processing room dapat mengubah film dari bayangan laten kedalam bayangan tampak,
Processing room disebut juga final proses akhir karena processing room merupakan rangkaian
terakhir dalam proses radiografi. Pengertian Processing Room adalah suatu area dilakukan
pengolahan film sebelum dan sesudah di expose (bayangan laten menjadi bayangan tetap)
1. Mengisi/mengosongkan kaset
5. Silver recovery
- Lampu pijar
- Lampu neon
permukaan tempat bekerja, merupakan type paling baik untuk loading dan unloading casset .
- Type tidak langsung : Merupakan penerangan umum . Safe light diarahkan ke eternity sehingga
4. Cassette Hatch , alat bantu transport kaset yang dipasang pada pembatas kamar gelap dan kamar
pemeriksaan
6. Cupboard, tempat penyimpanan film dalam jumlah kecil untuk mengganti apabila persediaan
7. Penerangan
8. Hanger film
10. Termometer
11. Timer
Sirkulasi Air
Sirkulasi air dialam kamar gelap harus selalu mengalir supaya kebersihan air dalam kamar gelap
terus terjaga kebersihannya dan pada film tidak menimbulkan artefak . Tujuan sirkulasi air
adalah untuk membersihkan film dari sisa-sisa developer dan fixer, dengan demikian cairan yang
terbawa air akan mengalir serta mendukung kualitas gambar yang baik .
Transpor Film
Fungsinya untuk transportasi film dari kamar gelap ke ruang pemeriksaan atau sebaliknya,
1. Transfor film :
2. Ban berjalan
a. Manual Processing
1. Pembangkit (developer)
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan
terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-
butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau
perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Lamanya film dalam cairan
pembangkitan tergantung dari kualitas cairan developer, bila cairan dalam keadaan baik (baru)
waktu yang dibutuhkan relative singkat sesuai penglihatan radiographer, sebaliknya bila cairan
developer dalam keadaan kurang baik (sering digunakan) waktu yang dibutuhkan akan lebih
lama disbanding cairan baru. Pada umumnya teori tentang waktu pemrosesan pada developer
adalah 4 menit.
2. Pembilasan Pertama (rinsing)
Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari
tangki cairan pembangkit, cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar
tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Cairan pembangkit yang tersisa masih
memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan
pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk
kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan. Proses yang terjadi pada
cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit
3. Penetapan (fixing)
menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak
metalik. Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang
dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film sehingga tidak ada perubahan
pada bayangan foto,. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan
perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam.
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya
dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.
5. Pengeringan (drying)
Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk
menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi
yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak. Cara yang paling
umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting
yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati
emulsi.
b. Automatic processing
Fungsi dari pada APF adalah mencuci film hasil foto secara otomatis. Dengan proses
mencuci film memakai cairan Develover, Fixer, dan air kemudian dikeringkan dengan elemen
Film yang sebelumya sudah melalui proses photo dengan menggunakan Xray, kemudian
diproses pada ruang gelap. Pada ruang gelap proses pencucian film menggunakan alat yang
dinamakan APF (Automatic Procesing Film). Pada alat ini pencucian film dilakukan dengan tiga
cairan yaitu Fixer, Developer, dan air proses pencetaan film hanya membutuhkan waktu 3 menit
kurang sehingga penggunaan waktu relative lebih efisien dibandingkan dengan cara manual.
Pengoperasian cetak film pada mesin ini dibantu oleh motor yang berfungsi sebagai penggerak
gigi(gear) yang kemudian memutarkan roll yang membawa film pada bak developer, fixer dan
air.