Email : elsyefatmawati2016@gmail.com A. Pengertian Kesehatan Bank Suatu bank dikatakan sehat apabila mampu menjalankan fungsinya dengan optimal, baik dalam hal intermediary (menghimpun dan menyalurkan dana) maupun dalam hal pemberian jasa layanan perbankan. berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, kesehatan bank mencakup beberapa aspek antara lain: kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Ketentuan Bank Indonesia (PBI No.13/ 1 /PBI/2011), tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank. Adapun cakupan penilaiannya meliputi: 1) profil risiko (riskprofile); merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu: a. risiko kredit; b. risiko pasar; c. risiko likuiditas; d. risiko operasional; e. risiko hukum; f. risiko stratejik; g. risiko kepatuhan; h. risiko reputasi 2. Good Corporate Governance (GCG); merupakan penilaian terhadap manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG; 3. rentabilitas (earnings); merupakan penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings bank; 4. permodalan (capital); yang merupakan penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan Atas dasar konsep Bank Indonesia tersebut maka ada dua kepentingan mengapa kesehatan bank perlu dijaga, yaitu: 1) menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank; 2) sebagai indikator bagi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas perbankan di Indonesia untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik berupa corrective action oleh Bank maupun supervisory action 2. Rahasia Bank • Pengertian dan Tujuan Penerapan Rahasia Bank. menurut Peraturan Bank Indonesia No.2/19/PBI/2000, rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanan nasabah. Dari pengertian ini, maka rahasia bank tidak menyangkut rahasia keuangan nasabah secara menyeluruh, tetapi terbatas pada informasi tentang nasabah penyimpan dan simpanan nasabah 2. Pengecualian Pengaturan Rahasia Bank Meskipun dalam Undang-Undang tentang Perbankan yaitu UU No. 10 Tahun 1998 dan dalam Peraturan Bank Indonesia yaitu PBI no. 2/19/PBI/2000 dinyatakan bahwa bank wajib melindungi rahasia nasabah simpanan dan simpanannya, namun dalam peraturan tersebut ditetapkan beberapa pengecualian. Pengecualian tersebut meliputi : • Kepentingan Perpajakan, • Penyelesaian piutang • Untuk kepentingan peradilan • Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya • Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan • Nasabah penyimpan meninggal dunia