BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam seri hampir semua diterbitkan, anak laki-laki jauh lebih sering
terkena dibandingkan anak perempuan. Dalam kebanyakan seri, sekitar 80% dari
anak-anak yang terkena dampak adalah anak laki-laki. 1
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Enkopresis adalah mengotori pakaian dalam dengan tinja oleh anak-anak
yang melewati usia toilet training. Setiap anak memiliki kemampuan untuk
mengkontrol buang air besar dengan kecepatan sendiri, profesional medis tidak
menganggap menjadi kondisi medis kecuali anak minimal 4 tahun. Tinja atau
kotoran mengotori biasanya memiliki asal fisik dan tidak disengaja, anak tidak
tanah dengan sengaja. Dalam sebagian besar kasus, kekotoran adalah hasil
longgar atau lembut bangku bocor tinja sekitar lebih terbentuk terperangkap di
dalam usus besar. 1
2.2. Epidemiologi
Berdasarkan semua studi berbasis populasi yang memeriksa prevalensi
enkopresis telah dilakukan di Amerika Utara dan Eropa. Dalam satu penelitian
tersebut dilakukan di Belanda, 4,1% dari anak usia 5-6 tahun dan 1,6% dari anak
usia 11-12 tahun mengalami kekotoran tinja setidaknya sekali per bulan.
Penelitian yang dilakukan di Swedia dan Inggris melaporkan nomor yang sama.
Dalam seri hampir semua diterbitkan, anak laki-laki jauh lebih sering
terkena dibandingkan anak perempuan. Dalam kebanyakan seri, sekitar 80% dari
anak-anak yang terkena dampak adalah anak laki-laki. 4
2.3. Etiologi
Penyebab paling umum dari sembelit pada anak-anak adalah bagian dari
gerakan usus besar, keras, dan menyakitkan. Anak "menahan" untuk menghindari
rasa sakit. Seiring waktu, hasil ini di buang air besar menjadi lebih besar dan lebih
keras. 5
Beberapa ahli percaya anak-anak menjadi sembelit ketika mereka tidak
makan cukup serat, tetapi yang lain percaya bahwa tidak ada hubungan antara diet
4
dan sembelit. Tidak ada bukti jelas bahwa sembelit disebabkan oleh terlalu sedikit
serat dalam diet.
Bagi banyak anak, tidak ada penyebab yang jelas dari sembelit dapat
diidentifikasi. Banyak orang tua menjadi marah pada kebutuhan berulang
memandikan anak kotor dan membersihkan pakaian kotor. Banyak orang tua
menganggap kekotoran adalah hasil dari anak yang malas atau bahwa anak
mengotori sengaja untuk mengganggu mereka. Padahal anak enkopresis dengan
tidak sadar atau tidak sengaja, Beberapa anak yang menderita Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) daripada populasi umum.
- Episode biasanya terjadi pada siang hari, sedangkan anak terjaga dan aktif.
Banyak anak usia sekolah setelah pulang dari sekolah. Jarang pada malam hari.
- Beberapa anak dengan encopresis di bak mandi, shower, atau kolam renang. 1
2. Spina bifida
3. meningomyelocele
4.Cedera tulang belakang dengan disfungsi sfingter anal
5, Sumsum tulang belakang Teathered
6.Penyakit Hirschsprung ultrashort-segment
7. Atresia ani dengan fistula 1
2.7. Penatalaksanaan
Terapi medis konvensional, umumnya terdiri dari:
- Demistifikasi dan pendidikan
- Disimpaksi kolon diikuti dengan terapi pencahar rutin.
- Toilet training yang terdiri dari yang dijadwalkan secara rutin ke toilet,
pemeliharaan buku harian gejala, dan skema insentif yang sesuai dengan usia.
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Borowitz SM, Cox DJ, Sutphen JL. Differences in toileting habits between
children with chronic encopresis, asymptomatic siblings, and
asymptomatic nonsiblings. J Dev Behav Pediatr. Jun 2014;20(3):145-9.
2. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders. 4th ed. APA; 2000.
3. Mellon MW, Natchev BE, Katusic SK, Colligan RC, Weaver AL, Voigt
RG, et al. Incidence of enuresis and encopresis among children with
attention-deficit/hyperactivity disorder in a population-based birth cohort.
Acad Pediatr. Jul-Aug 2013;13(4):322-7
4. Loening-Baucke V. Prevalence rates for constipation and faecal and
urinary incontinence. Arch Dis Child. Jun 2007;92(6):486-9
5. Partin JC, Hamill SK, Fischel JE, Partin JS. Painful defecation and fecal
soiling in children. Pediatrics. Jun 1992;89(6 Pt 1):1007-9. [Medline]. .