Generasi Ketiga:
•High pant availability &
reliability (ketersediaan dan
keandalan pabrik yang tinggi)
•Greater safety (tingkat
keselamatan yang lebih baik)
•Better product quality
(Qualitas produk yang lebih
Generasi Kedua: baik)
•Higher plant availability •No damage to the
(ketersediaan pabrik yg environment (tidak ada
lebih tinggi) kerusakan lingkungan)
•Longer equipment life •Longer equipment life (usia
Generasi Pertama: (usia peralatan lebih perawatan yang lebih lama)
•Fix it when it broke lama) •Greater costs effectiveness
•Lower Costs (biaya ( pemakaian biaya yang lebih
( perbaiki ketika
lebih kecil) efektif)
rusak)
Generasi Ketiga:
•Condition monitoring
(pengontrolan kondisi)
•Design for reliability and
maintainability (perencanaan
untuk keandalan& kemampu-
rawatan)
Generasi Kedua: •Hazard studies (analisa bahaya)
•Schedule overhauls •Small, fast computers
(Jadwal overhaul) (Komputer kecil dengan kinerja
•Systems for planning cepat)
and controlling work •FMEA (Pemodelan & Analisa
dampak kegagalan)
( sistem perencanaan •Expert systems (sistem
Generasi Pertama: pengontrolan kerja) kepakaran)
•Fix it when it broke •Big, slow computers •Multi skill and teamwork
(Memakai komputer (Banyak ahli & kerjasama tim)
( perbaiki ketika
besar dengan kinerja
rusak) lambat)
MAINTENANCE
Biaya Modal
Naik Kapasitas Hilang Kehilangan
Pasar Hilang Produksi
Energi Berlebihan
Kualitas
Hilang Naiknya Biaya
investasi
Terganggunya Lingkungan
• Quality Losses
(kehilangan akibat kualitas/mutu): • Harga produk murah
Kerugian akibat menurunnya kualitas atau
produk akibat tidak terjaminnya • ongkos perbaikan
performansi peralatan. barang
4
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Energy Losses
(kehilangan karena borosnya energi): • Mesin lebih boros
Karena tidak terawat dengan baik
konsumsi tenaga lebih besar
• Capital Cost
(kehilangan karena tingginya biaya): • Persedian suku cadang
Karena jarang dilakukan perawatan membutuhkan capital
memungkinkan kerusakan terjadi cost tinggi
sehingga diperlukan suku cadang.
• Production Losses
(kehilangan produksi): • Terjadi permasalah-
pemasalah pada
Kerugian akibat maintenance tidak
baik produksi karena
mesin
5
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Capacity Losses
• Banyak waktu hilang
(kehilangan kapasitas):
karena menunggu
Karena perawatan yang tidak baik, perbaikan
peralatan menjadi sering rusak
• Work Environment
• Motivasi kerja operator
(kehilangan karena terganggunya
menjadi malas/sakit dan
lingkungan kerja):
mempengaruhi
akibatnya kondisi kerja yang tidak kecepatan/kualitas produk
nyaman dan aman
• Lost Market
(kehilangan pasar):
• Terlambatnya produk
Karena hilangnya waktu akibat kerusakan kedalam pasar
yang tidak terduga / rework produk
akibat mesin yang bermasalah
6
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Increased Investment (decrease
of equipment life) • Perlunya peralatan yang
baru yang memiliki
(Peningkatan biaya investasi):
biaya lebih besar
Karena perawatan yang tidak baik, daripada perawatan
umur peralatan menjadi tidak lama
7
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JENIS-JENIS PENURUNAN FUNGSI SAMPAI DENGAN
KEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN
Sudden Degredasi
(penurunan tiba-tiba)
Contoh: fuse, IC, bulb
K
dll
O
N
D
I
S Timely Degredasi
I (penurunan berdasarkan waktu)
contoh: Bearing, belt
Gradual Degredasi
(penurunan bertahap)
Contoh: spring, brake /
clutch pad)
WAKTU
M A IN T E N A N C E
C O R R E C T IV E P R E V E N T IV E IM P R O V E M E N T
M A IN T E N A N C E M A IN T E N A N C E M A IN T E N A N C E
PLAN N ED U N PLAN N ED D IR E C T IN D IR E C T D E S IG N L IF E T IM E
C M C M PM PM O U T E X T E N T IO N
S U B J E C T IV E O B J E C T IV E
9
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
CORRECTIVE MAINTENANCE
Disebut juga EMERGENCY MAINTENANCE atau BREAK-DOWN
MAINTENANCE.
• Kelompok 1. Planned CM / Emergency maintenance
Dilakukan apabila telah diketahui potensi / tanda-tanda kerusakan dan peralatan
harus segera diperbaiki atau setup sehingga dapat dipersiapkan sejak awal dan
mampu untuk dikontrol.
Contoh:ketika dilakukan pengecekan ditemukan ada part yang harus diganti
segera yang kemudian dibuatkan jadwal penggantiannya.
• Kelompok 2. Unplanned CM / Break-down maintenance
– Dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin diluar rencana
– Dilakukan untuk jenis mesin / part yang mempunyai sifat sudden degradasi
10
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)
• Adalah kegiatan pemeliharaan untuk mencegah
terjadinya kerusakkan mesin yang tiba-tiba selama
dipakai untuk berproduksi.
• SASARAN PM
– MENCEGAH kerusakan
– MENDETEKSI kerusakan yang akan terjadi
– MENEMUKAN kerusakan yang tersembunyi.
11
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)
• PROGRAM PM
– Design dari alat/mesin yang digunakan (beban kerja, kodisi
lingkungan kerja, pemakaian alat/ mesin dsb)
– Pengadaan perlengkapan maintenance yang memadai.
– Membuat perencanaan dan penjadwalan maintenance
– Inspeksi/pemeriksaan secara periodik.
– Arsipkan data-data riwayat perawatan mesin
– Pengadaan suku cadang
12
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Definisi PM dibagi menjadi:
• DIRECT PM (Fixed Time Maintenance)
Adalah perkerjaa PM yang langsung memberikan efek kepada kondisi
peralatan secara langsung, biasanya satuannya waktu, jarak dsb.
Seperti:
• Pembersihan
• Lubrikasi
• Penggantian suku cadang secara rutin
• INDIRECT PM (Predictive Maintenance)
Adalah perkerjaa PM yang tidak langsung memberikan efek kepada kondisi
peralatan secara langsung, biasanya satuannya waktu, jarak dsb.
Seperti:
• Mendeteksi kerusakan
• Monitorng (Condition Base Maintenance):
– Subjective Monitoring (Dengan perasaan-skill & pengetahuan seseorang)
» Mendengar, melihat, memegang, mengecap dan membaui.
– Objective Monitong (Dengan menggunakan alat-off line condition monitoring)
» Mematikan mesin dan menggunakan alat untuk menginterpretasi kondisi
mesin.
» Continues monitoring yaitu menggunakan suatu alat sensor tertentu sehingga
apabila terjadi kesalahan akan memberikan informasi.
13
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPROVEMENT MAINTENANCE
•Digunakan ketika dilakukan modifikasi terhadap mesin atau peralatan.
•Dengan tujuan:
– Memperpanjang umur komponen atau peralatan (Contoh:
Penambahan exhaust fan pada housing control unit sebuah mesin
bubut CNC yang bertujuan mengurangi panas yang timbul pada
unit tersebut).
– Meningkatkan nilai teknologi / meng up-grade (contoh: meng up-
grade software komputer).
– Komponen sudah obsolete (kadaluarsa).
14
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN
MAINTENANCE
PERENCANAAN
SIKLUS DASAR
ANALISA PELAKSANAAN
MAINTENANCE
PENCATATAN
15
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
1.PERENCANAAN
Semua pekerjaan pemeliharaan harus direncanakan, baik yang bersifat
preventive maupun corrective. Antara lain:
•Jadwal maintenance
•Pembuatan WI
•List spare part
•Alat yang dibutuhkan
•Penentuan Pelaksana Maintenance
Jadwal Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance Schedule) PMS
Menggambarkan jadwal pelaksanaan suatu preventive maintenance, yang
dijadikan sebagai acuan oleh para teknisi pemeliharaan dan produksi, untuk
pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan.
Dalam pembuatan jadwal tersebut dapat memanfaatkan Maintenance
Windows.
16
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MEMANFAATKAN MAINTENANCE WINDOWS
Sasaran aktivitas PM adalah mengusahakan sebanyak mungkin
pekerjaan yang terencana (Planned Job).
Perbedaan “Repair Time-unplanned Job” adalah 3 kali lebih besar dari
pada Planned Job.
Perlu koordinasi dengan “Production Planning” untuk menyusun jadwal
maintenance &/ jadwal produksi (lihat gambar).
Tidak setiap waktu dalam jadwal produksi selalu beroperasi, ada saat
mesin tidak beroperasi misalnya:
Saat pergantian tools atau dies
pergantian model/jenis produk
pergantian shift
house keeping,dll.
Maintenance windows dapat membantu dalam menyusun program
maintenance yang effektif sehingga waktu down time mesin (waktu
mesin berhenti) dapat diminimalkan.
17
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE WINDOWS(Lanjutan)
Sebelum
Production Planning
`
Production
Maintenance Planning
Sesudah
Production Planning
Production
Maintenance Planning
18
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
19
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JADWAL PM LEVEL 1000 & 2000 JAM MESIN-MESIN PRODUKSI
DI BIDANG PRODUKSI I TAHUN 1997
Level Perioda Waktu Jml Dibuat Oleh Dicek Oleh Disetujui Oleh:
Mode
(jam) (Bulan) (jam) Org
2000 6 48 3
1000 3 24 2
20
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
SISTEM PENOMORAN (PENGKODEAN)
Adalah proses pembuatan identifikasi suatu item (manusia, material,
fasilitas, proses produksi, organisasi, dsb).
Dengan memberikan suatu pengkodean berupa deret angka, deret abjad
atau kombinasi keduanya, yang mempunyai tingkat intellegency
tinggi, sehingga dapat mewakili identitas yang unik untuk item yang
bersangkutan.
22
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
A1-B.02
Dimana:
A = Pabrik / gedung.
1 = Area / line produksi
B = Nama / jenis equipment or tooling
02 = nomor urut.
23
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JOB CATEGORY & TECHNICAL
SKILL REQUIRMENT
Tingkat
Tingkat
Keterampilan
Keterampilan
24
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Daftar spare part yang penting
25
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
SISTEM PEMESANAN SUKU CADANG.
• Sistem titik pemesanan
Adalah titik (jumlah point) dimana pemesanan material
harus dilakukan. Order point harus
mempertimbangkan waktu yang diperlukan dalam
memproses pemesanan dan menerima material. Order
point harus direview dan disesuaikan secara terus
menerus dengan melihat waktu respon pemasok.
Pemesanan harus dilakukan saat Stock yang ada
memenuhi kebutuhan dari saat pesanan dibuat sampai
sukucadang diterima (Lead time-waktu tunggu)
TP = KSWT + SP
TP : Titik pemesanan
KSWT : Kebutuhan selama waktu tunggu
SP : Stock Pengaman.
26
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Sistem titik pemesanan (Lanjutan)
Contoh:
Kebutuhan suku cadang: 20 pcs/minggu
Waktu tunggu: 3 minggu.
Safety stock = 10
TP = (3x20)+10 = 70 pcs
Berarti ketika stock menujukan tinggal 70 pcs maka
sukucadang tersebut dipesan.
Jika kebutuhan waktu tunggu 0 (nol) maka tidak
diperlukan stock pengaman, demikian sebaliknya.
27
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Stock card
Nama Komponen / Part:
Lokasi:
Minimum Stock:
Titik Pemesanan: ___________________ (segera order !!)
28
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
2.PELAKSANAAN:
• Work order atau Instruksi Kerja mutlak ada dalam fungsi
pemeliharaan, apakah dalam bentuk manual atau pun komputerisasi.
• Tidak ada pekerjaan maintenance tanpa work order atau instruksi kerja
tertulis.
• Pastikan alat yang digunakan tersedia. Hal ini perlu untuk
meminimalkan waktu maintenance
• Pastikan spare part yang digunakan tersedia
• selain work order atau instruksi kerja jenis dokumen untuk
melaksanakan PM antara lain: Drawing, spare part list, electrical
wiring, ladder diagram, foundation plan, utility, functional
specification dll.
29
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Wi ada 6
30
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
31
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
32
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
33
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
34
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
35
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
36
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
3.PENCATATAN:
• Maintenance yang telah dilaksanakan harus
tercatat pada:
– Check sheet maintenance
– History mesin/equipment, dll.
37
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
38
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
39
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
40
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
4.ANALISA
QS 9000 “ …. Dokumentasi, evalusi dan peningkatan objectivitas dari maintenance “
41
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS
• UP-TIME RATIO : WAKTU EFEKTIF KERJA MESIN DIBANDING JAM KERJA EFEKTIF
• PRODUCTION RATIO : AKTUAL PRODUKSI DIBANDING KEMAMPUAN PRODUKSI
• GOOD PARTS RATIO : JUMLAH PART YANG BAIK DIBANDING TOTAL PRODUKSI
42
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
RUN TIME - DOWN TIME
UPTIME RATIO
RUN TIME
43
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
GOOD PART
GOOD PART RATIO =
TOTAL PRODUKSI PART
- GOOD PARTS
* TOTAL PRODUKSI PART - TOTAL REJECT
- PERHITUNGAN TOTAL PRODUKSI PART
* KAPASITAS MESIN PERMENIT X (JAM KERJA- DOWN TIME)
ATAU
* AKTUAL PART YANG DIPRODUKSI
44
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPROVEMENT MAINTENANCE :
45
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
GOOD PART RATIO DAPAT DIPERBAIKI DENGAN :
1) METODE PROBLEM - SOLVING (TULANG IKAN) UNTUK MENCARI PENYEBAB
YANG SEBENARNYA
2) DOE - DESIGN OF EXPERIMENT
CATATAN
NILAI GOOD PART RATIO = 75 % TIDAK DAPAT DITERIMA
HAL INI SAMA DENGAN 250.000 DEFECT DALAM 1.000.000
OBJECTIVE HARUSNYA ZERO DEFECT
46
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
TARGET UNTUK PERUSAHAAN KELAS DUNIA
(WORLD CLASS MANUFACTURING)
UPTIME RATIO 90 %
PRODUCTION RATIO 95 %
GOOD PART RATIO 99%
JADI OEE 90 x 95 x 99 85 %
47
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
CONTOH SOAL :
49
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
– Perencanaan pelaksanakan maintenance dengan jadwal produksi.
– Instruksi kerja untuk memperbaiki peralatan yang rusak / tindakan yang
dilakukan jika mesin tidak berfungsi.
– Maintenance log sheet yang mencatat semua kegiatan preventive&
corrective maintenance (tidak digabungkan)
50
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
QS-9000 4.9“.... Menyediakan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan kegiatan
maintenance machine dan equipment dan mengembangkan sistem total preventive
maintenance.”
Sistem maintenance yang efektif harus memiliki sumber daya yang memadai
antara lain: keahlian, kontrol pergantian part & material, dan dapat mengatur
pembelian material.selain itu juga alat untuk melakukan maintenance.
Effective maintenance adalah maintenance yang memiliki salah satu objektifitas
menurunkan downtime.
maintenance harus
QS-9000 merencanakan
4.9“.… apasaja
mengembangkan yang
sistem totalharus diperiksa,
preventive diadjust,
maintenance ”
diganti dll.
Preventive maintenance adalah rencana berkala yang bertujuan untuk
menurunkan kegagalan / meningkatkan performa.
Total maksudnya maintenance harus melingkupi semua tool (Perkakas) dan
equipment (Peralatan).
51
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
QS-9000 4.9“.… Prosedure packaging dan preservation untuk equipment, tooling dan gaging”
Apabila tidak digunakan, tooling / dies/ jig harus dirawat sehingga tidak rusak.
Misalnya bagian yang tajam terlindungi. Diberi pelumas untuk menghindari karat,
dies ditempatkan dirak penyimpanan dies.
52
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Maintenance tooling
QS 9000 4.2.6.1
•Perusahaan harus menggunakan team multidisiplin dalam pengembangan facilities, proses dan
equipment sehubungan dengan Advance Quality Planning proses
• Lay out pabrik seharusnya meminimalkan material travel, handling, memungkinkan aliran material
yang sinkron, dan mengoptimalkan penggunaan ruang yang memberikan nilai tambah.
• Metode harus dikembangkan untuk mengevaluasi keefektifan dari operasi dan proses yang ada,
dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
Otomatisasi, Ergonomi, Line-Balancing, Inventory Level, Dsb.
Catatan : Perusahaan seharusnya mengidentifikasi dan menetapkan satuan yang tepat untuk
memonitor keefektifan dari operasi yang ada.
53
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Maintenance tooling
QS 9000 4.2.6.1
Perusahaan harus menerapkan suatu sistem untuk tooling management seperti
• Maintenance dan perbaikan fasilitas dan personnel
• Penggantian tooling untuk tooling yang habis pakai Perishable tools, dlsb
• Perusahaan harus mempunyai program untuk maintenance dies, jig, alat bantu lainnya
• Mengontrol penggantian tooling yang habis pakai
QS 9000 4.2.6.1
• Perusahaan harus mempunyai sumber daya yang cukup untuk perancangan gage, fabrikasi, dan
total pengukuran dimensi
• Jika tolling dikerjakan oleh sub contractor, Perusahaan harus mempunyai sistem untuk melakukan
kontrol terhadap aktifitas tersebut.
54
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0