Anda di halaman 1dari 5

Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA

1. Memperoleh informasi mengenai kelemahan dari produk yang similar.

2. Menentukan FLOW PROCESS dan faktor yang harus diperhatikan pada setiap
tahapan produk (produk dan proses)
Contoh:
KARAKTERISTIK

No Proses Nama Proses Produk (Faktor Proses (proses yang


yang harus diperhatikan)
dituntut dari poduk)
Penyemprotan Melapisi bagian Setting spray
wax pada dalam pintu,
bagian dalam permukaan bawah
10 pintu mobil dengan minimum
wax untuk
mencegah
korosi/karat
Pengecatan Cat merata dan
20
tidak belang

Catatan : Informasi tuntutan produk yang diperlukan pada setiap tahapan proses dapat diperoleh dari
• Gambar/ persyaratan customer
• Input dari proses selanjutnya
• Pengalaman dan pengetahuan engineer
• Informasi defect (internal maupun external)
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA

3. Menentukan potensi kegagalan (Potential failure).


Potensi kegagalan merupakan KEGAGALAN dalam memenuhi REQUIREMENT.
POTENTIAL FAILURE >< REQUIREMENT
Contoh:

REQUIREMENT / POTENTIAL FAILURE


KARAKTERISTIK PRODUK
Melapisi bagian dalam pintu, Pelapisan Wax kurang
permukaan bawah dengan menutupi seluruh lapisan
minimum wax untuk mencegah
korosi/karat

4. Menentukan efek kegagalannya


Efek kegagalan dari pelapisan wax kurang menutupi seluruh lapisan adalah:
• Menurunkan umur pakai pintu yang mengakibatkan :
– Ketidak puasan pada penampilan karena karat dan cat berulang
– Tidak berfungsinya interior dibagian dalam
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA

5. Mencari penyebab kegagalan (Potential Failure) dengan menggunakan


diagram Tulang Ikan
•Kekentalan terlalu tinggi
Why? •Temperature terlalu rendah
•Tekanan angin terlalu rendah

Material Machine Kepala Man


macet
Spray
Kurang
Rusak: Why?
tabrakan
terlatih POTENTIAL
FAILURE:
Pelapisan wax
Kepala spray kurang menutupi
Kurang masuk
Waktu Sekuruh lapisan
penyemprotan
Method Kurang Environment

Catatan:
• Pastikan penyebab yang ada sudah-benar-benar merupakan akar permasalahan
Gunakan 5 W bila perlu (Why, Why, Why, …) untuk mencari akar permasalahan
• Penyebab kegagalan tersebut merupakan “Potential Cause(s)/Mechanism(s) of failure” pada FMEA
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA

6. Memberi bobot untuk setiap kegagalan untuk menentukan prioritas yang perbaikan
yang perlu dilakukan
– Akibat/efek yang ditimbulkan apabila kegagalan tersebut terjadi Severity Bobot
Kegagalan
– Seberapa sering kegagalan tersebut terjadi Occurrence RPN=
– Berapa “ nila kemungkinan” kontrol yang ada dapat mendeteksi kegagalan Detection Sev*Occu*Det

7. Mencari alternatif perbaikan, mengambil tindakan perbaikan dan menganalisa hasil


tindakkan perbaikan.
• Mencari alternative perbaikan untuk mengurangi bobot kegagalan.
• Proioritas dilakukan terhadap proses dengan bobot kegagalan (RPN) yang tinggi dan/ atau
proses dengan severity tinggi.
• Dari alternative yang ada tindakan perbaikan yang diambil ditulis, dan yang tidak bisa
dilakukan dijelaskan alasannya.
• Menghitung bobot kegagalan setelah tindakan perbaikan diambil
Langkah demi langkah dalam pembuatan FMEA

Contoh:

MASALAH PENYEBAB ALTERNATIVE TARGET & TINDAKAN PERBAIKAN


(Potential Cause) TINDAKAN Penanggung YANG DILAKUKAN
PERBAIKAN Jawab (Action taken)
(Recommended action)
1. Kepala spray kurang masuk • Menambah stopper Rudi Stopper ditambahkan, spray
kedalaman spray 15-10-00 dicek diline.

• Spray otomatis Rudi Gagal karena kekomplekkan


15-12-00 dari pintu yang berbeda pada
line yang sama

2. Kepala spray macet • Gunakan DOE untuk Amrin Temperature dan limit
Pelapisaan wax -Kekentalan terlalu tinggi Viscosity 01-10-00 ditentukan & limit control
kurang (kekentalan)VS tem- dijalankan CPK 1.85
-Temperature terlalu rendah
menutupi perature VS tekanan
seluruh lapisan -Tekanan angin terlalu rendah
(preassure)
3. Kepala spray rusak akibat • Tidak perlu karena bobot
tabrakan kegagalan rendah

4. Waktu penyemprotan • Memasang timer Tono Sprayer otomatis dipasang,


kurang 15-9-00 operator mulai melakukan
spray

Anda mungkin juga menyukai