Anda di halaman 1dari 54

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Perkembangan Manajemen Pemeliharaan


Dalam tiga dekade terakhir ini, maintenance berkembang sangat pesat dibanding
dengan disiplin ilmu yang lainnya. Pesatnya perubahaan ini disebabkan oleh
pesatnya pertumbuhan aset fisik yang harus dipelihara.
Kompleknya disain aset dan standar performance memberikan Paradigma baru
tentang maintenace yaitu:
• Tumbuhnya kesadaran bahwa kerusakan peralatan akan mempengaruhi
keselamatan dan kerusakan lingkungan.
• Tumbuhnya kesadaran bahwa prestasi maintenace akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk.
• Semakin tingginya tuntutan untuk meningkatkan availability (ketersedian)
serta menekan biaya Corrective Maintenance.
Dalam pekerjaan maintenance selain dilakukan dengan benar juga harus dilakukan
pada waktu yang benar, orang dan spare-part yang tepat untuk menghindari
kerusakan yang menyebabkan kerugian produksi, menurunnya kualitas produk dan
naiknya biaya operasional. 1
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Harapan-harapan Peningkatan dari Maintenace

Generasi Ketiga:
•High pant availability &
reliability (ketersediaan dan
keandalan pabrik yang tinggi)
•Greater safety (tingkat
keselamatan yang lebih baik)
•Better product quality
(Qualitas produk yang lebih
Generasi Kedua: baik)
•Higher plant availability •No damage to the
(ketersediaan pabrik yg environment (tidak ada
lebih tinggi) kerusakan lingkungan)
•Longer equipment life •Longer equipment life (usia
Generasi Pertama: (usia peralatan lebih perawatan yang lebih lama)
•Fix it when it broke lama) •Greater costs effectiveness
•Lower Costs (biaya ( pemakaian biaya yang lebih
( perbaiki ketika
lebih kecil) efektif)
rusak)

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2


SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERUBAHAN TEKNIK / CARA MAINTENANCE

Generasi Ketiga:
•Condition monitoring
(pengontrolan kondisi)
•Design for reliability and
maintainability (perencanaan
untuk keandalan& kemampu-
rawatan)
Generasi Kedua: •Hazard studies (analisa bahaya)
•Schedule overhauls •Small, fast computers
(Jadwal overhaul) (Komputer kecil dengan kinerja
•Systems for planning cepat)
and controlling work •FMEA (Pemodelan & Analisa
dampak kegagalan)
( sistem perencanaan •Expert systems (sistem
Generasi Pertama: pengontrolan kerja) kepakaran)
•Fix it when it broke •Big, slow computers •Multi skill and teamwork
(Memakai komputer (Banyak ahli & kerjasama tim)
( perbaiki ketika
besar dengan kinerja
rusak) lambat)

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 3


SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE
MASALAH GUNUNG ES PADA MAINTENANCE

MAINTENANCE
Biaya Modal
Naik Kapasitas Hilang Kehilangan
Pasar Hilang Produksi
Energi Berlebihan
Kualitas
Hilang Naiknya Biaya
investasi
Terganggunya Lingkungan

• Quality Losses
(kehilangan akibat kualitas/mutu): • Harga produk murah
Kerugian akibat menurunnya kualitas atau
produk akibat tidak terjaminnya • ongkos perbaikan
performansi peralatan. barang

4
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Energy Losses
(kehilangan karena borosnya energi): • Mesin lebih boros
Karena tidak terawat dengan baik
konsumsi tenaga lebih besar
• Capital Cost
(kehilangan karena tingginya biaya): • Persedian suku cadang
Karena jarang dilakukan perawatan membutuhkan capital
memungkinkan kerusakan terjadi cost tinggi
sehingga diperlukan suku cadang.
• Production Losses
(kehilangan produksi): • Terjadi permasalah-
pemasalah pada
Kerugian akibat maintenance tidak
baik produksi karena
mesin

5
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Capacity Losses
• Banyak waktu hilang
(kehilangan kapasitas):
karena menunggu
Karena perawatan yang tidak baik, perbaikan
peralatan menjadi sering rusak
• Work Environment
• Motivasi kerja operator
(kehilangan karena terganggunya
menjadi malas/sakit dan
lingkungan kerja):
mempengaruhi
akibatnya kondisi kerja yang tidak kecepatan/kualitas produk
nyaman dan aman
• Lost Market
(kehilangan pasar):
• Terlambatnya produk
Karena hilangnya waktu akibat kerusakan kedalam pasar
yang tidak terduga / rework produk
akibat mesin yang bermasalah
6
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PERMASALAHAN MAINTENANCE (Lanjutan)
• Increased Investment (decrease
of equipment life) • Perlunya peralatan yang
baru yang memiliki
(Peningkatan biaya investasi):
biaya lebih besar
Karena perawatan yang tidak baik, daripada perawatan
umur peralatan menjadi tidak lama

7
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JENIS-JENIS PENURUNAN FUNGSI SAMPAI DENGAN
KEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN
Sudden Degredasi
(penurunan tiba-tiba)
Contoh: fuse, IC, bulb
K
dll
O
N
D
I
S Timely Degredasi
I (penurunan berdasarkan waktu)
contoh: Bearing, belt

Gradual Degredasi
(penurunan bertahap)
Contoh: spring, brake /
clutch pad)

WAKTU

Kondisi awal Kondisi berpotensi Kondisi


Untuk gagal kegagalan fungsi
8
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JENIS MAINTENANCE

M A IN T E N A N C E

C O R R E C T IV E P R E V E N T IV E IM P R O V E M E N T
M A IN T E N A N C E M A IN T E N A N C E M A IN T E N A N C E

PLAN N ED U N PLAN N ED D IR E C T IN D IR E C T D E S IG N L IF E T IM E
C M C M PM PM O U T E X T E N T IO N

S U B J E C T IV E O B J E C T IV E

9
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
CORRECTIVE MAINTENANCE
Disebut juga EMERGENCY MAINTENANCE atau BREAK-DOWN
MAINTENANCE.
• Kelompok 1. Planned CM / Emergency maintenance
Dilakukan apabila telah diketahui potensi / tanda-tanda kerusakan dan peralatan
harus segera diperbaiki atau setup sehingga dapat dipersiapkan sejak awal dan
mampu untuk dikontrol.
Contoh:ketika dilakukan pengecekan ditemukan ada part yang harus diganti
segera yang kemudian dibuatkan jadwal penggantiannya.
• Kelompok 2. Unplanned CM / Break-down maintenance
– Dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin diluar rencana
– Dilakukan untuk jenis mesin / part yang mempunyai sifat sudden degradasi

10
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)
• Adalah kegiatan pemeliharaan untuk mencegah
terjadinya kerusakkan mesin yang tiba-tiba selama
dipakai untuk berproduksi.

• SASARAN PM
– MENCEGAH kerusakan
– MENDETEKSI kerusakan yang akan terjadi
– MENEMUKAN kerusakan yang tersembunyi.

11
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)
• PROGRAM PM
– Design dari alat/mesin yang digunakan (beban kerja, kodisi
lingkungan kerja, pemakaian alat/ mesin dsb)
– Pengadaan perlengkapan maintenance yang memadai.
– Membuat perencanaan dan penjadwalan maintenance
– Inspeksi/pemeriksaan secara periodik.
– Arsipkan data-data riwayat perawatan mesin
– Pengadaan suku cadang

12
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Definisi PM dibagi menjadi:
• DIRECT PM (Fixed Time Maintenance)
Adalah perkerjaa PM yang langsung memberikan efek kepada kondisi
peralatan secara langsung, biasanya satuannya waktu, jarak dsb.
Seperti:
• Pembersihan
• Lubrikasi
• Penggantian suku cadang secara rutin
• INDIRECT PM (Predictive Maintenance)
Adalah perkerjaa PM yang tidak langsung memberikan efek kepada kondisi
peralatan secara langsung, biasanya satuannya waktu, jarak dsb.
Seperti:
• Mendeteksi kerusakan
• Monitorng (Condition Base Maintenance):
– Subjective Monitoring (Dengan perasaan-skill & pengetahuan seseorang)
» Mendengar, melihat, memegang, mengecap dan membaui.
– Objective Monitong (Dengan menggunakan alat-off line condition monitoring)
» Mematikan mesin dan menggunakan alat untuk menginterpretasi kondisi
mesin.
» Continues monitoring yaitu menggunakan suatu alat sensor tertentu sehingga
apabila terjadi kesalahan akan memberikan informasi.
13
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPROVEMENT MAINTENANCE
•Digunakan ketika dilakukan modifikasi terhadap mesin atau peralatan.
•Dengan tujuan:
– Memperpanjang umur komponen atau peralatan (Contoh:
Penambahan exhaust fan pada housing control unit sebuah mesin
bubut CNC yang bertujuan mengurangi panas yang timbul pada
unit tersebut).
– Meningkatkan nilai teknologi / meng up-grade (contoh: meng up-
grade software komputer).
– Komponen sudah obsolete (kadaluarsa).

14
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN
MAINTENANCE

PERENCANAAN

SIKLUS DASAR
ANALISA PELAKSANAAN
MAINTENANCE

PENCATATAN

15
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
1.PERENCANAAN
Semua pekerjaan pemeliharaan harus direncanakan, baik yang bersifat
preventive maupun corrective. Antara lain:
•Jadwal maintenance
•Pembuatan WI
•List spare part
•Alat yang dibutuhkan
•Penentuan Pelaksana Maintenance
Jadwal Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance Schedule) PMS
Menggambarkan jadwal pelaksanaan suatu preventive maintenance, yang
dijadikan sebagai acuan oleh para teknisi pemeliharaan dan produksi, untuk
pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan.
Dalam pembuatan jadwal tersebut dapat memanfaatkan Maintenance
Windows.

16
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MEMANFAATKAN MAINTENANCE WINDOWS
Sasaran aktivitas PM adalah mengusahakan sebanyak mungkin
pekerjaan yang terencana (Planned Job).
Perbedaan “Repair Time-unplanned Job” adalah 3 kali lebih besar dari
pada Planned Job.
Perlu koordinasi dengan “Production Planning” untuk menyusun jadwal
maintenance &/ jadwal produksi (lihat gambar).
Tidak setiap waktu dalam jadwal produksi selalu beroperasi, ada saat
mesin tidak beroperasi misalnya:
 Saat pergantian tools atau dies
 pergantian model/jenis produk
 pergantian shift
 house keeping,dll.
Maintenance windows dapat membantu dalam menyusun program
maintenance yang effektif sehingga waktu down time mesin (waktu
mesin berhenti) dapat diminimalkan.
17
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE WINDOWS(Lanjutan)
Sebelum

Production Planning
`

Production

Maintenance Planning

Sesudah

Production Planning

Production

Maintenance Planning
18
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
19
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JADWAL PM LEVEL 1000 & 2000 JAM MESIN-MESIN PRODUKSI
DI BIDANG PRODUKSI I TAHUN 1997

May June July August


No Nama Mesin Nomor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Ampoule Filling Machine A01F01 1 2 1
2 Ampoule Filling Machine A01F02 7 9 8 11
3 Ampoule Filling Machine A01F03 14 16 15 18
4 Ampoule Filling Machine A01F04 21 23 22 25
5 Laminar Airflow L01A01 28 2 29
6 Preassure Vesel P01V01 4 9 5

Sept Oct Nov Dec


No Nama Mesin Nomor
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Ampoule Filling Machine A01F01 1 2 3 1
2 Ampoule Filling Machine A01F02 8 7 10 8
3 Ampoule Filling Machine A01F03 15 14 17 15
4 Ampoule Filling Machine A01F04 22 21 24 22
5 Laminar Airflow L01A01 2 1 28 2 29
6 Preassure Vesel P01V01 9 8 4 9

Level Perioda Waktu Jml Dibuat Oleh Dicek Oleh Disetujui Oleh:
Mode
(jam) (Bulan) (jam) Org
2000 6 48 3
1000 3 24 2
20
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
SISTEM PENOMORAN (PENGKODEAN)
Adalah proses pembuatan identifikasi suatu item (manusia, material,
fasilitas, proses produksi, organisasi, dsb).
Dengan memberikan suatu pengkodean berupa deret angka, deret abjad
atau kombinasi keduanya, yang mempunyai tingkat intellegency
tinggi, sehingga dapat mewakili identitas yang unik untuk item yang
bersangkutan.

KENAPA PERLU PENGKODEAN?


Untuk Kondisi… Keuntungan…
• Jumlah item banyak dan • Memudahkan untuk proses
beragam identitasnya pengelompokan
• Sistem administrasi rumit • Memudahkan untuk permrosesan
data dengan program komputer
• Transaksi data per-perioda • mengurangi jumlah penulisan
tinggi deskripsi suatu mesin.
21
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
SISTEM PENOMORAN (PENGKODEAN)
• Dengan sistem penomoran, maka akan didapatkan identifikasi unik (tidak
mungkin multiple), mulai dari level pabrik, gedung, line produksi,
departemen, equipment, sub-assembly, part dan component
• Beberapa petunjuk pokok menyusun sistem penomoran:
– usahakan agar jumlah digit sependek mungkin, sehingga mudah diingat,.
– Jangan dicampurkan dengan sistem part no spare part
– Jangan disatukan dengan sistem akunting
– jangan disatukan dengan drawing no.
– jangan over-koordinate, bila dalam suatu perusahaan terdapat beberapa
pabrik, yang kurang adalah relevansinya dalam pemeliharaan.
– Buat pelat nomor secara jelas, dan tempelkan pada setiap unit
• Untuk tooling kepunyaan customer harus diberi identifikasi sesuai identifikasi
customer
CUSTOMER OWNED TOOLING 4.7.1.
• Tolling kepunyaan pelanggan harus diberi tanda yang permanen sehingga status
kepemilikannya jelas terlihat

22
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
A1-B.02

Dimana:
A = Pabrik / gedung.
1 = Area / line produksi
B = Nama / jenis equipment or tooling
02 = nomor urut.
23
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
JOB CATEGORY & TECHNICAL
SKILL REQUIRMENT

Tingkat
Tingkat
Keterampilan
Keterampilan

Aktivitas dilakukan oleh


teknisi pemeliharaan

Aktivitas yang dialihkan ke Operator

Clean Lube Inspect Adjust Replace Overhoul Tr’shoot

24
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Daftar spare part yang penting

Pertimbangan dalam menentukan daftar spare part yang harus dipunyai:


• Untuk part yang mempunyai sifat sudden degradasi harus mempunyai
suku cadang pengganti
• Untuk part/ mesin utama, terutama apabila tidak ada mesin
penggantinya
• Untuk part/ komponen yang mempunyai lead time order tinggi

25
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
SISTEM PEMESANAN SUKU CADANG.
• Sistem titik pemesanan
Adalah titik (jumlah point) dimana pemesanan material
harus dilakukan. Order point harus
mempertimbangkan waktu yang diperlukan dalam
memproses pemesanan dan menerima material. Order
point harus direview dan disesuaikan secara terus
menerus dengan melihat waktu respon pemasok.
Pemesanan harus dilakukan saat Stock yang ada
memenuhi kebutuhan dari saat pesanan dibuat sampai
sukucadang diterima (Lead time-waktu tunggu)
TP = KSWT + SP
TP : Titik pemesanan
KSWT : Kebutuhan selama waktu tunggu
SP : Stock Pengaman.
26
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Sistem titik pemesanan (Lanjutan)
Contoh:
Kebutuhan suku cadang: 20 pcs/minggu
Waktu tunggu: 3 minggu.
Safety stock = 10
TP = (3x20)+10 = 70 pcs
Berarti ketika stock menujukan tinggal 70 pcs maka
sukucadang tersebut dipesan.
Jika kebutuhan waktu tunggu 0 (nol) maka tidak
diperlukan stock pengaman, demikian sebaliknya.

27
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Stock card
Nama Komponen / Part:
Lokasi:
Minimum Stock:
Titik Pemesanan: ___________________ (segera order !!)

Tanggal in out Balance / Stock

28
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
2.PELAKSANAAN:
• Work order atau Instruksi Kerja mutlak ada dalam fungsi
pemeliharaan, apakah dalam bentuk manual atau pun komputerisasi.
• Tidak ada pekerjaan maintenance tanpa work order atau instruksi kerja
tertulis.
• Pastikan alat yang digunakan tersedia. Hal ini perlu untuk
meminimalkan waktu maintenance
• Pastikan spare part yang digunakan tersedia
• selain work order atau instruksi kerja jenis dokumen untuk
melaksanakan PM antara lain: Drawing, spare part list, electrical
wiring, ladder diagram, foundation plan, utility, functional
specification dll.

29
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Wi ada 6

30
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
31
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
32
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
33
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
34
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
35
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
36
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
3.PENCATATAN:
• Maintenance yang telah dilaksanakan harus
tercatat pada:
– Check sheet maintenance
– History mesin/equipment, dll.

37
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
38
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
39
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
40
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
4.ANALISA
QS 9000 “ …. Dokumentasi, evalusi dan peningkatan objectivitas dari maintenance “

• Analisa dilakukan untuk memperbaiki sistem maintenance


• Lakukan analisa secara periodik, misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan dsb.
• Analisa dapat menggunakan perbandingan antara waktu corrective maintenance
terhadap Preventive maintenance, OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan
metode lainnya
• OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DIDEFINISIKAN SBG:
NILAI EFEKTIFITAS DARI SUATU MESIN
OEE = (UPTIME RATIO) X (PRODUCTION RATIO) X (GOOD PART RATIO)
– PERHITUNGAN OEE MENGIDENTIFIKASIKAN BAHWA MESIN TIDAK
MENGHASILKAN OUTPUT SEPERTI YANG SEHARUSNYA.
– JIKA MESIN UTAMA (KEY MACHINE) MEMPUNYAI PRESENTAGE OEE
RENDAH INI BERARTI ADA SESUATU YANG SALAH DAN CORRECTIVE
ACTION DIPERLUKAN.
– ADA BERMACAM -MACAM TOOLS/ALAT YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MEMBANTU MEMPERBAIKI PRESENTAGE OEE

41
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OVERALL EFFICIENCY


DARI SEBUAH MESIN :

• UP-TIME RATIO : WAKTU EFEKTIF KERJA MESIN DIBANDING JAM KERJA EFEKTIF
• PRODUCTION RATIO : AKTUAL PRODUKSI DIBANDING KEMAMPUAN PRODUKSI
• GOOD PARTS RATIO : JUMLAH PART YANG BAIK DIBANDING TOTAL PRODUKSI

42
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
RUN TIME - DOWN TIME
UPTIME RATIO 
RUN TIME

- RUN TIME = PLANNED RUN TIME (Rencana jam kerja mesin)


- DOWN TIME = M/C BREAK DOWN + Waktu setting +
Waktu untuk adjust

ACTUAL PART PER MINUTE


PRODUCTION RATIO =
PROYEKSI PART PER MINUTE

ACTUAL PART PRODUCE


- ACTUAL PART PER MENIT 
RUN TIME - DOWN TIME

- PROYEKSI PART PERMENIT = KAPASITAS MESIN PER MENIT


( CYCLE TIME PER MENIT )

43
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
GOOD PART
GOOD PART RATIO =
TOTAL PRODUKSI PART

- GOOD PARTS
* TOTAL PRODUKSI PART - TOTAL REJECT
- PERHITUNGAN TOTAL PRODUKSI PART
* KAPASITAS MESIN PERMENIT X (JAM KERJA- DOWN TIME)
ATAU
* AKTUAL PART YANG DIPRODUKSI

44
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
IMPROVEMENT MAINTENANCE :

UPTIME RATIO DAPAT DIPERBAIKI DENGAN :


1) PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE DAN PREDICTIVE
MAINTENANCE
2) PERENCANAAN PRODUKSI YANG BAIK SEHINGGA BISA MENGURANGI
SET- UP & ADJUSTMENT TIME DENGAN MINIMIZED CHANGE TOOLING.

PRODUCTION RATIO DAPAT DIPERBAIKI DENGAN :


1) METODE TULANG IKAN UNTUK MENGETAHUI PENYEBAB UTAMANYA
SEPERTI :
MANUSIA, METODE, MESIN, DSB. DIIKUTI DENGAN CORRECTIVE ACTION
2) MEMPERCEPAT CYCLE TIME
3) MENERAPKAN METODE MISTAKE PROOFING & ERGONOMIS UNTUK
MENGHILANGKAN MINOR STOP PAGE

45
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
GOOD PART RATIO DAPAT DIPERBAIKI DENGAN :
1) METODE PROBLEM - SOLVING (TULANG IKAN) UNTUK MENCARI PENYEBAB
YANG SEBENARNYA
2) DOE - DESIGN OF EXPERIMENT

CATATAN
NILAI GOOD PART RATIO = 75 % TIDAK DAPAT DITERIMA
HAL INI SAMA DENGAN 250.000 DEFECT DALAM 1.000.000
OBJECTIVE HARUSNYA ZERO DEFECT

46
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
TARGET UNTUK PERUSAHAAN KELAS DUNIA
(WORLD CLASS MANUFACTURING)

UPTIME RATIO  90 %
PRODUCTION RATIO  95 %
GOOD PART RATIO  99%

JADI OEE  90 x 95 x 99  85 %

47
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
CONTOH SOAL :

GRID CASTING MESIN NO. 9 DIRENCANAKAN PRODUKSI TGL.


18/04/2000
SELAMA 2 SHIFT @ 8 JAM.
TERJADI BREAKDOWN MESIN SELAMA = 45 MENIT
WAKTU UNTUK SPRAY MOLD (CORK) = 75 MENIT
ADJUSTMENT / SETTING = 45 MENIT
KECEPATAN MESIN = 28 GRIDS / MENIT
TOTAL GRID YANG DIHASILKAN = 17.500 GRIDS
GRIDS YANG DIREJECT = 1.200 GRIDS

HITUNG : OEE PRECENTAGENYA ?


48
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
4.9.g.1 PREVENTIVE MAINTENANCE .
Perusahaan harus mengindentifikasi peralatan-peralatan penting dalam proses dan
menyediakan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan kegiatan maintenance
machine dan equipment

• Pada lingkungan pabrik, persyaratan ini diberlakukan untuk proses


produksi, mesin-mesin dan peralatan lain yang mempengaruhi
kapabilitas proses , maka harus ada prosedur untuk memelihara
peralatan tersebut (Maintenance procedure). Yang berisi:
– Daftar peralatan yang mempengaruhi kapabilitas proses.
– Ruang lingkup maintenance & frekuensi pelaksanaannya.
– Jadwal tahunan Program maintenance
– Instruksi kerja Maintenance

49
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
– Perencanaan pelaksanakan maintenance dengan jadwal produksi.
– Instruksi kerja untuk memperbaiki peralatan yang rusak / tindakan yang
dilakukan jika mesin tidak berfungsi.
– Maintenance log sheet yang mencatat semua kegiatan preventive&
corrective maintenance (tidak digabungkan)

 Key process Maintenance dapat dilakukan diluar perusahaan


(Eksternal) tetapi harus dimonitor.
 Key equipment adalah equipment yang langsung berhubungan dengan
produk di produksi & kelancaran produksi tergantung terhadap
equipment tsb.

50
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000
QS-9000 4.9“.... Menyediakan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan kegiatan
maintenance machine dan equipment dan mengembangkan sistem total preventive
maintenance.”

Sistem maintenance yang efektif harus memiliki sumber daya yang memadai
antara lain: keahlian, kontrol pergantian part & material, dan dapat mengatur
pembelian material.selain itu juga alat untuk melakukan maintenance.
Effective maintenance adalah maintenance yang memiliki salah satu objektifitas
menurunkan downtime.

maintenance harus
QS-9000 merencanakan
4.9“.… apasaja
mengembangkan yang
sistem totalharus diperiksa,
preventive diadjust,
maintenance ”
diganti dll.
Preventive maintenance adalah rencana berkala yang bertujuan untuk
menurunkan kegagalan / meningkatkan performa.
Total maksudnya maintenance harus melingkupi semua tool (Perkakas) dan
equipment (Peralatan).

51
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
MAINTENANCE pada QS-9000

QS-9000 4.9“.… Prosedure packaging dan preservation untuk equipment, tooling dan gaging”

Apabila tidak digunakan, tooling / dies/ jig harus dirawat sehingga tidak rusak.
Misalnya bagian yang tajam terlindungi. Diberi pelumas untuk menghindari karat,
dies ditempatkan dirak penyimpanan dies.

QS 9000 4.9 “… Dokumentasi, evalusi dan peningkatan objectivitas dari maintenance

Perusahaan harus mempunyai objectives untuk maintenance, misalnya nilai OEE


80 %, atau jumlah down time dll. Maintenance objectives harus direview secara
regular

52
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Maintenance tooling

QS 9000 4.2.6.1
•Perusahaan harus menggunakan team multidisiplin dalam pengembangan facilities, proses dan
equipment sehubungan dengan Advance Quality Planning proses
• Lay out pabrik seharusnya meminimalkan material travel, handling, memungkinkan aliran material
yang sinkron, dan mengoptimalkan penggunaan ruang yang memberikan nilai tambah.
• Metode harus dikembangkan untuk mengevaluasi keefektifan dari operasi dan proses yang ada,
dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
Otomatisasi, Ergonomi, Line-Balancing, Inventory Level, Dsb.
Catatan : Perusahaan seharusnya mengidentifikasi dan menetapkan satuan yang tepat untuk
memonitor keefektifan dari operasi yang ada.

53
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0
Maintenance tooling
QS 9000 4.2.6.1
Perusahaan harus menerapkan suatu sistem untuk tooling management seperti
• Maintenance dan perbaikan fasilitas dan personnel
• Penggantian tooling untuk tooling yang habis pakai Perishable tools, dlsb

• Perusahaan harus mempunyai program untuk maintenance dies, jig, alat bantu lainnya
• Mengontrol penggantian tooling yang habis pakai

QS 9000 4.2.6.1
• Perusahaan harus mempunyai sumber daya yang cukup untuk perancangan gage, fabrikasi, dan
total pengukuran dimensi
• Jika tolling dikerjakan oleh sub contractor, Perusahaan harus mempunyai sistem untuk melakukan
kontrol terhadap aktifitas tersebut.

54
SSPM/TR/Maintenance. Copyright PT SSPM, Feb 2001 Rev 0

Anda mungkin juga menyukai