummy voice)
5. Mulut berbau busuk (foetor ex ore)

Lakunaris
TERAPI
1. Self limiting disease : istirahat, makan
makanan lunak, minum hangat, analgetik
antipiretik: paracetamol 3x500mg (anak-
anak 10 mg /kgbb/dosis, 3-4 sehari), obat
kumur benzydamin gargel.
2. Antibiotika : phenoksimetilpenisilin 4x500
mg atau amoxcicilin 3x500 mg
3. Tonsilektomi : pengnangkatan amandel
Diagnosa banding : Difteri tonsil, angina agranulositosis

Komplikasi :
1. Lokal : tonsilitis kronik, peritonsilitis, abses peritonsil, abses parafaring, otitis media akut
2. Sistemik : glomerulonefritis, penyakit jantuk rematik, endokarditis.
Tonsilitis
kronik

Peradangan kronik dari tonsila


palatina yang merupakan kelanjutan
dari tonsilitis akut yang tidak sembuh.
ANAMNESA
Gejala
1. Nyeri telan ringan sampai hebat
kalau terjadi eksaserbasi akut
2. Rasa mengganjal di tenggorokan
3. Foetor ex ore/ mulut bau busuk
4. Hidung buntu disertai ngorok jika
ada pembesaran adenoid
5. Kesulitan menelan dan ngorok
PEMERIKSAAN FISIK

1. Tonsil membesar, hiperemi, kripte melebar,


terdapat detritus dengan atau tanpa ditekan
(tipe folikular kronik)
2. Tonsil kecil tetapi menekan arkus anterior
dengan mengeluarkan pus atau material
Kripta melebar
seperti keju (tipe fibronik kronik)
3. Arkus faring hiperemi dibandingkan dengan
mukosa faring →tanda penting infeksi tonsilitis
kronik.
4. Adenoid face
5. Fenomena palatum mole negatif.

Adenoid face
TERAPI
1. Terapi konservatif : menjaga kesehatan,
diet, pengobatan jika ada infeksi gigi,
hidung dan sinus.
2. Tonsilektomi/adenotonsilektomi.
Komplikasi :
1. Lokal : abses peritonsilar, abses retrofaring, otitis media
akut
2. Sistemik : glomerulonefritis akut, poliartritis rematik,
endokarditis, septikemia
Adenotonsilitis

Suatu infeksi dari tonsil dan


adenoid
Anatomi Tonsil dan
Adenoid
Etiologi

Streptokokus beta Streptokokus Streptokokus


hemolitikus grup A viridian piogenes

Stafilokokus pneumokokus Bakteri gram


negative → jarang
FAKTOR PREDISPOSISI

Higiene
Pengaruh cuaca
mulut yang
(udara dingin,
buruk
Pengobatan lembab, suhu
tonsilitis akut berubah-ubah)
yang tidak
adekuat

Rangsangan kronik Alergi (iritasi kronik


(rokok, makanan) dan alergen)
Dan keadaan umum (kurang
gizi, kelelahan fisik)
ADENOTONSILITIS

Adenotonsilitis Adenotonsilitis
akut kronik
Adenotonsilitis
akut

Infeksi akut pada jaringan adenoid


dan tonsil yang disebabkan oleh
bakteri, virus beserta alergi. Yang
umumnya terdapat pada bayi sampai
anak dengan usia kurang dari 12
tahun.
ANAMNESA
Gejala
1. Demam tinggi
sampai kejang
2. Hidung tersumbat
3. Anak rewel
4. Biasanya terjadi
dengan tonsilitis
akut
PEMERIKSAAN FISIK

1. Pada pemeriksaan Rhiniskopi anterior


didapatkan adanya odem pada adenoid
disertai hiperemis dan terkadang tertutup
sekret.
TERAPI
1. Adenotonsilektomi.
2. Jika terjadi eksaserbasi akut maka diberi
antibiotik golongan penisilin (amoksisilin
50-100 mg/kgbb selama 5-10 hari
Adenotonsilitis
kronik

Radang kronis pada tonsila palatina


dan adenoid. Pada anak mungkin
disebabkan karena menderita ispa
atau karena adenotonsilitis akut yang
tidak diterapi adekuat dan dibiarkan.
ANAMNESA
Gejala
1. Nyeri tenggorokan
2. Nyeri telan ringan
3. Mulut berbau
4. Badan lesu
5. Demam
6. Nafsu makan menurun
7. Anak mendengkur dan
sering mengantuk
PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan radiologi x-foto soft tissue


nasofaring dan adenoid untuk melihat adanya
pembesaran pada adenotonsilitis kronis
2. Pemeriksaan ASTO
Komplikasi :
1. Faringitis
2. Bronchitis
3. Sinusitis kronik
4. Otitis media kronik
5. Otitis media supuratif kronik
6. Komplikasi secara hematogen dan limfogen.

Anda mungkin juga menyukai