Anda di halaman 1dari 27

ANTI MALARIA

NAMA : Cheria Erisa


NIM : 203110166
KELAS : TK 1.B

Dosen Pembimbing : Ns. Verra Widhi Astuti


Pengertian
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang
menyebar melalui gigitan nyamuk.
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit malaria (protozoa
darah) yang termasuk dalam genus Plasmodium
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles.
Gejala
Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari
setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala
melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu
menggigil, demam dan sakit kepala, lalu
mengeluarkan banyak keringat dan lemas
sebelum suhu tubuh kembali normal. Tahapan
gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus
tertentu, yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari
sekali (kuartana).
Penyebab Malaria
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang
terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan
nyamuk tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh
manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati sebelum siap
menyerang sel darah merah. Parasit malaria ini
bernama Plasmodium. Ada empat spesies yang menjadi
penyebab penyakit malaria, yaitu :
1. Plasmodium falsiparum, penyebab penyakit malaria Tropika
2. Plasmodium vivak, penyebab penyakit malaria Tertiana
3. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Kuartana
4. Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai.
Penggolongan Obat Malaria
Penggolongan obat malaria berdasarkan cara kerja obat pada siklus hidup
Plasmodium (Martindale, 2009) :
a. Obat anti malaria Skizontosida darah yang menyerang Plasmodia yang
hidup di darah. Anti malaria jenis ini untuk pencegahan dan mengakhiri
serangan klinis. Contoh : Klorokuin, Kuinin, Kuinidin, Meflokuin, Halofantrin,
Sulfonamida, Tetrasiklin, Atovakuon dan Artemisinin serta turunannya.
b. Obat anti malaria Skizontosida jaringan yang membunuh Plasmodia pada
fase eksoeritrositik di hati, mencegah invasi Plasmodia dalam sel darah.
Contoh : Primakuin, Proguanil, Pirimetamin.
c. Obat anti malaria Gametosida yang membunuh stadium gametosit di darah.
Contoh : Primakuin
d. Obat anti malaria Sporontosida. Obat ini tidak berpengaruh langsung pada
gametosit dalam tubuh manusia tetapi mencegah sporogoni pada tubuh
nyamuk. Contoh : primakuin dan proguanil
Obat anti malaria Skizontosida darah

Cara kerja obat dan indikasi obat teraupetik


Untuk mengendalikan serangan klinis karena
bekerja terhadap merozoit di eritrosit (fase
eritrosit) sehingga tidak terjadi penghancuran
eritrosit.
Indikasinya sebagai terapi malaria, juga untuk
amebiasis ekstraintestinal, serta sebagai
antiinflamasi pada rheumatoid artritis dan lupus
eritematosus sistemik
Kontraindikasi
- Gangguan Hati – Darah – Pencernaan – Syaraf
- Psoriasis
- Alkoholisme
- Gangguan lapangan pandang mata dan retina
- Jangan diberikan bersama Au & Fenilbutazon
- Jangan diberikan obat ini pada anak-anak

Efek samping
- sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Kram perut
- Mual atau muntah
- Diare
- Otot terasa lemah
Interaksi Obat
- Peningkatan risiko terjadinya dermatitis, jika
digunakan bersama dengan fenilbutazone
- Penurunan efektivitas klorokuin, jika
digunakan bersama dengan cimetidine atau
antasida
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia ventrikel,
jika digunakan bersama amiodarone atau
halofantrine
Pertimbangan Keperawatan
1. Pengkajian
- Kaji pendengaran klien, khususnya jika memakai quini atau klorokoin. Obat-
obat ini dapat mempengaruhi saraf kranial kedelapan.
- Kaji perubahan penglihatan klien. Klien yang memakai klorokoin harus sering
melakukan pemeriksaan mata
2. Perencanaan
Klien akan bebas dari gejala-gejala malaria
3. Intervensi keperawatan
- Pantau keluaran urin dan fungsi liver klien dengan memeriksa keluaran urin
dan enzim-enzim hati. Obat-obat anti malaria mula-mula berkumpul dihati ,
kadar enzim hati harus diperiksa khususnya jika orang tersebut cukup banyak
minum alkohol atau mempunyai gangguan hati
- laporkan jika kadar enzim hati klien meningkat
4. Evaluasi
- Evaluasi efektivitas obat antimalaria dengan menentukan bahwa klien bebas
dari gejala-gejala.
Contoh obat
n Nama obat dosis Indikasi pemakaian gambar
o
1. klorokuin Dewasa : Hari pertama, dosis awal - Terapi Supresi
Klorokuin di fosfat 0,5 – 1 gr
600 mg, diikuti dengan 300 mg sekali seminggu . Sejak 1
setelah 6–8 jam. Hari ke-2 dan ke-3, minggu sebelum kedaerah
dosisnya adalah 300 mg sekali endemis -> 6 minggu
sehari. meninggalkan daerah
endemis .Pada anak – anak : 5
mgr / KgBB -> ( sda )
Anak-anak : Hari pertama, dosis - Untuk Pengendalian
awal 10 mg/kgBB (maksimal 600 Serangan Klinik :
mg), diikuti dengan 5 mg/kgBB Oral
• hari 1 -> 1 gr, 6 – 8 jam
(maksimal dosis 300 mg) setelah 6 kemudian : 500 mgr
jam. Hari ke-2 dan ke-3, 5 mg/kgBB • Hari 2-> 500 mgr 3
sekali sehari. • Hari 3 -> 500 mgr

2. kuinin Dosis awal 20 mg/kgBB, selama 4


jam. Dosis maksimal 1.400 mg.
1. Untuk Pl falciparum yang
sudah resisten obat sintetik.
Dosis perawatan 10 mg/kgBB, Dosis Oral : ada 2 cara
dimulai 8 jam setelah dosis awal, pemberian : a. Garam KINA 3 x
pemberian selama 4 jam tiap 8 jam 650 mgr selama 7 – 10 hari +
sekali. Dosis maksimal 700 mg. FANSIDAR dosis tunggal selama
3 hari b. Garam KINA 3 x 650
mgr selama 7 – 10 hari +
TETRACYCLIN 4 x 250 mgr
selama 7 hari / DOXICYCLIN 100
mgr selama 7 hari Dosis Anak :
25 mgr / KgBB / hari 2.
NOCTURNAL LEG CRAMPS 
200 – 300 mgr ( malam )
3. meflokuin Anak- anak : Sekitar 16 sampai 25
kg: 125 mg (1/2 tablet) diminum
sekali seminggu
Sekitar 25 sampai 45 kg: 187.5 mg
(3/4 tablet) diminum sekali
Obat anti malaria Skizontosida
jaringan
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Mekanisme kerja obat ini belum jelas, diduga obat ini
bekerja dengan menghasilkan oksigen reaktif atau
berkompetisi dengan transport elektron dalam tubuh
parasit. Primakuin diabsorbsi dengan baik setelah pemberian
oral dan dengan cepat dimetabolisasi. Waktu paruh ± 6 jam.
Metabolit dari primakuin merupakan bahan oksidatif dan
dapat menyebabkan hemolisis pada pasien yang sensitif.
Indikasinya Untuk membunuh plasmodium vivaks dan ovale
yang berada dalam hati, membunuh gametosit dari
plasmodium palciparum. Penggunaan primaquin selalu
bersamaan dengan standar terapi malaria
Kontraindikasi
- Penyakit Sistemik Berat
- Jangan dikombinasi dengan obat yang menyebabkan depresi, sumsum
tulang dan hemodialisis
- Wanita Hamil

Efek samping yang merugikan


- Anemia Hemolitik Akut pada penderita Defisiensi G6PD
- Keluhan gastrointestinal : mual, muntah, kejang perut, nyeri ulu hati

Interaksi Obat
Penggunaan obat yang dapat meningkatkan resiko hemolisisi atau depresi
sumsum tulang dihindar
Pertimbangan keperawatan
1. Pengkajian
- Sebelum memberikan obat cek kembali identitas pasien dengan
menyanyakan nama jelas dan alamat.
- Selum memberikan obat kepada pasien,label pada botol atau
kemasan harus di periksa 3 kali.
- Sebelum memberikan obat perrawat harus memeriksa dosis obat
dengan hati hatidan teliti, jika ragu perawat harus bekonsultasi
dengan dokter atau apoteker sebelum di lanjutkan ke pasien.
- Ada banyak rute/cara dalam memberkan obat ,perawat harus teliti
dan berhati hati agarr ttidak terjadi kesalahan pemberian obat.
- Ketepatan waktu sangat penting khususnya bagi obat yang
efektivitas tegantung untuk mencapai atau mempertahankan darah
yang mengadai.
b. Diagnosa
 Anamnesis
Pada anamnesis, gejala utama malaria yang sering dikeluhkan
adalah demam, menggigil, malaise, mialgia, gejala gastrointestinal
(mual, muntah, dan diare), gejala neurologis (disorientasi dan
penurunan kesadaran), sakit kepala, dan/atau batuk. Gejala klasik
malaria adalah demam paroksismal yang didahului fase menggigil
lalu diikuti demam tinggi dan berkeringat banyak.

 Pemeriksaan Labor
Pada saat terkena malaria, orang yang terkena akan melakukan
pemeriksaan darah yang disebut tes diagnostik cepat malaria (RDT
malaria). RDT malaria bertujuan untuk mendeteksi protein
(antigen) yang bisa menjadi tanda keberadaan parasit malaria.
Hasilnya dapat diketahui dalam waktu beberapa menit.
C. Evaluasi

1. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti


mual dan muntah,agak sudah mulai mendingan
kondisinya.
2. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti
sakit kepala, agak sudah berkurang dari sebelumnya
yang dirasakan
3. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti
menggigil lalu di sertai demam tinggi yang terjadi
pada pasien, sudah agak berkurang dari sebelumnya
panas pada demamnya.
Contoh obat
no Nama obat dosis Indikasi pemakaian Gambar obat
1. primakuin Obat radikal P vivax Pemberian parentral
menimbulkan
atau P ovale malaria:
30 mg dasar (52,6 hipotensi, sehingga
obat ini diberikan
garam mg) Per oral secara oral. Absorbsi di
sekali sehari selama 14 saluran cerna
hari sempurna Konsentrasi
Dewasa : 5 tablet (1250 plasma dicapai dalam
mg) diminum sebagai waktu 3 jam Waktu
dosis tunggal. Dalam paruh sekitar 6 jam
kasus profilaksis Ekskresi dalam bentuk
utuh
malaria, dosisnya
250 mg diminum sekali
seminggu.

2. proguanil Dewasa : 400 mg


proguanil (4 tablet
Untuk propilaksis
malaria, Malaron : 1
dosis kuat sebagai tab sehari sebelum
dosis tunggal) oral masuk daerah
sekali sehari selama 3 endemis, setiap hari
hari berturut-turut. selama di lokasi serta
setiap hari selama 1
minggu setelah
meninggalkan daerah
tersebut
3. primetamin Dewasa : 2 – 3 tab
Fansidar dosis tunggal
Anak :  9 – 14 th : 2
tab Fansidar dosis
tunggal  4 – 8 th : 1
tab Fansidar dosis
tunggal   4 th : ½ tab
Fansidar dosis tunggal
Obat Anti Malaria Gametosida
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Membunuh gametosit yang berada dalam
entrosit sehinga transmisi ke nyamuk dihambat.
- Indikasinya Malaria
- Amebiasis esktraintestinal
- Gangguan autoimun, seperti reumatoid artritis
dan lupus eritematosus
Kontraindikasi
Akan terjadi kontraindikasi pada penderita psoriasis
atau porfiria, gangguan fungsi hati, alkoholisme,
gangguan neurologik, atau hematologik (G6PD),
pemberian IM pada anak-anak, serta pada penderita
gangguan lapangan pandangan mata dan retina
Efek samping
- Anemia Hemolitik Akut pada penderita Defisiensi
G6PD
- Keluhan gastrointestinal : mual, muntah, kejang
perut, nyeri ulu hati
Interaksi obat
Penggunaan obat yang dapat meningkatkan resiko
hemolisisi atau depresi sumsum tulang dihindari

Pertimbangan keperawatan
1. Pengkajian
- Kaji pendengaran klien. Obat-obat ini dapat
mempengaruhi saraf kranial kedelapan.
- Kaji perubahan penglihatan klien. Klien yang
memakai klorokoin harus sering melakukan
pemeriksaan mata
2. Perencanaan
Klien akan bebas dari gejala-gejala malaria
3. Intervensi keperawatan
- Pantau keluaran urin dan fungsi liver klien dengan
memeriksa keluaran urin dan enzim-enzim hati. Obat-obat
anti malaria mula-mula berkumpul dihati , kadar enzim
hati harus diperiksa khususnya jika orang tersebut cukup
banyak minum alkohol atau mempunyai gangguan hati
- laporkan jika kadar enzim hati klien meningkat
4. Evaluasi
- Evaluasi efektivitas obat antimalaria dengan menentukan
bahwa klien bebas dari gejala-gejala
Contoh obat
no Nama obat dosis Indikasi Gambar obat
pemakaian
1. primakuin Obat radikal P vivax atau P ovale malaria: Pemberian parentral
menimbulkan hipotensi,
30 mg dasar (52,6 garam mg) Per oral
sekali sehari selama 14 hari sehingga obat ini diberikan
secara oral. Absorbsi di
Dewasa : 5 tablet (1250 mg) diminum saluran cerna sempurna
sebagai dosis tunggal. Dalam kasus Konsentrasi plasma dicapai
profilaksis malaria, dosisnya 250 mg dalam waktu 3 jam Waktu
diminum sekali seminggu. paruh sekitar 6 jam
Ekskresi dalam bentuk
utuh
Obat Anti Malaria Sporontosida
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Menghambat perkembangan gametosit lebih
lanjut ditubuh nyamuk yang menghisap darah
manusia, sehingga rantai penularan menurun.

Kontraindikasi
- Gangguan hati
- Gangguan ginjal
Efek samping
- Minimal

Pertimbangan pengkajian
1. Pengkajian
- Sebelum memberikan obat perrawat harus memeriksa dosis obat
dengan hati hatidan teliti, jika ragu perawat harus bekonsultasi
dengan dokter atau apoteker sebelum di lanjutkan ke pasien.
- Ada banyak rute/cara dalam memberkan obat ,perawat harus
teliti dan berhati hati agarr ttidak terjadi kesalahan pemberian
obat.
- Ketepatan waktu sangat penttingkhususnya bagi obat yang
efektivitas tegantung untuk mencapai atau mempertahankan
darah yang mengadai.
2. Perencanaan
Klien akan bebas dari gejala-gejala malaria
3. Intervensi keperawatan
- Pantau keluaran urin dan fungsi liver klien dengan memeriksa keluaran
urin dan enzim-enzim hati. Obat-obat anti malaria mula-mula berkumpul
dihati , kadar enzim hati harus diperiksa khususnya jika orang tersebut
cukup banyak minum alkohol atau mempunyai gangguan hati
- laporkan jika kadar enzim hati klien meningkat
4. Evaluasi

1. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti mual dan


muntah,agak sudah mulai mendingan kondisinya.
2. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti sakit kepala, agak
sudah berkurang dari sebelumnya yang dirasakan
3. Setelah meminum obat kondisi yang dialami seperti menggigil lalu di
sertai demam tinggi yang terjadi pada pasien, sudah agak berkurang dari
sebelumnya panas pada demamnya.
Contoh obat
no Nama obat dosis Indikasi pemakaian Gambar obat
1. primakuin Obat radikal P vivax atau P ovale Pemberian parentral
menimbulkan
malaria: 30 mg dasar (52,6 garam mg) hipotensi, sehingga
Per oral sekali sehari selama 14 hari obat ini diberikan
Dewasa : 5 tablet (1250 mg) diminum secara oral. Absorbsi di
saluran cerna
sebagai dosis tunggal. Dalam kasus sempurna Konsentrasi
profilaksis malaria, dosisnya 250 mg plasma dicapai dalam
diminum sekali seminggu. waktu 3 jam Waktu
paruh sekitar 6 jam
Ekskresi dalam bentuk
utuh

2. proguanil Dewasa : 400 mg proguanil (4 Untuk propilaksis


malaria, Malaron : 1
tablet dosis kuat sebagai dosis tab sehari sebelum
tunggal) oral sekali sehari masuk daerah
endemis, setiap hari
selama 3 hari berturut-turut. selama di lokasi serta
setiap hari selama 1
minggu setelah
meninggalkan daerah
tersebut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai