Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR TRAINING

PT.WILMAR NABATI INDONESIA

DAN

PT.WINA OLEOCHEMICAL

DUMAI-PELINTUNG

NAMA : MUHAMMAD WILDAN

DAPERTEMEN : PFAD GLYCERISIS

NIK : 6220034783
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Profil Dan Sejarah Perusahaan


2. Visi-Misi

BAB 2 URAIAN PEKERJAAN

1. Aturan Keselamatan Umum


2. Uraian Pekerjaan

BAB 3 KENDALA DAN TINDAKAN PERBAIKAN (Wincircle)

1. Menentukan Tema Utama


2. Menentukan Macam Penyebab
3. Menetapkan Penyebab Utama
4. Membuat Rencana Tindakan Perbaikan

BAB 4 PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

Profil dan Sejarah Perusahaan

1.A.Profil Umum PT. Wilmar Nabati Indonesia

merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang tergabung dalam


group Wilmar. Awalnya PT. Wilmar Nabati Indonesia bernama PT. Bukit Kapur Reksa,
perubahan nama ini dilakukan pada 2 Juli 2009. Pabrik pertama didirikan di Desa
Bukit Kapur kurang lebih 30 km dari kota Dumai dan pada tahun 1991 kian
berkembang dengan didirikan pabrik kedua berlokasi di Jalan Datuk Laksamana areal
Pelabuhan Dumai yang kemudian dijadikan sebagai pabrik dan kantor pusat untuk
wilayah Dumai dengan produk akhir berupa Palm Kernel Oil (PKO) dari pabrik
Crushing Palm Kernel dan Refined Bleached Deodorized Olein (RBD Olien) dari
Refinery dan Fractionation.

Adapun tahapan perkembangan PT. Wilmar Nabati Indonesia sebagai berikut:

a. Pada Januari 1990, start-up pabrik crushing palm kernel dengan


kapasitas 100 MT/hari dan pada Agustus 1994 upgrade menjadi 300 MT/
hari.
b. Maret 1991, start-up pabrik crushing palm kernel dengan kapasitas 700
MT/ hari.
c. January 1993, start-up pabrik refinery dengan kapasitas 700 MT/ hari
dan startup pabrik fractionation kapasitas 700 MT/hari.
d. Februari 1994, start-up pabrik dengan kapasitas 700 MT/hari.
e. Oktober 1995, start-up pabrik refinery dengan kapasitas 1000 MT/hari
dan pabrik fractionation dengan kapasitas 1400 MT/hari.
f. Juli 2000, start-up pabrik refinery dengan kapasitas 1500 MT/hari dan
pabrik fractionation dengan kapasitas 1500 MT/hari. 2

Perkembangan PT WINA didukung juga dengan lokasi pabrik yang strategis,


yaitu fasilitas dermaga dari Pelindo yang dapat menyandarkan kapal-kapal bertaraf
internasional untuk ekspor dengan daya angkut 30.000 MT. Pada awal tahun 2004,
manajemen PT. WINA telah memutuskan untuk menambah tangki timbun bahan
baku CPO sebesar 12.000 MT. Dengan penambahan tangki timbun ini, secara
langsung dan tidak langsung akan berpengaruh pada perekonomian di Riau pada
umumnya dan pada khususnya di perekonomian kota Dumai akan semakin maju dan
berdampak positif dalam pembangunan kota.
PT WINA telah mampu mengolah CPO sebesar 4.100 MT per hari dan PK
crushing sebanyak 1000 MT per hari yang menjadikan PT. WINA sebagai produsen
dan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia. Perkembangan lain yang
dilakukan oleh manajemen PT WINA yaitu pada awal tahun 2005 kembali
membangun pabrik di kawasan industri Pelintung dan merupakan perusahaan yang
berada dalam satu naungan WILMAR Group. Pembangunan yang dilakukan berupa
pembangunan refinery/fractionation dengan kapasitas 5.600 MTD dan PK crushing
plant dengan kapasitas 1500 TDP (TonPerDay). Adapun perkembangan pabrik ini
didukung dengan pelabuhan yang mempunyai dermaga dengan panjang 425 meter
dan kolam pelabuhan dengan kedalaman 14meter, yang dapat disandari oleh kapal
dengan bobot 50.000 DWT dan akan dikembangkan untuk dapat
disandarikapal70.000DWT.

Komitmen yang tinggi dari manajemen dan karyawan memungkinkan PT.


WINA untuk berkembang lebih besar lagi. Hal ini terbukti dengan telah diperolehnya
sertifikat ISO 9001:2008 pada tanggal 16 Oktober 2009. Pada tahun 2009, PT WINA
mengubah nama menjadi PTWILMAR NABATI Indonesia sebagai wujud
perkembangan usaha yang semakin besar dan mulai membangun pabrik-pabrik baru
di luar kota Dumai dibawah bendera WILMAR Group.

1.B. Sejarah Singkat PT. Wilmar Group

Wilmar group merupakan perusahaan minyak sawit swasta terbesar di dunia.


Wilmar Group listing di bursa efek singapura sejak tahun 1991, Sebagai Perusahaan
Multinasional Wilmar Berpusat di Singapura yang mencakup area operasi di Asia,
Eropa & Afrika, untuk di Indonesia sendiri Kami berkantor pusat di Medan namun
demikian kita mempunyai beberapa kantor cabang yang cukup besar yang salah
satunya berkantor di Jakarta.

Sebagai Pengelola Bisnis kelapa sawit dan turunannya Di Indonesia, Wilmar


dibagi dalam 2 Divisi besar yaitu Wilmar Plantation & Wilmar Industry, Adapun
kapasitasnya disini mewakili wilmar industry yang mecakup pengolahan CPO, Olein
(Minyak goreng), Fertiizer (pupuk), Biodiesel & Industri Olechemical Turunan dari
kelapa sawit lainnya. Untuk di Indonesia Product kami yang di kenal dipasaran salah
satunya adalah minyak goreng Sania & Fortune.
PT. Wilmar group ini juga tercatat sebagai salah satu konglomerasi
perkebunan minyak kelapa sawit terbesar dan terluas di Indonesia. Wilmar group
juga menjadi satu-satunya grup yang terintegrasi paling luas, mulai dari pabrik
minyak sawit sampai pabrik sabun. Dan sampai saat ini produk-produk yang di edar
di beerapa negeri, penjualan nya selalu meningkat disetiap tahunnya.

Ada pun macam-macam Hasil olahan dari PT. Wilmar Group adalah :
a. Cooking oil (Sania ,fortun, Filma, Kunci Mas, Mitra, Masku, Biss Oil
(Arab)
b. Margarine (Filma, Palmboom, Palmvita, Menara, Mitra Spesial,
Pusaka)
c. Shortening (Palmvita, Palmvita Gold, Pusaka, Mitra, Menara, Delicio)
d. Specialty Fats (Delicio, Delicoa)
e. Frying Fats (Good Fry)
f. Frying Fats Butter Oil Substitute (Good Fry Palmboom, Palmvita Gold)

VISI DAN MISI WILMAR

VISI

 Perusahaan kelas dunia yang Dinamis di bisnis Agrikultur dan industri terkait
dengan pertumbuhan yang Dinamis ,Dengan tetap mempertahaankan
posisinya sebagai pemimpin pasar di Dunia melalui kemitraan dan manajemen
yang baik

MISI

 Menjadi kemitraan Bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stake holder
BAB 2 URAIAN PEKERJAAN
1. ATURAN KESELAMATAN UMUM
 Memakai APD
 K3
 Saftey work
2. URAIAN PEKERJAAN
 Cleanng lantai PFAD
 Cleaning lantai ME distilasi
 Pengambilan sample
 Cara transfer DPME ke sigmen
 Transfer light end ke WBI
 Seting fat trap daily tank
 Audit double
BAB 3 KENDALA DAN TINDAKAN PERBAIKAN (Wincircle)

STEP 1

MENERAPKAN MASALAH DAN MENENTUKAN MASALAH UTAMA

Dari selama masa training saya menemukan masalah di plant/ lapangan dengan ini
saya mengangkat tema yaitu :

1. Kebocoran Steam Tresing

masalah tersebut saya akan mengangkat tema “Kebocoran Steam Treasing”,


karena tema ini dianggap sangat penting, apabila Steam Treasing Bocor dapat mengakibatkan
lant/jalur minyak mengalami block dan jalur minyak yang mengalami block, dapat
mengganggu proses pengolahan minyak di pabrik.

STEP 2

MENENTUKAN MACAM-MACAM PERUBAHAN

Untuk dapat menentukan macam-macam penyebab maka digunakan unsur 4M+1E


(Man, Methode. Machine, Material, Environment)/ A-B-C-L-O (Alat, Bahan, Cara,
Lingkungan dan Orang)

Kebocoran Steam Treasing

Alat Bahan Cara Lingkungan Orang

-kondisi alat Kualitas bahan Belum ada SOP Ditempatkan Kurang terlatih
kurang baik kurang bagus standar didaerah getaran dan memahami
pemasangan yang sangat kuat
- tidak akurat

STEP 3
STEP 3 MENENTUKAN PENYEBAB UTAMA

Metode lingkungan manusia

SOP yg tidak sesuai penempatan steam treacng di tempat yg bergetar kuat Kurang terlatih/ kurang menguasai

STEAM
TREACING
YANG BOCOR

Kondisi alat alat kurang baik Kualitas bahan kurang bagus

Alat material

Dari semua faktor penyebab kebocoran steam treasing, penyebab utama akan di
tentukan ke dalam Matrix. Dengan hasil sebagaimana dibawah :

Tota
Macam Penyeb A B C D E %
l
Alat-alat kodisi tidak
baik/tidak akurat A 1 0 0 1 2 7,7%

Kualitas bahan kurang B 1 1 0 3 5 19,3%


bagus

Belum ada standar SOP C 3 1 1 3 8 30,7%


cara pemasangan

Di letakkan di D 3 3 1 3 10 38,5%
lingkuangan getaran
kuat

Kurang terlatih/kurang E 1 0 0 0 1 3,8%


menguasai

TOTAL 26 100%
F G
Di letakkan di lingkuangan
getaran kuat D 10 38,5% 38,5%
Belum ada standar SOP
cara pemasangan C 8 30,7%
Kualitas bahan kurang 69,2%
bagus
Alat-alat kodisi tidak B 5 19,3% 88,5%
baik/tidak akurat
A 2 7,7% 96,2%
Kurang terlatih/kurang
menguasai
E 1 3,0% 100%

26 100%

STEP 4

RENCANA TINDAKAN

MACAM PELAKS
TEMPAT APR MEI
PENYEBAB UTAMA TINDAKAN ANA

Menjauh leter T
Ditempatkan dilingkungan WINA OLEO
nya jauh dari ibnu
getaran kuat PELINTUNG
getaran

Belum ada SOP cara Melaporkan ke WINA OLEO


ibnu
pemasangan EHS,Leader,Headt PELINTUNG

Mengunkan bahan
WINA OLEO
Kualitas Bahan kurang bagus lebih kuatdan tahan ibnu
PELINTUNG
lama
KESIMPULAN

Selama training saya masih banyak kekurangan dalam pemahaman materi.

Dari kesimpulan saya masih banyak hal-hal kecil yang masih perlu di perhatikan
,karna hal yang kecil seperti steam treasing bisa membuat masalah kecil jadi besar.
Oleh karna itu agar dapat di perhatikan masalah-masalah apapun yang ada di Plant.

SARAN

Agar di perbanyak training-training masalah Plant dan masalah saftey yang ada di
sekitar lingkungan Plant.

Anda mungkin juga menyukai