kesehatan
reproduksi dan KB
pada situasi
pandemi covid-19
Kelompok 2
15 01 21
Sampai pada tanggal 17 Mei tahun 2020 Kasus COVID 19 di Indonesia kini telah mencapai 17.514 orang.
Ada penambahan sebanyak 489 kasus COVID-19 baru. Data kasus positif Corona ini di-update lewat situs resmi
covid19.go.id yang dikumpulkan hingga pukul 12.00 WIB. Dapat dirincikan sebagai berikut yaitu pasien sembuh
menjadi 4.129 setelah ada penambahan 218 orang dan kasus meninggal menjadi 1.148 dengan penambahan 59
orang.
Untuk mengatasi wabah bencana non alam COVID-19 ini dilakukan suatu kebijakan oleh pemerintah yaitu
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19. Keadaan ini
memberikan dampak terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan. Pada kondisi pandemi ini diharapkan kepada pasangan usia subur (PUS ) terutama PUS
dengan 4 Terlalu (4T) diharapkan untuk menunda kehamilannya terlebih dahulu dan petugas kesehatan tetap
memantau mereka dalam penggunaan kontrasepsi. dalam menghadapi pandemi covid 19 ini, pelayanan kebidanan
terutama pelayanan kesehatan reproduksi perempuan tetap dilakukan tentunya dengan menerapkan prinsip
pencegahan pengendalian infeksi dan physical distancing.
Panduan pelayanan ANC ( pemeriksaan kehamilan ) pada masa pandemic covid 19 ini, yang
dapat diberikan oleh bidan yaitu jika ibu hamil tidak ada keluhan maka diharapkan ibu hamil
untuk menerapkan atau membaca informasi yang ada dalam buku KIA di rumah, tetapi jika
sebaliknya ibu hamil mengalami keluhan maka disarankan untuk segera ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
Setiap melakukan kunjungan kehamilan ibu hamil harus menghubungi unit kandungan dan
kebidanan terlebih dahulu untuk jadwal dan saran melalui telepon/WA. Selain itu bidan
melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk didalamnya informasi mengenai
Covid 19, bila perlu bidan terus berkoordinasi dengan RT/RW/Kades/Lurah setempat untuk
mendapatkan informasi apakah ibu hamil sedang dalam tahap isolasi mandiri, ODP/PDP/Positif
Covid 19 sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan pada.
Selanjutnya bidan tetap melakukan ANC sesuai standar dan menggunakan APD Level 1, pada
pada saat kunjungan ibu hamil diharapkan menggunakan masker, begitupun dengan bidan
bahkan pendamping Ibu pada saat kunjungan, selama masa pandemic ini untuk kelas Ibu hamil
sebaiknya ditunda dulu, tetapi jika tidak memungkinkan memberikan pelayanan maka
diharapkan bidan berkolaborasi atau melakukan rujukan ke PKM atau RS, untuk konsultasi
kehamilan, KIE dan konseling dapat dilaksanakan secara virtual atau online.
Panduan pelayanan nifas dan BBL oleh bidan pada masa pandemi covid 19, sama halnya dengan ANC,
diharapkan secara mandiri ibu nifas dapat memanfaatkan buku KIA untuk mendapatkan informasi mengenai
masa nifas, jika ada keluhan pada masa nifas agar segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, jika ibu
nifas dan BBL ingin ke fasilitas kesehatan maka diharapkan untuk membuat janji terlebih dahulu dengan
bidan melalui telepon/WA, tetap melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar dan terus berkoordinasi
dengan RT/RW/Kades/Lurah setempat untuk mendapatkan informasi apakah ibu hamil sedang dalam tahap
isolasi mandiri, ODP/PDP sebelum memberikan pelayanan, menggunakan minimal APD Level 1 serta selalu
menerapkan prosedur pencegahan penularan covid 19.
Jika tidak memungkinkan dilakukan pelayanan maka bidan berkolaborasi dengan dokter atau melakukan
rujukan ke PKM/RS terdekat, dalam memberikan Asuhan Bayi Baru Lahir termasuk didalamnya yaitu
Imunisasi maka tetap diberikan sesuai rekomendasi PP IDAI, semua kegiatan seperti
konsultasi/KIE/konseling nifas dan laktasi disarankan untuk dilaksanakan secara virtual atau online, ibu nifas
maupun pendamping dalam melakukan pemeriksaan nifas diharapkan menggunakan masker begitupun
dengan semua orang yang terlibat seperti bidan maupun asisten.
B. Pelayanan KB
pada situasi
pandemi covid-19
B. Pelayanan KB pada situasi pandemi covid-19
• Bagi akseptor Suntik diharapkan datang ke petugas kesehatan sesuai jadwal dengan membuat
perjanjian sebelumnya. Jika tidak memungkinkan, dapat menggunakan kondom yang dapat
diperoleh dengan menghubungi petugas PLKB atau kader melalui telfon. Apabila tidak tersedia
bisa menggunakan cara tradisional (pantang berkala atau senggama terputus)
Pesan Bagi Masyarakat terkait Pelayanan Keluarga Berencana Pada Situasi
Pandemi Covid-19
• Bagi akseptor Pil diharapkan dapat menghubungi petugas PLKB atau kader atau Petugas Kesehatan
via telfon untuk mendapatkan Pil KB.
• Ibu yang sudah melahirkan sebaiknya langsung menggunakan KB Pasca Persalinan (KBPP)
• Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pelaksanaan konseling terkait KB dapat
diperoleh secara online atau konsultasi via telpon
2. Rekomendasi bagi Petugas Kesehatan terkait Pelayanan Keluarga Berencana pada
Situasi Pandemi Covid-19
1 2 3
Petugas Kesehatan tetap
Petugas Kesehatan dapat Petugas Kesehatan dapat
memberikan pelayanan KB memberikan pelayanan KBPP
sesuai program yaitu dengan berkoordinasi dengan PL KB
dengan syarat menggunakan dan Kader untuk minta
APD lengkap sesuai standar dan mengutamakan metode MKJP
(IUD Pasca Plasenta / MOW) bantuan pemberian kondom
sudah mendapatkan perjanjian kepada klien yang
terlebih dahulu dari klien membutuhkan
4
Petugas Kesehatan dapat
5
Pemberian Materi Komunikasi,
berkoordinasi dengan PL KB dan
Informasi, dan Edukasi (KIE) serta
Kader untuk minta bantuan
pelaksanaan konseling terkait
pemberian Pil KB kepada klien
kesehatan reproduksi dan KB dapat
yang membutuhkan yaitu : Bagi
dilaksanakan secara online atau
akseptor Pil yang harus
konsultasi via telpon
mendapatkan sesuai jadwal
3. Hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Pelayanan
○ Mendorong semua PUS untuk menunda kehamilan dengan tetap menggunakan kontrasepsi di
situasi pandemi Covid-19, dengan meningkatkan penyampaian informasi/KIE ke masyarakat
○ Petugas Kesehatan harus menggunakan APD dengan level yang disesuaikan dengan
pelayanan yang diberikan dan memastikan klien yang datang menggunakan masker dan
membuat perjanjian terlebih dahulu
○ Kader dalam membantu pelayanan juga diharapkan melakukan upaya pencegahan dengan
selalu menggunakan masker dan segara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir atau handsanitizer setelah ketemu klien
• Berkoordinasi dengan PLKB kecamatan untuk ketersediaan pil dan kondom di Kader atau
PLKB, sebagai alternative pengganti bagi klien yang tidak dapat ketemu petugas Kesehatan