sebagaimana adanya
Punya sikap positif terhadap diri sendiri
lebih): 140/1000
Gangguan Mental Emosional (5 – 14 tahun):
104/1000
Survei Kesehatan Mental Rumah Tangga
40%
yang terdiagnosis
Psikosis 3
Demensia 4
Retardasi Mental 5
PRODUKTIVITAS
PENGHASILAN
Kemiskinan
Ekonomi Sulit
Pendidikan Rendah
Pengangguran
Ggn. Mental &
Perilaku Meningkat
Pelayanan Kurang
Ggn lebih berat
Dampak thd Ekonomi
Kebutuhan Kesehatan
Kehilangan Pekerjaan
MenurunnyaProduktivitas
PSIKOSOSIAL: MASALAH
RUANG
PSIKOLOGIS DAN SOSIAL YG
SALING BERHUBUNGAN
LINGKUP
Kesadaran
Kemauan
kemampuan
dari, oleh, u/
bersama masy.
sosbud 17
MENIMBULKAN
DISTRES/PENDERITAAN
DAPAT MENJADI
KRONIS
GGN MENYEBABKAN
PENDERITAAN
JIWA
TAK LANGSUNG
MENYEBABKAN KEMATIAN
1
Mental hospital
Frequency Costs
of need Psychiatric service at general
2
hospital/clinics
6
Self and family care
high low
Quantity of services needed
adapted from van Ommeren, 2005)
Pelayanan Kesehatan Jiwa di
Pelayanan Kesehatan Dasar
Menjangkau penduduk banyak
Deteksi secara dini
Mengurangi stigma
Harga murah
Mudah dicapai
Membantu mengatasi
kekurangan tenaga keswa
Ciri Orang sehat jiwa
Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya.
Mampu menghadapi stres kehidupan yang
wajar.
Mampu bekerja produktif dan memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Dapat berperan serta dalam lingkungannya.
TUJUAN KHUSUS:
Bahan kuliah ini sebagai pegangan bagi
mahasiswa agar mampu:
Mendeteksi secara dini kasus keswa dengan
tepat.
Menangani kasus keswa sesuai dengan
kompetensinya.
Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila
diperlukan Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 25
Gejala Gangguan Jiwa:
•Gangguan Kesadaran
•Gangguan Ingatan
•Gangguan Afek dan Emosi
•Gangguan Proses Berpikir
•Gangguan Persepsi
•Gangguan Kepribadian
•Gangguan Inteligesi
•Gangguan Penampilan
•Gangguan Pola Dr.
Hidup
Rh Budhi Muljanto, SpKJ 26
Penyebab Umum Gangguan Jiwa:
• Sumber Penyebab Gangguan Jiwa
• Perkembangan Badaniah yang salah
• Perkembangan Psikologi yang salah
Psikosis Fungsional:
• Skizofrenia
• Psikosa Afektif
• Psikosa Paranoid
Nerosis:
• Penyebab
• Nerosa Cemas
• Nerosa Depresif
• Depersonalisasi
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 27
JIWA:
Religi PIKIRAN
PERASAAN PERILAKU
BERUBAH MENURUN
2. Delirium 2. Apatis
3. Disosiasi 3. Somnolen
Tanggal
Jam
TING KM x
KAT
Apatis x
KESA
DAR Somnolen x
AN Koma I x x x x
Koma II x
Koma III
Koma IV
Koma V
INTELEKTUAL
ORIENTASI
DAYA INGAT
PIKIRAN ABSTRAK
BAKAT KREATIF
IQ = MA / CA x 100
GANGGUAN INTELEKTUAL:
1. DEMENSIA:
Gangguan kognitif yang karakteristik berupa kemunduran
daya ingat, apraxia, afasia, agnosia, dan berbagai fungsi
kognitif lainnya.
2. RETARDASI MENTAL:
Terjadinya hambatan sampai berhentinya tumbuh kembang
mental seseorang sehingga tidak serasi dengan tumbuh
kembang orang lain yang sebaya. Disertai pula oleh
gangguan adaptasi dan 2 atau lebih gangguan dari fungsi
kehidupannya. Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 33
PERHATIAN
Jangka Panjang
Jangka pendek
Segera
ABSTRAK KONKRET
Normal Gangguan
perkembangan
Gangguan organik
Skizofrenia
AFEK
DEPRESI, PUTUS ASA, KOSONG,
MENCEKAM, MARAH, CEMAS, IRITABEL
EUFORIK, KAGUM,
BENCI DIRI, RASA BERSALAH
EXPRESI AFEKTIF
DATAR, TUMPUL, INAPPROPRIATE
EMOSI
compensation, introjection,
conversion, projection,
denial, rationalization,
displacement, reaction formation,
regression,
dissociation,
sublimation,
idealization,
substitution,
identification, symbolization,
incorporation, undoing
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 57
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
termasuk
GANGGUAN MENTAL
SIMTOMATIK
G. MENTAL ORGANIK, termasuk
G. MENTAL SIMTOMATIK F00.x –Fo9.x
adanya bukti penyakit, cedera, atau
rudapaksa otak
primer, seperti pada penyakit, cedera,
dan rudapaksa
sekunder, seperti pada gangguan dan
penyakit sistemik
pertama, berupa sindrom dengan
gambaran utama gangguan fungsi
kognitif
kedua berupa sindrom dalam bidang daya
persepsi, isi, atau suasana perasaan
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
DEMENSIA F00.x – F03.x
sindrom akibat penyakit otak,
biasanya bersifat khronik dan
progresif
terdapatgangguan fungsi luhur
diawali oleh kemerosotan
(deteriorasi) dalam pengendalian
emosi, perilaku sosial, atau
motivasi
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Pasien dapat dijumpai dalam
keadaan:
tanpa gejala tambahan
disertai gejala lain terutama
> waham;
> halusinasi;
> depresi;
> campuran lainnya.
Pick
Creutzfeldt-Jakob
Huntington
HIV
Demensia Vaskular
Demensia multi infark
KELUHAN:
Keluarga mencari pertolongan
atau ketakutan
DELIRIUM F05
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Onset mendadak
memahami sekelilingnya)
Pikiran & kesadaran berkabut atau
menurun
Daya ingat lemah,kekacauan emosional,
Infeksi berat
Hipoksia
DELIRIUM F05
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bhw perilaku atau
dikenal
Obati penyakit fisiknya
memerlukan terapi
Agitasi yang tak terkendali
GANGGUAN MENTAL DAN
PERILAKU AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT
F10.xx-F19.xx
G. MENTAL dan PERILAKU AKIBAT
PENGGUNAAN ALKOHOL F10.x
KELUHAN:
Murung, gugup, insomnia, komplikasi
penggunaan alkohol
Gejala putus alkohol (berkeringat,
merugikan
Sulit mengendalikan penggunaan alkohol.
alkohol.
Gejala toleransi
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bhw ketergantungan adalah
kambuh
Mulai lagi dengan langkah awal di
atas
Bentuk organisasi AA
AKIBAT PENGGUNAAN ALKOHOL F10
MEDIKASI:
Putus Alkohol beri Benzodiazepin
dengan cermat
Putus Alkohol Berat dengan halusinasi
berkeringat, tremor
Pada pengguna sedatif: anxietas,
tremor, halusinasi
Pada pengguna stimulansia: depresi,
murung
AKIBAT PENGGUNAAN OPIOIDA F11
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Penggunaan berat atau sering dari
opioida
Terdapat kerugian fisik (cedera atau
PENATALAKSANAAN:
Informasikan kepada Pasien dan
menyalahkan pasien
Jelaskan efek merokok terhadap
kesehatan
Buat perjanjian untuk mendiskusikan
bermanfaat
AKIBAT PENGGUNAAN TEMBAKAU F17
MEDIKASI:
Preparat nikotin (Nikotinel)
berhenti merokok.
SKIZOFRENIA, dan
GANGGUAN PSIKOTIK
LAINNYA F2x.xx
ORGANIK FUNGSIONAL
F 0x. F 2x.xx
F 3x.xx
F 4x.
G. Neurotik
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
STRUKTUR KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU
halusinasi,
waham dan
gangguan perilaku
supra natural)
Keluhan fisik yang aneh, problem atau
pengabaian diri
Gangguan berpikir yang tampak dari
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
EPISODE PERIODIK BERUPA:
Agitasi atau kegelisahan
Perilaku aneh
asing
Kebingungan
Was-was
Waham
berlangsung episodik
dengan gejala afektif dan
skizofrenik
Gejala afektif yang timbul
bisa manik maupun
depresif
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL
dan GANGGUAN WAHAM F2x.x
PENATALAKSANAAN:
Informasikan kepada keluarga bahwa
kehidupan sehari-hari
Kurangi stres, hindari konfrontasi,
samping obat
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL
dan GANGGUAN WAHAM F2x.x
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Jika ada fasilitas pertimbangkan konsultasi
berat
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL
dan GANGGUAN WAHAM F2x.x
MEDIKASI:
Beri antipsikotik yang dimulai dengan dosis rendah
CLOZAPINE RISPERIDONE
SKIZOFRENIA
PRIMER (KLINIK)
EFEK SEKUNDER
KEUNGGULAN
Consumer
Adverse
choice and
effects of
perceived
Evaluation medications Calming
safety
and effect and
therapeutic transition
alliance to care
Optimum
clinical
management
Rapid Effective
Assessment Intervention
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Dampak Efek Samping terhadap
kesembuhan pasien
• Kekambuhan
• Rehospitalisasi
• Bunuh diri
• Keterbatasan
fungsi sosial
135
GANGGUAN AFEKTIF
[MOOD]
F30.xx-F39.xx
GANGGUAN MOOD [AFFEKTIF]
atau waham
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
I. (Kelompok) Gangguan Bipolar:
Termasuk dalam kelompok ini Gangguan
Affektif berat yang ada atau pernah ada
episode maniknya, dengan atau tanpa
episode depresi berat.
1) Gangguan Bipolar tipe manik
2) Gangguan Bipolar episode Manik
3) Gangguan Bipolar episode
Depresif
4) Gangguan Bipolar Campuran
5) Gangguan Bipolar dalam kondisi
yang tidak ditentukan
Bicara cepat
mudah tersinggung
Kehilangan hambatan
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Episode depresi dengan gejala:
Suasana perasaan yang menurun dan
sedih
Kehilangan minat atau kemampuan
Konsentrasi buruk
lampau
Apakah pasien yakin tidak akan bertindak
keluarga
Jika agitasi berat pertimbangkan
rawat inap
GANGGUAN BIPOLAR F31.x
MEDIKASI:
Bila agitasi, eksitasi atau perilaku
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Jika ada risiko bunuh diri atau perilaku
kacau
Jika gejala depresi tetap berlanjut
• Gangguan tidur
• Rasa bersalah atau hilang percaya diri
• Kelelahan atau libido turun
• Gangguan nafsu makan
• Pikiran atau tindakan bunuh diri
• Sulit konsentrasi
• Sering disertai anxietas atau gelisah
GANGGUAN DEPRESI F32.xx
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Bila terdpt suasana perasaan sedih atau
pasien
GANGGUAN DEPRESI F32.xx
PENATALAKSANAAN:
Dorong pasien untuk melawan pesimisme
kambuh
GGN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Pd kasus berat beri medikasi sejak
kunjungan pertama
Pd kasus sedang pertimbangkan medikasi
baik
GGN DEPRESI F32#
KONSULTASI SPESIALISTIK JIKA:
Jika ada risiko bunuh diri atau
F40.0 Agorafobia
F40.00 Agorafobia tanpa serangan panik
F40.01 Agorafobia dg serangan panik
F40.1 Fobia Sosial
F40.2 Fobia khas (terisolasi)
F40.8 Agorafobia lainnya
F40.9 Agorafobia YTT
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Rasa sangat takut yang tak beralasan
terhadap tempat, peristiwa, situasi atau objek
tertentu, Pasien sering menghindari situasi tsb
Situasi yang umum ditakuti:
• Meninggalkan rumah
• Tempat terbuka
• Bicara di depan umum
• Keramaian atau tempat umum
• Bepergian dengan bis, mobil, kereta api,
pesawat
• Peristiwa sosial
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Pasien mungkin tak mampu
dihindari
Diskusikan cara menghadapi rasa takut
dapat menolong
Hindari minum alkohol atau obat penenang
PENATALAKSANAAN:
Rencanakan serangkaian langkah
tertentu:
• Tentukan langkah pertama untuk
menghadapi situasi, misalnya keluar
rumah sebentar bersama teman
• Praktekkan langkah ini tiap hari selama 1
jam
• Kurangi gejala fisik dan rasa takut
mengatur nafas dan rileks
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
MEDIKASI:
Bila metode di atas tak menolong
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Rasa takut menetap sehingga
terapi di atas
Untuk mendapatkan Psikoterapi atau
KELUHAN:
Pasien datang dengan 1 atau lebih
gejala panik
GANGGUAN PANIK F41.0
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Serangan panik mendadak, berkembang
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bahwa panik adalah
PENATALAKSANAAN:
Identifikasi rasa takut yang berlebihan
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Serangan berat masih berlanjut setelah
terapi di atas
Pasien yang belum baik dengan terapi
KELUHAN:
Mula-mula PS memperlihatkan gejala
anxietas yg menonjol
GGN ANXIETAS MENYELURUH F41.1
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Selain ciri khas di atas terdapat pula:
Ketegangan mental (cemas/bingung, rasa
minggu
GGN CAMPURAN ANXIETAS
& DEPRESI F41.2
GGN CAM.PANXIETAS & DEPRESI F41.2
KELUHAN:
PS memperlihatkan berbagai gejala
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Suasana perasaan murung atau sedih:
Kehilangan minat dan rasa senang
GGN berkonsentrasi
Mulut kering
Pusing
Libido turun
& mental
Rencanakan kegiatan yg membuat PS
yg terstruktur
• Temukan peristiwa pencetus dan atasi dg
langkah-langkah praktis
• Bicarakan upaya PS untuk mengatasinya
• Kenali bbrp tindakan yg dpt dilakukan bbrp
minggu mendatang
Tanyakan risiko bunuh diri
GGN CAM.PANXIETAS & DEPRESI F41.2
MEDIKASI:
Pada kasus ringan:
Medikasi merupakan komponen
sekunder
Jika terdapat gejala depresi berat
beri antidepresan
GGN CAM.PANXIETAS & DEPRESI F42
minggu
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
KELUHAN:
PS mengeluh melakukan pekerjaan
PENANGANAN:
Informasikan bhw pikiran & perilaku
tingkah laku
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
MEDIKASI:
Pada kasus lebih berat:
Berikan Clomipramin 3 X 25-50 mg
sehari atau Fluoxetin 1-2 X 10-20 mg
sehari. Mulai dg dosis kecil dan naikkan
secara bertahap
Mungfkin diperlukan dosis yg lb besar
dibandingkan dg untuk depresi
Reaksi klinis dicapai stl 6 minggu atau
lebih
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
KELUHAN:
PS merasa tak mampu menyesuaikan
diri
Mungkin disertai gejala fisik yg
somatik
Gejala lain: suasana perasaan menurun
peristiwa
Kaji ulang & perkuat langkah positif yg telah
memberikan dukungan
Istirahat jangka pendek & hindari stres
MEDIKASI:
Kebanyakan akan teratasi tanpa
medikasi
Bila anxietas berat sekali obat
antianxietas sp 3 hari (Diazepam 3 X
2-5 mg sehari)
Jika mengalami insomnia berat obat
hipnotik sp 3 hari (Estazolam 1 mg
setiap malam)
GGN PENYESUAIAN F43.2
mulyowarnonagoro@msn.com
PENDAHULUAN
Vitalitas, dorongan serta
kemajuan
Akar masalah sosial, medis
dan ekonomis
50-75% dari yang berobat ke
dokter secara langsung atau
tidak langsung berkait
dengan stres
Preventif dan edukasional
mulyowarnonagoro@msn.com
DEFINISI
Stres adalah suatu kondisi atau
situasi baik internal maupun
external/environmental, yang
menyebabkan semua
perubahan fisik, mental
maupun sosial yang yang
sedemikian rupa sehingga
menyebabkan seseorang atau
individu harus menyesuaikan
dirinya dengan kondisi
tersebut
mulyowarnonagoro@msn.com
DEFINISI
Stresor
merupakan suatu keadaan, situasi,
orang atau objek yang dipersepsi
oleh individu sebagai unsur yang
menyakitkan dan mendorong
terjadinya reaksi stres
mulyowarnonagoro@msn.com
Stres sebagai suatu
penyakit/gangguan
merupakan hasil dari
penyesuaian tubuh dan pikiran
kita terhadap perubahan yang
memerlukan upaya-upaya
fisik, psikologis dan emosional
mulyowarnonagoro@msn.com
Banyak faktor yang dapat diduga bisa
menyebabkan stres, dan banyak pula
alasan untuk tidak mengalami stres.
Skala Holmes:
Kematian suami/isteri nilai 100
Perceraian 73
Pisah Ranjang 65
Ditahan baik dipenjara atau lembaga
lain 63
Kematian keluarga dekat 63
Luka atau menderita sakit berat 53
Perkawinan 50
mulyowarnonagoro@msn.com
Skala Holmes
Kehilangan jabatan 47
Rujuk kembali 45
Pensiun 45
Perubahan besar pada kesehatan atau
perilaku (pada anggota keluarga)
44
Kehamilan istri 40
Kesulitan sexual 39
Tambahan anggota keluarga baru
(persalinan, adopsi dll) 39
Adaptasi besar dalam pekerjaan 39
mulyowarnonagoro@msn.com
Skala Holmes
80% Stres
mulyowarnonagoro@msn.com
General Adaptation Response to
Stress (GAS)
reaksi peringatan (alarm
reaction)
kelelahan (exhaustion)
mulyowarnonagoro@msn.com
GEJALA-GEJALA STRES
Perubahan fisiologis
Tekanan darah dan Nadi
meningkat
Frekuensi pernafasan meningkat
Otot menegang
Keringat bertambah
meningkat
Gerak usus menurun
mulyowarnonagoro@msn.com
Fase Positif Stres
Vitalitas
Antusiasme
Optimsme
Pandangan positif
Daya tahan tubuh meningkat
Stamina fisik baik
Kewaspadaan mental baik
Hubungan interpersonal optimal
Produktivtas dan kreativitas tinggi
mulyowarnonagoro@msn.com
Fase Negatif Stres
Kelelahan
Iritabel
Kurang konsentrasi
Depresi
Pesimis
Daya tahan tubuh rendah
Kecelakaan
Produktivitas dan
Kreativitas rendah
mulyowarnonagoro@msn.com
MENGATASI STRES
Tindakan Pencegahan
Pembiasaan Diri
Langkah-langkah mengatasi
stres
mulyowarnonagoro@msn.com
Tindakan Pencegahan
Menyelesaikan semua “sumber
stres” sampai tuntas sedini mungkin.
Dahulukan menyelesaikan masalah
yg paling mungkin untuk
diselesaikan paling cepat.
Menghindari atau mengalihkannya
pada hal-hal yang lebih positif.
Dapatkan dukungan dari orang lain
atau lingkungan yang terdekat lebih
dahulu.
Jangan ragu-ragu untuk secepatnya
meminta pertolongan pada ahlinya
mulyowarnonagoro@msn.com
Sikap dalam menghadapi Stres
Jangan mencoba menyelesaikan masalah dengan
cara selalu menghindarinya secara fisik.
Jangan menyelesaikan masalah dengan emosi yang
kurang terkendali.
Jangan cari bantuan dari "musuh" masalahnya.
Jangan mencoba menyelesaikan masalah dengan
mencari pendapat dari terlalu banyak orang.
Jangan menyerahkan keputusan pada orang lain.
Jangan melarikan diri.
Jangan bertindak irrasional.
Jangan mencari kesalahan pada orang/hal lain.
Jangan mengambil keputusan yang tak difahami .
mulyowarnonagoro@msn.com
Pembiasaan Diri
1. Memperbaiki kebiasaan makan.
2. Memperbaiki kebiasaan bernafas.
3. Memperbaiki kebiasaan tidur.
4. Mengatur aktivitas rutin sehari-hari.
5. Memperhatikan tubuh secara teratur.
6. Melatih organ-organ pancaindera
secara teratur.
7. Mengatur aktivitas sexual.
8. Menikmati kebahagiaan.
9. Bersikap tenang, ceria dan tersenyum.
10. Percaya pada diri sendiri dan mampu
mengukur kemampuannya sendiri.
mulyowarnonagoro@msn.com
Pembiasaan Diri
11. Berdamai dengan diri sendiri.
12. Menerima kritik orang lain dengan
lapang dada.
13. Pemakaian intelektual yang baik.
14. Mengendalikan diri dan pikiran secara
rasional.
15. Dapat mempunyai sahabat.
16. Mempunyai keluarga.
17. Bekerja sesuai dengan kemampuan.
18. Menyadari keterbatasan.
19. Mempunyai sesuatu tanpa merasa
memiliki.
20. Besikap religius dan bijaksana.
mulyowarnonagoro@msn.com
Langkah-langkah mengatasi stres
Identifikasi hal-hal apa yang merupakan
stresor yang perlu diatasi.
Manfaatkan Stress Diary
Lakukan analisis terhadap pekerjaan sehari-
hari
Manfaatkan situasi lingkungan dan kegiatan
yang dapat mendukung dalam mengatasi stres
Catatan tentang pikiran yang negatif – rasional
– positif akan membangkitkan kesadaran akan
situasi yang menguntungkan
Kendalikan marah anda dengan sebaik-baiknya
mulyowarnonagoro@msn.com
Tidak Jar Kadang Seri Sangat
pernah -kadang
ang ng sering
# Pertanyaan
1
Apakah anda merasa sedemikian sibuk sehingga
menguras enerji fisik maupun emosional?
2
Apakah anda cenderung berfikir negative
terhadap pekerjaan atau segala sesuatu yang
anda kerjakan?
3
Apakah anda kurang simpatik atau sebaliknya
simpatik berlebihan terhadap orang lain
daripada yang seharusnya?
4
Apakah diri anda mudah teriritasi oleh masalah
kecil, atau oleh teman kerja atau kelompok
anda?
5
Apakah anda merasa ada salah faham atau
kurang menghargai teman kerja anda?
6
Apakah anda merasa tidak punya teman bicara?
7
Apakah anda merasa bahwa yang telah anda
capai dibawah dari yang seharusnya?
mulyowarnonagoro@msn.com
Skore Komentar
Tidak ada tanda bahwa anda perlu
15–18
mengatasi stres
Ada sedikit tanda bahwa anda perlu mengatasi
19–32
stres, tanpa adanya faktor-faktor yang berat
Anda benar-benar menghadapi risiko harus
50–59 mengurangi stres yang anda hadapi – berbuatlah
sesuatu segera untuk mengatasinya
mulyowarnonagoro@msn.com
Kegiatan yang mendukung
Relaksasi
Yoga
Meditasi
Konsultasi
Hipnoterapi
Psikoterapi
mulyowarnonagoro@msn.com
Thought Awareness, Rational Thinking
and Positive Thinking
mulyowarnonagoro@msn.com
Hostility Log
mulyowarnonagoro@msn.com
GGN SOMATOFORM F45
GGN SOMATOFORM F45
KELUHAN:
Dapat timbul segala macam gejala fisik
MEDIKASI:
Hindari pemeriksaan diagnostik yg tak
perlu atau pemberian obat baru untuk
gejala baru
Antidepresan (misalnya SSRI) dpt
menolong pd bbrp kasus (nyeri kepala,
“irritable bowel syndrome”, “atypical
chest pain”)
GGN SOMATOFORM F45
KELUHAN:
Umumnya PS enggan bicara masalah
seksual
Biasanya mengeluh gejala fisik,
Ejakulasi dini
Ejakulasi tertunda
menggunakan minyak
Untuk program kesuburan, pertimbangkan
KELUHAN:
Umumnya PS enggan bicara masalah
seksual
Biasanya mengeluh gejala fisik,
hubungan seksual
Tanyakan pengalaman seksual yg traumatik
penyebab fisik.
Pd bbrp kasus disebabkan tidak ada
ke Obgyn
GGN SEKSUAL PD WANITA F52
PENANGANAN:
Anorgasmia:
Informasikan bhw banyak wanita yg tak
KELUHAN:
Pada anak:
Perkembangan terlambat (jalan,
Kesulitan belajar
laku
RETARDASI MENTAL F7x.x
KELUHAN:
Pada remaja:
Sulit bergaul dengan sebaya
IQ = MA / CA x 100
GANGGUAN INTELEKTUAL:
1. DEMENSIA:
Gangguan kognitif yang karakteristik berupa kemunduran
daya ingat, apraxia, afasia, agnosia, dan berbagai fungsi
kognitif lainnya.
2. RETARDASI MENTAL:
Terjadinya hambatan sampai berhentinya tumbuh kembang
mental seseorang sehingga tidak serasi dengan tumbuh
kembang orang lain yang sebaya. Disertai pula oleh
gangguan adaptasi dan 2 atau lebih gangguan dari fungsi
kehidupannya. Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 260
TINGKATAN RETARDASI MENTAL
Medikasi
Tidak ada obatnya
Gangguan jiwa yang menyertainya tetap perlu di terapi
Konsultasi
Bila diperlukan Konsultasi ke spesialis
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 262
RETARDASI MENTAL F7x.x
PENANGANAN:
Informasikan bahwa pelatihan sejak
keluarga
Pelatihan sangat membantu anak,
MEDIKASI:
Tak ada pengobatan yang dapat