Anda di halaman 1dari 11

5 ( Lima ) Masalah kesehatan

Oleh : NOORDIN, A.md


 
Masalah kesehatan tersebut antara lain

 Angka Kematian Ibu (AKI),


 Angka Kematian Bayi ( AKB )
 Pengendalian Stunting,
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Germas,
 Tata Kelola Sistem Kesehatan.
1. Angka Kematian Ibu (AKI),

Menurut laporan World Health Organization (WHO), penyebab langsung kematian ibu terjadi saat dan
pasca-melahirkan. 75 persen kasus kematian ibu diakibatkan oleh perdarahan, infeksi, atau tekanan darah
tinggi saat kehamilan.
Persalinan aborsi yang tidak aman pun jadi penyebab. Sisanya disebabkan penyakit seperti malaria, pun
kondisi kronis seperti jantung atau diabetes.
 Bagaimana AKI Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN? Data World Bank
mencatat, Indonesia menduduki posisi ketiga AKI tertinggi tahun 2017 dengan 177
kematian per 100 ribu kelahiran.

Oleh karena itu, Woman Research Institute (WRI) mendorong pemerintah untuk
mengeluarkan kebijakan “Satu Desa, Satu Polindes, Satu Bidan”.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah partisipasi atau peran serta masyarakat
dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak, termasuk KB yang tempat dan lokasinya berada di desa.
Keberhasilan tidak terlepas dari program bidang kesehatan, kerja sama dan strategi
lintas sektor mendorong kemajuan ini. Misalnya, program pemerintah menargetkan
rumah tangga miskin dan etnis minoritas agar bisa mengakses air minum bersih dan
layak, juga menerapkan program gizi untuk mendukung pengurangan gizi buruk,
hingga undang-undang tentang pendidikan sebagai langkah peningkatan partisipasi
sekolah dan angka melek huruf.
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )

Konsep Definisi :
 Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari
setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan
juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu
tahun (dinyatakandengan per seribu kelahiran hidup).
Kegunaan :
 Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untyk
mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena
bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat
orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial
orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan
pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin
secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka
kematian bayi merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya
intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Interpretasi :
 Dari Susenas 2004 hasil perhitungan AKB adalah 52 per 1000 kelahiran dengan referensi
waktu Mei tahun 2002. Artinya di Indonesia pada tahun 2002 diantara 1000 kelahiran
hidup ada 52 bayi yang meninggal sebelum usia tepat 1 tahun.

 Dihasilkan Oleh ; Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2012


3. Pengendalian Stunting,

 Pengendalian Stunting Pada saat pandemik angka kematian ibu


dan angka kematian Bayi seperti ini Pemerintah Indonesia tetap
melakukan upaya untuk menurunkan angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi (stunting dan wasting) melalui pelayanan
Imunisasi sebagaimana yang tercantum dalam dalam RPJMN
2020-2024 (Kemenkes RI, 2019).
 Kegiatan pelayanan Imunisasi utama yang dilakukan pada anak
wasting terdiri dari edukasi dan konseling ibu hamil, pemantauan
pertumbuhan balita, suplementasi gizi balita (makanan tambahan
balita gizi kurang), penanganan balita gizi buruk dan pemantauan
pertumbuhan di Posyandu.
4. Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Germas,

 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Germas,


Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit TO
PREVENT (mencegah): sasaranya terutama untuk
mengendalikan faktor risiko (lingkungan, perilaku,
pengetahuan, dan awareness) Prevent, Detect,
Respons dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
KLB/Wabah/Pandemi
5. Tata Kelola Sistem Kesehatan.

 Tata Kelola Sistem Kesehatan. Tata kelola


pelayanan klinis yang baik atau Good
Clinical Governance kembali hangat
dibicarakan di Indonesia pada
era Jaminan Kesehatan Nasional, dimana
fasilitas pelayanan kesehatan dituntut
untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu
namun tetap dapat menjaga
biaya pelayanan tetap efisien (kendali
mutu dan kendali biaya).
Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan Rakerkesnas 2020
sebagai forum tingkat nasional bidang kesehatan dalam merumuskan rencana aksi
program/kegiatan yang akan dilakukan tahun 2020-2024.

Kesimpulan
Oleh karena itu, kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada
upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui
peningkatan upaya promotif dan preventif. Dirjen Kirana melanjutkan,
dibutuhkan pula dukungan dan inovasi serta pemanfaatan teknologi,
sehingga pada Bonus Demografi mendatang Indonesia dapat
memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya
saing.
SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai