2. Menentukan FLOW PROCESS dan faktor yang harus diperhatikan pada setiap
tahapan produk (produk dan proses)
Contoh:
KARAKTERISTIK
Catatan : Informasi tuntutan produk yang diperlukan pada setiap tahapan proses dapat diperoleh dari
• Gambar/ persyaratan customer
• Input dari proses selanjutnya
• Pengalaman dan pengetahuan engineer
• Informasi defect (internal maupun external)
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA
Catatan:
• Pastikan penyebab yang ada sudah-benar-benar merupakan akar permasalahan
Gunakan 5 W bila perlu (Why, Why, Why, …) untuk mencari akar permasalahan
• Penyebab kegagalan tersebut merupakan “Potential Cause(s)/Mechanism(s) of failure” pada FMEA
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA
6. Memberi bobot untuk setiap kegagalan untuk menentukan prioritas yang perbaikan
yang perlu dilakukan
– Akibat/efek yang ditimbulkan apabila kegagalan tersebut terjadi Severity Bobot
Kegagalan
– Seberapa sering kegagalan tersebut terjadi Occurrence RPN=
– Berapa “ nila kemungkinan” kontrol yang ada dapat mendeteksi kegagalan Detection Sev*Occu*Det
Contoh:
2. Kepala spray macet • Gunakan DOE untuk Amrin Temperature dan limit
Pelapisaan wax -Kekentalan terlalu tinggi Viscosity 01-10-00 ditentukan & limit control
kurang (kekentalan)VS tem- dijalankan CPK 1.85
-Temperature terlalu rendah
menutupi perature VS tekanan
seluruh lapisan -Tekanan angin terlalu rendah
(preassure)
3. Kepala spray rusak akibat • Tidak perlu karena bobot
tabrakan kegagalan rendah