Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA LANSIA

KELOMPOK 4
1. LUQMAN HAKIM (NIM.20142010085)
2. IWAN SUGIANTO (NIM.20142010082)
3. KUSMIYATI (NIM.20142010084)
PENGERTIAN LANJUT USIA (LANSIA)

Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia


60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).
Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak
distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif
yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan
episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).
Menurut WHO lansia dibagi menjadi 3 katagori, yaitu :
1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun
2. Usia tua : 75 -89 tahun
3. Usia sangat lanjut : lebih dari 90 tahun.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI PADA PASIEN LANJUT USIA
1. penurunan sistem pendengaran
2. gangguan sistem penglihatan
KEGUNAAN KOMUNIKASI
Komunikasi berguna untuk pertukaran informasi dan untuk membina hubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain komunikasi merupakan aspek dasar pada hubungan antar manusia dan merupakan sarana untuk berhubungan dengan orang lain.
Pada pasien lanjut usia berbagai bentuk dari penyakit dan ketidakmampuan dapat berpengaruh terhadap proses komunikasi dan perawatan kesehatannya, sehingga diperlukan cukup perhatian dan sikap yang baik untuk proses komunikasi tersebut . (Smith & Buckwalter, 1993).

Ada beberapa bentuk komunikasiyang bisa diterapkan terutama saat kita berhadapan pada lansia.

1.komunikasi dengan sifat asetif


2.Komunikasi responsif
3.Komunkasi fokus
4.Komunikasi dengan supportif
5.Komunikasi dengan sifat klarifikasi
6.Komunikasi dengan kesabaran dan keiklasan
7.Komunikasi terapeutik
8.Komunikasi non verbal
KOMPONEN PADA PROSES KOMUNIKASI

1. Pembicara : Orang yang menyampaikan pesan.


2. Pendengar : Orang yang menerima pesan.
3. Pesan verbal : Kata kata yang secara aktual diucapkan atau disampaikan.
4. Pesan nonverbal: Kesan yang ditangkap saat kata kata tersebut diucapkan termasuk ekspresi wajah, tekanan suara, postur dan sikap tubuh dan pilihan kosa kata yang digunakan.
5. Umpan Balik : Respon berupa tanggapan baik verbal maupun non verbal.
6.Konteks : Fisik dan lingkungan sosial atau pengaturan dalam pesan yang dikirim.
7. Persepsi : Kemampuan untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi menjadi dimengerti dan bermakna.
8. Evaluasi : Kemampuan untuk menganalisa informasi yang diterima, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masa lalu.
9. Transmisi : Ekspresi yang sebenarnya dari informasi dari pengirim kepada penerima
Pendekatan untuk Berkomunikasi pada lansia
diantaranya :
1. Pendekatan psikologis
2.Pendekatan fisik
3.Pendekatan sosial
4.Pendekatan spiritual
5.Pendekatan intruksi kembali
6.Pendekatan melalui warna
7.Pendekatan memalui cerita
8.Pendekatan dengan cahaya
APLIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA
PASIEN LANSIA
1. Fase Pra Interaksi
Dua orang perawat akan melakukan
pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi
pada pasien lansia yang bernama Ny. S
menderita penyakit hipertensi yang dirawat di
Puskesmas Kwanyar.
2.Fase Orientasi
fase perkenalan atau pendekatan pada psien dan keluarga pasien
3. Fase Kerja
Memberikan tindakan kepada lansia

4.Fase terminasi
Memeberikan semangat atau
memberikan pengaruh positif serta
memberikan Health Education
KESIMPULAN
Teknik komunikasi yang baik akan memperbaiki outcome pasien lanjut
usia dan caregiver-nya. Bukti mengindikasikan bahwa outcome
perawatan kesehatan untuk orang tua tidak hanya tergantung pada
perawatan kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung pada hubungan
perawatan yang diciptakan melalui komunikasi yang efektif. Dengan
komunikasi yang efektif antara perawat – pasien lanjut usia :
– Pasien dan keluarganya dapat menceritakan gejala dan masalahnya,
yang akan memungkinkan dokter untuk membuat diagnosis yang lebih
akurat.
– Instruksi dan saran dokter akan lebih mungkin untuk ditaati.
– Kemungkinkan untuk melewatkan dosis atau menghentikan obat
karena efek samping, merasakan non efikasi, atau biaya obat dapat
diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai