Anda di halaman 1dari 38

dr.

Ratna Dhewi Aprilia


Balai Hiperkes Dan Kesehatan Kerja
Dinas Tenaga Kerja Prop.DIY
• Adalah upaya memberdayakan masyarakat
untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri serta
lingkungannya.
• (The process of enabling people to increase
control over, and to improve their health-
Ottawa charter 1986.)
• PROMKES
proses membuat orang mampu meningkatkan
kontrol kesehatan dan memperbaiki
kesehatan ..
( mencakup  kondisi perorangan atau
kelompok, lingkungan, sosial dll)
• Disimpulkan bahwa batasan ini adalah suatu
program kesehatan, yang menekankan adanya
perubahan perilaku kesehatan dari
masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks
masyarakatnya.
- Perubahan perilaku (within people)
- Perubahan lingkungan.
• Upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, untuk
1)memberdayakan masyarakat di tempat kerja
mengenali masalah dan tingkat kesehatan,
2)mengatasi, memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri
3)memelihara dan meningkatkan tempat kerja
yang sehat.
1. Kesehatan masih dianggap beban biaya
2. Upaya kesehatan umumnya masih kuratif
3. Upaya promosi kesehatan kerja masih partial
belum komprehensif
4. Program promosi keshtan kerja belum
terkoordinasi dengan semua faktor
5. Pendekatan individu masih kurang
6. Belum ada data dasar kondisi kesehatan
pekerja
• Bagan status kesehatan masyarakat pekerja

Lingk.
Individu
&
Lingk.
kerja

Faktor genetik Status kes. Perilaku kerja


Kond pekerja masy Beban, cara .
pekerja

Tempat
Pely Kes.
kerja
1. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat di tempat kerja.
2. Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan
lingkungan kerja.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
medukung dan aman.
5. Membantu berkembangnya gaya kerja dan
gaya hidup yang sehat.
6. Memberikan dampak yang positif terhadap
lingkungan kerja dan masayarakat.
1. PKDTK mendorong tempat kerja dan tenaga
kerja yang sehat serta, sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi dan sosial.

2.Program PKDTK adalah sangat ideal untuk


menciptakan tenaga kerja dan tempat kerja
yang sehat.
3.Kesehatan pekerja sangat berhubungan erat
dengan lingkungan tempat kerja yang sehat
dan ini merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga dan
masyarakat sekitarnya.
• Bagi Perusahaan
1. Meningkatnya lingkungan tempat kerja yang sehat dan
aman serta nyaman
2. Citra Perusahaan Positif
3. Meningkatkan moral staf
4. Menurunnya angka absensi
5. Meningkatnya produktifitas
6. Menurunnya biaya kesehatan atau biaya asuransi.
7. Pencegahan terhadap penyakit.
1.Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat
2.Meningkatnya percaya diri
3.Menurunnya stress
4.Meningkatnya semangat kerja
5.Meningkatnya kemampuan
6.Meningkatnya kesehatan.
7.Lebih sehatnya keluarga dan masyarakat
1. Primer : manajemen puncak hingga
manajemen bawah dan pekerja/buruh
2. Sekunder : keluarga pekerja dan masyarakat
sekitar pabrik, Pengelola K3, serikat atau
organisasi pekerja.
3. Tertier : tidak terlibat langsung dengan
pekerja tetapi mempunyai peran penting
dalam status kesehatan pekerja. (DinKes
kab/kota,DisNaKerTrans kab/kota,Perusahaan
asuransi )
1) Komprehensip.
2) Partisipasi.
3) Keterlibatan berbagai sektor
terkait.
4) Kelompok organisasi
masyarakat.
5) Berkesinambungan atau
Berkelanjutan
1. Menggalang dukungan manajemen.
2. Melaksanakan koordinasi.
3. Melaksanakan penjajakan kebutuhan.
4. Memprioritaskan kebutuhan.
5. Menyusun perencanaan.
6. Pelaksanaan.
7. Monitoring dan evaluasi
8. Memperbaiki dan memperbaharui program.
 
• Program aksi yang  3 M
Murah..
Mudah..
Menyeluruh..

• Partisipatif dengan menghasilkan manfaat


yang besar
Produktifitas pekerja tidak saja ditentukan oleh
desain pekerjaan,

tetapi

Juga oleh perilaku sehat pekerja baik di dalam


atau di luar tempat kerja..
 agar lebih sadar akan kesehatan dan
keselamatan kerja sehingga pekerja
terbiasa, disiplin dengan APD
 Tenaga kerja sadar pentingnya
Pemeriksaan pratugas, pem. berkala,
pem.khusus, pem. purnatugas.
 Mampu mencegah stres
 Pola hidup sehat dan gaya hidup sehat:
seperti olahraga teratur, tidak merokok,
makanan seimbang, setia pada pasangan,
dapat mengelola stres, tidur cukup
 Menyenangi pekerjaannya
 Komunikasi lebih terbuka antara bawahan
dan atasan
• Di suatu pabrik garmen, biasanya sekitar
pukul 10 pagi, beberapa pekerja (wanita)
mengalami pingsan ketika sedang bekerja.
Petugas klinik pabrik tersebut memberikan
obat-obatan untuk mengurangi pusing
penderita.
• Apa yang sebenarnya terjadi?
• Kebijakan :penyelenggaran didasarkan atas
manfaat bagi pekerja
• Sasaran : pekerja, keluarga & masyarakat
• Partisipasi pekerja sukarela
• Materi : topik-topik umum (tidak terkait
langsung dengan pekerjaan)
• Kegiatan : pemberian informasi dan
modifikasi perilaku

22
• Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan;
• Lokasi : di dalam atau di luar tempat kerja
• Durasi : saat tertentu, terus berlangsung
• Pelaksana : unit dalam perusahaan atau pihak ketiga
• Manfaat :
– Menurunkan : absensi pekerja, kecelakaan kerja, hari
sakit, biaya pelatihan, turn over, kompensasi pekerja
– Meningkatkan : reputasi perusahaan, kepuasan pekerja,
penggunaan yankes, nilai sosial masyarakat

23
• Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
• Pendidikan kanker payudara
• Kesehatan reproduksi
• Latihan dan kebugaran
• Penggunaan fasilitas kesehatan
• Penilaian resiko kesehatan
• Tekanan darah tinggi
• Pencegahan kecelakaan dalam tempat kerja
• Pendidikan gizi
• Perencanaan pensiun
• Manajemen stres
• Berhenti merokok

24
• Karakteristik Pekerja:
Jumlah tenaga kerja 22.428, mayoritas wanita, usia 18 – 22
tahun, pendidikan SD – SMA (mayoritas SMP)

• Pelaksana : PATH dan Yayasan Kusuma Buana


• Topik-topik kesehatan: Gizi, anemia, cacingan,
kespro, gender, seksualitas, kehamilan, narkotika,
alkohol, zat adiktif, PMS, HIV/AIDS
• Waktu Pelaksanaan : 11 bulan

25
1. Persiapan
– Mencari baseline data dan penjajagan kebutuhan
mengenai topik-topik kesehatan
– Informan: Pekerja - Manajer - Direktur
2. Pelaksanaan
– Pendidikan peer educator oleh outreach worker
– Penyuluhan secara berkala di pabrik, mess karyawan,
masjid, radio
– Penyebaran materi KIE
– Pameran kesehatan
– Pemutaran film
3. Tahap Monitoring dan Evaluasi
– Melihat pencapaian apakah sesuai target
26
Kegiatan sederhana utk Promosi Kesehatan:

Menaruh poster di tempat yang mudah dilihat dan


sering dilalui pekerja
Membuat pernyataan tentang yg berhubungan
dengan kesehatan: area bebas rokok, pemakaian APD.
Menyediakan buku, brosur Pedoman hidup sehat
Membuat Klub olahraga, jalan sehat
Peringatan terhadap sumber potensi bahaya
• Memberi tanda Palang Merah pada ruang pekerja
yang sudah dilatih P3K
• Menyediakan furnitur yang cocok dengan anatomi
pekerja
• Mengatur hazard di tempat kerja (bahan kimia
berbahaya disimpan dan di buang di tempat khusus
dengan cara yang benar
• Melakukan perbaikan masalah yang terindentifikasi
(misal: penanganan ergonomi, keselamatan,rambu,
standar udara bersih, penerangan yang cukup di
tempat kerja
1. Tujuan: penerapan berbagai teknik membantu
pekerja berhenti merokok
2. Target: jumlah perokok sebanyak 20-60%turun
dalam 6 bulan
3. Fase Persiapan: motivasi, pengendalian diri,
pemantauan diri, Tentukan hari H stop merokok
4. Fase Penghentian, menghilangkan ketagihan,
situasi menolak rokok, dengan obat2an
5. Fase pemeliharaan, dukungan sosial, konseling,
olahraga, dengan obat2an
Metode Penghentian

Fujimoto (5 hari), sudah dilaksanakan 20 th yll.


Aspek psikologi dengan motivasi sendiri. Efek
nikotin dikurangi dengan terapi diet: daging , ikan
dan karbohidrat, olahraga, senam: relaksasi,
lompat tali dsb
Banyak minum air, makan permen
Melakukan Hobby, mendengarkan musik
Memakai obat2an: Nicotine replacement therapy
berupa nikotin gum/patch, preparat klonidin.
Pelayanan konsultasi berhenti merokok
Olahraga aerobik:

• Format olahraga:
Frekuensi, intensitas, Tempo FIT

• Prinsip olahraga:
Pemanasan, Latihan , Pendinginan PLP
• Tujuan: membantu pekerja melakukan aktifitas fisik, sehingga
banyak bergerak

• Penyusunan program berdasarkan informasi pekerja dengan BB


lebih,PJK, DM, hipertensi

• Target: 50% pekerja ikut program olehraga selama30


menit/3kaliseminggu

• Manfaat: bugar, daya tahan tubuh meningkat, sehat.

• Aktifitas fisik
Keseharian: berjalan kaki sebanyak mungkin, gunakan tangga,
3-5 kali seminggu: aerobik: 20 menit, jalan cepat, sepeda, renang.
Rekreasi 30 menit: basket, tenis
Aerobik ketahan jantung -pernafasan

Intensitas 65-90% HRmax


Frekuensi 3-5 kali/minggu
Durasi 20-60 menit
Mode Gerakan otot besar
Fleksibilitas kelenturan tubuh

Intensitas Peregangan otot besar


Frekuensi Minimum 2 kali/minggu
Durasi 10-30 detik gerakan statis
Mode Streching

Kekuatan otot
Intensitas 2-3 hari perminggu
Frekuensi Awal 1 set, target 3 set
Durasi Ketahanan dinamik
Mode Isometrik,iso tonik
Selalu pro aktif, tidak reaktif
Berusaha dan tawakal
Manajemen waktu
Manajemen keuangan
Relaksasi: yoga, hobi,rekreasi, dll
Psikofarma dengan resep dokter
Keharmonisan rumah tangga
Pendalaman agama, bersyukur, sabar
• Tempat kerja merupakan tempat yang paling
dominan dalam memulai, melaksanakan dan
menghasilkan pekerja yang sehat dan
produktif, karena > 30% waktu pekerja
dihabiskan di tempat tsb.
• Promosi kesehatan pekerja yang diadakan
oleh perusahaan di TK, akan mempengaruhi
status kesehatan pekerja, juga kesehatan
komunitasnya
pengertian
sasaran strategi upaya Out put

1. Primer pekerja Hidup sehat di TK


Promosi Kes d TK 1. Kampanye
2. Sekunder 1. Pemberdayaan Sehat fisik
untuk memelihara 2. Pelatihan
serikat pekerja 2. Bina suasana Sehat mental
melindungi dan 3. Orientasi
3. Tersier 3. advokasi Sehat suasana kerja
meningkatkan kes 4. Dukungan
pengusaha, Sehat LK
pekerja dll
manejemen Sehat peralatan kerja

Anda mungkin juga menyukai