Anda di halaman 1dari 10

Penatalaksanaan Fraktur zygomatic-

maxillary
Drg. Farina Pramanik
Drg. Chrisna Ardhya Medika
Case
• Laki-laki dengan umur 40 tahun
• Dengan keluhan utama ketidakmampuan dalam mengunyah setelah
mengalami kecelakaan sejak 8 hari lalu
• Pasien jatuh dari tempat yang tinggi dan mengalami cedera di
wajahnya. Sesaat setelah kecelakaan ada bengkak besar di wajahnya
di kedua sisi dan keluarnya darah dari hidungnya. Juga mengeluhkan
rahang atasnya bergerak setiap kali mencoba mengunyah.
Pemeriksaan Klinis
• Pada malar kanan menonjol tertekan, dan ekimosis
periorbital kanan dan perdarahan subkonjungtiva.
• Beberapa jahitan ditemukan pada laserasi
sepanjang 3 cm di kanan daerah supraorbital
(Gambar 2).
• Gerakan bola mata normal ke segala arah di kedua
sisi.
• Terdapat step tulang pada jahitan frontozigomatik
kanan dan paresthesia di atas daerah infraorbital
bilateral.
• Secara intra oral, rahang atas terlihat mengambang,
dengan maloklusi dicatat open bite anterior dan
posterior di kedua sisi dan tidak adanya interdigitasi
normal pada gigi atas dan bawah (Gambar 3).
• Pada saat membuka mulut dengan jarak interincisal
maksimum 27 mm
Pemeriksaan Radiografi
• Untuk pemerikasaan radiograf menggunakan
postero-anterior dan lateral, dan oksipitomental
• Dengan menunjukkan fraktur pada
frontozigomatik kanan dan pada pterigomaksilaris
secara bilateral, fraktur minimal pada
frontozigomatik kiri, dan tampaknya fraktur
orbital inferior kanan (Gambar 4).
• Pada pemerikasaan radiografi dengan
orthopantomogram tidak terdapat kelainan pada
mandibula
• Diagnosisnya adalah fraktur Kompleks zygomatik
kanan dan fraktur Le Fort I bilateral pada rahang
atas.
Management Operasi
• Operasi yang direncanakan untuk
merekonstruksi wajah
• reduksi terbuka dan fiksasi internal
menggunakan miniplates dan
• sekrup untuk memperbaiki zigoma
kanan
• Fiksasi rahang atas di kedua sisi, dan
eksplorasi koronoid kanan mandibula
untuk membataskan pergerakan proc.
koronoid yang dapat membuat fraktur
lengkung zygomatic sekunder.
Kontrol 1 minggu
• Masih terasa parestesia di atas
kulit infraorbital
• Bukaan mulut tetap sama seperti
sebelum pembedahan dan
rahang atas serta oklusi stabil.
• Radiografi postero-anterior pasca
operasi menunjukkan orientasi
pelat mini sepanjang penopang
midfasial (Gambar 8).
Kontrol 1 bulan
• Pada kontrol satu bulan pasca operasi,
pasien tidak mengeluh sakit atau
kesulitan dalam makan, dan sangat puas
dengan penampilannya.
• Sensasi parastesi sudah berakhir pada
kulit infraorbitalnya di kedua sisi.
• Secara klinis, masih ada sedikit
pembengkakan di daerah infraorbital
• Pemerikasaan intraoral, rahang atas stabil
• Bukaan mulut pasien menunjukkan
normal jarak interincisal maksimum 35
mm (Gambar 9).
Kesimpulan
• Fraktur kompleks zygoma memiliki ciri khas tanda klinis mendatar dari menonjol
normal di daerah malar, terutama pada cedera kompleks zygomatic dengan jumlah
kasus 70-86 %.
• Tanda-tanda khas lain dari fraktur zigoma yaitu operasi mandat adalah diplopia,
trismus, dan paresthesia dari kulit infraorbital. Diplopia biasanya disebabkan oleh
fraktur dasar orbital yang mengakibatkan terjebaknya lemak periorbital dari otot
ekstraokuler.
• Trismus yang terjadi pada fraktur zygoma kompleks yang disebabkan oleh
pergeseran medial lengkung zygomatik yang menimpam proc. Koronoid mandibula
yang mengakibatkan restriks gerakan mandibula.
• Paraesthesia saraf infraorbital juga sering ditemukan pada fraktur kompleks
zygomatik dalam bentuk robekan atau kompresi oleh jaringan sekitarnya
Kesimpulan
• Diagnosis fraktur Le Fort I bilateral pada rahang atas dalam kasus ini
berdasarkan pada temuan klinis dan radiologis.
• Saat pasien datang 8 hari setelah kecelakaan beberapa tanda klinis
dan gejala fraktur rahang atas mungkin telah hilang.
• Satu-satunya tanda klinis dari fraktur Le Fort I yang ditunjukkan oleh
pasien open bite anterior dan posterior dan di rahang atas yang
mengambang.
• Temuan radiologis yang mendukung Fraktur Le Fort I merupakan
gambaran oksipito-mental yang menunjukkan diskontinuitas tulang di
daerah penopang rahang atas zygomatik secara bilateral

Anda mungkin juga menyukai