ASUHAN KEPERAWATAN
DUDI H
Pendahuluan
a. Data dasar
Data hasil pengkajian saat pasien pertama kali masuk rumah
sakit.
Data dasar pengkajian keperawatan meliputi riwayat
kesehatan/perawatan sebelumnya, pemeriksaan fisik
keperawatan, diet dan pemeriksaan penunjang, seperti foto
rontgent, hasil laboratorium.
Data dasar dijadikan dasar untuk menentukan masalah klien
b. Daftar masalah
Daftar masalah berisi data yang telah diidentifikasi dari data dasar
yang dikategorikan sebagai masalah
Di susun secara kronologis sesuai dgn hasil identifikasi masalah
prioritas.
Data disusun pertama kali oleh tenaga kesehatan yang pertama
bertemu dgn pasien atau orang yang diberi tanggung jawab
Data dikelompokkan berdasarkan masalah fisiologi, psikologis,
sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan
lingkungan.
Daftar ini berada pada bagian depan status klien
Tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan
dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut
Contoh :
Data Subyektif 1. 1. S:
Data Obyektif 2. O:
3. dst A:
P:
I :
R :
Data Subyektif 2. 1. S:
Data Obyektif 2. O:
3. dst A:
P:
I :
E :
R :
Lebih sesuai untuk pasien yang akan
c. Discharge dipulangkan atau dipindahkan pada ruang
perawatan lainnya untuk perawatan
Notes lanjutan
(catatan Catatan ini juga ditujukan bagi tenaga
pemulangan kesehatan yang akan melanjutkan
dan perawatan dengan home care dan
ringkasan informasi untuk lanjutan
rujukan). Berisi informasi untuk nakes dan informasi
untuk pasien
1. Mengambarkan tindakan keperawatan yang
dilakukan.
2. Menjelaskan tentang informasi yang akan
disampaikan pada klien.
Informasi 3. Menjelaskan kemajuan perkembangan yang telah
untuk tenaga dialami klien terutama keterampilan tertentu
seperti klien yang menderita stroke sudah mampu
kesehatan berjalan sendiri.
4. Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam
pemberian asuhan keperawatan.
5. Menguraikan sumberdaya yang diperlukan di rumah
1. Menggunakan bahasa yang singkat jelas
dan mudah dipahami oleh klien.
2. Menjelaskan prosedur tindakan tertentu
yang bisa dilakukan keluarga saat di
rumah, misalnya cara menggunakan
obat di rumah, perlu diberi petunjuk
Informasi tertulis.
untuk klien 3. Mengidentifikasi tindakan pencegahan
yang perlu diikuti ketika melakukan
asuhan mandiri.
4. Memberikan daftar nama dan nomor
telepon tenaga kesehatan yang dapat
dihubungi klien
3. Model CHARTING BY EXCEPTION (CBE)
DS : T: R:
Perih daerah 1. Mengkaji pola BAB klien Keluhan klien berkurang
rectal 2. Memonitor daerah rectal Frekuensi BAB 2 x
DO : dari iritasi
BAB > 3 kali 3. Memotivasi hygiene
Lembek (+) perseorangan
Lendir (+) 4. Mengobservasi
Darah (+) perkembangan KU klien
BP :
Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang proses
infeksi bakteri sbg penyebab
diare
LW :
Diagnosa medis sesuai
dengan protap limpah
wenang.
Keuntungan dan Kerugian Model Dokumentasi
Keuntungan :
Data disajika secara berurutan dan mudah
diidentifikasi
Memudahkan perawat untuk untuk
Keuntungan melakukan akses secara mandiri
informasi kesehatan pasien yang telah
dan Kerugian dicatat
Model SOR
Format dpt menyederhanakan proses
pencatatan masalah, kejadian, perubahan,
intervensi dan respon klien atau hasil
Risiko data yang terfragmentasi karena
pencatatan dibuat tidak berdasarkan urutan
waktu.
Data yang terdokumentasi kadang-kadang lebih
sulit mencari data sebelumnya, tanpa harus
mengulang pada awal.
Kerugian Dokumentasi bersifat superficial tanpa data yang
Model jelas.
SOR: Memerlukan pengkajian data dari beberapa
sumber untuk menentukan masalah dan tindakan
kepada klien.
Pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan
waktu lebih lama.
Perkembangan status kesehatan klien sulit di
monitor.
Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam
rencana tindakan keperawatan.
Kesinambungan pelaksanan asuhan
keperawatan terdokumentasi dengan baik.
Hasil evaluasi dan penyelesaian masalah
Keuntungan disusun secara jelas. Data disusun berdasarkan
Model masalah yang spesifik.
Fokus catatan asuhan keperawatan lebih
Dokumentasi
menekankan pada masalah klien dan proses
POR penyelesaian masalah dari pada tugas
dokumentasi.
Daftar masalah merupakan “checklist” untuk
diagnosa keperawatan dan masalah klien.
Daftar masalah dibuat untuk mengingatkan
perawat agar mendapatkan perhatiannya.
Dapat menimbulkan kebingungan karena setiap
informasi yang masuk dicatat pada daftar masalah.
Penekanan hanya berdasarkan masalah yang di keluhkan
klien, sedangkan kondisi tentang penyakit dan
ketidakmampuan tidak tergali dengan baik sehingga
mengakibatkan pada pendekatan pengobatan yang
Kerugian menjadi negatif.
Kemungkinan muncul kesulitan bilamana daftar masalah
Model belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang
Dokumentasi baru dikeluhkan oleh klien.
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak
POR
perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan
perkembangan klien sangat lambat.
Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam
pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak
tersedia.
P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan
rencana tindakan keperawatan.
Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan
intervensi.
Data yang tidak normal nampak jelas, sehingga mudah
ditandai dan dipahami.
Data normal atau respon yang diharapkan tidak
menganggu informasi lain.
Keuntungan Pencatatan lebih fokus dan duplikasi dapat dihindari.
CBE Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.
Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur
klien.
Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam
dokumentasi.
Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan
yang permanen
Dokumentasi sangat tergantung pada
“checklist”.
Kemungkinan ada pencatatan yang masih
kosong atau tidak ada.
Kerugian Hasil pengamatan rutin sering diabaikan.
CBE Adanya pencatatan kejadian yang tidak
semuanya didokumentasikan.
Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin
ilmu lain.
Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu
berhubungan dengan adanya suatu kejadian.
Memungkinkan penggunaan proses
keperawatan.
Rencana tindakan dan catatan
Keuntungan perkembangan dapat dihubungkan.
Memungkinkan pemberian asuhan
Model keperawatan yang kontinyu karena secara
Dokumentasi jelas mengidentifikasi masalah klien dan
PIE intervensi keperawatan.
Perkembangan klien, mulai dari masuk
sampai pulang dapat dengan mudah
digambarkan
Istilah fokus lebih luas dan positif
dibandingkan penggunaan istilah “Problem”.
Pernyataan fokus, pada tingkat yang tinggi,
adalah diagnosa keperawatan.
Fokus dengan DAR adalah fleksibel dan
Keuntungan
menyediakan kunci dan pedoman pencatatan
Model
diagnosa keperawatan.
Dokumentasi Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan
FOKUS pada beberapa bagian pada format.
Sistem ini mudah dipergunakan dan
dimengerti oleh tenaga kesehatan lainnya.
Bahasa dan proses pencatatan menggunakan
istilah umum
Penggunaan pencatatan action dapat
membingungkan, khususnya tindakan yang
akan atau yang telah dilaksanakan.
Kerugian Penggunaan Fokus pada kolom tidak konsisten
Model dengan istilah pada rencana tindakan
Dokumentasi keperawatan
FOKUS
Sekian
selamat mempelajari