Anda di halaman 1dari 11

BAB III Proses Painting Frame

Gambar 3.5 Flow proses painting frame

3.3.1 Station Drop Lifter


Karena frame yang di produksi ada berbagai macam jenis dan type, dan juga
ada beberapa bagian frame yang tidak boleh terkena painting, oleh sebab itu pada
station ini elemen kerja yang dilakukan adalah pemasangan masking(pelindung)
pada bagian frame yang tidak boleh terkena painting dan menaikan frame dari
conveyor bawah ke overhead conveyor.

Gambar 3.6 Bagian-bagian yang di masking dan masking

3.3.2 Station Degreasing

Degreasing adalah suatu proses pencucian part dengan menggunakan


larutan alkali, untuk di PT Gemala Kempa Daya menggunakan larutan

25
BAB III Proses Painting Frame

gardrdoclean LT151. Tujuan proses degreasing adalah untuk membersihkan


kotoran - kotoran yang menempel pada part, baik berupa senyawa organik maupun
anorganik dan juga untuk mengontrol permukaan frame supaya mendapat susunan
kristal yang baik.

Gambar 3.7 Station Degreasing

Dengan proses degreasing, part dibersihkan dari berbagai macam kotoran,


oleh karena itu bahan - bahan yang dipakai sebagai medium pembersih harus
memenuhi beberapa kriteria, antara lain :
a. Setiap formula pembersih / cleaner harus mempunyai sifat membersihkan.
b. Pembersih harus mempunyai pengontrol terhadap busa.
c. Pembersih harus bersifat fleksibel.
d. Pembersih harus bersifat tahan lama.
e. Pembersih harus bersifat mudah dibilas.
Dan juga dalam proses degreasing harus sesuai dengan parameter standar
proses degreasing, diantaranya :
a. Konsentrasi, diperlukan dalam operasional sesuai dengan kontrol yang
diberikan.
b. Temperatur, yaitu suhu medium pembersih pada saat dipakai untuk
membersihkan part.
c. Temperatur operasi degreasing sekitar 40 50OC.
d. Tekanan penyemprotan (untuk proses spray), sekitar 0,5 1,5 kg/cm2.
e. Waktu, sekitar 5 10 menit.

26
BAB III Proses Painting Frame

3.3.3 Station Water Rinse 1&2


Secara umum water rinse dipakai untuk proses pembilasan agar permukaan
part bersih dari bahan kimia yang menempel akibat dari proses sebelumnya
(misalnya degreasing), sehingga tidak terjadi kontaminasi antara larutan kimia dari
proses yang satu dengan proses berikutnya. Biasanya lama waktu water rinse
adalah 1 3 menit Tujuan dari proses water rinse adalah :
a. Membilas kelebihan pembersih yang menempel pada benda kerja.
b. Menghilangkan pembentukan garam garam sebagai hasil dari proses
pembersihan.
c. Menetralkan permukaan logam untuk mencegah bahan pembersih terbawa ke
dalam proses phosphating, sebab pembersih bersifat basa yang terbawa oleh
benda kerja akan menetralisasi asam dan mengkontaminasi lapisan
phosphating pada benda kerja.

Gambar 3.8 Station Water Rinse 1&2

3.3.4 Station Phosphating


Phosphating merupakan suatu proses pelapisan part (logam) secara kimiawi.
Pembentukan lapisan Phospat berasal dari Zinc, Besi (Iron) maupun Alumunium
Phospate (berbentuk kristal) yang menempel dan melapisi permukaan part. Bahan
kimia yang dipakai adalah Gardobond 51/1 untuk total asam, Pyrene 8-42 untuk
bebas asam dan Soda Ash untuk Accelerator.

27
BAB III Proses Painting Frame

Gambar 3.9 Station Phosphating

Pada umumnya tujuan dari phosphating adalah untuk menaikkan daya lekat
cat pada produk dan mencegah korosi pada produk.
Kriteria yang perlu diperhatikan dari proses phosphating diantaranya :
a. Hasil dari pelapisan / coating harus bersifat :
1. Resistan / tahan korosi.
2. Siap untuk proses pengecatan.
3. Tahan lama setelah proses pengecatan.
b. Proses harus mudah dikontrol.
c. Proses harus bersifat fleksibel, maksudnya dapat melapisi berbagai macam
metal.
d. Proses harus tahan lama.
e. Larutan phosphating harus bersifat mudah dibilas.

3.3.5 Station Water Rinse 3&4


Pembilasan dengan air setelah proses phosphating merupakan cara untuk
menghilangkan kelebihan larutan pada benda kerja, menghentikan reaksi larutan
phosphating pada metal dan menghilangkan garam garam yang terbentuk sebagai
produk yang dihasilkan selama reaksi pelapisan phosphate.

28
BAB III Proses Painting Frame

Water rinse 3&4 merupakan tahap akhir dari proses pretreatment yang
bertujuan untuk mendapatkan efek pembersihan atau pembilasan yang lebih tinggi.
Namun sebelum dilakukan pembersihan dengan water rinse 3&4, biasanya
dilakukan pembilasan part dengan air PDAM. Prinsip pembersihan dengan water
rinse 3&4 ialah pembersihan part untuk memperoleh hasil pembersihan dengan
kualitas yang tinggi dengan menggunakan air yang mempunyai kandungan mineral
minimum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya korosi pada
permukaan logam yang telah terlapisi Phosphate. Kondisi air seperti yang
dipersyaratkan tersebut bias didapat dari air yang telah mengalami proses
demineralisasi atau deionisasi.

Gambar 3.10 Station Water Rinse 3&4

3.3.6 Station Air Blow


Setelah proses water rinse 3&4 maka frame akan basah oleh air dari water
rinse 3&4. Oleh karena itu pada station ini frame akan dikeringkan dengan bantuan
kipas angin. Tujuannya agar saat dilakukan proses berikutnya, yaitu proses painting
dengan teknik dipping, hasil painting akan lebih baik.

29
BAB III Proses Painting Frame

Gambar 3.11 Station Air Blow

3.3.7 Station Dipping


Sistem pengecatan dengan pencelupan merupakan teknik pengecatan yang
paling sederhana dan mudah untuk diterapkan. Pengecatan dipping merupakan
proses pencelupan part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan jatuh kembali ke
dalam tangki cat pada saat diangkat. Part yang akan dicat dapat digantung
secara batch sekali angkat maupun dengan menggunakan konveyor. Jenis cat yang
digunakan untuk proses dipping semua jenis frame disini adalah cat jenis aquasol
black.

Gambar 3.12 Station Dipping

30
BAB III Proses Painting Frame

Kelebihan untuk sistem dipping ini diantaranya :


1. Peralatan sederhana.
2. Tidak diperlukan keahlian khusus bagi operator.
3. Dapat diotomatisasikan (dipasang peralatan otomatis dengan mudah)
4. Cat yang terbuang lebih sedikit.

Kelemahan untuk sistem dipping:


1. Tebal cat yang berbeda, bagian bawah lebih tebal karena pengaruh dari
gravitasi. Dapat dikurangi dengan mengatur viskositas, kecepatan
pengeringan dengan menambah additive.
2. Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu lama
karena perbedaan berat, sehingga harus dilakukan pengadukan secara
periodik.
3. Kontaminasi lebih besar, sehingga part yang masuk harus bersih dan kering.
4. Bentuk part yang komplek sulit terlapisi semua.
5. Kualitas pengecatan kelas visual rendah.

3.3.8 Station Setting Room


Karena proses painting dengan metode dipping mempunyai banyak
kelemahan yang salah satunya adalah tebal cat pada bagian bawah akan lebih tebal
karena pengaruh dari gravitasi. Dan juga pada bagian yang cekung akan digunakan
untuk bersembunyinya cat. Oleh karena itu pada station ini pekerjaan yang
dilakukan operator adalah meratakan cat pada bagian-bagian yang digunakan untuk
bersembunyi cat yang akibatnya nanti akan membuat hasil painting yang tidak rata
ketebalannya.

Gambar 3.13 Tempat Menggenangnya Cat

31
BAB III Proses Painting Frame

3.3.9 Station Baking Oven


Baking oven adalah proses pengeringan cat dengan menggunakan suhu
panas, dimana frame assy dimasukkan ruang oven,kemudian dipanaskan pada suhu
ruang antara suhu 180 sampai 220 derajat Celcius selama 400 detik.

Gambar 3.14 Station Baking Oven

3.3.10 Station Kerok Sanding


Pada station ini adalah proses lanjutan setelah frame chasis dikeringkan dari
ruang oven dengan tujuan memperbaiki hasil painting. Karena walaupun sudah
melewati station setting room, hasil painting setelah keluar dari baking oven pasti
ada yang cacat. Biasanya cacat yang terbentuk adalah cacat buble dan kasar. Oleh
karena itu hasil painting frame yang cacat harus diperbaiki dengan cara dikerok
pada cacat buble dan sanding pada area cacat kasar.

Gambar 3.15 Station Kerok Sanding

32
BAB III Proses Painting Frame

3.3.11 Station Spray


Pada station ini yang dilakukan operator adalah melakukan spray
menggunakan spray gun dengan cara menyemprot semua permukaan frame
terutama pada area yang terkena proses kerok dan sanding agar ketebalan cat rata
dan sesuai dengan standar yaitu 90 .
Cat yang digunakan untuk proses spray ini berbeda-beda jenisnya,
tergantung dari jenis frame yang akan di cat. Berikut ini adalah penggunaan merk
cat spray berdasarkan frame yang akan di spray :

1. Mitsubishi Cargloss type Z-17-270 CHASIS BLACK SG


2. Hino Kansai Paint type 483 Epomarine Black Touch Up
3. Isuzu Gusana type A.166-106 GKD NEW. GSN QD AIR
DRYING FINISH BLACK

Gambar 3.16 Station Spray

3.3.12 Station Unloading


Station ini adalah proses terakhir dimana frame keluar dari line painting 1.
Di area unloading, frame mengalami proses pemberian grease dan dot marking dari
frame chasisnya.. Grease diberikan pada area lubang bracket spring yang tidak
terkena painting dengan tujuan agar area tersebut tidak terkena karat atau korosi.
Sedangkan dot marking adalah pemberian identitas berupa tanda dot atau titik pada
frame chasis untuk membedakan antar type frame chasis

33
BAB III Proses Painting Frame

Gambar 3.17 Station Unloading

3.3.13 Station Storage Frame


Frame yang sudah selesai di proses painting dan diberi marking berdasarkan
masing-masing typenya akan di tampung dulu sementara di sebuah tempat, yaitu
storage frame.

Gambar 3.18 Station Storage Frame

3.3.14 Station Pre Delivery Check


Untuk menjaga kepuasan pelanggan atau costumer, kualitas produk yang
baik adalah komintmen utama PT Gemala Kempa Daya. Oleh karena itu, produk
yang selesai diproduksi harus melewati station pre delyvery check terlebih dahulu
untuk dilakukan pengecekan secara teliti. Pada station ini operator melakukan

34
BAB III Proses Painting Frame

pengecekan dengan teliti hasil painting frame apakah hasil paintingnya sudah sesuai
dengan standar yang ditentukan apa belum. Jika ada bagian tertentu yang belum
terkena cat atau malah ada bagian yang mempuyai ketebalan cat yang lebih tipis,
maka tugas operator di station ini juga harus memperbaiki cacat(kekurangan) hasil
painting

35

Anda mungkin juga menyukai