Anda di halaman 1dari 14

”HAKIKAT MANUSIA

DALAM PANDANGAN
ISLAM ”

KELOMPOK 3
STRUKUR KELOMPOK

Ketua Sekertaris Anggota

Muhammad Naufal Madhani SITTI AENAYAKHAFIFAH Fauzan Aqil Amri


2020040151 2020020162 2020040140

Anggota Anggota Anggota

Siti zahara Helen Wadya Putri Nabila Aurelia asparini


2020040161 2020040143 2020040152
PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI
Nicolaus D. & A. Sudiarja
manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai
dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena hanya berupa satu benda / barang saja.

Abineno J. I
manusia adalah “tubuh yang dilengkapi dengan jiwa / berjiwa” dan bukan “jia abadi yang berada
atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh / badan yang fana / tidak nyata”.

Upanisads
manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran,
jiwa, dan prana (tubuh / fisik).

Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany


Manusia adalah makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan
menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir /
akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
keturunan dan faktor lingkungan.
PENGERTIAN MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM

Menurut Islam, manusia adalah  makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan untuk menjadi
kholifah di bumi, pada saat manusia dilahirkan ia membawa kemampuan-kemampuan yang
disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut dengan potensi Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan
pendidikan, dalam Islam sangat dikenal adanya fitrah. Manusia dalam Al-Quran adalah makhluk
yang dilahirkan dalam keadaan suci  pendidikanlah yang dapat mengubah dan menentukan
manusia menjadi manusia yang konkrit.

 
“Asal Usul Manusia
Menurut Al-Qur’an ”

Menurut sensus penduduk Internasional, diperkirakan jumlah penduduk


dunia lebih dari 10 Milyar jiwa. Ditambah lagi perkembangan manusia
dan anak-pinak yang grafiknya tajam sehingga selalu bertambah dengan
jumlah yang melimpah. Mati 1 tumbuh 100. Demikian kira-kira
perumpamaannya.
Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah:

1.Proses kejadian manusia pertama (adam)


Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh allah oleh tanah yang kering kemudian
dibentuk yang sebaik-baiknya,setelah sempurna maka allah mentiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi
hidup.
2.Proses kejadian manusia kedua (siti hawa )
3. Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu dengan keadaan berpasang-
pasangan,demikian pula halnya dengan manusia,allah berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di
jadikanteman hidu atau biaa disebut dengan istri
4.Proses kejadian manusia ketiga (keturunan adam dan hawa )
Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam dan hawa kecuali Nabi Isa a.s dalam
proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’andan Al-hadist dan dapat juga ditinjau secara medis
Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia menurut Al-Qur’an adalah manusiaitu
berasal dari sariu pati tanah yang berasal dari lumpur hitam dan setelah itu dibentuk ,dan dalam
penciptaanya terdapat tiga proses bagaimana manusia dimuka bumi ini,dan semua itu sudah dijelaskan
dalam Al-Qur’an
POTENSI-POTENSI DASAR MANUSIA

Potensi Fitriyah
Menurut Ibn Al-Qayyim dan Ibn Katsir, karena fatir artinya menciptakan, maka fitrah artinya keadaan
yang dihasilkan dari penciptanya itu.
Potensi ini, condong kepada potensi keimanan seorang manusia. maka bisa disimpulkan sudah fitrahnya
manusia mengakui adanya Tuhan, namun kesombongan dan kemunafikanlah yang membuat manusia
ingkar terhadap-Nya. 
Dalam surat Ar-Rum ayat 30 Allah berfirman yang artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama Allah;(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. 
Allah telah menciptakan semua makhluk-Nya berdasarkan fitrahnya masing-masing. 

Potensi Ruhiyah
Potensi Ruhiyah ialah potensi yang dilekatkan pada hati nurani untuk membedakan dan memilih jalan
yang hak dan yang batil, jalan menuju ketaqwaan dan jalan menuju kedurhakaan. Bentuk dari roh ini
sendiri pada hakikatnya tidak dapat dijelaskan. Potensi ini terdapat pada surat Asy-Syams ayat 7 
Potensi Aqliyah
Potensi Aqliyah terdiri dari panca indera dan akal pikiran (sam’a basar, fu’ad). Dengan
potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan daya nalar dan ilmiah tentang ‘kekuasaan’
Allah. Serta dengan potensi ini ia dapat mempelajari dan memahami dengan benar seluruh
hal yang dapat bermanfaat baginya dan tentu harus diterima dan hal yang mudharat baginya
tentu harus dihindarkan. Potensi Aliyah juga merupakan potensi yang dianugerahkan Allah
kepada manusia agar manusia dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil dan
mapu berargumen terhadap pemilihan yang dilakukan oleh potensi ruhiyah.

Potensi Jasmaniyyah
Ialah kemampuan tubuh manusia yang telah Allah ciptakan dengan sempurna, baik rupa,
kekuatan dan kemampuan. Sebagaimana pada firman Allah Al-Qur’an surat At-Tin ayat 4
KELEMAHAN-KELEMAHAN MANUSIA
1. Manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah kepada-Nya. Hal ini disebutkan dalam QS adz-
Dzariyat ayat 56.
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.”

2. Manusia ditugaskan untuk mengemban amanah (tugas keagamaan. Hal ini disebutkan dalam QS al-
Ahzab : 72.
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zholim dan amat bodoh.”

3. Manusia ditugaskan untuk menjadi pengelola (khalifah) di bumi. Hal ini disebutkan dalam QS al-Baqarah
ayat 30.
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di
bumi seorang khalifah.”

4. Manusia juga ditugaskan untuk menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Hal
ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 110.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”
KARAKTER MANUSIA
Beberapa karakter buruk manusia yang disebut dalam Alquran adalah: Pertama, mengeluh dan
kikir. "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." (QS. Al-Ma’arij: 19). Disadari
maupun tidak, mengeluh adalah sifat dasar manusia yang timbul saat ia tertimpa masalah atau dalam
kesempitan.

Sedangkan kikir yang dalam bahasa Arab disebut bakhil, secara detail Allah uraikan dalam QS. Al-Israa’:
100. “... Dan adalah manusia itu sangat kikir.”

Oleh sebab itu, Rasulullah SAW menganjurkan agar kita selalu berdoa, “Allahumma inni a’udzubika minal
bukhli (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir).”
 
Kedua, lemah. Dalam Alquran, Allah mendeskripsikan dua kelemahan manusia, yaitu lemah secara fisik
dan lemah (dalam melawan) hawa nafsu buruk. “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan
lemah...” (QS. Ar-Rum: 54).

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisaa’:
28). Menurut Syekh Nawawi Al-Bantany, tafsir “lemah” dalam Surah An-Nisaa’ itu adalah lemah dalam
melawan hawa nafsu.
Kelebihan Manusia dari Makhluk Lain

sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkutmereka di darat dan di laut, dan
Kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yangKami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol ( QS.
Al Isra 70).Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusiaberiman dan taat
kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat. Adabeberapa alasan yang mendukung
pernyataan tsb.Pertama, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk bersyujud (hormat)kepada Adam
as. Allah berfirman saat awal penciptaan manusia ;“Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada Malaikat,
sujudlah kamu kepada adam,maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia adalah
termasukgolongan kafir. ( QS. Al Baqarah 34).Kedua, malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang
al asma (nama-nama ilmu pengetahuan) sedangkan Adam mampu karena memang diberi ilmu olehAllah
SWT.“ DanDia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudianmengemukakannya kepada para
malaikat, lalu berfirman, Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang golongan yang
benar. Mereka menjawab,Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami katahui selain apa yang telah Engkau
ajarkankepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.Allah berfirman,
Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.Maka setelah diberitahukannya nama-nama
benda itu, Allah berfirman, Bukankahsudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langitdan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”(Q S. Al
Baqarah 33).
Tujuan dan fungsi diciptakan manusia
1.Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan segala
isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan
agama-Nya. Agama menjelaskan dua jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan
membahayakannya.
Perbedaan tingkat yang akan diadakan oleh Allah di dalam masyarakat
manusia, bukanlah suatu kesempatan bagi si kuat untuk menganiaya si lemah atau si kaya
tidak memperdulikan si miskin, melainkan suatu penyusunan masyarakat ke arah kebaikan
hidup bersama melalui tolong menolong.

3.Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)


Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas individual manusia sebagai hamba Allah swt.
Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian ritual kepada Allah swt. dengan penuh
keikhlasan. Secara luas konsep ‘abd ini meliputi seluruh aktivitas manusia dalam
kehidupannya. Semua yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya dapat dinilai
sebagai ibadah jika semua yang dilakukan (perbuatan manusia) tersebut semata-mata
hanya untuk mencari ridha Allah swt.
3. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini mengemban misi sebagai
‘Rahmatal lil ‘Alamiin’ yakni suatu misi yang membawa dan mengajak manusia
dan seluruh alam untuk tunduk dan taat pada syari’at-syari’at dan hukum-hukum
Allah swt. guna kesejahteraan perdamaian, dan keselamatan dunia akhirat.
Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:
*Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai makhluk
ciptaan-Nya.
*Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia sebagai anggota
masyarakat.
*Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku
pengelola, pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam.

.
‫ُشك ًْرا‬
“ SYUKRON “

Anda mungkin juga menyukai