Anda di halaman 1dari 22

KASUS DESENTISASI

Adi Anugrah Hutama


0407 48818 20023
Angkatan 36

Dosen Pembimbing :

Drg. Rina Meiliyanawaty Sp. Perio


Kasus
Nama :Agung Purjana
Tempat/ Tanggal Lahir/Umur :Palembang/ 24 Maret 1996/ 24 tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Suku Bangsa :Melayu
Ras :Melayu
Alamat :Jl.Parkit No. 56
Pekerjaan :Karyawan
Agama :Islam
Status Perkawinan :Belum Kawin
Berat / Tinggi Badan :78 kg/ 176 cm
Golongan Darah :AB
Pemeriksaan Subjektif
Keluhan Utama
Pasien laki-laki 24 tahun datang ke RSKGM mengeluhkan gigi
depan rahang bawah terasa ngilu ketika makan panas, dingin serta saat
menyikat gigi sehingga pasien ingin dirawat
Pengamatan Data Periodontik
Pengamatan Data Periodontik
Pengamatan Data Periodontik
Pengamatan Data Periodontik
Pengamatan Data Periodontik
Definisi Hipersentivitas Dentin
◦ Hipersensitivitas dentin (DH) adalah kondisi sakit gigi yang
relatif umum, dimana nyeri tersebut berasal dari dentin yang
terpapar sebagai respon terhadap bahan kimia, sentuhan termal,
atau rangsangan osmotik sebagai akibat dari defek atau
penyakit gigi lainnya.

◦ Sifat nyeri nya tajam dan pendek


Etiologi

Prosedur Resesi
Atrisi Abrasi
preparasi Gingiva

Abfraksi Erosi

Karies
Mekanisme Hipersensitivitas Dentin
Rangsangan
Pergerakan Ujung syaraf
dari luar
cairan pada didalam
(Chemical,
tubulus dentin tubulus dentin
Physical dan
tertekan
Thermal)

Syaraf pada
pulpa Transimisi rasa
terangsang sakit
Cara Diagnosis
Untuk melakukan perawatan hipersensitivitas dentin, diperlukan diagnosis yang tepat dikarenakan keluhan
pasien yang hamper sama dengan kasus seperti karies, fraktur pada gigi, restorasi yang buruk, atau juga
pulpitis reversible.
Beberapa Teknik yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis HD adalah sebagai berikut :

Udara
• Dengan menggunakan aliran udara pada syringe dental unit ke
daerah yang diobersvasi.

Probing
• Dengan menggunakan exploratory probe lalu digerakkan dari arah
mesial ke distal pada dentik yang terekspos

Electric Pulp Test


• Setelah daerah yang ingin diobersvasi diisolasi, daerah tersebut
diberikan pasta konduktor lalu diberikan arus dari terkecil hingga ke
terbesar hingga timbul rasa ngilu.
Perawatan
Pada dasarnya, dalam hal perawatan HD, dokter gigi harus menghilangi faktor etiologinya, sehingga
kondisi tersebut dapat dicegah agar tidak terulang kembali seperti
◦ Kesalahan dalam car amenyikat gigi
◦ Kontrak premature
◦ Resesi gingiva
◦ Edukasi dietary
Klasifikasi Bahan Desentisizing
Secara umum, bahan desentisasi yang digunakan untuk mengobati hipersentifitas dentin dapat dibagi
menjadi bahan yang digunakan sehari-hari at home oleh pasien dan yang digunakan in office di klinik

Cara
Administrasi

At Home
In-Office
Desntisizing
Treatment
Agents
At Home
Desentisizing
Therapy

Permen Karet
Pasta Gigi Obat Kumur
Xylitol
In Office
Desentisizing
Agents

Bahan Semen
Fluoride Oksalat Bioglass Laser
Adesif Portland
Fluorida

• Fluorida menurunkan permeabilitas dentin dengan pengendapan kalsium fluoridecrystals di dalam tubulus
dentin. Kristal ini sebagian tidak larut dalam saliva. Natrium fluoridadigunakan dalam pasta gigi atau
dapat digunakan secara profesional dalam konsentrasi 2%.

Oksalat

• Oksalat bereaksi dengan ion kalsium dentin dan membentuk kristal kalsium oksalat di dalam tubulus
dentin dan juga permukaan dentinal sehingga tubulus dentin tertutup,

Bioglass

• Analisis SEM menunjukkan bahwa aplikasi bioglass membentuk lapisan apatit yang menutupi tubulus
dentin
Semen Portland

• Beberapa penulis telah menunjukkan bahwa semen kalsium silikat yang berasal
dari semen Portland dapat membantu menyumbat tubulus dentin dengan
remineralisasi.

Laser

• Beberapa penulis telah menunjukkan bahwa aplikasi laser Nd-YAG menyumbat


tubulus dentin. Laser GaAlA dianggap bekerja dengan mempengaruhi transmisi
saraf di tubulud dentin. Juga telah diusulkan bahwa laser mengoagulasi protein
di dalam tubulus dentin dan menghalangi pergerakan cairan.
Strategi Manajemen
◦ Catat riwayat klinis dan diet secara rinci

◦ Differential diagnosis dari kondisi tersebut dari kondisi sakit gigi lainnya

◦ Mengidentifikasi dan mengelola faktor etiologi dan predisposisi

◦ Dalam kasus sensitivitas ringan hingga sedang, anjurkan terapi di rumah

◦ Jika tidak mereda atau dalam kasus sensitivitas yang parah, mulai pengobatan di kantor

◦ Dalam kasus yang ekstrim, jika pasien tidak merespon terapi dan ada gigi individu yang
menunjukkan gejala, maka terapi endodontik dapat dimulai

◦ Tinjauan rutin harus dilakukan dengan penekanan pada pencegahan kondisi.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai