Anda di halaman 1dari 43

KOMPONEN :

1. Bilayer lipid
2. Protein
3. Glikokaliks
Membran sel adalah struktur penyusun sel yang paling krusial
untuk kehidupan sel karena melindungi bagian-bagian sel yang
lain dan memelihara perbedaan dalam sel dengan lingkungannya

Komposisi jenis lipid maupun protein


penyusun, khas untuk tiap jenis sel 2
 menentukan fungsi sel
3

Glikokaliks disusun oleh gugus gula yang berikatan dengan lipid


maupun protein. Glikokaliks ada di permukaan luar membran sel
Struktur molekul fosfolipid
Struktur bilayer lipid memungkinkan
terjadinya seleksi terhadap materi
yang melintas membran

Semakin kecil ukuran molekul,


semakin sedikit ikatan hidrogen
yang dapat dibentuk dengan air
molekul lebih cepat berdifusi
melintas bilayer lipid

Bilayer lipid impermeabel


terhadap ion, berapapun
ukurannya. Muatan dan tingkat
hidrasi yang tinggi mencegah
ion masuk ke bilayer
Distribusi protein di membran bilayer lipid

hidrofilik

hidrofobik

hidrofilik

Protein transmembran amfipatik


Protein non transmembran
hanya di salah satu sisi membran
Protein membran berperan dalam transpor lintas membran bagi
molekul polar berukuran besar dan ion-ion

1 2 3 4
PROTEIN CARRIER
PROTEIN MEMBRAN BERPERAN DALAM
CELL SIGNALING
CELL SIGNALING
by secreted molecules

Ex : sitokin
CELL SIGNALING : MEMBEDAKAN SELF DAN NON SELF
Berperan dalam :
1. Melindungi sel dari kerusakan mekanik dan kemis dengan
memberikan jarak bagi sel terhadap obyek dan sel asing dan
mencegah terjadinya interaksi antar protein yang tidak diinginkan
glikokaliks
2. Perlekatan (adesi) sel antara lain interaksi sperma-ovum, resirku-
lasi limfosit, dan reaksi inflamasi
MITOKONDRIA
• Mitokondria mampu melakukan replikasi secara
mandiri seperti sel bakteri

• Replikasi terjadi apabila mitokondria menjadi terlalu


besar, sehingga melakukan pemecahan (fission)

• Mitokondria mempunyai DNA sendiri yang disebut


mtDNA

• mtDNA : berpilin ganda, sirkuler dan tidak


diselubungi membran (seperti pada prokariot)

• Teori endosimbion : mitokondria dulunya adalah


makhluk hidup independen yang kemudian
bersimbiosis dengan organisme eukariot
ASAL USUL MITOKONDRIA

Teori ENDOSIMBIOSIS
Mitokondria berasal dari simbion-simbion
bakteri yang telah mengalami spesialisasi melalui
evolusi dengan sel inangnya.

Sel purba mengingesti partikel-partikel makanan


melalui invaginasi (pelekukan ke dalam)
endositik dari membran plasmanya.

Endosimbion dapat bertahan hidup pada


lingkungan kaya nutrisi, sebaliknya sel inang
mendapat keuntungan energi dari respirasi
oksidatif.
Keuntungan komplementer tersebut kemudian
berevolusi menjadi sebuah hubungan simbiosis.

Proses penggabungan sel inang dan


endosimbion tersebut diduga telah
memunculkan mitokondria pada sel eukariotik
modern sejak 1,5 miliar tahun yang lalu.
Teori endosimbion dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai ciri yang dimiliki
mitokondria, seperti:

1. Mitokondria mempunyai ukuran yang kira-kira


mirip dengan bakteri
2. Genom berbentuk sirkuler kovalen tertutup tunggal
tanpa histon, seperti pada bakteri
3. Reproduksi secara aseksual melalui pembelahan
biner
4. Memiliki ribosom sendiri. Ribosom mitokondria
berukran 70S (merupakan ciri khas prokariota)
5. Mempunyai membran ganda. Membran dalam
menyerupai membran sel endosimbion nenek
moyang; membran luar merepresentasikan membran
sel inang
Struktur Mitokondria
MATRIX
● Mengandung beratus-ratus enzim
berbeda yang diperlukan untuk oksidasi
piruvat dan asam lemak, dan untuk siklus
asam sitrat

● Mengandung beberapa copy genom


DNA yang identik, ribosom mitokondria,
tRNA, dan beberapa enzim yang
diperlukan untuk ekspresi gen
mitokondria
INNER MEMBRANE
● Struktur berlipat-lipat membentuk cristae untuk memperluas
area total permukaan
● Mengandung 3 protein utama, yaitu:
1. Protein yang berperan dalam reaksi oksidasi pada rantai respirasi,

2. Protein pada komplek ensim ATP synthase untuk pembuatan ATP


dalam matrix, dan

3. Protein transport spesifik untuk regulasi lintasan metabolit kedalam


dan keluar matrix, bersifat selektif permeabel

● Mengandung cardiolipin (double phospholipid), penyusun


10% dari lipid membran dan membuat membran bersifat
impermeabel terhadap ion
OUTER MEMBRANE
● Mengandung sejumlah besar channel-forming
protein yang dinamakan porin
● Bersifat permeable untuk semua molekul ≤
5000 Da
● Mengandung protein kecil
● Molekul dapat masuk ke intermembrane space,
tetapi tidak dapat melewati inner membrane
karena bersifat impermeabel
● Mengandung enzim yang berperan dalam
perubahan substrat lipid menjadi bentuk yang
dapat dimetabolime dalam matrix
INTERMEMBRANE SPACE

● Mengandung sejumlah enzim yang


menggunakan ATP melalui matrix untuk
fosforilasi nukleotida lain
OKSIDASI MITOKONDRIA
GLUKOSA LEMAK

GLIKOLISIS DI SITOSOL

PIRUVAT DAN ASAM LEMAK

MASUK DALAM MATRIX


MITOKONDRIA

SIKLUS ASAM
ASETIL CoA SITRAT
KONVERSI PIRUVAT MENJADI
ASETIL CoA
SIKLUS OKSIDASI ASAM LEMAK
MENJADI ASETIL CoA
Dalam matrix
Asam Lemak (2C)

Asetil CoA
+
NADH
+
FADH2
SIKLUS ASAM SITRAT
= Tricarboxylic acid cycle
= Krebs cycle
CH3COOH + H2O + 3
NAD+ + FAD

2 CO2 + 3 NADH
+ FADH2

NADH dan FADH2 sebagai sumber


elektron untuk mereduksi O2 menjadi
H2O dalam inner membrane
RETIKULUM
ENDOPLASMA

RE kasar

RE halus
Lisosom
LISOSOM MENGGUNAKAN
SEKITAR 40 JENIS ENZIM
HIDROLITIK, ENZIM-ENZIM
TERSEBUT DIRAKIT DI DALAM
RETIKULUM ENDOPLASMA DAN
DIMODIFIKASI DI BADAN GOLGI
LISOSOM MENCERNA MAKROMOLEKUL YANG BERASAL DARI
LUAR SEL (heterofagi) dan KOMPONEN SEL (autofagi)

/Heterophagy
Sintesis
berbagai
protein
pada RER
untuk
berbagai
kepentingan

Anda mungkin juga menyukai