Hello!
Hello!
Stoikiometri
Here comes the presentation started
Hi!
Stoikiometri?
Kata “stoikiometri” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dari kata stoicheion yang berarti unsur dan kata metron
yang berarti mengukur.
Stoikiometri adalah ilmu kimia yang
mempelajari tentang kuantitas suatu zat,
meliputi massa, jumlah mol, volume, dan
jumlah partikel
—definition
Hukum Dasar pada Stoikiometri
Hukum Perbandingan
Berganda Hukum Perbandingan Volume
Hukum Dalton Hukum Gay Lussac
Hukum Avogadro
Amedeo avogadro
Hukum Lavoisier
“Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”
Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam karbondioksida
adalah 3 : 8. Jika 3 gram karbon direaksikan dengan 16 gram
oksigen maka karbondioksida yang terbentuk adalah ...
Penyelesaian:
Perbandingan C : O = 3 : 8, jika è 3 gram : 16 gram = 3 : ( 2 x
8)
Jumlah oksigen yang bereaksi berlebih sehingga akan tersisa
C + O2 =======> CO2
3 gram + 8 gram 11 gram
Hukum
Proust
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu
senyawa adalah tertentu dan tetap”
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8
Hukum Dalton Hi!
N2+3H2→2NH3
Hukum Avogadro
“pada suhu dan tekanan yang sama , perbandingan volume gas yang
volumenya sama memiliki jumlah molekul yang sama pula”
Jumlah molekul H2 yang bereaksi dan jumlah molekul NH3 yang terbentuk
jika reaksi berlangsung pada temperatur dan suhu yang sama sesuai dengan
perbandingan koefisiennya.
Sehingga, untuk 1 liter gas N2 terdapat n molekul maka jumlah molekul
H2 yang bereaksi adalah 3n, sedangkan jumlah molekul NH3 yang
terbentuk adalah 2n.
PEMBAHASAAN
hasil analisis
Massa molar H₂O₂, H, dan O masing-masing adalah 34,02
g, 1,008 g, dan 16,00 g. Oleh karena itu, persen komposisi
senyawa H₂O₂ dihitung sebagai berikut:
C:H:O=x:y:z
1. Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum, 1. Harga hasil bagi yang lebih
harus disetarakan terlebih dahulu. kecil merupakan pereaksi
2. Tentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari pembatas.
MASSA pereaksi. 2. Jika hasil bagi sama, maka
3. Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah kedua pereaksi habis
ditentukan dibagi dengan KOEFISIENNYA bereaksi.
Contoh
Reaksi antara 9 mol H2A dengan 2 mol B(OH)3 yang
menghasilkan B2A3 dan H2O.
Tentukan mana zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas, zat apa yg bersisa
dan hitunglah sisa-nya.
No Reaksi H2A + B(OH)3 → B2A3 + H2O
Jumlah zat
0 9 mol 2 mol 0 0
awal
Koefisien Dari tabel itu nampak bahwa zat yang
1 3 2 1 6
setara habis dalam proses pembentukan
Jumlah zat aw hasil reaksi adalah B(OH)3 dan yang
2 9/3 =3 2/2 = 1 - -
alKoefisien bersisa adalah H2A sebanyak 6 mol.
Jumlah zat
3 3 mol 2 mol 1 mol 6 mol
bereaksi
Jumlah zat
4 6 mol 0 1 mol 6 mol
tersisa
Reaksi Pengendapan dan Reaksi Asam-Basa
Reaksi pengendapan
Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi
pengendapan apabila reaksi tersebut
menghasilkan endapan Reaksi asam basa
Reaksi asam–basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan
pereaksi asam dan basa, yang dapat digunakan dalam
menentukan pH
Keterangan:
M = molaritas suatu zat (mol/L) V =
volume larutan (ml)
gr = massa suatu zat (gram)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gr/mol)
Titrasi Asam-Basa dan Titrasi Redoks
Titrasi adalah suatu prosedur yang digunakan dalam kimia untuk
penentuan konsentrasi atau kadar suatu zat yang tidak diketahui
dengan menggunakan zat yang telah diketahui kadarnya.
Titrasi Asam-Basa
Dalam titrasi asam basa, prinsipnya yaitu zat yang
bersifat asam akan dititrasi dengan larutan basa
yang telah diketahui kadarnya atau zat yang
bersifat basa akan dititrasi dengan larutan asam
yang telah diketahui kadarnya
Ma =konsentrasi asam,
Va =volume asam,
na =jumlah valensi asam,
Mb = konsentrasi basa,
Vb =volume basa,
nb =jumlah valensi basa
kurva Titrasi asam kuat dengan basa kuat
Sebagai contoh, 40 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit demi
sedikit. Berikut kurva titrasi yang menggambarkan perubahan pH selama titrasi tersebut.
kurva asam lemah dan basa kuat
Sebagai contoh, 40 mL larutan CH3COOH 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1
M sedikit demi sedikit. Berikut kurva titrasi berwarna biru yang menggambarkan
perubahan pH selama titrasi tersebut dibandingkan dengan kurva titrasi HCl dengan
NaOH yang berwarna merah.
kurva asam kuat dan basa lemah
Sebagai contoh, 40 mL larutan NH3 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M sedikit
demi sedikit. Berikut ditampilkan kurva titrasi yang menggambarkan perubahan pH
selama titrasi tersebut
Titrasi Redoks
Titrasi redoks merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada
terjadinya reaksi oksidasi reduksi antara analit dengan titran. Analit
yang mengandung spesi redukstor dititrasi dengan titran yang berupa
larutan standart dari oksidator atau sebaliknya
Agar dapat digunakan sebagai dasar titrasi, maka reaksi redoks harus
memenuhi persyaratan umum sebagai berikut :
1. Harus tersedia pasangan sistem redoks yang sesuai sehingga terjadi pertukaran
elektron secara stokhiometri.
2. Reaksi redoks harus berjalan cukup cepat dan berlangsung secara terukur
(kesempurnaan 99%).
A.0,3M
B.0,6M
C.0,03MD.0,06M
E. 0,9 M
Pembahasan soal:
Massa Al =
H SO 500 mL = 0,5 L
2 4
Persamaan reaksi :
2 Al + 3 H SO → Al (SO ) + 3H
2 4 2 4 3 2
Jadi,
Contoh soal