Anda di halaman 1dari 11

ANTIMALARIA

KELOMPOK 1 :
EKA ARFIN 16330004
ROBIATUL ADAWIYAH 16330082
WIDYA ADFRI SUSANTI 16330084
ATA RAHMA KUMALA 16330087
MIA DWI R 16330091
FEBI EKA NURAHMAWATI 16330109
NAUROH NAZHIFAH 16330112
JESSIKA MIRANDA 16330117
EMILY F.A SARAGIH 16330128
HENDRINA R PARERA 18330114
Antimalaria

 Terjadinya malaria ada di manusia yang merupakan hospes antara tempat


plasmodium mengadakan skizogoni (siklus aseksual), sedangkan nyamuk
Anopheles merupakan vektor dan hospes definitif tempat terjadinya siklus seksual
dan reproduksi yang dilengkapi dengan sporogoni.
 Anti malaria yaitu obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit
yang disebabkan oleh parasite bersel tunggal yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina yang menggigit pada malam hari.
Klasifikasi Antimalaria

 Berdasarkan kerjanya pada tahapan perkembangan plasmodium, antimalaria dibedakan


atas skizontosid jaringan dan darah; gametosid dan sporontosid.
 skizontosid darah yang bekerja terhadap merozoid di eritrosit ({ase eritrosit). Dengan
demikian tidak terbentuk skizon baru dan tidak terjadi penghancuran eritrosit yang
menimbulkan gejala klinik. Contoh golongan obat ini ialah klorokuin, kuinin, dan
mellokuin.
 Sporontosid menghambat perkembangan gametosit di tubuh nyamuk yang mengisap
darah pasien, dengan demikian rantai penularan ierputus. Contoh obat : primakuin dan
kloroguanid.
 Gametositosid membunuh gametosit yang berada dalam eritrosit sehingga transmisinya
ke nyamuk dihambat. Klorokuin dan kuinin memperlihalkan efek gametosidal pada
P.vivax dan P.malaiae, sedangkan gametosid P.falciparum dapat dibunuh oleh
primakuin.
Obat Antimalaria
Klorokuin Pirimetamin
 Aktivitas antimalaria  Farmakokinetik
Berhubungan dengan sintesis asam nukleat dan nukleoprotein
yaitu dengan menghambat DNA polimerase dan FINA Penyerapan pirimetamin disaluran cerna berlangsung
polymerase lambat tetapi lengkap. Obat ini ditimbun terutama di
 Efek samping ginjal, paru, hati dan limpa, kemudia diekskresi
Gangguan saluran cerna, sakit kepala, kejang, gangguan
lambat dengan waktu paruh kira – kira 4 hari.
penglihatan, sangat toksik.  Sediaan
 Farmakokinetik
Pirimetamin tersedia sebagai tablet 25 mg, selain itu
Absorpsi klorokuin setelah pemberian oral terjadi lengkap dan terdapat juga sediaan kombinasi tetap dengan
cepat, dan makanan mempercepat absorpsi ini. Kadar puncak
dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruhnya kurang
sulfodoksin 500 mg
lebih 3 hari. Metabolisme klorokuin dalam tubuh berlangsung  Efek Nonterapi
lambat sekali dan metabolitnya, monodesetilklorokuin dan
bisdesetilklorokuin, diekskresi melalui urin. Dengan dosis besar dapat terjadi anemia makrositik
 Kontraindikasi yang serupa dengan yang terjadi pada defisiensi
asam folat. Gejala ini akan hilang bila pengobatan
Klorokuin dikontraindikasikan pada penyakit hepar.
Penggunaannya harus hati-hati pada gangguan gastrointestinal, dihentikan atau dengan pemberian asam folinat
gangguan darah, dan gangguan neurologik yang berat. (leukovorin).
Obat Antimalaria
Primakuin Kuinin dan Alkaloid Sinkona

 Farmakokinetik
 Farmakokinetik
Kina dan turunannya diserap baik terutama melalui usus halus
Setelah pemberian per oral, primakuin segera bagian atas. Kadar puncaknya dalam plasma dicapai dalam 1–
diabsorpsi, tetapi metabolisme juga berlangsung 3 jam setelah suatu dosis tunggal. Kira-kira 70% dari kina dalam
cepat sehingga hanya sebagian kecil yang diekskresi plasma terikat pada protein, dan ini menjelaskan rendahnya kadar
kina dalam CSS yaitu kira-kira 2 – 5% kadarnya dalam plasma.
dalam bentuk utuh. Setelah dosis tunggal kadar Distribusinya luas, terutama ke hati, tetapi kurang ke paru, ginjal,
maksimum dalam plasma dicapai dalam 1 – 2 jam, dan limpa; kina juga melalui sawar uri.
kemudian cepat menurun dengan waktu paruh 3 – 6 Sebagian besar alkaloid sinkona dimetabolisme dalam hati,
jam. sehingga hanya kira – kira 5% yang diekskresi dalam bentuk utuh
di urin.
 Efek samping
 Efek samping
Anemia hemolitik akut pada pasien yang mengalami
tinitus, sakit kepala, gangguan pendengaran, pandangan kabur,
defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase diare, dan mual. Gejala yang ringan, lebih dahulu tampak di
(G6PD). sistem pendengaran dan penglihatan.
 Sediaan  Sediaan

Primakuin fosfat tersedia sebagai tablet 26,3 mg Kina sulfat tersedia sebagai lablel 0,222 g untuk penggunaan oral.
Selain itu terdapat pula sediaan kombinasi tetap 150 mg kina
garam setara dengan 15 mg basa. sulfat dengan primakuin 3 g.
Obat Antimalaria Lain

Proguanil Meflokuin

 Proguanil atau kloroguanid ialah turunan  Meflokuin ialah salah satu dari turunan 4
biguanid yang dalam tubuh diubah menjadi kuinolin-metanol yang diteliti dalam
metabolit triazin yang berefek skizontosid usaha menemukan antimalaria untuk
melalui mekanisme antifolat.
galur P.falciparum yang resisten terhadap
 Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 100 mg. beberapa obat.
 Obat ini belum tersedia di pasar
lndonesia, sedangkan di negara lain obat
ini tersedia dalam bentuk tablet 250 mg.
Obat Antimalaria Lain
Tetrasiklin Artemeter

 Indikasi
 Tetrasiklin dan oksitetrasiklin berguna
pengobatan malaria berat termasuk malaria
untuk mengobati penyakit malaria oleh Plasmodium falciparum yang resisten terhadap
P.falciparum yang sudah resisten terhadap klorokuin.
klorokuin maupun kombinasi  Efek Samping:
pirimetamin sulfadoksin.
Demam (transient low fever), retikulositopenia,
 Dosis dewasa 100 mg/hari dan anak-anak peningkatan SGOT, aritmia, nyeri perut, anoreksia,
2 mg/ kgBB/hari. Lama kemoprofilaksis diare, mual, muntah, palpitasi, batuk, sakit kepala,
pusing, gangguan tidur, asthenia, arthralgia, myalgia,
yang tidak melebihi 6 minggu. Sediaan ruam, pruritus.
yang dianjurkan ialah doksisiklin.  Dosis:
Injeksi intramuskular selama 5 hari. Dosis awal 3,2
mg/kg bb diikuti dengan 1,6 mg/kg bb selama 4
hari.Dosis untuk anak-anak atau pasien kelebihan berat
badan harus diturunkan atau dinaikkan berdasarkan
berat ideal di bawah pengawasan dokter.
Kemoprofilaksis dan Terapi Malaria
 Terapi Malaria  Kemoprofilaksis Malaria
 Obat yang dipilih untuk mengatasi serangan  INDlKASI. Kemoprofilaksis terutama untuk
akut malaria tergantung dari mencegah timbulnya komplikasi yang mematikan
oleh P.falciparum. Kemoprofilaksis dianjurkan bila
 Geografi daerah kontak (daerah dengan galur risiko terkena malaria lebih besar dibandingkan
yang resisten terhadap klorokuin atau bukan) risiko efek samping obat.
 Adanya bentuk eksoeritrosit (P.vivax dan  KONTRAINDIKASI. Wanita hamil. Obat yang
P.ovale) aman untuk wanita hamil adalah klorokuin dan
proguanil.
 Adanya kehamilan dan
 Umur. Untuk anak usia kurang dari satu tahun, obat
 adanya intoleransi terhadap obat yang aman adalah klorokuin dan proguanil,
Obat terpilih untuk serangan akut oleh keempat Doksisiklin tidak boleh diberikan untuk anak kurang
plasmodium umumnya sama yaitu klorokuin dari 8 tahun.
yang bersifat skizontosid, sedangkan unluk  DOSIS OBAT. Dosis obat yang dianjurkan
P.falciparum yang resisten terhadap klorokuin tergantung dari prevalensi P.falciparum yang resisten
digunakan kuinin. obat di masing-masing daerah yang akan dikunjungi.
 Dosis presumtive therapy untuk anak :
 Umur 2 – 11 bulan : ¼ tablet
 1 – 3 tahun : ½ tablet
 4 – 8 tahun : 1 tablet
 9 – 14 tahun : 3 tablet
 >14 tahun : 3 tablet, dosis tunggal
 Doksisiklin 100 mg/hari, mulai diberikan 1-2 hari sebelum memasuki daerah endemis, diteruskan
selama tinggal di daerah endemis dan diakhiri dengan pemberian selama 4 minggu sesudah keluar dari
daerah endemis. Dosis anak 2 mg/kgBB/hari. Sebaiknya penggunaan doksisiklin tidak melebihi jangka
waktu 6 minggu.
 Maloprim (100 mg dapson + 12,5 mg pirimetamin). Dosis yang dianjurkan 2 tablet/minggu. Pada
profilaksis melebihi jangka wahu 6 bulan, diperlukan pemeriksaan darah tepi setiap 6 bulan.
 Meflokuin 250 mg/minggu. Sebaiknya meflokuin digunakan untuk keadaan yang khusus dan jangan
untuk profilaksis rutin. Penggunaannya jangan melebihi 6 minggu. Meflokuin lebih diutamakan untuk
presumtive therapy.
 Fansidar (25 mg pirimetamin + 500 mg sulfadoksin). Sebaiknya juga tidak digunakan untuk
profilaksis rutin karena dikawatirkan terjadi resistensi. Fansidar lebih diutamakan untuk presumptive
therapy.
Beberapa alternatif kemoterapi pada injeksi oleh berbagai galur
malaria
Kesimpulan
 Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.
Plasmodium Eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk adalah penyebab utama dari
penyakit Malaria. Didalam tubuh manusia parasit ini bersembunyi dan
berkembang biak di dalam hati (liver) kemudian menginfeksi sel darah merah
sehingga menyebabkan gejala seperti demam dan sakit kepala, yang mana pada
kasus yang parah akan mengarah ke koma dan kematian.
 Malaria adalah penyakit dengan gejala demam, yang terjadi tujuh hari sampai dua
minggu sesudah gigitan nyamuk yang infektif. Adapun gejala-gejala awal adalah
demam, sakit kepala, menggigil dan muntah-muntah.
 Ada beberapa tipe penyakit malaria yaitu Malaria Tropikana, Malaria Tersiana,
Malaria kwartana Plasmodium, Malaria Pernisiosa

Anda mungkin juga menyukai