Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

Dengue Hemorrhagic Fever Grade II


Raffella Jeffry
DOKTER PEMBIMBING :
Dr. Lisa, Sp.PD
Identitas pasien
Nama : Tn. J
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :-
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Supir
Suku :-
Alamat : Ngadisuryan Kt I/41 RT 5/1 Patehan
Tanggal datang : 17 Agustus 2018
 

ANAMNESIS :

Keluhan utama:
Demam tinggi sejak ± 5 hari SMRS
Riwayat penyakit sekarang :

Pasien masuk dengan keluhan utama demam yang dialami ±


5 hari sebelum masuk rumah sakit, Badan tiba-tiba panas
mendadak dan terus-menerus,demam naik turun, menggigil
dan berkeringat, pusing kepala berdenyut, mata rasa panas,
hidung keluar darah kering, gusi berdarah(-), nyeri
menelan(-), nafsu makan berkurang, batuk kering, lidah
tidak kotor, mual (+), muntah sudah 4x hari ini, nafsu makan
berkurang, nyeri perut disangkal, lemas (+), BAK lancar, BAB
belum hari ini.
• Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat demam yg sama sebelum nya (-)


 Riwayat asma disangkal
 Riwayat TB Paru (-)
 Riwayat penyakit gula disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga

 Di keluarga pasien tidak ada yang menderita hal yang sama.


 Riwayat penyakit jantung disangkal
 Riwayat penyakit gula disangkal
 Riwayat asma disangkal
•Riwayat Pengobatan

•Pernah dirawat di IGD RSU Bethesda lempuyangwangi dan diberikan ranitidin tapi
tidak ada perbaikan.

•Riwayat Alergi

•- Riwayat alergi terhadap makanan disangkal oleh pasien

•- Riwayat alergi terhadap obat-obatan disangkal oleh pasien

•- Riwayat alergi terhadap cuaca disangkal oleh pasien

•Riwayat sosial

•Pasien mengaku ada riwayat berpergian ke kota lain sebelm demam. Keadaan di
sekitar rumah kotor, di belakang rumah ada kebun, anak pemilik rumah pernah
mengalami DBD satu tahun yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
• TTV
 Tekanan darah : 130/ 90 mmHg
 Nadi : 126 kali/ menit,reguler,tidak kuat angkat,isi
kurang,pulsasi lemah
 Respirasi rate : 20 kali/ menit
 Suhu : 39,3 ° C
 
 
STATUS GENERALISATA
• Normocephal, simetris,
rambut hitam, distribusi
Kepala merata, tidak mudah
rontok.

• konjungtiva anemis (-/-),


sklera ikterik (-/-), refleks pupil
Mata (+/+), isokor kanan-kiri, edema
palpebra(-).
• Kulit warna sawo matang,
efloresensi (-), scar (-), ikterus
pada kulit (-), sianosis (-),
Kulit pucat pada telapak tangan
dan kaki (-),lembab dan
kering (+),pteki (+).

• Tidak ada pembesaran KGB


pada daerah submandibula,
supraclavicula, infraclavicula,
KGB axilla, inguinal serta tidak ada
nyeri penekanan
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : masa tumor ( - ), nyeri tekan ( - )
vocal premitus simetris kesan normal
Thoraks Perkusi : paru kiri : sonor
: paru kanan : sonor
: batas paru hepar : ICS IV dekstra
: batas paru belakang kanan : CV Th VIII dekstra
: batas paru belakang kiri : CV Th IX sinistra
Auskultasi : Ronkhi ( -/- ), wheezing ( -/- )

Inspeksi : apeks jantung tidak tampak


Palpasi : apeks jantung tidak teraba
Perkusi :Batas jantung :
- batas kanan atas : ICS II linea parastrenalis dextra
Jantung - batas kiri atas : ICS II linea parastrenalis sinistra
- batas kanan bawah : ICS IV linea parasternalis dextra
- batas kiri bawah : ICS IV linea midclavicula
Auskultasi : bunyi jantung S I/II regular, murmur ( - )
Inspeksi : sedikit membuncit, ikut gerak nafas
Auskultasi : peristaltic (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+) ,
defance
Abdomen musculer (-), tidak teraba massa tumor. Hepar
dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani (-), ascites (-)

Akral dingin : -/- -/-


Edema : -/- -/-
Tampak bintik-bintik kemerahan pada lengan
dan tungkai.
Ektremitas  
 
 
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 15-08-2018 Tanggal 16-08-2018
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 17-08-2018 Tanggal 18-08-2018
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 19-08-2018 Tanggal 20-08-2018
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 22-08-2018 Tanggal 22-08-2018
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 23-08-2018 Tanggal 23-08-2018
Working Diagnosa : DHF grade II

Differensial Diagnosis :
Demam Typoid
Malaria

 
PENATALAKSANAAN
*Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan Darah Rutin : Hb ,trombosit,
hematokrit,leukosit,Gol.darah, APTT,Bleeding
time,clotting time,PPT
- Pemeriksaan fungsi Hati
- Pem.morfologi darah tepi jika perlu
- Pemeriksaan gas darah dan kadar elektrolit
- Uji tourniquet
- uji serrologi dengue
- Rongent Thoraks
- EKG
• *Non Medikamentosa :
• - Tirah baring
• - Makanan lunak

• *Medikamentosa
• 1. Inj Pantoprazol 1x12mp
• 2. Sumagesic 3x1 k/p
• 3. Curcuma 3x1 tab
• 4. Ondansetron 1A/8jam
• 5.Ceftriaxon 2gr/hr
• 6.Biocurliv 3x1
• 7. Nactulac 2x10cc
Analisa kasus
- Demam tinggi dan sempat turun pada hari ke tiga,demam
kembali naik pada hari ke empat (pelana kuda)
- Bintik- bintik merah dikulit
- Epistaksis
- sakit kepala,mual,,lemas,badan pegal dan nyeri,
- Belakang rumah ada kebun
- sosial : Tetangga sekitar rumah ada yang dirawat karena DBD
- Tekanan darah 130/90 mmhg,nadi 126 kali/ menit,reguler, kuat
terangkat , pulsasi kuat,suhu 39,3 °C
- Hb : 15,3g/dl, Leukosit:4.510/ul, Trombosit: 96.000/ul,
Hematokrit : 43,8
-SGPT : 283
Follow up
Tanggal 18 Agustus 2018
S : pusing kepala berdenyut, mual(+), mutah ± 4x, hidung berdarah
kering, badan pegal, lemas, nyeri perut, kulit timbul bintik kemerahan di
tangan dan dada tapi tidak gatal

O : TD 130/90 mmHg
Nadi 126 x/ menit
Suhu 39,3 °C
RR 20 x/ menit
Hb : 15,3,8 g/dl
Leukosit : 4,510 / ul
Trombosit : 96,000/ ul
Hematokrit : 43,8%
A : DHF
P : RL 1700 cc/8 jam
Follow up
Tanggal 24 Agustus 2018
S : pusing kepala berdenyut, mual(-), mutah (-), hidung berdarah(-) badan
pegal(-), lemas(-), nyeri perut(-), kulit bintik kemerahan di tangan dan
dada(-)

O : TD 130/90 mmHg
Nadi 100 x/ menit
Suhu 36,8 °C
RR 20 x/ menit
Hb : 14,2 g/dl
Leukosit : 6,39 / ul
Trombosit : 143/ ul
Hematokrit : 39,4%
A : DHF
P : RL 800 cc/8 jam
TINJAUAN
PUSTAKA
Demam Berdarah Dengue
Definisi
- penyakit demam akut yang disertai dengan
adanya manifestasi perdarahan, yang
bertendensi mengakibatkan renjatan yang
dapat menyebabkan kematian
- infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus
(arthropodborn virus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus.2
ETIOLOGI Demam dengue dan
demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus
dengue, yang termasuk
dalam genus Flavivirus,
keluarga Flaviviridae.
serotipe virus dengue, yaitu :
 DEN-1,
DEN-2,
DEN-3  serotipe
terbanyak diIndonesia.
dan DEN-4
How is it spread??

http://www.metapathogen.com/IMG/Aedes-aegypti.jpg

THE VECTOR: Aedes aegypti


Mekanisme Penularan
Vektor dan distribusi geografis penyakit-
penyakit mirip dengue.
Virus Nama penyakit Vektor Distribusi

Togavirus Chikungunya Aedes aegepty Afrika, India,


Togavirus O’nyong-nyong Aedes africanus Asia Tenggara
Flavivirus West Nile Fever Anopheles Afrika Timur
funestus Eropa, Afrika,
Culex molestus Timur Tengah,
Culex univittatus India
Epidemiologi
Kalsifikasi DHF
tanpa tanda bahaya Dengan tanda bahaya berat
Bertempat tinggal di  Nyeri perut atau  Kebocoran plasma berat,
/bepergian ke daerah kelembutannya yang dapat menyebabkan
endemik dengue
 Muntah berkepanjangan syok (DSS), akumulasi
 Demam disertai 2 dari cairan dengan distress
 Terdapat akumulasi
hal berikut : pernafasan.
cairan
 Mual, muntah  Perdarahan hebat, sesuai
 Perdarahan mukosa
 Ruam pertimbangan klinisi
 Letargi, lemah
 Sakit dan nyeri  Gangguan organ berat,
 Pembesaran hati > 2 cm hepar (AST atau ALT ≥
 Uji torniket positif
 Kenaikan hematokrit 1000, gangguan kesadaran,
 Lekopenia seiring dengan penurunan gangguan jantung dan
jumlah trombosit yang organ lain)
cepat
Manifestasi klinis DHF
Fase febris Fase kriitis Pemulihan
- Demam mendadak tinggi - Terjadi pada hari 3-7 -Terjadi setelah fase kritis.
2-7 hari sakit. - Terjadi pengembalian
- Muka kemerahan, - Ditandai dengan cairan dari ekstravaskuler
eritema kulit penurunan suhu tubuh ke intravaskuler secara
- Sakit kepala disertai kenaikan perlahan pada 48-72 jam
- Beberapa kasus permeabilitas kepiler dan setelahnya.
ditemukan nyeri timbul kebocoran plasma - KU membaik, nafsu
tenggorokan,injeksi faring yang biasanya berlangsun makan pulih, hemodinamik
dan konjungtiva, anoreksia, 24-48 jam. stabil, diuresis membaik
mual dan muntah. - Kebocoran plasma sering
- Dapat pula ditemukan didahului lekopeni
tanda perdarahan seperti progresif disertai
petekie, perdarahan penurunan hitung
mukosa, walau jarang trombosit.
terjadi dapat pula terjadi - Dapat terjadi syok.
perdarahan pervaginam
dan gastrointestinal.
DIAGNOSIS
2. Demam Berdarah Dengue
3.
1. Sindrom
Demam
Berdasarkan
Syok Dengue
Dengue
kriteria WHO 1999 diagnosis DBD ditegakkan bila
semua Seluruh
Ditegakkan kriteria
bila
hal di bawah terdapat DBDduadisertai
ini terpenuhi. kegagalan
atau lebih manifestasi
a. Demam
sirkulasi
klinis atau
(nyeri riwayatmanifestasi
dengan
kepala, demam
nyeri akut, antara
nadi 2-7
retro-orbital, yanghari,cepat
biasanya
dan
mialgia/artralgia,
bifasik.
ruam kulit, manifestasi perdarahan, leukopenia)
lemah, tekanan darah turun (<20 mmHg),
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
ditambah
hipotensi pemeriksaan
- Uji bendungdibandingkan
positif.
serologis dengue
standard positif;
sesuai atau
umur,
ditemukan
-kulit
Petekie, pasienatau
ekimosis, demam dengue/ demam berdarah
purpura.
dingin dan lembab serta gelisah.
dengue
- Perdarahan yang sudah(tersering
mukosa dikonfirmasi pada
epitaksis ataulokasi dan waktu
perdarahan gusi),
 atau
yangperdarahan
sama. di tempatlain.
 - Hematemesis atau melena.
c. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/μl).
d. Terdapat minimal satu dari tanda-tanda kebocoran plasma
patogenesis
Patogenesis
Secondary heterologous dengue infection

Replikasi virus Anamnestic antibody respons


Teori secondary
Kompleks virus-antibodi hipotesis

heterologous Aktifasi komplemen


immune
Komplemen menurun

infection
Anafilatoksin (C3a, C5a)
enhancement.
Histamin dalam urin
Permeabilitas kapiler meningkat Ht meningkat
30% kasus Perembesan plasma Natrium turun
syok
Cairan dalam
Hipovolemia rongga serosa
Anoksia Syok Asidosis
Meninggal
Kurva Suhu Infeksi Dengue
Ditemukan keadaan lain yang mempengaruhi keparahan
penyakit dengue:

• 1. Adanya hubungan infeksi primer dan sekunder. Contohnya,


kombinasi serotipe primer dan sekunder DEN-1/DEN-2 atau DEN-
1/DEN-3 dipandang memberi risiko yang tinggi untuk terkena dengue
yang parah.
• 2. Imunitas individu dalam menghasilkan sitokin dan kemokin yang
dihasilkan oleh aktivasi imun berhubungan dengan keparahan
penyakit.
• 3. Semakin panjang interval antara infeksi virus dengue primer dan
sekunder, maka keparahan dengue semakin meningkat.
• 4. Peranan genetik juga diduga berpengaruh terhadap keparahan
penyakit. Penelitian menunjukkan prevalensi DBD pada orang negroid
diasosiasikan dengan insidensi yang rendah (2%), sementara orang
kaukasoid memilki insidensi yang lebih tinggi (30%).
DHF berdasarkan WHO
 Confirmed DHF:
 Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut deteksI antigen dengue, peningkatan titer
antibodi > 4 kali pada pasangan serum akut dan serum konvalesens, dan atau isolasi virus.

 Demam tinggi selama 2 – 7 hari.

 Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut :


 Uji bendung positif
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi)
 Hematemesis atau melena

 Trombositopenia ( PLT< 100.000/ul)

 Terdapat minimal 1 dari tanda plasma leakage:


 Hematokrit meningkat > 20% dibanding standar umur dan jenis kelamin
 Hematokrit turun >20% setelah mendapat cairan
 Efusi pleura, asites
DD/DBD Derajat Gejala Lab
DD Demam disertasi 2 atau lebih  Leukopenia  Serologi
tanda : sakit kepala, nyeri retro-  Trombositopenia, tdk dengue (+)
orbital, mialgia, artralgia ada kebocoran plasma
DBD I Gejala diatas, ditambah dgn uji Trombositopenia
bendung (+) (<100.000), bukti ada
kebocoran plasma
II Gejala diatas, ditambah dgn Trombositopenia
perdarahan spontan (<100.000), bukti ada
kebocoran plasma
III Gejala diatas ditambah dengan Trombositopenia
kegagalan sirkulasi (kulit dingin (<100.000), bukti ada
dan lembab, serta gelisah) kebocoran plasma
IV Syok berat disertai dengan Trombositopenia
tekanan darah dan nadi tidak (<100.000), bukti ada
terukur kebocoran plasma
Protokol 1  Tersangka DBD

Periksa Hb, Ht,


trmbosit

Hb, Ht normal,
Trombosit 100- Hb, trmbosit
trombosit < 150
150 ribu/mm3 normal, Ht ↑
ribu/mm3

Dipulangkan →
kontrol 24 jam →
Dirawat Dirawat
periksa Hb, Ht,
trmbosit
Protokol 2 Beri cairan 1500+[20x
(BB-20)] ml/hari →
observasi Hb, Ht,
trombosit tiap 24
jam.

Hb, Ht ↑ 10-20%, Hb ,Ht ↑ > 20%,


trmbosit < 100 trmbosit < 100
ribu/mm3 ribu/mm3

Beri cairan →
Protokol 3
observasi tiap 12 jam.
Protokol 3
Ada perbaikan →
3ml/kgbb/jam.
Observasi 24-48
Ht ↓, frek. Nadi jam → boleh Ada perbaikan →
Ht ↑ > 20% → pulang 5ml/kgbb/jam.
↓, produksi urin
kristaloid 6- Tidak ada
↑. Cairan
7ml/kgbb/jam. perbaikan →
5ml/kgbb/jam →
Observasi stlh 3-4 Tidak ada 15ml/kgbb/jam.
observasi setelah 2
jam perubahan →
jam.
10ml/kgbb/jam →
observasi setelah 2
jam.
Tidak ada
perbaikan/syok →
tatalaksana
sindrom syok
PROTOKOL 4
• Perdarahan spontan → beri cairan sama dgn DBD tanpa syok lainnya →
observasi pasien tiap 4-6 jam
• Cek protrombin time, PTT (partial protrombin time), fibrinogen, D-
Dimer atau CT (clotting time), BT (blooding time)
• Tranfusi komponen darah sesuai indikasi

PROTOKOL 5
• Cairan + O2 2-4 liter/menit
• Loading cairan 10-20 ml/ KgBB, evaluasi setelah 15-30 menit. Bila
renjatan telah teratasi jumlah cairan dikurangi 7 ml/KgBB/jam. Bila
keadaan tetap stabil 60-120 menit, pemberian cairan 5 ml/KgBB/jam.
• Bila 24-48 jam renjatan teratasi, cairan perinfus dihentikan
• Selain itu dapat diberikan O2 2-4 L/ menit.
• Pantau tanda vital dalam 48 jam pertama kemungkinan terjadinya
renjatan berulang.
• Periksa DPL, hemostasis, AGD, kadar Na, K, Cl, serta Ureum dan Creatinin
PENCEGAHAN

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau


mengurangi vektor nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur,


jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC,
drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll
(M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
Kriteria Indikasi rawat inap Kriteria memulangkan pasien
• 1. Bila ditemukan tanda bahaya, • Tampak perbaikan secara klinis
keluhan dan tanda hipotensi ,
• Tidak demam selama 24 jam
• 2. perdarahan, gangguan organ (ginjal,
tanpa antipiretik
hepar, jantung dan nerologik),
• 3. kenaikan hematokrit pada • Tidak dijumpai distress
pemeriksaan ulang, pernafasan (efusi pleura atau
• 4. Efusi pleura, asidosis)
• 5. Asites, • Hematokrit stabil
• 6. Komorbiditas (kehamilan, diabetes • Jumlah trombosit cendrung naik
mellitus, hipertensi, tukak petik dll), > 50.000/nl
• 7. Kondisi social tertentu (tinggal
• Tiga hari setelah syok teratasi
sendiri, jauh dari fasilitas kesehatan,
transportasi sulit) • Nafsu makan membaik
Prognosis
Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi
oleh adanya antibodi yang didapat secara pasif atau
infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi
pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan
penanganan intensif yang adekuat kematian dapat
ditekan <1% kasus. Keselamatan secara langsung
berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan
intensif. Pada kasus yang jarang, terdapat kerusakan
otak yang disebabkan syok berkepanjangan atau
perdarahan intrakranial
Komplikasi
• Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DHF
dengan maupun tanpa syok
• Kelainan ginjal berupa gagal ginjal akut akibat
syok berkepanjangan
• Edema paru, akibat over loading cairan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai