Anda di halaman 1dari 11

ELIKSIR

Kelompok 3
Nama kelompok :
• D.Lussy alfiyyah T.P
• Joana Asmara
• Siti Nuraeni
• Tina Suhartina
• Syahdan Alghani C.P
Pengertian eliksir
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan
untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah
kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi
eliksir obat untuk efek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya.
Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang
kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan
akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa
senyawa obat. Walaupun demikian, karena sifat hidroalkohol, eliksir
lebih mampu mempertahankan komponen-komponen larutan yang
larut dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup. Juga
karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahan dalam
pembuatannya, dari sudut pembuatan eliksir lebih disukai dari sirup
(Ansel, 1989).
Arti eliksir : merupakan sedia berupa larutan
yang mempunyai rasa dan bau yang sedap serta
mengandung zat tambahan seperti gula/zat
pemanis lainnya, zat pewangi,pengawet (Depker
RI 1979)
Kelebihan : 
1. Mudah ditelab dibandingkan tablet
2. Rasa dan baunya menyenangkan 
3. Absorbsi lebih cepat 
4. Mengurangi resiko iritasi lambung 
5. Larutan jernih tdk perlu di kocok 
 (Syamsuni 2007)
Kekurangan 
1. Alkohol tidak baik untuk kesehatan anak 
2. Mengandung bahan mudah menguap 
(Syamsuni 2007)
Cara Pembuatan Eliksir
1. Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran
pelarut (kosolven) sambil diaduk hingga larut.
2. Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan
zat yang larut dalam pelarut alkohol. Larutan air
ditambahkan kedalam larutan alkohol, agar penurunan
kekuatan alkohol dalam larutan secara gradien
mencegah terjadinya pemisahan atau endapan.
3. Gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam
eliksir memberikan peranan pada kestabilan zat terlarut
dan dapat meningkatkan viskositas (Anonim, 2009).
Pembagian eliksir
• Eliksir Bukan Obat
Eliksir bukan obat dapat digunakan untuk ahli farmasi dalam
pembuatan resep yang dibuat segar, yang meliputi:
1. Penambah zat–zat obat untuk pembawa yang memberi
rasa enak
2. Pengencer eliksir obat yang ada.
Contoh elixir bukan obat:
3. Compound Benzaldehyde Elixir NF
4. Iso-alcoholic Elixir NF
5. Aromatic Elixir NF (Anief, 2000).
• Eliksir Obat
Eliksir obat digunakan untuk keuntungan pengobatan
dari zat obat yang ada. Umumnya, eliksir–eliksir resmi
yang ada diperdagangan mengandung zat obat tunggal.
Keuntungan utama dari hanya satu obat yang
terkandung, bahwa dosis yang diperlukan dapat
dinaikkan dan diturunkan dengan meminum eliksir lebih
banyak atau kurang, padahal bila dua atau lebih zat obat
ada dalam sediaan yang sama, tidak mungkin
meningkatkan atau menurunkan kadar suatu zat obat
yang diminum tanpa secara otomatis dan bersamaan
mengatur dosis obat lain yang ada, perubahan yang
mungkin tidak diinginkan.
Jenis-jenis Eliksir
• Eliksir Antihistamin
Antihistamin digunakan terutama dalam pengobatan
simtomatis penyakit alergi tertentu. Kerjanya, menekan gejala–
gejala yang ditimbulkan oleh histamin, suatu zat kimia yang
dilepas selama proses reaksi antigen-antibodi dari respon
alergi.
• Eliksir Hipnotik Sedatif Barbiturat
Barbiturate adalah zat hipnotik sedative yuang digunakan
untuk menghasilkan berbagai tingkatan penekanan system
saraf pusat. Bila dosis ditingkatkan, efek berpindah dari sedasi
ke hipnotik ke penekanan pernapasan, yang terakhir
menimbulkan kematian krena kelebihan dosis barbital (Ansel,
2005).
• Eliksir Fenobarbital
Eliksir fenobarbital diformulasi mengandung fenobarbital 0,4% yang
member 20 mg obat per sendok the eliksir. Eliksir umumnya diberi
rasa dengan minyak jeruk, diwarnai merah dengan pewarna yang
diakui FDA dan pemanis sirup. Eliksir resmi mengandung alcohol
kurang lebih 14% yang digunakan untuk melarutkan fenobartbital.
• Eliksir Sekobarbital
Eliksir ini mengandung kurang lebih sekobarbital 440 mg dalam
setiap 100 ml eliksir. Sekobarbital adalah barbiturate kerja pendek
yang terutama digunakan sebagai hipnotik yang diberikan malam
hari. Efek farmakologi timbul dalam waktu pendek sesudah
pemberian oral, biasanya diantara 15–30 menit, dan berakhir untuk
masa yang agak pendek antara 2-4 jam. Masa kerja yang pendek
membuat barbital ini sangat menarik dan memiliki keuntungan
daripada barbiturate kerja lama yang karena masa kerjanya
menghasilkan hang over barbiturate atau kelesuan sesudah tidur
pada pagi hari berikutnya.
• Eliksir Digoksin
Digoksin adalah glikosida yang didapat dari daun
Digitalis lanata. Berbentuk bubuk Kristal putih
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
alcohol encer. Eliksir resmi kira–kira megandung
10 % alcohol.

Anda mungkin juga menyukai