Anda di halaman 1dari 22

ASPEK SOSIOBUDAYA NIFAS

Masa nifas sering ditakutkan oleh calon ibu yang


dimungkinkan banyak aturan yang diterapkan
oleh orang tua (ibu, nenek, tetangga, dsb)

Ibu bayi tidak berkuasa mengahadapi semua


orang yang akan menerapkan aturan tsb,
sehingga calon ibu sudah merasa kurang
nyaman (stres batin) sebelum proses melahirkan
dimulai.

Bayangan masa nifas sering menyebabkan calon


ibu sudah menderita secara batin, dan
bagaimana akan menghadapi orang orang di
sekitarnya
Jadi arti keseluruhan dari aspek sosial
budaya pada masa nifas adalah suatu
hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia untuk mencapai tujuan
bersama pada masa sesudah
persalinan.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan
yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya enam minggu (42 hr).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih


kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-
alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama
MASA NIFAS
masa nifas yaitu 6-8 minggu.
Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa
minggu, bulan, atau tahun.
Nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu:

1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah


diperbolehkan berdiri dan berjalan.
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan
menyeluruh alat alat genital.
3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi
Adat budaya MASA NIFAS

Wuwung
Memakai setagen/centhing/udet
Duduk senden Aturan makanan
Dilarang keluar rumah
arang di bawah tempat tidur
Dilarang tidur siang
Pijat ibu dan bayi Bicara pelan2
Minum air abu dapur Minum jamu
Luluran
Wuwung

Wuwung adalah mandi dan keramas disertai


pemercikan air pada mata. Prosesi ini dilakukan setiap
pagi, mulai pukul 3.00 sampai pukul 6.00, agar darah
putih tidak naik ke tubuh bagian atas.

Menurut pandangan adat, darah putih yang naik akan


menyebabkan mata mengeluarkan lendir dan belek
sehingga ibu nifas yang tidak melaksanakan wuwung
dipandang tidak bisa menjaga kebersihan
Memakai Setagen

Setagen adalah sejenis kain yang lebarnya sekitar 15-20


cm dengan panjang sekitar 3-4m. Kain ini digunakan
untuk menopang perut yang kendur pasca melahirkan.
Pada dasarnya tidak ada ukuran khusus seberapa
panjang seorang ibu nifas harus memakai setagen.
Penggunaannya adalah cukup kencang untuk menopang
perut atau belum. Cara pemakaiannya adalah dengan
mengikatkan kain setagen di tiang kemudian ibu
berputar sambil melilitkan setagen ke daerah perut
sampai panggul
Dampak negatifnya

Tekanan pada panggul dapat menyebabkan tekanan pada


pembuluh darah, sehingga darah dari bagian bawah tubuh
(ektremitas bawah) tidak lancar yang akan menyebabkan bengkak
pada kedua kaki

Menekan daerah perut menyebabkan rasa tidak nyamana (ampeg)


dan napas kurang longgar, yang menimbulkan kurangnya asupan
oksigen ke dalam jaringan dapat mengakibatkan hipoksia
(kepucatan) pada kulit/jaringan, ibu sering mengeluh lemas dan
pusing

Aliran darah yang kurang maksimal menyebabkan kurang


maksimalnya penyembuhan luka jalan lahir dan kembalinya
kondisi kesehatan ibu

Proses pembentukan ASI kurang maksimal karena aliran darah


terganggu
Senden

Duduk bersandar atau senden adalah


kegiatan duduk yang dilakukan oleh
ibu nifas dengan menyandarkan
badan pada sebilah papan yang
dilapisi bantal. Posisi kaki harus lurus
dan telapak kaki ditempelkan pada
papan
Tuj: agar posisi kaki tertahan dan tetap lurus
diyakini dapat mencegah varises. Selain
itu, kegiatan ini diyakini oleh masyarakat
adat jawa dapat mempercepat
menyembuhan luka vagina paska
persalinan. Ada pula beberapa pendapat
yang mengatakan bahwa ‘pancatan’ kaki
ibu harus diberi bawang merah dan cabai
agar ibu tidak diganggu makhluk halus
Aturan Makanan

menghindari makan makanan yang


pedas atau berlemak. Ini dipercaya
untuk menghindari supaya dubur
anak tidak menjadi merah dan air
susu ibu tidak terasa pedas sehingga
membahayakan si buah hati
nasi putih, krupuk dan
makan sayur daun katuk
yang berkhasiat untuk
melancancarkan ASI serta
bau badan ibu tetap segar

Pohon katuk
Macam-macam adat budaya ttg makan
• masa nifas dilarang makan telur, daging,
udang, ikan laut dan lele, keong, daun
lembayung, buah pare, nanas, gula merah,
dan makanan yang berminyak.

Dampak positif : tidak ada


Dampak negatif : merugikan karena masa nifas
memerlukan makanan yang bergizi seimbang
agar ibu dan bayi sehat.
Setelah melahirkan atau setelah operasi
hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam “ngayep” dilarang banyak makan
dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.
dampak positif : tidak ada
dampak negatif : merugikan karena
makanan yang sehat akan
mempercepat penyembuhan luka.
Adat-Adat yang Lain

Dilarang keluar dari pekarangan rumah


sblm 40 hari

Ibu setelah melahirkan dilarang keluar malam


atau kaluar dari pekarangan rumah. Alasannya
ibu bisa mengalami ‘kesambet’ atau bayi
‘sawanen’, yaitu digaggu oleh roh jahat
sehingga terkadang ibu bisa pinsan. Padahal
sebenarnya ibu nifas memiliki energi yang
rendah sehingga tidak boleh bejalan terlalu
jauh. Energi yang lemah itulah yang
menyebabkan ibu pingsan
Adat keluar rumah

Bila ibu keluar dari rumah harus membawa


benda tajam seperti peniti, cermin, alat
potong kuku, gunting kecil dan lain
sebagainya.

Tujuannya yaitu agar sang bayi tidak


diganggu oleh makhluk halus.
Memberikan arang di bawah tempat tidur

Hal ini dimaksudkan agar bayi tidak


diganggu oleh makhluk ghoib dan tidak
rewel. Ditinjau dari segi medis pemberian
arang tersebut justru akan mencemari
udara dan mengganggu pernafasan bayi.
Dilarang tidur siang
Dampak positif: tidakada
Dampak negatif :
masa nifas harus cukup istirahat, kurangi
kerja berat.
Tenaga yang tersedia sangat bermanfaat
untuk kesehatan ibu dan bayi?
Pemijatan/ urut, diberi pilis /lerongan dan tapel.

Dampak positif : jika pijatannya benar maka


peredaran darah ibu dan bayi menjadii lancar

Dampak negatif : pijatan yang salah sangat berbahaya


karena dapat merusak kandungan.

Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak


kuat / menyebabkan alergi.?
Minum air abu dapur
Masa nifas harus minum abu dari dapur
dicampur air, disaring, dicampur garam dan
asam diminumkan supaya ASI banyak.
Dampak positif : tidakada
Dampak negatif:
Karena abu, garam dan asam tidak
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh ibu
menyusui untuk memperbanyak produksi ASI
nya.
Minum jamu
Agar rahim cepat kembali seperti semula.
Pakai lulur param kocok keseluruh badan, biar capek
pada badannya cepat hilang.
Tidak boleh bicara dengan keras keras
Tiap pagi harus mandi keramas, biar badannya cepat
segar dan peredaran darah lancar .
Tidur/ duduk kaki harus lurus.
Tidak boleh ditekuk /posisi miring, hal itu dapat
mempengaruhi posisi tulang, tulang bufas seperti bayi
baru melahirkan/ mudah terkenaVarises.

Anda mungkin juga menyukai