Anda di halaman 1dari 41

Struktur dan fungsi sel

A. Struktur sel

B. Replikasi, transkripsi, dan translasi

C.Mitosis dan meiosis

D. Fungsi sel

E. Kimiawi sel
A. Struktur sel :

 Membran plasma
 Substansi semi cair yang disebut sitosol
 Organel
Struktur sel
Figure 6.8a

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)


Nuclear
RE RE envelope
kasar halus NUCLEUS
Nucleolus
Chromatin
sentrosom
Membran
plasma
CYTOSKELETON:
Mikrofilamen
Filamen intermediet
Mikrotubula
Ribosom

Microvilli
Aparatus golgi
Peroksisom

Mitokondria Lisosom
Figure 6.9a

Nucleus
Nucleolus

Chromatin

Nuclear envelope:
Inner membrane
Outer membrane
Nuclear pore

Rough ER
Pore
complex
Ribosome

Close-up
of nuclear Chromatin
envelope
Ribosom Terikat RE
• Membuat protein untuk membran
• Membuat protein yang terbungkus membran, seperti lisosom
• Membuat protein untuk dikirim keluar sel, misalnya enzim
pencernaan
Ribosom bebas
• Membuat protein yang berfungsi di dalam sel itu sendiri
• Misalnya : membuat enzim-enzim metabolisme sel yang ada di dalam
sitosol sel tersebut
Sistem endomembran
• Semua organel bermembran yang pembuatannya
dibantu/dihubungkan oleh vesikula
• Terdiri dari :
• membran nukleus
• RE
• Golgi
• Lisosom
• Vakuola
• Membran plasma
Figure 6.11a

Smooth ER

Rough ER Nuclear
envelope

ER lumen
Cisternae Transitional ER
Ribosomes
Transport vesicle
RE Halus

• Fungsi RE halus
• Mensintesis lipid
• Metabolisme karbohidrat
• Detoksifikasi obat dan racun, dengan cara
menambahkan gugus hidroksil pada obat,
sehingga obat menjadi lebih mudah larut
dan lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
• Menyimpan ion kalsium
Fungsi RE kasar

• Menampung protein hasil sintesis ribosom


• Membentuk glikoprotein
• Membentuk vesikula transport
• Membentuk membran
Aparatus Golgi
• Terdiri dari kantung membran yang disebut sisterna
• Fungsi :
• Memodifikasi produk RE
• Tempat perakitan makromolekul
• Mensortir dan membungkus produk ke dalam
vesikula
Figure 6.15-1

Nucleus

Rough ER
Smooth ER

Plasma
membrane
Figure 6.15-2

Nucleus

Rough ER
Smooth ER

cis Golgi

Plasma
membrane
trans Golgi
Figure 6.15-3

Nucleus

Rough ER
Smooth ER

cis Golgi

Plasma
membrane
trans Golgi
Figure 6.17a

Ruang intermembran
Outer
membrane

DNA

Inner
Ribosom membrane
Bebas pada
matrix Cristae

Matrix
0.1 m
(a) Diagram and TEM of mitochondrion
Sentrosom
• Berada di dekat nukleus
• Berisi sepasang sentriol
• Bahan penyusunnya adalah mikrotubul
Figure 6.22

Centrosome Microtubule

Centrioles
0.25 m

Longitudinal
section of
one centriole

Microtubules Cross section


of the other centriole
B. Replikasi, transkripsi, dan
translasi
Replikasi

• Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA .


Replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel, waktu terjadinya
replikasi DNA itu pada fase S pada siklus sel, sebelum mitosis atau
meiosis 1.
Kromosom sebelum Kromosom setelah
bereplikasi bereplikasi
Transkripsi
o Merupakan proses pembentukan RNA dari DNA
o Berlangsung di dalam nukleus
o Semua RNA dibentuk oleh DNA melalui proses transkripsi dengan
bantuan enzim RNA polimerase
TAHAPAN TRANSKRIPSI

“Transkripsi terjadi di dalam nukleus pada sel eukariotik”


1. INISIASI  tahap penempelan RNA polimerase pada promoter.
Promoter adalah daerah DNA tempat RNA polimerase menempel. Promoter
terdapat pada salah satu diantara kedua heliks DNA. Heliks DNA yang
memiliki promoter itulah yang digunakan sebagai cetakan dalam proses
transkripsi membentuk RNA. Pada tahap ini, RNA polimerase berfungsi
membuka heliks DNA.
2. ELONGASI  tahap pemasangan basa DNA dengan basa RNA
Pada tahap ini, RNA polimerase berfungsi dalam mengkatalis pembentukan
RNA, dengan cara memasangkan basa DNA cetakan dengan basa RNA. DNA
yang telah selesai digunakan sebagai cetakan kembali berpilin.
3. TERMINASI  tahap sampainya RNA polimerase pada terminator.
Terminator adalah daerah DNA tempat RNA polimerase melepaskan diri.
Setelah tahap terminasi, terbentuklah pre-mRNA. Pre-mRNA memiliki bagian
exon dan intron. Bagian intron kemudian di potong oleh gabungan protein
yang disebut Spliosom. mRNA yang mengandung exon saja selanjutnya
dikeluarkan dari nukleus ke sitoplasma
Translasi

• Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada


pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein.
TAHAPAN TRANSLASI

1. INISIASI  tahap penempelan ribosom sub unit kecil, tRNA inisiator , dan
ribosom sub unit besar pada start kodon (AUG).
Pada tahap ini tRNA inisiator membawa asam amino metionin dan antikodon
UAC yang dipasangkan dengan kodon AUG.
2. ELONGASI  tahap penambahan satu per satu asam amino sesuai dengan
kodon yang dikenal oleh tRNA. Pada tahap ini, tRNA membawa asam amino
sesuai urutan kodon pada mRNA. Pengenalan kodon ditandai dengan
pemasangan antikodon pada kodon. Asam-asam amino yang ditambahkan
satu per satu kemudian dirangkai melalui ikatan peptida menjadi polipeptida.
3. TERMINASI  tahap berakhirnya penterjemahan kodon oleh tRNA ketika
berjumpa dengan stop kodon (UAA, UAG dan UGA). Pada tahap ini, jika
bertemu dengan salah satu saja dari ketiga kodon tersebut, maka tRNA
berhenti menterjemahkan kodon. Hal ini terjadi karena stop kodon ditempati
oleh protein pelepas (release factor)
C. Mitosis dan meiosis
Mitosis
Terjadi pada semua sel somatis organisme, kecuali
jaringan yang menghasilkan sel gamet
Berfungsi untuk perbanyakan sel suatu organisme,
pertumbuhan, perbaikan sel atau jaringan yang rusak, dan
untuk reproduksi sel secara aseksual
PEMBELAHAN MITOSIS

Terdiri atas satu kali


pembelahan
Menghasilkan 2 sel anakan
Genetik sel anakan = genetik
sel induk
Jumlah kromosom sel anakan =
jumlah kromosom sel induk
(2n=diploid)
MITOSIS

INTERFASE PROFASE PROMETAFASE


Fragmentasi
Sentrosom dgn 2 Kromatin Benang spindel sentro
sentro membran
sentriol menduplikasi mer Benang
mer nukleus
spindel

Membran Membran Kromosom dengan 2 Benang


nukleolus
nukleus sel kromatid spindel

METAFASE ANAFASE TELOFASE & SITOKINESIS


Pemibagian Nukleolus
Bidang
sitoplasma terbentuk
ekuator

Membran
Sentriol pada Kromatid
nukleus
kutub
TAHAPAN PEMBELAHAN SEL MITOSIS

1. INTERFASE  berlangsung fase G1, S dan G2


2. MITOSIS
a. Profase  kromatin berkondensasi membentuk kromosom dengan 2
kromatid, sentriol bergerak ke kutub yang berlawanan sambil memancarkan
benang spindel
b. Prometafase  terjadi fragmentasi membran nukleus, spindel mulai
mengikat kromatid kembar pada kinetokor yang terletak pada sentromer
c. Metafase  membran nukleus tidak tampak, kromosom dengan 2 kromatid
kromatid berbaris sejajar satu persatu pada bidang equator.
d. Anafase  kromatid kembar terpisah menuju kutub yang berlawanan
akibat pemendekan benang spindel
e. Telofase  kromatid telah sampai di kutub yang berlawanan
f. Sitokinesis  kromatid berubah menjadi kromatin, membran nukleus
terbentuk, nukleolus muncul. Mikrofilamen beperan dalam konstriksi sel,
sehingga sitoplasma terpisah pada kedua sel anakan.
MEIOSIS

Hanya berlangsung ketika


tubuh (sel somatis) akan
membentuk gamet
Pembelahan meiosis tidak
bertujuan untuk reproduksi sel,
melainkan untuk membentuk
gamet.
MEIOSIS

Terdiri atas 2 kali pembelahan


Menghasilkan 4 sel anakan
Genetik sel anak tidak =
genetik sel induk
Jumlah kromosom sel anak =
½ jumlah kromosom sel induk
(n=haploid)
MEIOSIS
MEIOSIS I
PROFASE I METAFASE I ANAFASE I TELOFASE I

Sentrosom dgn 2 Kromatid tdk


Benang Bidang
sentriol terbelah
spindel ekuator

Kromosom sinapsis
Membran Kromatin dengan 2 sentromer
tetrad
nukleus menduplikasi kromatid

MEIOSIS II
PROFASE II METAFASE II ANAFASE II TELOFASE II

Sel haploid
TAHAPAN PEMBELAHAN SEL MEIOSIS

1. INTERFASE  berlangsung fase G1, S dan G2


2. MEIOSIS 1
a. Profase 1 kromatin berkondensasi membentuk kromosom dengan 2
kromatid, pasangan kromosom (kromosom homolog) membentuk tetrad. Sentriol
bergerak ke kutub yang berlawanan sambil memancarkan benang spindel. Pada
tahap ini dapat terjadi crossing over (pindah silang kromatid) pada kromosom
homolog. Selanjutnya benang spindel mengikat kromosom pada kinetokor.
Membran nukleus terfragmentasi.
c. Metafase 1  membran nukleus tidak tampak, kromosom berbaris sepasang-
sepasang pada bidang equator.
d. Anafase 1 kromosom homolog berpisah dengan pasangannya menuju kutub
yang berlawanan akibat pemendekan benang spindel
e. Telofase 1 kromosom dengan dua kromatid telah sampai di kutub yang
berlawanan
f. Sitokinesis  Mikrofilamen beperan dalam konstriksi sel, sehingga sitoplasma
terpisah pada kedua sel anakan. Sel anakan masing-masing mengandung setengah
dari seluruh jumlah kromosom sel induk.
TAHAPAN PEMBELAHAN SEL MEIOSIS

3. MEIOSIS 2
Tanpa interfase, kedua sel anakan langsung melanjutkan pembelahan meiosis
2, dengan tahapan :
a. Profase 2 sentriol bergerak ke kutub yang berlawanan sambil
memancarkan benang spindel
b. Metafase 2  kromosom dengan 2 kromatid berbaris sejajar satu persatu
pada bidang equator.
c. Anafase 2 kromatid kembar terpisah menuju kutub yang berlawanan
akibat pemendekan benang spindel
d. Telofase 2 kromatid telah sampai di kutub yang berlawanan
e. Sitokinesis  kromatid berubah menjadi kromatin, membran nukleus
terbentuk, nukleolus muncul. Mikrofilamen beperan dalam konstriksi sel,
sehingga sitoplasma terpisah pada kedua sel anakan.
D. Fungsi sel
• sel merupakan pengatur dan pengontrol seluruh aktivitas tubuh
makhluk hidup, baik yang disadari maupun tidak disadari. Fungsi ini
dijalankan tidak hanya oleh satu sel, namun sekelompok sel yang
membentuk jaringan, kemudian jaringan dengan tujuan yang sama
akan membentuk organ, lalu beberapa organ membentuk sistem
organ, dan sistem organ membentuk makhluk hidup (organisme).
Robert Hooke merupakan ilmuan pertama yang melakukan pengamatan sel
secara tidak sengaja, ia mengamati sel gabus dari tumbuhan oak di bawah
mikroskop dan kemudian menemukan rongga-rongga kosong seperti sarang
lebah, yang kemudian dinamakan sel. Secara umum fungsi sel yang
sekaligus menjadi teori sel adalah sebagai berikut :
• Sel sebagai unit fungsional tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Max
schultze)
• Sel sebagai unit struktural tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Mathias
Jacob Schleiden dan Theodor Schwaan)
• Sel sebagai unit pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (Rudolf
Virchow)
• Sel sebagai kesatuan hereditas (pewarisan sifat) yang dapat menurunkan
sifatnya kepada keturunannya (Teori ini diperkenalkan oleh Walter Sutton
dan Theodor Boveri)
E. Kimiawi sel
•  Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi reaksi
kimia yang berlangsung dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel
disebut protoplasma, yang merupakan subtansi kompleks.
Protoplasma terdiri dari unsur- unsur kimia. Meskipun sebagian
sebagian besar protoplasma terdiri air, tetapi bahan yg memberi
strukturnya ialah protein. Unsur-unsur kimia penyusun protoplasma
terdapat dalam senyawa kimia, baik senyawa organic maupun
anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat,
lemak, protein, dan asam nukleat.
Komponen kimia sel
• Karbohidrat
• Nama karbohidrat berasal dari bahasa Latin, carbo yang berarti arang kayu, dan dari bahasa
Yunani, hydratos yang berarti air. Karbohidrat adalah suatu mulekul yang memiliki banyak gugus
hidroksil. Adapun yang tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula tunggal), disakarida
(dua ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)

   Lemak
• Keseimbangan oksigen lemak lebih kecil daripada mulekul mulekul karbohidrat. Lemak
digunakan oleh hewan dan tumbuhan sebagai energi cadangan. Simpanan energy pada lemak
biasanya lebih efisien jika dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya
jumlah energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih besar daripada
yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak tidak memerlukan banyak oksigen
untuk respirasinya.
• 
•   Protein
• Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam amino yang paling
sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua asam amino memiliki struktur dasar
yang sama, yaitu terdiri atas sebuah ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-
COOH), dan gugus amino (-NH2). Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20
jenis asam amino.
 
•     Asam Nukleat

• Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi sangat
spesifik didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa
nitrogen. Secara umum, dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida
(mengandung gula ribosa ) dan deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa)
Sekian dan terimaksih

Sesi tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai