Anda di halaman 1dari 9

ENKOPRESIS NONORGANIK

Elmeida Effendy
Departemen Psikiatri
Mengeluarkan tinja yang dikehendaki
atau tidak secara berulang,dengan
konsistensi tinja yang normal atau
hampir normal, di tempat yang kurang
layak di lingkungan sosio kultural anak
• Mungkin merupakan lanjutan dari kelainan
inkotinensia masa bayi, mungkin pula
hilangnya pengendalian setelah anak
mencapai kemampuan pengendalian buang
air besar, atau dengan sengaja meletakkan
tinja di tempat yang tidak wajar
• Mungkin timbul sebagai gangguan
monosimtomatik atau bagian dari gangguan
lebih luas, khususnya gangguan emosional
atau tingkah laku
Pedoman Diagnostik
• Ciri diagnostik yang menentukan adalah
pengeluaran tinja secara tidak layak
• Dapat timbul dengan berbagai cara :
• 1. Kurang adekuatnya latihan kebersihan atau
kurang responsifnya anak terhadap latihan itu
dengan riwayat kegagalan terus menerus
untuk memperoleh kemampuan
mengendalikan gerakan usus
• 2. Gangguan psikologis dengan pengendalian
fisiologis buang air besar normal, tetapi
karena alasan terdapat keengganan,
perlawanan, kegagalan untuk menyesuaikan
diri dengan norma sosial untuk buang air
besar di tempat yang layak
3.Akibat retensi fisiologis, yang bertumpuk
dan peletakan tinja di tempat yang tidak layak.
Retensi mungkin timbul akibat pertentangan
antara orang tua & anak mengenai latihan
buang air besar, atau akibat menahan tinja
karena nyeri saat buang air besar
• Pada beberapa peristiwa, enkopresis mungkin
disertai memoles tinja pada tubuh atau pada
lingkungan sekitar & yang agak jarang,
mencongkel dubur dengan jari atau maturbasi
anal
• Umumnya terdapat gangguan
emosional/perilaku yang menyertainya
Diagnosis Banding
• Enkopresis akibat penyakit organik seperti
megakolon aganglionik atau spina bifida,
perhatikan bahwa enkopresis mungkin sebagai
akibat fisura ani atau infeksi GIT
• Konstipasi karena penyumbatan tinja sehingga
berakibat melimpahnya tinja baik cair atau
setengah cair

Anda mungkin juga menyukai