Kasus 2 - Kelompok 2 Kelas A
Kasus 2 - Kelompok 2 Kelas A
KASUS 2
Kelompok 2
Thendi Abdul Arief G70118114
Baso Hernandi G70118121
Muhammad Faisal G70118125
Aqsalam Ismail G70118015
Isdar Alex Gunawan G70118027
Reyka Veralda Claudia Kendek G70118053
Nabila Amalia Sumayya G70118086
Niluh Risna Puspayanti G70118140
Luciana Karolina G70118144
Nurlyagustina G70118175
Rosana G70117065
Shalsa Arabia G70117146
Moh Reski Anugrah G70117195
Ariska Novalia G70117226
Seorang laki-laki 65 tahun datang ke UGD RSUD dengan keluhan sesak napas yang
memberat 3 hari terakhir disertai batuk dengan dahak berwarna putih. Os juga
mengeluh sulit tidur karena sesak, tidak bisa berjalan sekitar 100 meter atau naik
tangga. Pasien sering mengeluh keluhan serupa sejak 8 tahun lalu dan mengkonsumsi
ventolin inhaler jika kambuh. Riwayat merokok 10 batang/hari sejak berumur 20
tahun dan berhenti 8 tahun lalu.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit sedang, kompos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 110x/menit, pernapasan 30 x/menit, suhu 36,9 °C.
Inspeksi dada barrel chest, perkusi hipersonor, auskultasi bronkovesikuler dengan
wheezing +/+ dan ronki +/+.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Definisi
Keluhan utama : sesak napas yang memberat 3 hari terakhir disertai batuk dengan dahak
berwarna putih
Keluhan tambahan : sulit tidur karena sesak, tidak bisa berjalan sekitar 100 meter atau naik
tangga
Riwayat penyakit sekarang : sesak nafas sejak 8 tahun lalu
Riwayat penyakit dahulu : -
Riwayat pengobatan : sejak 8 tahun lalu mengkonsumsi ventolin inhaler jika kambuh
Riwayat penyakit keluarga : -
Alergi obat : -
Objektif
Tanda vital :
Vital Sign Normal Pasien
BP (mmHg) 120/80 120/80
RR (x/menit) 14-20 30
Kondisi Klinis
Parameter Pasien
Wheezing +
Ronki +
Profil Pengobatan
Terapi Rute
Ventolin inhaler Inhalasi
Assessment
Pasien mengalami Eksaserbasi akut PPOK Tipe 2 yaitu eksaserbasi sedang, menurut
(Kristiningrum, 2019) Eksaserbasi PPOK didefinisikan sebagai perburukan gejala pernapasan
akut yang memerlukan terapi tambahan. Eksaserbasi dapat dipicu oleh beberapa faktor, yang
paling sering infeksi saluran pernapasan. Penyebab lainnya adalah polusi udara, kelelahan, dan
adanya komplikasi. Gejala eksaserbasi akut PPOK:
1. Sesak napas bertambah
2. Produksi sputum meningkat
3. Perubahan warna sputum
ASSESSMENT
Terapi Farmakologi
1. Lanjutkan terapi Ventolin Inhaler yang merupakan golongan SABA jika
sesak nafas timbul
2. Berikan terapi mukolitik Acetylsistein tablet 200 mg 3x1 untuk batuk
berdahak pasien
3. Berikan terapi Kortikosteroid Prednison 30 mg/hari selama 1-2 minggu
4. Jika terapi Ventolin inhaler tidak memberikan efek, kita berikan kombinasi
SABA dan SAMA
5. Berikan terapi oksigen jika saturasi oksigen kurang dari 90%
Plan dan Analisis
Terapi Non-Farmakologi
Terapi non farmakologi bisa dilakukan dengan menghentikan kebiasaan merokok, jika sudah
berhenti hindari asap rokok, meningkatkan toleransi paru dengan olahraga dan latihan
pernapasan secara teratur serta memperbaiki asupan nutrisi. (Budweiser et al., 2008).