Anda di halaman 1dari 44

Konsep Dasar

Berpikir Kritis

Dian Taviyanda, S.Kep., Ns., M.Kep


Pendahuluan
• Perawat merupakan profesi yang memberikan
pelayanaan kesehatan dengan menerapkan
prinsip-prinsip ilmiah sesuai dengan jangkauan
teknologi terkini kepada pasien.
• Penerapan prinsip ilmiah dalam memberikan
pelayanan kesehatan tentunya memerlukan
dasar pengetahuan yang kuat dan
pengalaman, sehingga keputusan yang
dihasilkan adalah yang terbaik untuk pasien.
Pengertian
• Berpikir adalah aktivitas yang sifatnya mencari
ide atau gagasan dengan menggunakan
berbagai ringkasan yang masuk akal.
• Berpikir Kritis adalah proses kognitif yang aktif
dan terorganisasi yang digunakan untuk
mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran
terhadap orang lain.
Tehnik berpikir
• Berpikir Autistik (melamun)
• Berpikir Realistik (situasi nyata)
• Berpikir Kreatif (Inovasi baru)
Kemampuan kognitif, sikap, otonom dan
percaya diri sendiri
• Berpikir Evaluatif
Berikut tahapan-tahapan perkembangan
berpikir menurut Piaget :
• Tahap sensorimotor
• Pada tahap ini, bayi membangun suatu
pemahaman tentang dunia dengan
mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman
sensor (seperti melihat dan mendengar)
dengan tindakan-tindakan motorik fisik, yang
disebut dengan sensorimotor
Tahap Praoperasional
(2-7 Tahun)
• Pada tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia
dengan kata-kata dan gambar-gambar.
• Pemikiran simbolis melampaui hubungan sederhana
antara informasi sensor dan tindakan fisik.
• Akan tetapi, walaupun anak-anak prasekolah dapat
secara simbolis melukiskan dunia, menurut Piaget,
mereka masih belum mampu untuk melaksanakan
apa yang disebut “operasi”- tindakan mental yang
diinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak
melakukan secara mental apa yang sebelumnya
dilakukan secara fisik.
Tahap operasional konkret
(7-11 Tahun)

• Pada tahap ini anak-anak dapat melaksanakan


operasi, dan penalaran logis menggantikan
pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat
diterapkan ke dalam contoh-contoh yang spesifik
atau konkret. Misalnya, pemikiran operasional
konkret tidak dapat membayangkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyelasaikan
suatu permasalahan aljabar, yang terlalu abstrak
untuk dipikirkan pada tahap perkembangan ini.
Tahap operasional formal
(11-15 Tahun)
• Pada tahap ini individu melampaui dunia nyata,
pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara
abstrak dan lebih logis.
• Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak,
anakanak remaja mengembangkan gambaran keadaan
yang ideal.
• Mereka dapat berpikir seperti apakah orang tua yang
ideal dan membandingkan orang tua mereka dengan
standard ideal ini.
• Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-
kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum
terhadap apa yang dapat mereka lakukan
• Dalam memecahkan masalah, pemikir
operasional formal ini lebih sistematis,
mengembangkan hipotesis tentang mengapa
sesuatu terjadi seperti itu, kemudian menguji
hipotesis ini dengan cara deduktif (penalaran)
Proses berpikir
PEMBENTUKAN PENGERTIAN /
KONSEP

PEMBENTUKAN PENDAPAT

PENARIKAN KESIMPULAN
Pembentukan Pengertian
• Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah
obyek yang sejenis.
• Membanding-bandingkan ciri tersebut
• Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan,
membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki,
menangkap cirri-ciri yang hakiki.
Pembentukan Pendapat
• Menggabungkan atau memisah beberapa
pengertian menjadi suatu tanda yang khas
dari masalah itu
• Pendapat dibedakan menjadi tiga macam:
1. Pendapat Afirmatif (positif), yaitu pendapat
yang secara tegas menyatakan sesuatu,
misalnya si Ani itu rajin, si Totok itu pandai,
dsb.
2. Pendapat Negatif, yaitu pendapat yang
secara tegas menerangkan tidak adanya
sesuatu sifat pada sesuatu hal, misalnya si
Ani tidak marah, si Totok tidak bodoh, dsb.
3. Pendapat Modalitas (kebarangkalian),
yaitu pendapat yang menerangkan
kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat
pada suatu hal, misalnya hari ini mungkin
hujan, si Ali mungkin tidak datang, dsb.
Pembentukan Keputusan
• Menggabung-gabungkan pendapat tersebut.
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk
membentuk pendapat baru berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah ada
Berpikir dan Proses Belajar
• Belajar merupakan suatu proses
ketika individu berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman,
latihan atau pun proses pembiasaan.
Taksonomi sasaran/ tujuan pembelajaran
menurut bloom :
• Domain Kognitif
• Domain Afektif
• Domain Psikomotorik
Jenjang Perilaku kognitif :
• Tahu (Know)
• Pemahaman (Comprehension)
• Penerapan (Application)
• Analisis (Analysis)
• Sintesis (Synthesis)
• Evaluasi (Evaluation)
Ketrampilan Berpikir Kritis
KETRAMPILAN APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

INTERPRETASI Lakukan pengumpulan data secara sistematis.

ANALISIS Berpikirlah terbuka dalam melihat data informasi klien

KESIMPULAN Lihat arti dari data yang anda punya dan apakah signifikan

EVALUASI Lihatlah situasi secara objektif

PENJELASAN Jelaskan penemuan dan kesimpulan yang anda buat

PENGONTROLA Lihat kejadian yang telah anda alami


N DIRI
Konsep untuk pemikir yang kritis
KONSEP PERILAKU BERPIKIR KRITIS
Melihat Jelas Carilah arti sebenarnya dari sebuah situasi
Berpikiran Toleransi terhadap pendapat lain, sensitif terhadap
Terbuka kemungkinan pemikiran anda sendiri, menghormati
pendapat orang lain
Berpikir Analitis Analisis situasi yang berpotensi menjadi masalah
Sistematis Selalu terorganisasi, fokus ; bekerja keras dalam setiap
pekerjaan
Percaya Diri Percaya pada proses penjelasan anda sendiri
Rasa Ingin Tahu Mau mendapatkan pengetahuan dan belajar menjelaskan
walaupun penerapan pengetahuan yang kita lakukan
tidak selalu baik
Dewasa Solusi multipel dapat diterima
BERPIKIR DAN BELAJAR
Membandingkan Taksonomi
Bloom dalam Berpikir Kritis
Taksonomi Bloom tentang domain kognitif:

• Knowledge (Pengetahuan)
Lebih
superfisial
• Comprehension (Pemahaman)
• Application (Penerapan)
• Analysis (Analisis)
Lebih
• Synthesis (Sintesis) mendalam

• Evaluation (Evaluasi)
Membandingkan Taksonomi
Bloom dalam Berpikir Kritis
Berpikir Kreatif Berpikir Kritis
Sintesis Evaluasi

Analisis
Penerapan
Pemahaman

Pengetahuan
Perbedaan proses belajar
aktif dan pasif
Belajar Aktif Belajar Pasif
Belajar apa saja dari setiap Tidak dapat melihat adanya
situasi potensi belajar

Menggunakan apa yang anda Mengabaikan kesempatan


pelajari untuk keuntungan anda untuk berkembang dari suatu
pengalaman belajar

Mengupayakan agar segalanya Membiarkan segalanya terjadi


terlaksana

Bersandar pada kehidupan Menarik diri dari kehidupan


• Proses belajar merupakan aplikasi dari proses
berpikir karena dalam proses belajar terjadi
proses mengingat dan menyimpan data
dengan baik.
• Penyimpanan data atau proses mengingat ini
dilakukan dalam waktu (short term memory)
atau waktu (long term memory)
OTAK MANUSIA
MASUKAN KELUARAN
(MEMORI)

Short Term Memory Long Term Memory

Pengolahan dan
Penerimaan stimulasi
peyimpanan

Proses belajar
Proses Pembelajaran
individual
Proses Pembelajaran
• Pada Proses ini semua pengetahuan yang
masuk kedalam memori jangka pendek akan
tersimpandalam memori seseorang.
• Kuat Lemahnya kemampuan otak manusia
menyimpan informasi yang masuk sangat
tergantung pada kuat lemahnya stimulus yang
dapat diterima oleh otak.
Proses Belajar
• Pada Proses ini pengetahuan yang tersimpan
dalam memori jangka pendek akan
dipindahkan ke dalam memori jangka panjang
apabila pengetahuan tersebut sering
digunakan atau dipanggil keluar dari memori
sesoorang
• Proses belajar terjadi jika terdapat interaksi
antara peserta belajar melalui salah satu jenis
atau gabungan beberapa alat indranya dengan
satu jenis belajar berasal atau lebih stimulasi
belajar dari beberapa sumber belajar sehingga
proses belajar dapat berlangsung dengan
efektif dan efisien
Aliran Kognitivisme
Menurut Piaget
• Asimilasi (Proses penyatuan, pengintegrasian)
• Akomodasi (Pemakaian / aplikasi dalam situasi
yang baru dan spesifik)
• Ekuilibrasi (penyeimbangan/penyesuaian
berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi)
Tingkatan Pemikiran kritis dalam
keperawatan

Tk 3
Komitmen

Tk 2
Kompleks

Tk 1
Dasar
Tingkat Dasar
• Seseorang mempunyai kewenangan untuk
menjawab setiap masalah dengan benar
• Penikiran ini harus berdasarkan pada
kenyataan yang terjadi dengan berpegang
pada berbagai aturan atau prinsip yang
berlaku.
Tingkat Kompleks
• Seseorang akan lebih mengakui banyaknya
perbedaan pandangan dan persepsi
• Pengalaman dapat membantu seseorang
menambah kemampuannya untuk
melepaskan ego / kekuasaannya untuk
menerima pendapat orang lain kemudian
menganalisis dan menguji alternatif secara
mandiri dan sistematis.
Tingkat Komitmen
• Perawat sudah memilih tindakan apa yang
dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dari
berbagai alternatif pada tingkat kompleks
Berpikir dan belajar saling mempengaruhi,
ditunjukkan oleh :
• Berpikir merupakan salah satu penentu
keberhasilan belajar karena dalam berpikir
terjadi proses mengingat, mengolah dan
menyimpan informasi.
• Berpikir mempunyai hubungan yang erat
dengan bahasa. Bahasa digunakan supaya
dapat bekerja sama, berinteraksi.
• Dalam membatu perkembangan berpikir
seseorang, hendaknya bukan hanya dengan
memberi pengertian sebanyak-banyaknya,
tetapi memberi kata kunci atau membuat peta
pikitan (brain mapping).
• Metode pemecahan masalah sangat penting
dikembangkan karena sangat cocok untuk
mengembangkan kemampuan berpikir
seseorang.
• Pengetahuan yang siap pakai seperti buku
sumber, media pembelajaran dll sangat
membantu seseorang untuk berpikir dengan
cepat dan tepat .
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
• Interpretasi – kategorisasi,
dekode, mengklarifikasi makna
• Analisis – memeriksa gagasan,
mengidentifikasi argumen,
menganalisis argumen
• Evaluasi – menilai klaim
(pernyataan), menilai argumen
• Inferensi – mempertanyakan klaim,
memikirkan alternatif (misalnya,
differential diagnosis), menarik
kesimpulan, memecahkan masalah,
mengambil keputusan
• Penjelasan – menyatakan masalah,
menyatakan hasil, mengemukakan
kebenaran prosedur, mengemukakan
argumen
• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi
diri
Keterampilan Berpikir Kritis

• Memahami hubungan-hubungan logis


antar gagasan
• Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan
mengevaluasi argumen
• Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan
umum dalam pemberian alasan
• Memecahkan masalah secara sistematis
• Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan
gagasan
• Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-
nilai diri sendiri
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan
Bukan Pemikir Kritis
• Pemikir kritis
- Cepat mengidentifikasi informasi yang
relevan, memisahkannya dari informasi
yang irelevan
- Dapat memanfaatkan informasi untuk
merumuskan solusi masalah atau
mengambil keputusan, dan jika perlu
mencari informasi tambahan yang relevan
• Bukan pemikir kritis
-Mengumpulkan fakta dan informasi,
memandang semua informasi sama
pentingnya
-Tidak melihat, menangkap, maupun
memikirkan masalah inti
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai