Anda di halaman 1dari 11

Hasil Belajar dan Tujuan Pembelajaran Sikap

Kelompok 5:

1. Lia Umami (E1A020051)


2. Lani Sapitri Hajatsyah (E1A020050)
A. Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar


siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.
Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata atau symbol.

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah


mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat
dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya
hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat
menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu.
B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari


rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik,
aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
C. Hasil belajar dan tujuan pembelajaran sikap

Ranah afektif berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian hasil belajar
secara afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru masih
lebih banyak menilai ranah kognitif semata. Contoh hasil belajar
afektif terlihat pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti
perhatiannya terhadap pelajaran, motivasi belajar, disiplin,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial.

Ranah afektif berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian hasil belajar
secara afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru masih
lebih banyak menilai ranah kognitif semata. Contoh hasil belajar
afektif terlihat pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti
perhatiannya terhadap pelajaran, motivasi belajar, disiplin,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial.
• Tingkatan ranah afektif menurut
taksonomi Krathwohl ada lima,
yaitu:   1. Tingkat receiving

Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki


keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau
stimulus, yakni semacam kepekatan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri
siswa baik dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-
lain.

2. Tingkat responding
Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik,
yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini
peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena
khusus tetapi ia juga bereaksi. Hasil
pembelajaran pada ranah ini menekankan pada
pemerolehan respons, berkeinginan memberi respons,
atau kepuasan dalam memberi respons.
 3. Tingkat Evaluing
Evaluing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan
komitmen, yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan  terhadap gejala atau stimulasi. Dalam evaluasi
ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengambilan pengamalan untuk
menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.

4. Tingkat organization
Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai
membangun sistem nilai internal yang konsisten.Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, kemantapan serta
prioritas nilai yang dimilikinya

5. Tingkat karakteristik
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai
yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Karakteristik nilai atau
internalisasi nilai, hal ini merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
D. Karakteristik Ranah Afektif/Sikap
• Ada 5 (lima) tipe karakteristik afektif yang penting, yaitu:

1. Sikap 2. Minat 3. konsep diri


Sikap merupakan suatu Penilaian minat dapat digunakan  mengetahui minat Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang
kencendrungan untuk bertindak peserta didik sehingga mudah karir peserta didik, yaitu dengan mengetahui
secara suka atau tidak suka untuk diarahkan dalam pembelajaran, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat
terhadap suatu objek. bakat dan minat peserta didik yang dipilih alternatif karir yang tepat bagi peserta didik.
sebenarnya,  pertimbangan penjurusan dan
pelayanan individual peserta didik

4. Moral 5. Nilai

Moral berkaitan dengan perasaan salah atau Nilai merupakan suatu keyakinan tentang
benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perbuatan, tindakan, atau perilaku yang
perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri dianggap baik dan yang dianggap buruk.
sendiri.
E. Penilaian Ranah Afektif

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta


didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya.

Penilaian sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara


langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden
terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden.
• Sikap yang perlu dikembangkan:

1) Sikap Rasa Ingin Tahu

2) Sikap Jujur

3) Sikap Disiplin

4) Sikap Tanggung Jawab

5) Sikap Santun

6) Sikap Kerjasama

7) Sikap Teliti

8) Sikap Peduli
Kesimpulan

● Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
hasil belajar. Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
● Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur
sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
● Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran
tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.
Tipe hasil belajar yang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti : atensi, perhatian terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain.
● Ranah afektif adalah satu dominan yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan afeksi ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah
sebagai berikut: a. Kemauan menerima; b. Kemauan menanggapi; c. Berkeyakinan; d. Penerapan karya; e.
Ketekunan dan ketelitian. 
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai