Anda di halaman 1dari 10

3.

2 PAINTING F3

Painting adalah salah satu proses coating / pelapisan terhadap suatu

material yang berfungsi untuk melindungi benda tersebut dari proses karat.

Painting dalam istilah bahasa indonesia sering di sebut dengan pengecatan.

Berikut ini adalah masalah yang timbul di dalam painting spray.

1. Bintik (seeding)

Problem ini tergolong ringan jika bintik itu kecil dan sedikit tetapi

akan menjadi berat jika diameter dari bintik tersebut besar dan banyak.

Akan memakan banyak waktu untuk proses repairingnya.

Problem ini bisa timbul karena beberapa faktor, bisa dari lingkungan yang

kotor, spray gun yang jarang dibersihkan maupun material cat yang

terkontaminasi dengan debu atau kotoran yang lain.

2. Createring

Createring tergolong problem yang medium karena bisa jadi karena

problem ini anda harus mengecat ulang semua bagian media ataupun di

area yang createring saja tergantung dari createring itu sendiri. Problem itu

sendiri timbul karena adanya kontaminasi antara cat dengan air ataupun

minyak. Pastikan sebelum anda melakukan proses painting pastikan

bidang painting maupun cat tidak terkontaminasi dengan air maupun

minyak.

3. Orangepeel

Orangepeel adalah problem dari aplikasi penyemprotan yang

kurang ataupun viscositas cat terlalu kental. Problem ini terlihat

bergelombang pada lapisan clear coat seperti kulit jeruk.


4. Kasar

Kasar adalah permukaan dari clear coat yang pada aplikasinya

kurang. Bisa jadi layer yang seharusnya 3 layer dikurangi menjadi 2 layer

sementara settingan spray gun maupun viscositas berada di settingan 3

layer ataupun aplikasi pada clear coat tidak stabil.

5. Motling (belang)

Motling adalah problem karena pada aplikasi base coat tidak stabil

ataupun viscositas tidak sesuai sehingga warna bidang yang di painting

menjadi belang atau beda warna. Problem ini termasuk problem berat

karena harus dilakukan painting ulang.

6. Sagging (meleleh)

Leleh atau meler biasa terjadi pada proses painting hal ini

dikarenakan jarak antar bidang yang di spray dan spray gun terlalu dekat

ataupun viscositas yang terlalu rendah.

7. Dent (dekok)

Problem ini tergolong problem yang berat karena problem ini

berada pada bidang yang akan di painting bentuknya seperti dekok pada

permukaan bidang. Repair dari problem ini sendiri lumayan sulit.

3.2.1 Proses abrasive

Proses pengamplasan atau pengikisan material yang masih baru

setelah proses machining. Yang paling penting pada bagian spoke.

 Prosedur tahapan proses abrasive :

1. Ambil part after incomming check di conveyor

2. Proses amplas area atas atau level A (Hub, Hole, dan Spoke)
3. Proses amplas area rim atas valve hole, window

4. Area rim, spoke, dan hub bagian dalam

5. Check hasil semua permukaan part

6. Penyimpanan part

 APD yang digunakan saat proses abrasive :

1. Topi

2. Masker

3. Sepatu safety

4. Sarung tangan

5. Ear plug

3.2.2 Proses loading (Proses pengecekan sebelum di painting).

 Prosedur tahapan proses loading :

1. Siapkan part

2. Penempatan part

3. Pastikan hanger dalam kondisi OK

4. Pengecekan visual

5. Pasang part pada hanger

 APD yang digunakan saat proses loading :

1. Topi

2. Masker

3. Sarung tangan

4. Sepatu safety

5. Back support korset


3.2.3 Proses manual transfer 1 sebelum powder coat

 Prosedur tahapan proses manual transfer 1 :

1. Check kesiapan line powder

2. Check kondisi material

3. Angkat part dari hanger pretreatment

4. Setting part pada jig/spindle line powder

 APD yang digunakan saat manual transfer 1 :

1. Topi

2. Back support korset

3. Masker

4. Sarung tangan

5. Sepatu safety

3.2.4 Proses powder coat spray

 Tahapan proses powder coat spray :

1. Siapkan powder

2. Putar tombol power pump posisi ON

3. Putar tombol vibrating posisi ON

4. Tekan tombol ON pada Optifeed PP06 powder pump

5. Tekan tombol ► pada Optifeed PP06 powder pump

6. Cleaning selang powder dengan spray angin

7. Cleaning gun dengan spray angin

8. Cleaning nozzle dengan spray angin

9. Check spray powder

 APD yang digunakan saat proses powder coat :


1. Topi

2. Masker

3. Sepatu safety

3.2.5 Proses painting

1. Setelah proses machining selesai, selanjutnya akan di proses painting

atau pelapisan suatu material menggunakan powder coat dan booth cat.

2. Diawali dengan proses yang pertama yaitu proses abrasive atau proses

dimana part akan di amplas dan di check visual sebelum di proses

painting.

3. Jika sudah selesai di amplas, selanjutnya akan di check visual. Jika OK

akan langsung masuk ke proses loading. Dan jika NG maka akan di

kembalikan ke proses abrasive.

4. Pada proses loading akan di lakukan pengecekan kembali secara manual

pada hanger sebelum di transfer ke dalam mesin pretreatment.

5. Jika OK akan lanjut ke proses pretreatment atau pencucian part dan

penghilangan kadar ferro pada part. Pada proses pretreatment akan

melewati beberapa proses pencucian.

6. Pertama akan masuk pada proses degreasing atau pencucian part

menggunakan air sabun. Pencucian dilakukan sebanyak 2 kali agar part

bener-bener bersih.

7. Yang kedua masuk pada proses rising atau pencucian part menggunakan

air panas sebanyak 2 kali untuk menghilangkan sabun yang masih

menempel pada part.


8. Selanjutnya akan masuk ke proses deoxidation atau penghilangan semua

air sabun dari part hingga 100% bebas sabun menggunakan cairan

deoxide agar saat pengecatan dilakukan cat akan bisa menempel.

9. Kemudian setelah proses deoxidation, akan lanjut ke proses DI-rising

atau menghilangkan kadar ferro dan chemical deoxide pada part hingga 0

% setelah dari proses deoxidation. Proses akan dilakukan sebanyak 2

kali.

10. Setelah itu masuk ke proses conversion atau pembersihan 100 % pada

part dan melapisi meterial atau part agar tidak mengelupas saat proses

painting dilakukan. Proses ini dilakukan sebanyak 2 kali agar part 100 %

bersih dari senyawa apapun.

11. Kemudian akan masuk ke proses DI-rising yang selanjutnya. Dan kali ini

fungsinya berbeda. Pada proses ini dilakukan agar part tahan lama dan

mengurangi tingkat korosi yang terjadi.

12. Lalu setelah proses pretreatment akan masuk ke dalam blow off zone

untuk membersihkan sekaligus mengeringkan part secara otomatis,

selanjutnya akan masuk ke proses manual blow off yang di lakukan

secara manual dengan menggunakan spray angin yang dilakukan oleh

operator blow off.

13. Setelah itu part akan masuk ke mesin oven agar air yang masih

menempel di part menjadi kering dengan intensitas suhu mencapai

130°C. Lalu setelah itu di blow off kembali untuk pendinginan part.

Kemudian masuk kedalam proses cooling agar part bener-bener dingin


supaya disaat operator memindahkan part secara manual tidak terjadi

kecelakaan kerja akibat part mesih keadaan panas.

14. Selanjutnya masuk ke dalam proses powder coat. Pertama siapkan

powder cat nya, untuk warna tergantung pesanan. Pada proses powder

tersebut berjalan otomatis, part akan berjalan di hanger menuju ke mesin

powder coat. Part hanya diam dan powder cat akan di semprotkan

menggunakan spray gun. Setelah itu masuk ke proses powder curring

oven dengan intensitas suhu sekitar 230°C untuk melelehkan powder

atau bubuk cat tersebut. Kemudian masuk ke proses cooling untuk

mendinginkan part setelah dari proses oven.

15. Lalu part berjalan menuju quality check visual untuk mengecekan visual

secara manual yang dilakukan oleh operator.

16. Jika OK dan tidak adanya cacat akan lanjut ke proses spray booth BC

(Booth cat) atau pengecatan menggunakan cat minyak. Untuk warna

harus sesuai warna saat proses powder coat, jika warna nya berbeda akan

membuat part menjadi NG. Setelah itu di flash off BC untuk

mengeringkan cat sebelum di proses clear.

17. Setelah proses pengecatan menggunakan cat minyak. Selanjutnya masuk

ke proses spray booth CC (Clear Cat) untuk membuat part menjadi

mengkilap (methalic) atau membuat part menjadi warna doff.

Selanjutnya part akan di oven agar cat bener-bener kering dan menempel

sempurna. Lalu setelah di oven masuk ke dalam proses cooling untuk

mendinginkan part.
18. Setelah semua proses selesai, untuk langkah selanjutnya akan masuk ke

final inspection untuk di check visual sebelum di packing. Jika terdapat

part yang NG akan di masuk kan ke dalam proses repair untuk di perbaiki

kembali. Setelah di repair akan kembali ke proses pengecatan di awal

proses.

Tabel 1.1 Spesifikasi mesin degreasing

Eisenmann Degreasing
Spraying pretreatment plant
Type designation 302
Year of construction Tahun 2009
Order number 58-2050-001
Drawing number 302-572/0
Zone Degreasing 1
Tank capacity 2,4 m3
Max. Density 1,1
Max. Operation temperature 60 ° C
Heating medium WW 90 / 75 ° C
Heat output 191 kW
Spraying pump
Pumping capacity 57 m3/h
Pumping head 20 mhw
Spraying pressure 1,5 bar
Heating pump
Pumping capacity 33 m3/h
Pumping head 17 mhw
Electrical connected loads
Spraying pump 5,5 KW
Heating pump 4.0 kW
Tabel 1.2 Spesifikasi mesin deoxidation

Eisenmann Deoxidation
Spraying pretreatment plant
Type designation 302
Year of construction Tahun 2009
Order number 58-2050-001
Drawing number 302-572/0
Zone Deoxidation
Tank capacity 1,9 m3
Max. Density 1,1
Max. Operation temperature Unheated
Spraying pump
Pumping capacity 45 m3/h
Pumping head 17 mhw
Spraying pressure 1,2 bar
Spraying ring
Pumping capacity - l/h
Pumping head - bar
Electrical connected loads
Spraying pump 4,0 KW

Tabel 1.3 Spesifikasi mesin DI-rinsing

Eisenmann DI-rinsing
Spraying pretreatment plant
Type designation 302
Year of construction Tahun 2009
Order number 58-2050-001
Drawing number 302-572/0
Zone DI-rinsing
Tank capacity 1,1 m3
Max. Density 1,1
Max. Operation temperature Unheated
Spraying pump
Pumping capacity 40 m3/h
Pumping head 17 mhw
Spraying pressure 1,2 bar
Spraying ring
Pumping capacity 100 l/h
Pumping head 1,0 bar
Electrical connected loads
Spraying pump 4,0 KW
Tabel 1.4 Spesifikasi mesin conversion

Eisenmann Conversion
Spraying pretreatment plant
Type designation 302
Year of construction Tahun 2009
Order number 58-2050-001
Drawing number 302-572/0
Zone Convertion
Tank capacity 1,9 m3
Max. Density 1,1
Max. Operation temperature Unheated
Spraying pump
Pumping capacity 45 m3/h
Pumping head 17 mhw
Spraying pressure 1,2 bar
Spraying ring
Pumping capacity - l/h
Pumping head - bar
Electrical connected loads
Spraying pump 4,0 KW

Anda mungkin juga menyukai