Anda di halaman 1dari 35

Gangguan Neurotik, Somatoform, dan

Gangguan terkait stres I

Dr.Nanda Sari N, M.ked(KJ), SpKJ


Departemen Psikiatri
Subtitle
FK UMSU
Ansietas dapat dikonsepkan Ansietas dapat menjadi
sebagai suatu respons masalah pada situasi di
normal dan adaptif terhadap mana tidak ada ancaman
ancaman yang menyiapkan nyata, atau ketika ansietas
organisme untuk fight atau berlanjut setelah suatu
flight. ancaman telah dilalui.
• Perasaan cemas dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kelelahan, mudah terkejut, kesulitan
berkonsentrasi, sulit tertidur dan mempertahankan tidur,
atau perasaan stres
• Kecemasan adalah suatu sinyal yang memperingatkan
akan adanya bahaya yang mengancam dan
memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk
mengatasi ancamannya. Biasanya sumber tidak pasti,
internal, dan konfliktual.
• Ketakutan adalah respons dari suatu ancaman yang
asalnya diketahui, ekternal, jelas, tidak bersifat konflik
• Banyak situasi di dalam kehidupan yang dapat memicu
ansietas, contohnya kesulitan di dalam finansial, juga
hubungan yang tidak harmonis, dll
• Dalam kasus ini ansietas dapat menjadi respons
terhadap situasi yang tidak terkendali dan sering akan
menghilang setelah faktor lingkungan telah dimodifikasi
atau diringankan. Namun beberapa orang mungkin terus
merasa cemas meskipun stresnya telah diatasi.
• Ansietas dikarakteristikkan dengan peningkatan aurosal,
diikuti dengan keprihatinan (apprehension), takut,
obsesi, atau yang lainnya.
• Gangguan ansietas berbeda dengan ketakutan yang
normal meskipun gejala-gejalanya bisa sama.
• Gejala-gejala ansietas berlangsung tanpa adanya
ancaman eksternal yang nyata atau ketika respons
terhadap ancaman terlihat berlebihan. .
• Jika perasaan khawatir dan takut yang ada tersebut
berlebihan atau tidak sesuai dan dihubungkan dengan
beberapa derajat gangguan kehidupan, diagnosis dari
gangguan ansietas harus dipertimbangkan.
Mature

Stres Mekanisme Cemas


coping /Ansietas

Immature
Neurotik
Narsistik
• Perasaan cemas/ansietas dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan:
• Jantung berdebar, gelisah, perasaan
sesak nafas, mudah terkejut, kesulitan
berkonsentrasi, sulit tertidur dan
mempertahankan tidur, berkeringat,
tangan gemetaran, tegang bagian leher,
sakit kepala, dll
Fobia
• Fobia adalah suatu ketakutan irasional yang jelas,
menetap, dan berlebihan terhadap suatu objek spesiik,
keadaan atau situasi.
• Fobia merupakan suatu gangguan jiwa, yang merupakan
salah satu tipe dari gangguan ansietas, dan dibedakan
ke dalam tiga jenis berdasarkanjenis objek atau situasi
ketakutan yaitu agorafobia, fobia spesifik, dan fobia
sosial
ETIOLOGI
1.Faktor biologi :
neurotransmiter GABA &
serotonin

2. Faktor Psikososial

3. Genetik
Epidemiology

• Phobias are one of the most common mental disorders


in the United States, where approximately 5 to 10
percent of the population is estimated to be afflicted with
these troubling and sometimes disabling disorders.
• Less-conservative estimates have ranged as high as 25
percent of the population. The distress associated with
phobias, especially when they are not recognized or
acknowledged as mental disorders, can lead to further
psychiatric complications, including other anxiety
disorders, major depressive disorder, and substance-
related disorders, especially alcohol use disorders.
• Although phobias are common mental disorders, many
persons with phobias either do not seek help to
overcome their phobias or their condition is
misdiagnosed when they do seek psychiatric or medical
attention.
• The lifetime prevalence of specific phobia is about 11
percent, and the lifetime prevalence of social phobia has
been reported to be 3 to 13 percent.
Tanda dan Gejala
• Menghindari situasi disaat sulit untuk mendapatkan
bantuan
• Timbulnya ansietas berat jika pasien terpapar dengan
situasi atau objek yang spesifik
• Sering dijumpai gejala depresi pada sepertiga orang
yang mengalami fobia
Gangguan Ansietas Fobik
• Ansietas dicetuskan oleh adanya situasi atau
objek yang jelas, yang sebenarnya pada saat
kejadian tidak membahayakan.
• Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut
dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam.
• Ansietas fobik seringkali berbarengan dengan
depresi. Suatu episode depresif seringkali
memperburuk keadaan ansietas yg sudah ada
sebelumnya.
1. Agorafobia
• Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk
diagnosis pasti:
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yg timbul
harus merupakan manifestasi primer dari ansietasnya
dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain
b. Ansietas yang timbul harus terbatas pada setidaknya
dua dari situasi berikut: byk orang/keramaian,
berpergian keluar rumah, dan berpergian sendiri .
c. Menghindari situasi fobik harus atau sudah
menjadi gejala yg menonjol
2. Fobia Sosial
• Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk
diagnosis pasti:
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yg
timbul harus merupakan maniestasi primer dari
ansietasnya dan bukan sekunder dari gejala-
gejala lain spt waham, halusinasi
b. Ansietas harus mendominasi atau terbatas
pada situasi sosial tertentu
c. Menghindari situasi fobik harus atau sudah
merupakan gejala yang menonjol
• Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial
dengan agorafobia, hendaknya diutamakan
diagnosis agorafobia
3. Fobia Khas
• Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk
diagnosis pasti:
a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang
timbul harus merupakan manifestasi primer dari
ansietasnya dan bukan sekunder dari gejala-
gejala lain
b. Ansietas harus terbatas pada adanya objek
atau situasi fobik ttt
c. Situasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya
• Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala
psikiatrik lain, seperti halnya agorafobia dan
fobia sosial.
• Akrofobia  fobia tempat tinggi
• Algofobia  fobia terhadap rasa nyeri
• Ailurofobia  fobia terhadap kucing
• Eritrofobia  fobia terhadap darah
• Klaustrofobia  fobia terhadap tempat tertutup
• Xenofobia  fobia terhadap orang asing
• Zoofobia  fobia terhadap binatang
Penatalaksanaan
• Terapi perilaku merupakan terapi yang paling
efektif (seperti: terapi pemaparan, imaginal
exposure, imaginal flooding, dll)
• Psikoterapi berorientasi tilikan
• Hipnoterapi, psikoterapi suportif
Prognosis
• Dapat menjadi kronis dan komorbiditas dengan
gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan
alkohol atau zat lainnya jika tidak diterapi
Gangguan Obsesif kompulsif
Gangguan Obsesif kompulsif
• Untuk menegakkan diagnostik pasti, gejala-
gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau
kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari
selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.
• Hal tersebut merupakan sumber penderitan
(distress) atau menganggu aktivitas penderita
• Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal
berikut:
a. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
b. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak
berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan oleh penderita
c. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan
d. Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut
merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.
Berdasarkan DSM IV TR

(A) Salah satu obsesi atau kompulsi :

o Obsesi,
1. Berulang dan menetap pikiran2, dorongan2 atau
bayangan2 yang dialami saat gangguan, masuk dan
tidak wajar dan menyebabkan cemas dan ketegangan.

2. Pikiran2, dorongan2 dan bayangan2 itu menyebakan


ketakutan tentang problema kehidupan

3. Individu tersebut berusaha untuk mengabaikan / menekan


pikiran, dorongan, bayangan atau untuk menetralkannya
dengan pikiran2 lain atau perlakuan

4. Individu tau bahwa pikiran2, dorongan, bayangan adalah


produk jiwanya
o Kompulsi
1. Tingkah laku berulang (misalnya ; cuci tangan,
checking) atau aktifitas mental (sembahyang /
menghitung / mengulang2 kata) dimana pasien
merasa dipaksa untuk berbuat akibat obsesi

2. Prilaku / kegiatan mental adalah bertujuan


mencegah / mengurangi ketegangan / mencegah
ancaman, tetapi tidak berhubungan dengan
kenyataan
(B) Dalam perjalanan gangguan pasien mengenali bahwa
obsesi atau kompulsi adalah berlebihan dan tidak
masuk akal
(C) Obsesi atau kompulsi menyebabkan ketegangan,
memakan waktu
> 1 jam/hari atau mempengaruhi kerja rutin harian
pasien / fungsi
akademik / fungsi sosial dan hal yang terkait
(D) Obsesi atau kompulsi tidak terkait pada gangguan
psikiatrik lain (gangguan makan, trichotillomania,
gangguan body dysmorphic, penyalahgunaan zat,
hypochondriasis, paraphilia, major depressive disorder)
(E) Gangguan tidak disebabkan oleh efek pisiologis
langsung dari
suatu zat ( penyalahgunaan obat, pengobatan) atau
gangguan
medik umum
Penatalaksanaan
• Clomipramine
• Clomipramine adalah obat yang digunakan utk
mengobati OCD
• Termasuk ke dalam kelas antidepresan trisiklik
• Dosis awal 25 mg1x1 malam hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai