Anda di halaman 1dari 20

ABORTUS

Dea Monica
Tiya Hilmawan
Valerian Haidar
Welda Anjelina
Definisi
Abortus (keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli ada usia
sebelum 16 minggu dan 28 minggu dan memiliki BB 400-100 gram,
tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah 400 gram itu diangggap keajaiban
karna semakin tinggi BB anak waktu lahir Makin besar kemungkinan
untuk dapat hidup terus (Amru Sofian, 2015).
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan.Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram,
(prawirohardjo, 2010).
Etiologi
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
1) Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma
2) Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
3) Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan alcohol.
2. Kelainan pada plasenta
3. Faktor maternal
4. Trauma
5. Faktor-faktor hormonal.
6. Penyebab dari segi Maternal
1) Penyebab secara umum:
a) Infeksi
b) Infeksi kronis
2) Penyebab yang bersifat lokal
7. Penyebab dari segi Janin
Klasifikasi
Klafikasi abortus menurrut (Cunningham, 2013) dibagi menjadi dua yaitu :
1. Abortus Spontan :
a. Threatened Miscarriage (Abortus Iminens)
b. Inevitable Miscarriage (Abortus Tidak Terhindarkan)
c. Incomplete Miscarriage (Abortus tidak lengkap)
d. Missed Abortion
e. Recurrent Miscarriage atau Abortus Habitualis (Abortus Berulang)
2. Abortus Provokatus (abortus yang sengaja dibuat) :
a. Abortus medisinalis
b. Abortus kriminalis
Patofisiologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudiandiikuti oleh
nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasilkonsepsi terlepas
sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asingdalam uterus. Keadaan ini
menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkanisinya. Pada kehamilan kurang
dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanyadikeluarkan seluruhnya karena villi koriales
belum menembus desidua secaramendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14
minggu villi koriales menembusdesidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta
tidak dilepaskan sempurna yangdapat menyebabkan perdarahan. Pada kehamilan 14
minggu ke atas umumnyayang dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul
beberapa waktukemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera
terlepas denganlengkap. Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk
miniatur.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala secara umum pada abortus imminen adalah :
1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
2. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
3. Perdarahan pervagina mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
4. Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
5. Pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi Vulva : perdarahan pervagina ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari
vulva
b. Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak
jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri,
besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri
pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri
d. Hasil pemeriksaan kehamilan masih positif
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul (Budiyanto dkk, 2017) adalah:
1. Perdarahan akibat luka pada jalan lahir, atonia uteri, sisa jaringan tertinggal,
diatesa hemoragik dan lain-lain.
2. Syok akibat refleks vasovagal atau nerogenik.
3. Emboli udara dapat terjadi pada teknik penyemprotan cairan ke dalam uterus.
4. Inhibisi vagus, hampir selalu terjadi pada tindakan abortus yang dilakukan tanpa
anestesi pada ibu dalam keadaan stress, gelisah, dan panik.
5. Keracunan obat/ zat abortivum, termasuk karena anestesia.
6. Infeksi dan sepsis.
7. Lain-lain seperti tersengat arus listrik saat melakukan abortus dengan
menggunakan pengaliran arus listrik.
 
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 – 3 minggu setelah
abortus
2. Pemeriksaan doopler atau USG untuk menentukkan apakah janin masih hidup
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed abortion
 
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan abortus imminens menurut varney 2001 adalah :
1. Trimester pertama dengan sedikit perdarahan, tanpa disertai kram :
a. Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah ke rahim dan
mengurangirangsangan mekanis, terutama bagi yang pernah abortus sampai
perdarahan benar – benar berhenti
b. Istirahatkan panggul (tidak berhubungan seksual, tidak melakukan irigasi atau
memasukkan sesuatu ke dalam vagina)
c. Tidak melakukan aktifitas seksual yang menimbulkan orgasme
Lanjutan…
2. Pemeriksaan pada hari berikutnya di rumah sakit :
a. Evaluasi tanda – tanda vital
b. Pemeriksaan selanjutnya dengan spekulum : merupakan skrining vaginitis dan servisistis :
observasi pembukaan serviks, tonjolan kantong ketuban, bekuan darah, atau bagian –
bagian janin
c. Pemeriksaan bimanual : ukuran uterus, dilatasi, nyeri tekan, effacement, serta kondisi
ketuban
3. Jika pemeriksaan, negatif dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untukmenentukkan
kelangsungan hidup janin, tanggal kelahiran, dan jika mungkin untuk menenangkan wanita
4. Jika pemeriksaan fisik dan ultrasonografi negatif, tenangkan ibu, kaji ulang gejala bahaya
dan pertahankan nilai normal
5. Konsultasikan ke dokter jika terjadi perdarahan hebat, kram meningkat, atau hasil
pemeriksaan fisik dan ultrasonogrfi menunjukkan hasil abnormal
Tinjauan Kasus
Kasus:
 
Ny. “N” hamil berusia 25 tahun dilarikan ke RS M.YUNUS tanggal 07-03-2018
klien terjatuh ketika hendak ke kamar mandi pkl 09.00 WIB Klien ditemukan
suami dalam keadaan sadar dengan posisi terlentang, meringis, terlihat darah
segar dari daerah jalan lahir menuju kaki , pasien tampak pucat, lemah, nyeri
abdomen, berkeringat dari keterangan keluarga usia kehamilannya 12 minggu.
Dari pengkajian di RS didapatkan : TD 90/70 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu
36,10C, RR 23 x/menit, nafas cepat dan dangkal, akral dingin CRT > 3 detik,
konjungtiva anemis, skala nyeri 7, perdarahan pervaginam (+), hasil pemeriksaan
ketuban intake.
 
Pengkajaian Prenatal
Nama Mahasiswa : ............................ Tanggal Pengkajian : 10 Maret 2018
NIM :............................ Ruangan/RS : Mawar
 
DATA UMUM KLIEN
 
Inisial Klien : Ny. N
Usia : 25 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga N Tahun Jenis Penolon Jenis Keadaan bayi Masala
Pendidikan Terakhir : SMA Sederajat o   Kelami g Persalin waktu lahir h
    n an kehami
Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu
lan
1 31 mei L Dokter Normal Sehat -
2016
2            
3            
4            
5            
Lanjutan…
Pengalaman menyusui : ya / tidak Berapa lama : 0 – 2 tahun
 
Riwayat Ginekologi : Tidak Ada
Masalah Ginekologi : Tidak Ada
Riwayat KB : ibu mengatakan tidak mengikuti program KB sebelumnya
Keluhan utama : Klien dalam keadaan sadar dengan posisi terlentang, terlihat darah segar
mengalir dari daerah jalan lahir ke arah kaki, terlihat pucat dan lemah, meringis, nyeri abdomen
Riwayat Kehamilan saat ini
Lanjutan..
HPHT : 15 – Desember - 2017 Taksiran Partus : 22 – september- 2018
BB Sebelum Hamil : 51 Kg TD Sebelum hamil : 110/70

TD BB/TB TFU Letak/prese DJJ Usia Keluhan


Data lain
      ntasi Janin   Gestasi  

90/70 mmHg 57 kg/155 3 cm diatas - - 12 minggu Klien dalam -


cm simfilis   keadaan sadar  
  dengan posisi
terlentang, terlihat
darah segar
mengalir dari daerah
jalan lahir menuju
kaki, tampak pucat,
lemah, meringis,
nyeri
abdomen,berkeringa
t
DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
Status Obstretik :G 2 P 1 A 0
Keadaan umum :Pasien tidak sadarkan diri, terlihat darah segar mengalir darih daerah jalan lahir ke arah kaki, terlihat lemah dan pucat.
Kesadaran :Composmentis
BB/TB :57 Kg/155 cm
 
Tanda Vital
Tekanan Darah :90/70 mmHg Nadi : 110 x/m Suhu: 36,10c
Pernafasan :23 x/menit
Skala nyeri :7

Kepala - Leher
Kepala :Kepala bersih, tidak ada edema/lessi, distribusi rambut merata, rambut tebal tidak mudah rontok, warna rambut hitam,
akral teraba dingin
Mata : Simetris, tidak ada secret,sclera putih konjungtiva pucat (anemis)
Hidung : Simestris kiri kanan, tidak menggunakan pernafasan cuping hidung,
Mulut : Bibir berwarna merah muda, mukosa bibir kering, mulut tidak bersih
Telinga: Simetris kiri kanan, Tidak ada selumen yang keluar dari telinga
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis

Masalah Khusus : terdapat masalah pada mata, nulut, kepala, dan hidung.
Lanjutan..
Dada
Jantung : Tekanan darah rendah CRT > 3 detik kuku tampak pucat
Payudara : simetris kiri kanan, papila mamae menonjol, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, dan tampak bersih
Puting Susu : Menonjol
Abdomen : Tidak terdapat striae pada daerah sekitar perut
Uterus
Tinggi fundus uterus : 3 cm diatas simfilis
Kontraksi : ya/tidak
Leopold I : Kepala/bokong/kosong
Leopold II : Kanan : -
Kiri : -
Leopold III :-
Penurunan kepala :-
Pigmentasi
Striae : Tidak Ada
Linea Nigrea : Tidak Ada

Perineum dan genital


Vagina : Varises : ya/tidak
Kebersihan :Terdapat sedikit lendir pada vagina dan terdapat pengeluaran flek – flek darah
Keputihan : Mengalami Keputihan
Bau : Khas
Lanjutan..
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : ya/tidak,
Lokasi : Daerah Tangan: Kesemutan/baal
Eksremitas Bawah
Edema : ya/tidak, lokasi : -
Varises : ya/tidak, lokasi : -
Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK (Normal) frekuensi : 3-x5 sehari
Warna : kuning jernih
BAB : Kebiasaan BAB (Normal) Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan

Istirahat dan Kenyamanan


Pola Tidur : Kebiasaan tidur, lama 8 Jam,
Frekuensi : Sering
Pola tidur saat ini : Klien sering terbangun karena merasa nyeri
Keluhan ketidak nyamanan : ya/tidak, lokasi : Daerah abdomen

Mobilisasi dan latihan


Tingkat mobilisasi : pasien Badrest
 
Nutrisi dan cairan
Lanjutan..
Asupan nutrisi : 2x/hari
nafsu makan : baik/kurang/tidak ada
Asupan Cairan : Cukup/kurang
 
Keadaan Mental
Adaptasi psikologi :Pasien mengaku cemas dan merasa sedih dengan apa yang dialami sekarang tentang janin yang dikandungnya.
Penerimaan terhadap kehamilan : Ibu menerima kehamilannya dan merupakan anak yang diharapkan

  PERSIAPAN PERSALINAN
Senam hamil : Tidak pernah melakukan senam hamil
Rencana tempat melahirkan : Di rumah sakit
Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : belum melakukan persiapan
Kesiapan mental) ibu dan keluarga : Ibu merasa siap namun merasa sedih dan cemas karna kehilangan janinnya dan
keluarga menerima kehamilan dan siap mental
 
Hasil Pemeriksaan Penunjang: 10 Maret 2018
Dari data Pemeriksaan doopler atau USG terlihat hasil bahwa janin tidak mengalami pergerakan dan ketuban intact.
Diagnosa Keperawatan
1) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2) Nyeri akut berhubungan dengan
 
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai