Anda di halaman 1dari 7

MK : Bank dan Lembaga Keuangan non Bank

KODE MK : EKS14205

Inisiasi Ke-5 : Kesehatan dan Rahasia Bank


Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Penulis: Elsye Fatmawati, SE., MM.


Email : elsyefatmawati2016@gmail.com
A. Pengertian Kesehatan Bank
Suatu bank dikatakan sehat apabila mampu menjalankan fungsinya dengan
optimal, baik dalam hal intermediary (menghimpun dan menyalurkan dana)
maupun dalam hal pemberian jasa layanan perbankan.
berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, kesehatan bank
mencakup beberapa aspek antara lain: kecukupan modal, kualitas aset,
kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang
berhubungan dengan usaha bank.
Ketentuan Bank Indonesia (PBI No.13/ 1 /PBI/2011), tingkat Kesehatan Bank
adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja
Bank. Adapun cakupan penilaiannya meliputi:
1) profil risiko (riskprofile); merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan
kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan
terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu:
a. risiko kredit;
b. risiko pasar;
c. risiko likuiditas;
d. risiko operasional;
e. risiko hukum;
f. risiko stratejik;
g. risiko kepatuhan;
h. risiko reputasi
2. Good Corporate Governance (GCG); merupakan penilaian terhadap
manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG;
3. rentabilitas (earnings); merupakan penilaian terhadap kinerja earnings,
sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings bank;
4. permodalan (capital); yang merupakan penilaian terhadap tingkat
kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan
Atas dasar konsep Bank Indonesia tersebut maka ada dua
kepentingan mengapa kesehatan bank perlu dijaga, yaitu:
1) menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank;
2) sebagai indikator bagi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas
perbankan di Indonesia untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi
dan permasalahan yang dihadapi bank serta menentukan tindak lanjut
untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik berupa
corrective action oleh Bank maupun supervisory action
2. Rahasia Bank
• Pengertian dan Tujuan Penerapan Rahasia
Bank.
menurut Peraturan Bank Indonesia
No.2/19/PBI/2000, rahasia bank adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanan nasabah.
Dari pengertian ini, maka rahasia bank tidak
menyangkut rahasia keuangan nasabah secara
menyeluruh, tetapi terbatas pada informasi tentang
nasabah penyimpan dan simpanan nasabah
2. Pengecualian Pengaturan Rahasia Bank
Meskipun dalam Undang-Undang tentang Perbankan yaitu UU No. 10
Tahun 1998 dan dalam Peraturan Bank Indonesia yaitu PBI no.
2/19/PBI/2000 dinyatakan bahwa bank wajib melindungi rahasia nasabah
simpanan dan simpanannya, namun dalam peraturan tersebut ditetapkan
beberapa pengecualian. Pengecualian tersebut meliputi :
• Kepentingan Perpajakan,
• Penyelesaian piutang
• Untuk kepentingan peradilan
• Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya
• Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan
• Nasabah penyimpan meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai