Anda di halaman 1dari 11

USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN

MIOMA UTERI

{ Pratiwi febriani & bunga kumala sari


 Mioma uteri merupakan suatu tumor uterus
jinak yang tidak berkapsul dan berbatas tegas
(Scott, dkk, 2002), berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yangmenumpangnya,
pertumbuhan tumor jinak dari sel-sel polos
imatur yang namanya diberikan sesuai dengan
lokasinya diuterus. Dikenal juga istilah
fibromioma,leiomioma atau pun fibroid
(Wiknjosastro,2010:338).

Definisi mioma uteri menurut para ahli :


 Menurut Achadiat (2004), mioma ialah suatu
pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos,
sedangkan untuk otot-otot rahim disebut
dengan mioma uteri
 Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang
berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumnpang, sehingga dalam kepustakaan
dikenal dengan istilah Fibromioma, leiomioma,
atau fibroid (Mansjoer, 2007).
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
analitik dengan desain penelitian case control.
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr.Hi.
Abdoel Moeloek Bandar Lampung pada bulan
Juni 2014 sampai dengan Juli 2014. Pada
penelitian in akandianalisis ada tidaknya
hubungan usia penderita dan paritas dengan
mioma uteri.

Metode penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr.Hi. Abdoel
Moeloek Bandar Lampung pada bulan Juni 2014 sampai
dengan Juli 2014. Pada penelitian ini akan dianalisis ada
tidaknya hubungan usia penderita dan paritas dengan
mioma uteri.
 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita
penderita penyakit ginekologi yang pernah dirawat di
ruang Delima RSUD Dr.Hi. Abdul Moeloek Bandar
Lampung, tahun 2013. Perbandingan sampel kasus dan
sampel kontrol adalah 1:1 sehingga jumlah sampel kasus
maupun kontrol minimal sebanyak 29 orang. Dengan
menggunakan pengambilan sampel secara acak
sederhana (simpel random sampling).

Pernyataan masalah
 Pada data dengan karakteristik berdasarkan
hasil analisis hubungan antara usia dengan
mioma uteri diperoleh bahwa yang terdiagnosa
mioma uteri sebanyak 23 (65,7%) responden
usia berresiko (20-50tahun). Sedangkan pada
kelompok yang tidak terdiagnosa mioma uteri
sebanyak 12 orang (34,3%) responden berusia
berresiko (20-50 tahun).

Hasil telaah penelitian


 Pada data kedua dengan karakteristik berdasarkan
hasil analisis hubungan antara paritas dengan
mioma uteri diperoleh bahwa yang terdiagnosa
mioma uteri ada sebanyak 11 (64,7%) responden
Paritas berresiko (0-1). Sedangkan pada kelompok
yang tidak terdiagnosa mioma uteri sebanyak 6
orang (35,3%) responden Paritas berresiko (0-1).
Hasil uji statistic menggunakan α=0,5, CI = 95%
diperoleh p-value = 0,249 yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara Paritas dengan
kejadian mioma uteri di RSUD Abdul Moeloek
Bandar Lampung Tahun 2013.
 Hasil uji statistik menggunakan Chi Square
diperoleh p-value = 0,007 (p-value≤ 0,05) maka
artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara usia dengan kejadian mioma uteri di
RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun
2013
 Dalam penelitian ini menyimpulkan meskipun
hasil responden yang mengalami mioma uteri dan
gejala mioma uteri perlu melakukan pengobatan
maupun pencegahan dengan mengenali gejalanya,
terutama bagi wanita yang masih dalam usia
reproduksi dan Wanita yang beresiko tinggi lebih
sering dan rutin memeriksakan diri ke dokter
terutama bagi pasangan yang belum memiliki
anak. Karena Salah satu dampak dari mioma
dapat menyebabkan seorang wanita mengalami
infertilitas.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa kejadian mioma uteri paling
banyak terjadi pada wanita usia beresiko (20-50
tahun) sebanyak 65,7% dan Paritas beresiko (0-1)
sebanyak 64,7%.
Berdasarkan kesimpulan tersebut diharapkan bagi
WUS yang mengalami gejala mioma uteri seperti,
hipermenore (menstruasi dengan volume darah yang
banyak dan lama), sering kencing, nyeri tekan pada
perut bagian bawah, dan mengalami infertilitas (belum
memiliki keturuan lebih dari satu tahun) agar dapat
pemeriksaan ke dokter ahli untuk melakukan USG.

kesimpulan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai