Anda di halaman 1dari 24

PETUNJUK TEKNIS

1 RW 1 PERAWAT
UNTUK WARGA JAKARTA
LEBIH SEHAT DAN SEJAHTERA

Persatuan Perawat Nasional Indonesia


Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Kantor Dinas Kesehatan Blok D Lt. II Jln. Kesehatan 10 Jakarta Pusat Telp. 085100090961
Daftar Isi
A. Prinsip Kerja 1RW 1 Perawat
B. Alasan program 1 RW 1 perawat
C. Tugas & wewenang perawat menurut UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
D. Skema kerja logis 1 RW 1 perawat
E. Hubungan kerja dengan mitra lain
F. Yang dilakukan oleh perawat
G. Standar Pelayanan Minimal
H. Sasaran kerja prioritas
I. Jadwal harian tentatif
J. Peralatan yang dibutuhkan
K. Manfaat 1 RW 1 Perawat
L. Dukungan PPNI
M. Indikator Keberhasilan
N. Hal yang perlu diperhatikan
O. Data yang harus dimiliki perawat
P. Yang dilaporkan ke Puskesmas dan PPNI Kabupaten/kota
Q. Kontak Person Ketua PPNI Wilayah
Prinsip kerja 1 RW 1 perawat
No Prinsip Penjelasan
1 Datangi 1. Menyapa keluarga dengan hati
dan mengenalkan sebagai
perawat
2. Mendatangi keluarga rawan
atau kelompok khusus seperti
posyandu
2 Dengarkan Mendengarkan keluhan
3 Rawat Merawat anggota keluarga baik
sehat atau sakit
4 Catat Mencatat hal penting dan
mendesak untuk dilaporkan
5 Laporkan Melaporkan kepada instansi terkait
sesuai tanggungjawabnya
Alasan perlunya 1 RW 1 Perawat di DKI Jakarta

1. Jaminan Kesehatan Nasional lebih dikembangkan pada


penguatan pelayanan kesehatan primer dengan penekanan
pada upaya promotif & preventif.
2. Prevalensi penyakit menular relatif stagnan & penyakit tidak
menular cenderung meningkat sehingga perlu penguatan upaya
promotif & preventif pada keluarga.
3. Upaya kuratif lebih masif, sehingga upaya promotif & preventif
cenderung terabaikan.
4. Penumpukkan pasien di RS tanpa diikuti dengan tindak lanjut
perawatan melalui penyuluhan, edukasi & pendampingan di
rumah, kurang bermakna dalam perilaku hidup bersih dan
sehat.
Tugas perawat menurut
UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Tugas ;
1. Pemberi asuhan kepeperawatan
2. Penyuluh dan konselor klien & keluarga
3. Pengelola pelayanan
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksana tugas berdasar pelimpahan wewenang
6. Pelaksana tugas dalam keterbatasan tertentu
Tugas secara bersama atau sendiri
Pelaksanaan tugas harus bertanggung jawab dan
bertanggung gugat.
Wewenang perawat menurut
UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Wewenang dalam Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Melakukan pengkajian keperawatan kesmas di
tingkat keluarga dan masyarakat.
2. Menetapkan permasalahan keperawatan kesmas
3. Membantu penemuan kasus penyakit
4. Merencanakan tindakan keperawatan kesmas
5. Melakukan rujukan kasus
6. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesmas
7. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
8. Mengelola kasus
9. Melakukan penatalaksanaan keperawatan
komplementer dan alternatif
Skema kerja logis 1 RW 1 perawat
Hubungan kerja 1 RW 1 perawat
dengan Puskesmas, RS, Klinik & Masy
Rumah Dokter
Puskesmas
Sakit praktek

Kader Tokoh
kesehatan masy
Perawa
t
Institusi
Kelurahan Kelg Kelg pendidikan
nakes
Kelg

Klinik Posyandu
Yang dilakukan perawat dalam
program 1 RW 1 perawat...
1. Merawat anggota keluarga yang sakit (home care) termasuk
dengan terapi komplementer (pemanfaatan keanekaragaman
hayati).
2. Mengunjungi (home visit) keluarga rawan kesehatan, termasuk
keluarga pasca rawat dari Rumah Sakit;
3. Melanjutkan perawatan di rumah pada anggota keluarga pasca
rawat dengan edukasi dan pendampingan;
4. Memberikan penyuluhan & motivasi agar keluarga selalu
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat;
5. Kerjasama dengan dokter praktek/Puskesmas untuk keperluan
visiting doctor sesuai kebutuhan keluarga.
6. Memantau (surveilance) penyakit menular & tidak menular pada
kelompok khusus di masyarakat;
7. Melakukan rujukan kasus sesuai prosedur;
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
program 1 RW 1 perawat
No Kegiatan Frek. Sasaran
1 Home visit & 3 kali Anggota keluarga sakit
home care seminggu & pasca rawat RS
2 Penyuluhan & 1 kali Kelompok khusus seperti
pembinaan seminggu ibu pengajian, ibu hamil,
kesehatan lansia, & Posyandu
3 Monev 1 kali Tokoh masy, kader,
sebulan lintas sektor
4 Rujukan kasus & Sesuai Dokter praktek,
kerjasama dg tim kebutuhan Puskesmas, RS & tim
kesehatan lain atau 1 kali kes lainnya
sebulan
Sasaran kerja prioritas
1. Keluarga dengan anggota keluarganya
yang pulang perawatan dari RS.
2. Keluarga rawan kesehatan seperti ada
anggota keluarga dengan usia bayi, ibu
hamil, ibu pasca melahirkan dan usia
lanjut.
3. Keluarga dengan anggota keluarga yang
menderita DM, pasca stroke, TB paru,
hipertensi, penyakit jantung dan kanker.
Jadwal harian tentatif
No Waktu Jenis kegiatan Keterangan

1 07.00 – 12.00 1. Home visit Dilakukan


2. Home care sesuai kebutuhan diluar jam
3. Penyuluhan di Posyandu kerja
4. Koordinasi dan advokasi terhadap tokoh masy efektif,
tentang masalah kesehatan yang ada baik shift
5. Pembinaan PHBS pada keluarga rawan atau tidak
2 15.00 – 18.00 1. Home visit
2. Home care sesuai kebutuhan
3. Penyuluhan di kelompok khusus; pengajian, arisan,
dll
4. Koordinasi dan advokasi terhadap tokoh masy
tentang masalah kesehatan yang ada
5. Pembinaan PHBS pada keluarga rawan
3 19.00 – 21.00 1. Home visit
2. Home care
3. Penyuluhan di pengajian, arisan, dll
Peralatan yang dibutuhkan
1. Community Health Nursing (CHN) kit.
2. Wound care kit.
3. Berbagai media penyuluhan seperti
leaflet, flyer, booklet, lembar balik, dll
4. Seragam (putih-putih) dengan memakai
sepatu, pin PPNI dan name tag).
5. Papan berjalan & alat tulis secukupnya.
Manfaat program 1 RW 1 perawat
 Bagi warga Jakarta
1. Membantu pemulihan pasca rawat.
2. Memperpanjang waktu kambuh penyakitnya
 Bagi Pemerintah Provinsi
1. Lebih peduli pada warganya.
2. Model bagi Provinsi lainnya
3. Mengurangi beban biaya pengobatan (kuratif)
 Bagi Rumah Sakit
1. Mengurangi penumpukan pasien
2. Mengurangi lama waktu perawatan di RS
 Bagi Puskesmas
1. Membantu cakupan layanan promotif & preventif
2. Memperkuat program kesehatan
Dukungan PPNI terhadap program 1
RW 1 perawat
1. Buku petunjuk teknis
2. Hal yang harus dicatat dan dilaporkan
3. Name tag
4. Papan nama ukuran 60 x 40 cm
5. Surat tugas dari PPNI Provinsi DKI
Jakarta yang diketahui oleh Pemprov c.q
Dinas Kesehatan.
6. Perawat yang bertugas mengisi formulir.
Indikator keberhasilan 1 RW 1 perawat
Indikator Key performance indicator (KPI)
Penurun 1. Semua ibu hamil terpantau status kesehatannya.
an angka 2. Semua ibu hamil terdeteksi sejak dini bahaya yang mungkin terjadi
kematian 3. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan kehamilan minimal 4 kali
selama kehamilannya.
ibu
4. Semua ibu hamil mendapatkan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan dalam rangka menghadapi persalinannya.
5. Semua keluarga ibu hamil tertempel stiker P4K (program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi).
6. Ibu hamil resiko tinggi seperti menderita penyakit hipertensi, jantung
atau diabetes terpantau status kesehatannya.
7. Semua ibu hamil terjamin tempat persalinannya di fasilitas kesehatan
yang memadai.
8. Semua ibu melahirkan difasilitasi kesehatan yang memadai.
9. Ibu melahirkan yang disertai penyakit seperti hipertensi, jantung dan
diabetes mendapatkan perawatan sesuai standar.
10. Semua ibu pasca melahirkan mendapatkan kunjungan rumah minimal
3 kali oleh perawat.
11. Semua ibu pasca melahirkan diberikan konseling kebutuhan KB pasca
persalinan yang sesuai.
12. Keluarga dengan ibu melahirkan mendapatkan penyuluhan, pelatihan
dan pendampingan tentang tugas keluarga sesuai dengan
perkembangan keluarganya.
Penurun 1. Semua janin terdeteksi secara dini dari ancaman yang mungkin
an angka terjadi.
kematian 2. Semua bayi baru lahir dilakukan pemberian air susu ibu yang
bayi pertama kali.
3. Semua bayi baru lahir tidak mengalami infeksi tali pusat.
4. Semua bayi baru lahir diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan
5. Bayi lahir prematur mendapatkan perawatan metode kanguru sesuai
standar.
6. Semua bayi mendapatkan immunisasi sesuai standar.
7. Bayi yang dirawat di Rumah Sakit dilakukan perawatan oleh perawat
kompeten dan sesuai standar.
8. Bayi pasca perawatan mendapatkan kunjungan rumah minimal 3 kali
oleh perawat.
9. Keluarga bayi baru lahir mendapatkan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan tentang tata kelola bayi baru lahir yang sehat di
rumah oleh perawat.
10. Bayi baru lahir terhindar dari tindak kekerasan orang terdekat.
Penurunan 1. Penderita penyakit menular seperti TB paru, kusta,
angka HIV/AIDS, dll mendapatkan konseling oleh perawat.
kejadian 2. Semua penderita penyakit menular menjalankan program
pengobatan sesuai standar.
penyakit
3. Semua penderita penyakit menular terpantau status
menular kesehatannya.
4. Penderita penyakit menular dan keluarganya mendapatkan
kunjungan rumah oleh perawat minimal 1 kali per minggu
sampai dinyatakan sembuh atau mandiri.
5. Keluarga penderita penyakit menular mendapatkan
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan oleh perawat
tentang tata kelola hidup sehat di rumah.
6. Penderita penyakit menular yang mengalami
kecenderungan depresi mendapatkan konseling dan
pendampingan oleh perawat.
7. Keluarga dan penderita penyakit menular yang mengalami
stigma atau cenderung dikucilkan oleh masyarakat
mendapatkan advokasi oleh perawat.
8. Tidak terjadi penularan kepada anggota keluarga lainnya.
Terkend 1. Penderita penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi,
alinya reumatik, dll mendapatkan konseling oleh perawat.
angka 2. Semua penderita penyakit tidak menular menjalankan program
kejadian
pengobatan sesuai standar.
penyakit
tidak 3. Semua penderita penyakit tidak menular terpantau status
menular kesehatannya.
4. Penderita penyakit tidak menular dan keluarganya mendapatkan
kunjungan rumah oleh perawat minimal 1 kali per minggu sampai
dinyatakan mandiri.
5. Keluarga penderita penyakit tidak menular mendapatkan
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan oleh perawat tentang
tata kelola hidup sehat di rumah.
6. Penderita penyakit tidak menular yang mengalami kecenderungan
depresi mendapatkan konseling dan pendampingan oleh perawat.
7. Keluarga dan penderita penyakit tidak menular difasilitasi dalam
kelompok swabantu (peer group) dan mendapatkan advokasi oleh
perawat.
8. Tidak terjadi peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular
secara signifikan.
9. Terbentuknya berbagai kelompok swabantu di berbagai tatanan
masyarakat sesuai kebutuhan.
10. Terbentuknya jejaring komunikasi antara kelompok swabantu
penderita penyakit tidak menular.
Peningkatan 1. Semua usia lanjut terpantau status kesehatannya.
kualitas 2. Usia lanjut dan keluarganya mendapatkan konseling dari
hidup usia perawat.
lanjut 3. Usia lanjut dan keluarganya mendapatkan kunjungan rutin
minimal 1 kali dalam sebulan oleh perawat.
4. Terbentuknya wadah usia lanjut seperti Posyandu Lansia
atau Posbindu di masyarakat.
5. Kelompok usia lanjut terfasilitasi berbagai hasil
produktifitasnya yang digunakan oleh masyarakat seperti
kerajinan tangan dll.
6. Tidak ada usia lanjut yang terlantar di masyarakat.
7. Adanya peringatan Hari Usia Lanjut setiap 29 Mei.
8. Adanya pembinaan rutin ke Panti Jompo oleh perawat.
9. Keluarga dengan usia lanjut mendapatkan penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan tentang cara perawatan usia
lanjut di rumah.
10. Rata-rata usia harapan hidup usia lanjut berumur 77 tahun.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Tugas ini merupakan tugas profesi perawat
berkonstribusi terhadap warga Jakarta di tempat
tinggalnya.
2. Bekerjasama dengan tokoh masy dan profesi
kesehatan lain diwilayahnya.
3. Selalu melaporkan kondisi warganya ke Puskesmas
dan Ketua PPNI Wilayah, setiap tgl 5 bulan berjalan.
4. Selalu meng-update data yang ada setiap
minggunya.
Data yang harus dimiliki perawat
No Jenis data Sumber data
1 Jumlah warga pasca rawat Kader, ketua
dengan stroke, peny RT/RW,
jantung, kanker, DM & TB Puskesmas
paru
2 Jumlah ibu hamil Kader
3 Jumlah bayi Kader
4 Jumlah ibu pasca melahirkan Kader
5 Jumlah usia lanjut Kader
Yang dilaporkan ke Puskesmas dan
PPNI Kabupaten/kota
No Gol umur Jenis kasus Tindakan Hasil Tindak lanjut
1 Bayi
2 Balita
3 Anak sekolah
4 Ibu hamil,
menyusui &
nifas
5 Remaja
6 Dewasa
7 Lansia
Kontak person Ketua PPNI Wilayah
sebagai koordinator
N Wilayah Nama Ketua PPNI & No Hp Instansi tempat
o kerja
1 Jakarta Pusat Ners Nana S., M.Kep, Sp.Kom Univ.
(0812 1222 3013) Muhammadiyah
Jakarta
2 Jakarta Utara H. Maryanto, SKM AGD Dinkes 118
(0852 1637 1644)
3 Jakarta Barat Ners Yuni Astuti, M.Kep AKPER RS Sumber
(0812 1888 7657) Waras
4 Jakarta Ners Toto S., M.Kep Prodi
Selatan (0816 1407 446) Keperawatan
Wijayakusuma
5 Jakarta Timur Ners Jajang R., M.Kep, Sp.Kom Dinas Kesehatan
(081511969883)

Anda mungkin juga menyukai