PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi
dengan tugas langsung di Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan
Instansi Pemerintahan setempat. Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh di kampus. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud
relevansi antara teori yang didapat selama di perkuliahan dengan praktik yang
ditemui baik dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah. Praktik kerja
lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi yang cepat berubah.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan menambah kemampuan untuk
mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial
mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk
aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya. Dalam dunia kerja, setiap
perusahaan atau instansi memiliki aturan dan kebijakan yang berbeda. Dalam
perkuliahan mahasiswa mendapat pengetahuan yang berupa teori yang diiringi
dengan sedikit praktik. Hal ini tidak cukup, karena ilmu yang didapatkan juga
harus diiringi dengan praktik yang direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa dituntut agar
dapat memperluas pengetahuan dan informasi terhadap bidang yang ditekuni
atau dipelajari.
1
Universitas Nusantara PGRI Kediri merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
terampil, professional, dan siap kerja. Oleh karena itu dituntut agar selalu
menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kondisi perkembangan
lapangan kerja, sehingga mahasiswa dapat menghadapi berbagai kendala yang
mungkin akan terjadi pada lingkungan kerjanya di kemudian hari.
Fakutas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi Universitas Nusantara
PGRI Kediri merupakan salah satu jurusan program non-kependidikan yang
mengarah pada ilmu-ilmu murni yang berhubungan dengan bidang ekonomi,
untuk itu perlu adanya media penerapan ilmu-ilmu murni di lapangan dalam
bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diharapkan nantinya mahasiswa
ekonomi dapat bersaing dalam masyarakat dan dapat menciptakan sarjana
ekonomi yang memahami konsep tentang kajian ekonomi, memahami
implikasi sosial bidang ilmunya, dan mampu menyeseuaikan diri terhadap
perkembangan zaman serta memahami kebutuhan masyarakat dalam
menciptakan peluang-peluang bagi perkembangan IPTEK.
Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) maka diharapkan akan
ada tolak ukur kesesuaian antara Universitas Nusantara PGRI Kediri sebagai
sumber daya tenaga kerja dengan perusahaan atau instansi lain yang menjadi
pasar tenaga kerja.
Menimbang hal tersebut di atas serta berdasarkan persyaratan yang
diberikan Program Studi Akuntansi mengenai pemilihan objek PKL, yaitu
agar objek PKL yang dipilih memiliki keterkaitan dengan ilmu yang diperoleh
di bangku kuliah.
Salah satu instansi atau lembaga yang dipilih penulis sebagai tempat
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah Rumah Sakit Aura Syifa Kediri
tepatnya di ruang administrasi dan kasir. Rumah Sakit Aura Syifa Kediri
merupakan instansi swasta yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan
2
masyarakat. Rumah Sakit Aura Syifa ini memiliki system informasi yang
biasa disebut SIM RS yang cukup baik dan canggih.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka saya pada tanggal 01 September
sampai dengan 30 September 2021 telah melakukan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri yang beralamat di Jl. Joyoboyo No.
42 Dlopo Kediri. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan ajang bagi
mahasiswa untuk mengkaji, melihat dan mengaplikasikan teori-teori yang
telah didapat dari proses perkuliahan. Pengetahuan teori yang telah diterima
pada bangku perkuliahan tersebut diharapkan mampu menyesuaikan berbagai
masalah yang sering timbul didalam praktik langsungnya/lapangan. Dan pada
akhirnya dengan pengalaman yang diperoleh dari hasil Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dapat diterapkan setelah mahasiswa benar-benar terjun di
masyarakat dan bisa menjadi tenaga ahli bidang ekonomi yang profesional.
3
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Memenuhi persyaratan dalam penyelesaian perkuliahan semester 7
(tujuh) pendidikan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Nusantara PGRI Kediri.
b. Menambah wawasan di dunia kerja.
c. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman kerja sebelum
terjun ke bidang yang sesungguhnya.
d. Mengembangkan dan mengimplementasikan semua ilmu yang telah
didapat di perkuliahan.
2. Bagi Universitas :
a. Diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik dengan
perusahaan/instansi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Dapat menghasilkan mahasiswa yang siap bekerja dengan kemampuan
dan pengetahuan yang baik dan terampil.
3. Bagi instansi tempat PKL
a. Sebagai sarana penghubung kerjasama antara instansi atau perusahaan
dengan lembaga perguruan tinggi khususnya bagi mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.
b. Berdasarkan hasil laporan PKL mahasiswa dapat dijadikan bahan
masukkan instansi untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa
yang akan datang.
c. Menumbuhkan kerjasamayang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terlibat.
d. Dapat meminimalisir kesibukan kerja dengan adanya mahasiswa PKL
yang membantu.
4
BAB II
TEMUAN DATA
5
menuju kesembuhan bersama Rumah Sakit Aura Syifa. Dan juga memiliki
falsafah “Hommy Hospital”.
Dengan seiringnya berjalannya waktu, Rumah Sakit Aura Syifa
menjadi Rumah Sakit Umum yang menerima pasien umum, BPJS, KIS,
dan Ausaransi lainnya. Di Rumah Sakit Aura Syifa juga ada banyak
Dokter Spesialis yang handal. Saat masa pandemic seperti ini, Rumah
Sakit Aura Syifa juga sudah menyediakan ruang isolasi bagi pasien
covid19.
6
5. Tujuan Rumah Sakit Aura Syifa
“Mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal
dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.”
Tujuan dari kegiatan didirikannya Rumah Sakit adalah sebagai sarana
upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian Rumah Sakit didirikan dan diselenggarakan dengan tujuan
utama memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk acuhan perawatan,
tindakan medis dan diagnostik serta upaya rehabilitasi medis untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Pemenuhan kebutuhan untuk pasien ini tentu
didasarkan atas batas-batas kemampuan Rumah Sakit.
7. Pengorganisasian
Rumah sakit Aura Syifa merupakan salah satu rumah sakit yang
mempunyai struktur keorganisasian yang jelas dan pada setiap jabatan
7
atau bidang memiliki tugas masing-masing yang telah disesuaikan dengan
kemampunan yang dimiliki oleh masing- masing staf sehingga sesuai
dengan spesialisasi tugas yang akan dikerjakan oleh masing-masing staf
rumah sakit tersebut, seperti dokter anak, dokter umum, humas perawat,
apoteker, bagian sumber daya manusia, manajemen, satpam dll. Proses
koordinasi biasanya dilakukan oleh kepala bagian peda masing- masing
unit dibawah pimpin langsung direktur utama rumah sakit yaitu dr. Beni
Cahyo Kuncoro.
Dalam organisasi ini direktur utama memiliki kewenangan penuh
sebagai pemimpin dalam proses berlangsungnya organisasi rumah sakit.
Organisasi di Rumah Sakit Aura Syifa memiliki suasana keorganisasian
yang bersifat kekeluargaan, adanya kerjasama yang baik, adanya rasa
saling percaya antara satu sama lain dalam setiap bagian .
8
sudah mempunyai kartu berobat RS Aura Syifa Kediri. Dengan
menggunakan aplikasi ini akan sangat memudahkan masyarakat yang
akan daftar dan periksa ke Rumah Sakit Aura Syifa, karena sudah bisa
untuk mendaftar online lewat aplikasi ini.
Sesuai dengan penempatan saya saat PKL, saya ditempatkan diruang
administrasi dan kasir. Di kasir sudah menggunakan SIM RS yang ada,
jadi dapat memudahkan karyawan kasir untuk menginput pembayaran
pasien. Di dalam SIM RS tersebut terdapat semua data pasien rawat jalan
maupun rawat inap, juga ada keterangannya pasien melakukan
pembayaran dengan menggunakan umum, BPJS, atau pun asurusansi.
Dari data tersebut juga sudah ada tarif-tarif disetiap tindakan medis yang
dilakukan. Dari dalam SIM RS tersebut dapat melihat berbagai informasi
pasien.
Transaksi yang ada dikasir RS aura Syifa Kediri yaitu ada bayar
tunai/bayar kasir, bayar non tunai (ovo, shoope, dana, transfer melalui
bank, atau pun scan barcode qris). Bayar kasir adalah transaksi pasien
yang membayar dengan menggunakan uang tunai. Sedangkan non tunai
yaitu pasien yang membayartagihan dengan menggunakan aplikasi atau
transfer bank. Setiap pasien rawat jalan atau rawat inap yang
pembayarannya menggunakan BPJS atau asuransi masuk kedalam piutang
BPJS atau asuransi. Terdapat kekurangan di SIM RS yang ada dikasir
yaitu setiap transaksi tunai atau non tunai masih menjadi satu, jadi setiap
kali closing karyawan kasir menulis atau merekap sendiri transaksi yang
tunai dan non tunai.
Alur pasien melakukan pembayaran ke kasir
a. Pasien membayar antigen dan PCR
Pasien melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke bagian
pendaftaran dengan menunjukkan KTP.
9
Setehah itu pihak pendaftaran memasukkan semua data pasien
ke SIM RS. Dan pasien diberi bukti jika ingin malakukan
antigen/PCR berupa selembar kertas untuk pengantar ke kasir
dan ruang laboratorium.
Jika sudah, pasien diarahkan ke kasir untuk melakukan
pembayaran terlebih dahulu.
Pasien ke kasir dan melakukan pembayaran sesuai dengan
transaksi yang digunakan pasien (tunai atau non tunai).
Setelah itu, pasien diberikan tanda bukti lunas yang kemudian
diserahkan ke petugas laboratorium untuk diambil sampelnya.
b. Pasien rawat inap pulang
Dari pihak keperawatan memberikan status pasien kebagian
verifikasi untuk dilihat kembali tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk pasien tsb sudah benar atau belum.
Jika sudah benar, maka pihak verif memberikan status tersebut
kebagian kasir untuk dicetak bukti tariff selama pasien dirawat
inap. Dan bagian verif mengkonfirmasi ruang keperawatan
untuk memberitahukan keluarga pasien sudah bisa melakukan
administrasi dikasir.
Keluarga pasien melakukan pembayaran sesuai transaksi yang
ia inginkan. Jika pasien itu menggunakan BPJS maka Cuma
membayaran tagihan rapid antigennya saja.
Jika sudah, bagian kasir memberikan kartu pengantar bahwa
pasien tersebut sudah lunas dan diperbolahkan pulang.
Kartu pengantar tersebut diberikan ruang keperawatan dan
satpam yang jaga didepan.
10
c. Pasien rawat jalan (pasien umum)
Setelah melakukan pemeriksaan ke poli, dan pihak poli
menginput tindakan yang dilakukan terhadap pasien tersebut .
Pasien diarahkan untuk ke kasir melakukan pembayaran dan
diberi kartu pengantar dari poli untuk diserahkan bagian kasir.
Pihak kasir mengecek tindakannya apakah sudah keinput di
SIM RS dan apakah ada resep obat, jika ada maka pengantar
dari poli diserahkan ke apotek terlebih dahulu untuk menginput
obat-obat yang diberikan ke pasien.
Setelah semuanya masuk (tindakan dan obat), maka pasien
sudah bisa melakukan pembayaran dikasir.
Di Ruang Administrasi
a. Pihak internal
Pengajuan dana ke admin.
Mengisi nota sementara sesuai dana yang dibutuhkan.
Pihak internal membeli barang / kebutuhan RS.
11
Pihak internal mendapatakan nota asli dari toko dan
kemudian diberikan ke admin.
Jika ada selisih biaya / tambahan biaya akan di ganti dari
pihak admin.
b. Pihak eksternal (pembelian obat dan alkes)
Gudang melakukan pengadaan barang ke distributor.
Distributor mengirim barang ke RS dan membawa 3 faktur. 1
copyan faktur diberikan ke bagian gudang, 1 copyan faktur
lagi diberikan ke bagian admin, 1 faktur asli untuk pihak
distributor.
Bagian admin melakukan pembayaran ke bagian distributor
sesuai tagihan yang ada difaktur pembelian.
c. Pembayaran listrik dan tagihan lainnya
Pembayran listrik langsung ke kantor pos
Pembayaran tagihan lainnya seperti tagihan limbah, bayra
pengiriman ekspedisi, dll. Pihak eksternal mengirimkan faktur
ke bagian informasi, kan kemudian diserahkan ke admin untuk
melakukan pembayaran tagihan.
12
BAB 3
ANALISIS DATA
13
Menurut Siagian (2002:36) mengemukakan fungsi
perencanaan dapat didefenisikan sebagai Pengambilan
keputusan pada masa sekarang tentang hal-hal yang akan
dilakukan dalam saat kurun waktu tertentu diwaktu dimasa
yang datang.
Menurut Siagian (2003: 90-91) proses perencanaan
dapat ditinjau dari cirri-ciri suatu rencana yang baik, yaitu :
1. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang memahami
tujuan organisasi.
3. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-
sungguh memahami teknik-teknik perencanaan.
4. Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang diteliti.
5. Perencanaan tidak boleh terlepas sama sekali dari
pemikiran pelaksanaan.
6. Rencana harus bersifat sederhana dan jelas.
7. Rencana harus luas.
8. Dalam perencanaan terdapat pengambilan resiko tidak ada
seorang manusia yang persis tahu apa akan terjadi dimasa
depan.
9. Rencana harus bersifat praktis.
14
visi misi yang ada di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri sudah
berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan diawal Rumah
Sakit berdiri.
b. Pengorganisasian
Pengeritan
Dalam pengertian sederhana organisasi sering diartikan sebagai
kelompok orang yang bekerjasama dan ingin mencapai tujuan
bersama. Organisasi didirikan karena beberapa tujuan tertentu
yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang harus dilakukan
bersama-sama, apakah tujuan itu berupa laba, pemberian
pendidikan, sosial dan lain-lain. Dalam literatur dewasa ini, arti
organisasi beraneka ragam. Walaupun banyak perbedaan dalam
memberikan pengertian atau definisi organisasi oleh beberapa ahli
manajemen, tetapi perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai
elemen dasar yang sama yaitu adanya sekelompok orang
kerjasama, proses pembagian kerja, pengaturan hubungan dan
tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Barnard dalam buku Wursanto (2005:53)
mendefinisikan organisasi adalah suatu sistem usaha bersama
15
antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak
bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubunganhubungan
kemanusiaan.
Atmosudirdjo dalam buku Wursanto (2005:53) mendefinisikan
organisasi itu sebagai struktur tata pembagian kerja dan struktur
tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang
posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan yang tertentu.
Menurut Schermerhorn (1996: 218), Pengorganisasian adalah
proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk mencapai
tujuan bersama.
Tujuan Pengorganisasian
Tujuan Pengorganisasian adalah agar pembagian kerja dapat
dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Pembagian tugas
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masing-masing
anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola tugas yang
ditugaskan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pengorganisasian:
a. Membantu Koordinasi
Tetapkan unit kerja secara terkoordinasi sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai dengan mudah dan efektif.
Diperlukan koordinasi ketika memisahkan unit kerja yang
terpisah dan bukan dari jenis yang sama tetapi merupakan
bagian dari suatu organisasi.
b. Memperlancar Pengawasan
Dukung pengawasan dengan menunjuk anggota manajer
yang kompeten di setiap unit organisasi. Oleh karena itu,
sebuah unit dapat ditempatkan di seluruh organisasi
16
sedemikian rupa sehingga tujuan kerjanya tercapai bahkan
di posisi yang berbeda. Unit kontrol yang identik dapat
diintegrasikan dalam sistem pemantauan terintegrasi yang
identik.
c. Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi
Membantu seseorang menjadi lebih berpengalaman dalam
profesi tertentu. Spesialisasi ahli memungkinkan produk
berkualitas tinggi untuk diproduksi sehingga manfaat
produk memastikan kepuasan dan memenangkan
kepercayaan dari komunitas pengguna.
d. Penghematan Biaya
Pertimbangan tentang peningkatan efisiensi. Oleh karena
itu, para pelaku organisasi akan berhati-hati setiap kali
mereka menambahkan unit kerja baru yang juga mencakup
penambahan tenaga kerja yang membutuhkan jumlah
tambahan upah yang relatif besar. Penambahan unit kerja
harus dipertimbangkan berdasarkan pada nilai kontribusi
pekerja baru untuk menekan upah yang berlebihan.
e. Meningkatkan Kerukunan Hubungan Antar Manusia
Setiap karyawan di antara unit-unit kerja dapat bekerja
secara komplementer, mengurangi kebosanan,
mempromosikan perasaan saling menderita dan
mengurangi pendekatan materialistis. Untuk melakukan ini,
manajer harus mampu mempertahankan pendekatan sosial
dengan menyampaikan rasa solidaritas dan berusaha
memuaskan dan menyelesaikan perbedaan individu.
17
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa organisasi pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri sudah
sesuai dengan teori yang ada karena Rumah Sakit Aura Syifa
Kediri telah memiliki visi dan misi yang sangat jelas untuk
mencapai suatu tujuan. Seperti sudah dijelaskan dalam temuan
data diatas Rumah sakit Aura Syifa merupakan salah satu
rumah sakit yang mempunyai struktur keorganisasian yang
jelas dan pada setiap jabatan atau bidang memiliki tugas
masing-masing yang telah disesuaikan dengan kemampunan
yang dimiliki oleh masing- masing staf sehingga sesuai dengan
spesialisasi tugas yang akan dikerjakan oleh masing-masing
staf rumah sakit tersebut, seperti dokter anak, dokter umum,
humas perawat, apoteker, bagian sumber daya manusia,
manajemen, satpam dll.
18
mendukung pengelolaan data, dengan cara membentuk aliran
informasi yang digunakan sebagai pengambilan keputusan.
Menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa “sistem bisa
diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen yang saling
bekerja sama dengan tujuan yang sama untukmenghasilkan output
yang sudah ditentukan sebelumnya”.
Karakteristik system
Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat
pada sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam
megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun karakteristik system
(Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen
sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2) Batasan sistem (boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan
batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan system
dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3) Lingkungan luar sistem (environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan
mempengaruhi system tersebut dinamakan dengan lingkungan
luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan
wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar
tidak mengganggu kelangsungan sistem.
19
4) Penghubung sistem (interface)
Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-
sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan
dengan penghubung sistem.
5) Masukkan sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan
masukan system (input) dapat berupa perawatan dan masukan
sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi
dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
menghasilkan keluaran (output).
6) Keluaran sistem (output)
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran
sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.
7) Pengolah system
Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu
pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.
8) Sasaran system
Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat
menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran
yang dihasilkan.
b. Informasi
Pengertian informasi
Menurut Sutabri dalam Trimahardhika dan Sutinah (2017:250),
”Informasi merupakan suatu data yang telah diolah,
diklasifikasikan dan diinterprestasikan serta digunakan untuk
proses pengambilan keputusan”.
20
Sedangkan menurut Kuromotomo dan Margono (2012:10),
informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga
bermakna dan bermanfaat karena dapat di komunikasikan kepada
seseorang yang akan menggunkanya untuk membuat keputusan.
Sedangkan data menunjuk kapada fakta-fakta, baik berupa
angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili
deskripsi verbal, atau kode tertentu.
Fungsi informasi
Informasi mempunyai beberapa fungsi, menurut (Sutanta
2011:10) fungsi suatu informasi yaitu :
1) Menambah pengetahuan, pengetahuan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan yang mendukung proses penganbil
keputusan.
2) Mengurangi ketidakpastian, dapat digunakan sebagai
menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
3) Mengurangi resiko kegagalan, sehingga kemungkinan
terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan
pengambilan keputusan yang tepat.
4) Mengurangi keanekaragaman atau variasi yang tidak di
perlukan. Unit Pengolah Input Unit Pelayanan Output
5) Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran dan keputusan-
keputusan yang menentukan pencapaian sasarna dan tujuan.
c. Manajemen
Pengertian manajemen
Menurut Handoko (2012:8) manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
21
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Sutedjo (2012:2) manajemen adalah suatu
proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling
terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Secara
umum manajemen dikatakan sebagai mengatur. Jadi manajemen
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau aktifitas secara bersama-sama atau melibatkan
orang lain demi mencapai suatu tujuan yang sama dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
22
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit, mulai
dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical
record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan
pengendalian oleh manajemen.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah solusi bagi
rumah sakit untuk transformasi digital. SIMRS sudah diatur dalam
regulasi SIMRS yang tertuang pada Permenkes RI Nomor 82
tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Dalam regulasi SIMRS tersebut dinyatakan bahwa setiap rumah
sakit wajib menyelenggarakan SIMRS.
SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Aura
Syifa Kediri adalah sebuah Sistem Informasi Terpadu yang
digunakan untuk melaksanakan segala bentuk kegiatan maupun
transaksi yang terjadi di Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas
Pelayanan dan memudahkan Manajemen Rumah Sakit dalam
berbagai rutinitas transaksi yang dilaksanakan.
Aktifitas penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Aura Syifa Kediri dilakukan mulai dari pendaftaran
pasien, baik itu pendaftaran rawat jalan, IGD , maupun rawat inap.
Kemudian dilanjutkan dengan aktivitas transaksi pelayanan yang
dilakukan oleh perawat ruangan inap ataupun perawat poli rawat
jalan. Penggunaan aplikasi berlanjut ketika pasien merima
tindakan yang ada di instalasi penunjang (Lab, Radiologi, Kamar
Operasi, Instalasi Gizi). Semua tindakan perawat dan bagian
instalasi penunjang akan terekam sesuai dengan inputan user dan
dapat ditampilkan dikomputer masing-masing user SIMRS. Proses
23
pembayaran akan otomatis tercatat pada aplikasi kasir dan
mempermudah penghitungan tarif yang dikenakan kepada pasien.
Hasil inputan user dapat dicetak berupa laporan jika dibutuhkan.
Data yang di inputkan akan langsung tersimpan ke database induk
yang berada pada ruangan SIM-RS.
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan dalam Praktik Keja
Lapangan, adalah:
1) Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa harus mencari informasi tempat PKL yang sesuai
dengan bidang Pendidikan yang ditempuh.
b. Mahasiswa harus berkomunikasi dengan baik agar mampu
bersosialisasi dengan pegawai.
c. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan dengan penuh tanggung
jawab.
25
2) Bagi Universitas
a. Menjalin hubungan baik dengan instansi atau perusahan agar
mempermudah mahasiswa mencari tempat PKL.
b. Memberikan sosialisasi dan pelatihan sebelum mahasiswa
melakukan PKL.
3) Bagi Perusahaan
a. Memberikan bimbingan terhadap peserta PKL sehingga peserta
PKL dapat memahami tugas yang diberikan dengan baik.
b. Pegawai perusahaan dapat memberikan perhatian, kepercayaan
dan arahan yang lebih kepada praktikan.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rsaurasyifa.com/
https://simrs.id/
27
LAMPIRAN
28
29
30