KELOMPOK 9
MUHAMMAD FIRDAUS (1926067)
MUTIARA AVON LOZANDA (1926069)
NESTI ANGGIYA (1926071)
NI PUTU DILA PUSPITA DEWI (1926075)
DEFINISI
Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada
suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel sel motorik
didalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif ,tetapi
perkembangan tanda-tanda neuron perifer akan berubah dengan
bertambahnya umur anak. Ditemukan hipotoni gerakan yang berlebihan
atau gangguan kontrol motorik (Stephen BS,dkk 2002).
1. Pranatal :
• Malformasi kongenital
• infeksi dalam kandungan yang dapat menyebabkan kelainan jenis (misalnya
rubella, toksoplasmosis, sitomegalovirus atau infeksi virus lainnya)
• Radiasi
• Tok gravidarum
• Asfiksia dalam kandungan (misalnya solusio plasenta, placenta previa, anoksi
maternal, atau tali pusat yang abnormal)
2. Natal
• Anoksia/hipoksia
• Pendarahan otak
• Trauma lahir misalnya pendarahan subdural
lanjutan
• Prematuritas
• Ikterus
• Mengingitis purelenta
3. Postnatal :
• a. trauma kapitis
• b. Infeksi misalnya : meningitis bakterial, abses serebri,
tromboflebitis, ensefalomyelitis
TANDA DAN GEJALA
gangguan motorik berupa kelainan fungsi dan lokalisasi serta kelainan bukan motorik
yang menyulitkan gambaran klinis cerebral palsy kelainan fungsi motorik terdiri dari :
1. spastisitas
• terdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan Clonus dan reflek
babinski yang positif. tonus otot yang meninggi itu menetap dan tidak hilang
meskipun penderita dalam keadaan tidur.
2. Tonus otot yang berubah
• bayi pada golongan ini pada usia bulan pertama tampak flasit dan berbaring seperti
kodok yang terlentang, sehingga tampak seperti kelainan pada "lower Motor
neuron" menjelang umur 1 tahun barulah terjadi perubahan tonus otot yang rendah
hingga tinggi.bila dibiarkan terbaring tanpak flasid dan sikapnya seperti kodok
terlentang.
3. Koreo athetosis
• tapi sesudah itu baru muncul kelainan refleks neonatal menetap dan tanpa adanya
perubahan tonus ototrefleks neonatal menetap dan tanpa adanya perubahan tonus
otot, dapat timbul juga gejala spastisitas dan ataksia.
LANJUTAN
4. Ataksia
• Ataksia adalah gangguan koordinasi.bayi dalam golongan ini biasanya flasid dan
menunjukkan perkembangan motorik yang terlambat.
5. Gangguan pendengaran
• terdapat pada 5- 10% anak dengan cerebral palsy.gangguan kelainan neurogen
terutama persepsi nada tinggi,sehingga sulit menangkap kata-kata.terdapat
pada golongan koreo –atetosis
6. Gangguan bicara
• disebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental.gerakan yang
terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol
otot-otot tersebut sehingga anak sulit membentuk kata-kata sering tampak
berliur
7. Gangguan mata
• Gangguan mata biasanya berupa strabismus konvergen dan kelainan
refraki.pada keadaan asfiksia yang berat pada terjadi katarak.hampir 25%
penderita yang sedang menderita kelainan mata
KLASIFIKASI
1.Dilihat dari sudut pergerakan otot-otot
Dalam kategori ini, cerebral palsy dibagi menjadi 5 yaitu:
a) jenis spastis
b) jenis Athetoid
c) ataxia
d) Tremor
e) Rigid
2. Pembagian menurut jumlah anggota badan yang cacat
f) Monoplegia
g) Diplegia
h) Triplegia
i) Quadriplegia atau tetraplegia
3.Pembagian cerebral palsy menurut derajat berat, sedang dan ringan nya sebagai berikut
j) golongan ringan
k) golongan sedang
l) golongan berat
PATOFISIOLOGI
1.Kontraktor yaitu sendi tidak dapat digerakkan atau ditekuk karena otot
memendek
2.skoliosis yaitu tulang belakang melengkung ke samping disebabkan karena
kelumpuhan hemiplegia
3.Dekubitus yaitu adanya suatu luka yang menjadi borok akibat mengalami
kelumpuhan menyeluruh, sehingga ia harus selalu berbaring di tempat tidur
4.deformitas atau( perubahan bentuk) akibat adanya kontraktur
5.gangguan mental. anak CP jika tidak semua terganggu
kecerdasannya,mereka ada yang memiliki kadar kecerdasan pada taraf rata-
rata bahkan ada yang berada di atas rata-rata komplikasi mental dapat
terjadi apabila yang bersangkutan diperlakukan secara tidak wajar
PEMERIKSA PENUNJANG
1. Medik
• Pengobatan kasual tidak ada, adanya simtomak.pada keadaan ini perlu kerjasama yang
baik dan merupakan suatu tim antara dokter anak, neurolog,pisieater, dokter mata,
dokter THT, ahli ortopedi, psikologi, fisioterapi, occupational therapist, pekerja sosial,
guru sekolah luar biasa dan orang tua penderita
a. Fisioterapi
b. Pembedahan
c. Obat-obatan
d. ReEdukasi atau rehabilitasi
2. Tindakan keperawatan
e. mengobservasi dengan cermat bayi bayi baru lahir yang beresiko (baca status baik
secara cermat riwayat kehamilan dan kelahiran).jika dijumpai adanya kejang atau bayi
yang tidak biasa pada neonatus segera memberitahukan ke dokter agar dapat
dilakukan penanganan semestinya.
f. jika telah diketahui bayi baru lahir resiko terjadi gangguan pada otak walaupun selama
di ruang perawatan tidak terjadi kelainan agar dipesankan kepada orangtua atau ibunya
jika menjadi kabari tidak normal
lanjutan