Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI DAN ADVOKASI DALAM

PROMOSI KESEHATAN

KELOMPOK X 

AYU ROHANI NAINGGOLAN


ERNAWATI LUBIS
 Pengertian Komunikasi dan Advokasi dalam Promosi Kesehatan

Komunikasi memiliki pengertian yang berbeda sesuai dengan bidang-bidang yang


ada. Salah satunya adalah komunikasi kesehatan. Dalam kaitannya antara
komunikasi dalam bidang kesehatan, berfungsi sebagai peningkatan yang
dibutuhkan suatu elemen dalam upaya meningkatkan kesetaraan dalam kesehatan
individu dan masyarakat. Tujuan komunikasi kesehatan itu sendiri adalah sebagai
sarana penyampaian informasi atau pesan mengenai kesehatan kepada masyarakat. 

Advokasi merupakan kegiatan yang memberikan bantuan kesehatan kepada


masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang
kesehatan. Advokasi merupakan upaya atau sebuah proses yang strategis dan
terencana dengan tujuan mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak
yang terkait (stakeholders).
Tujuan Advokasi Kesehatan

Untuk meningkatkan jumlah kebijakan publik


berwawasan kesehatan, untuk meningkatkan opini
masyarakat dalam mendukung kesehatan, dan
terpecahkannya masalah kesehatan secara bersama
dan terintegrasi dengan pembangunan kesehatan
didaerah melalui kemitraan dan adanya dukungan
serta kepedulian dari pimpinan daerah (Solang, Losu
dan Tando, 2016: 72).
Notoatmodjo (2012) menguraikan advokasi dimulai dari aspek historis,
definisi, prinsipprinsip advokasi, kegiatan-kegiatan dan indikator
keberhasilan advokasi dalam program kesehatan. Istilah advokasi (advocay)
digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO
pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi global promosi kesehatan.
WHO merumuskan, bahwa dalam mewujudkan visi misi promosi kesehatan
secara efektif menggunakan 3 (tiga) strategi pokok yakni; advokasi
(advocacy), dukungan sosial (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment). Strategi global ini dimaksudkan dalam pelaksanaan
program kesehatan di masyarakat, adapun langkah yang digunakan
meliputi: 

(a) Melakukan pendekatan atau lobying dengan para pembuat keputusan


setempat, agar mereka menerima dan commited dan akhirnya bersedia
mengeluarkan kebijakan untuk membuat atau mendukung program
tersebut. Kegiatan inilah disebut advokasi. 
(b) Melakukan pendekatan dan pelatihan kepada tokoh masyarakat setempat baik tokoh

masyarakat formal maupun informal. Tujuan kegiatan ini adalah agar para tokoh tersebut

mempunyai kemampuan seperti yang diharapkan program, dan selanjutnya dapat membantu

menyebarkan informasi program atau melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Satu hal yang

lebih penting adalah agar para tokoh masyarakat berperilaku positif yang dapat dicontoh oleh

masyarakat. Kegiatan inilah yang disebut dukungan sosial (social support). 

(c) Selanjutnya petugas kesehatan bersama-sama tokoh masyarakat melakukan kegiatan

penyuluhan kesehatan, konseling dan sebagianya melalui berbagai kesempatan dan media.

Tujuan kegiatan ini antara lain meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat untuk

hidup sehat atau dengan istilah lain, memampukan atau memberdayakan masyarakat dalam

kesehatan. Kegiatan ini juga disebut pemberdayaan atau empowerment. 


Komunikasi Kesehatan

adalah studi yang mempelajari bagaimana


cara menggunakan strategi komunikasi dalam
menyebarluaskan informasi atau pesan
kesehatan yang dapat mempengaruhi individu
dan komunitas agar mereka dapat membuat
keputusan yang tepat berhubungan dengan
pemeliharaan kesehatan (Liliweri, 2007: 46).
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan metode dan media, sebagai

berikut :
 Metode Promosi Kesehatan 
Secara garis besar, metode promosi kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut. 
 Metode Didaktif 
Metode didaktif ini didasarkan atau dilakukan dengan cara satu arah. Tingkat
keberhasilan dari metode didaktif ini sulit untuk dievaluasi karena peserta didik
bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif. Misalnya: ceramah, film, leaflet, booklet,
poster, dan siaran radio. 
 Metode Sokratif 
Metode sokratif ini dilakukan dengan cara dua arah. Dengan menggunakan metode ini,
kemungkinan antara pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif. Misalnya:
diskusi kelompok, debat, panel, forum, seminar, bermain peran, curah pendapat,
demonstrasi, studi kasus, lokakarya, dan penugasan perorangan.
Metode promosi kesehatan berdasarkan teknik komunikasi, yaitu:

 Metode Penyuluhan Langsung 


Dalam metode penyuluhan langsung para penyuluh langsung
berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk disini antara
lain adalah kunjungan rumah.

 Metode Penyuluhan Tidak Langsung 


Dalam metode penyuluhan tidak langsung, para penyuluh atau
komunikator kesehatan tidak berhadapan atau bertatap muka secara
langsung dengan komunikan. Tetapi komunikator menggunakan media
sebagai perantara dalam penyampaian pesan. Misalnya: publikasi dalam
bentuk media cetak (Wardani, Muyassaroh dan Ani, 2016: 9-10).
◦ Perencanaan Komunikasi Kesehatan

Perencanaan komunikasi adalah perryataan tertulis mengenai


serangkaian tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi
akan atau harus dilakukan agar mencapai perubahan perilaku dan
kegiatan sesuai dengan yang kita inginkan. Perencanaan komunikasi
adalah suatu usaha yang sistematis dan kontinu dalam mengorganisir
aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan sumber daya komunikasi
secara efisien guna merealisasikan kebijaksanaan komunikasi
(AMIC,1982).
Tahapan Perencanaan Komunikasi

 Tahap identifikasi masalah komunikasi


Dalam tahap identifikasi masalah perlu dilakukan pengumpulan
data/fakta/informasi mengenai kondisi khalayak sebagai bahan untuk
melakukan analisis khalayak. Perumusan masalah harus berdasarkan pada felt
needs dan real needs yang dimiliki oleh khalayak sasaran.

 Tahap perumusan tujuan komunikasi


Tujuan komunikasi adalah tujuan yang menyangkut upaya untuk mengubah
perilaku sasaran setelah kegiatan komunikasi dilakukan. Rumusan tujuan
harus memuat: khalayak sasaran, cakupan jumlah sasaran, dan perubahan
perilaku yang diinginkan. Rencana operasional adalah uraian secara
konsepsional mengenai sumber daya-sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan suatu program atau proyek.

 Tahap penetapan rencana strategik


Penetapan rencana strategi memuat unsur-unsur 5 M, yaitu: Man, Messages,
Media, Money, dan Means.
Pemasaran Sosial

 Komunkasi Pemasaran sosial, sebagaimana diungkap Kotler adalah suatu proses untuk
membuat rancangan, implementasi, dan pengawasan program yang ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran
(Philip Kotler, 1997).
 Social marketing pada dasarnya merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil
untuk “menjual” namun yang dijual adalah gagasan dalam rangka mengubah
pandangan atau perilaku masyarakat, terutama dalam manajemen yang mencakup
analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan (Kertajaya, 2003)
Akan tetapi dalam konsep pemasaran sosial tidak berbeda jauh dengan kegiatan pemasaran

komersial. Bahwa untuk mengembangkan kegiatan pemasaran sosial tidak berbeda jauh dengan

pemasaran secara umum dalam memajukan masalah masalah sosial, bagaimana mempengaruhi

target audiens atau khalayak agar mereka dengan sukarela menerima dan tidak menolak dan

meninggalkan perilaku yang kurang baik dalam individu kelompok ataupun masyarakat. (P.Kotler

& Eduardo L Roberto 1989). Dalam pemasaran sosial banyak menemukan hambatan dalam

beberapa dimensi sebagaimana diungkap para pakar antara lain.

Pemasaran Sosial dalam dimensi Marketing Analisis : 

 Marketing sosial lebih sedikit mempunyai data sekunder tentang khalayaknya. 

 Marketing sosial lebih sulit mendapat data valid dan ukuran ukuran yang reliable 

 Marketing sosial lebih sulit untuk mensortir pengaruh yang mengidentifikasi perilaku

konsumennya. 

 Marketing sosial lebih sulit mendapat dana untuk riset konsumen dan persetujuannya. 
 Dimensi Problem analisis, marketing sosial lebih sering mendapat tekanan dari

sasaran khalayaknya. 

 Dalam marketing sosial khalayaknya akan lebih sulit meninggalkan kebiasan yang

sudah lama mengakar. 

 Marketing sosial lebih banyak mempunyai konsumen yang menentang dari apa yang

ditawarkan (Kotler, 1993: 98).


Komunikasi dalam Advokasi

 Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan (approaches)


terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program. Dari pengertian
tersebut, maka yang menjadi sasaran atau target advokasi
adalah para pemimpin suatu organisasi atau institusi kerja
baik dilingkungan pemerintah maupun swasta serta organisasi
kemasyarakatan. Aspek komunikasi, advokasi adalah salah
satu komunikasi personal, interpersonal, maupun massa yang
ditujukan bagi para penentu kebijakan (policy makers) pada
semua tingkat dan tatanan sosial. 
Strategi global dalam pelaksanaan program kesehatan di

masyarakat, adapun langkah yang digunakan meliputi: 

 Melakukan pendekatan atau lobying dengan para pembuat keputusan setempat, agar
mereka menerima dan commited dan akhirnya bersedia mengeluarkan kebijakan untuk
membuat atau mendukung program tersebut. Kegiatan inilah disebut advokasi. 

 Melakukan pendekatan dan pelatihan kepada tokoh masyarakat setempat baik tokoh
masyarakat formal maupun informal.

 Selanjutnya petugas kesehatan bersama-sama tokoh masyarakat melakukan


kegiatan penyuluhan kesehatan, konseling dan sebagianya melalui berbagai
kesempatan dan media.
Prinsip-prinsip Advokasi

Aspek Prinsip-Prinsip dan Tujuan, Notoatmodjo (2012) menguraikan pentingnya tujuan dan
kegiatan-kegiatan advokasi dibidang kesehatan. Berangkat dari batasan advokasi sebagaimana
diuraikan diatas, adapun tujuan advokasi yakni: political comitment, policy support, social
acceptance and sytem support. 

a. Komitmen Politik (Political Comitment) dapat dilihat pada sejauhmana pemahaman


pemerintah baik eksekutif maupun legislatif terhadap masalahmasalah kesehatan
masyarakat. Demikin pula seberapa jauh mereka mengalokasikan anggaran pembangunan
baik nasional mupun lokal bagi pembangunan dibidang kesehatan dan hal ini tergantung
juga pada cara pandang dan kepedulian (concern) terhadap kesehatan dalam konteks
pambangunan.

b. Dukungan Kebijakan (Policy Support) adalah dukungan konkrit yang diberikan oleh
para pimpinan institusi di semua tingkat dan sektor yang terkait pembangunan
kesehatan. Dukungan politik tidak akan berarti tanpa perwujudan konkrit kebijakan.

◦ Dukungan Masyarakat (Social Acceptance) adalah kegiatan penerimaan
suatu program oleh masyarakat. Apabila suatu program kesehatan telah
mendapatkan komitmen dan dukungan kebijakan maka langkah
selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh
dukungan masyarakat. 

◦ Dukungan Sistem (System Support) adalah dukungan sistem, mekanisme,


atau prosedur kerja yang jelas terhadap suatu program kesehatan agar
berjalan dengan baik.
Indikator Hasil Advokasi

Aspek indikator hasil advokasi, dapat dilihat pada kegiatan input, proses dan
output sebuah kegiatan advokasi.

a) Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man)
yang akan melakukan advokasi dan bahanbahan (material) yakni data atau
informasi yang membantu atau mendukung argumen dakam advokasi.
b) Proses adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi
proses advokasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebut.
c) Output atau keluaran advokasi sektor kesehatan dapat diklasifikasikan
dalam dua bentuk yakni: output dalam bentuk perangkat lunak (software)
dan output dalam bentuk perangkat keras (hardware).
Indikator output dalam bentuk perangkat lunak
adalah peraturan-peraturan atau undang-undang sebagai bentuk kebijakan dari
komitmen politik terhadap program-program kesehatan.

Indikator output dalam bentuk perangkat keras


(a) Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan,
(b) Tersedianya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, poliklinik dan sebagainya,
(c) Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan misalnya air bersih, jamban
keluarga, atau jamban umum, tempat sampah dan sebagainya,
(d) Dilengkapinya peralatan kesehatan, seperti laboratorium, peralatan
pemeriksaan fisik dan sebagainya.
 Tahap penetapan rencana operasional 
Rencana operasional adalah uraian terperinci dan sistematik mengenai
rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan program,
menyangkut alokasi waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan, dan hubungan
antar kegiatan.

 Tahap penyusunan rencana evaluasi


Rencana evaluasi adalah rencana mengenai cara penilaian program yang
dapat berupa: evaluasi proses, evaluasi hasil, dan evaluasi dampak program.

 Tahap merencanakan rekomendasi


Rencana rekomendasi adalah rencana mengenai saran atau rekonsiderasi
yang akan diajukan sesuai dengan rencana evaluasi untuk memperoleh bahan
masukan bagi perbaikan maupun pengembangan program.

Anda mungkin juga menyukai