Anda di halaman 1dari 25

FARMAKOLOGI

TERAPI CAIRAN

DR MELVIANA, M. BIOMED

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
Learning Issue

 Menjelaskan berbagai bentuk sediaan terapi cairan


 Menjelaskan indikasi penggunaan dan hal-hal khusus
KLASIFIKASI CAIRAN PENGGANTI

 Ada 3 bentuk produk cairan sebagai tatalaksana


 Produk darah
 Kristaloid
 Koloid
Koloid

 Cairan yang mengandung molekul besar yang tidak melewati membran sel
 Ketika diberi akan tetap berada di intravaskuler
 Menarik cairan interstisial oleh karena tekanan onkotiknya
Kristaloid

 Cairan yang mengandung molekul kecil sehingga dapat berpindah-pindah dan


mengisi sel serta jaringan tubuh
 Terdiri dari
 Isotonik
 Hipertonik
 Hipotonik
Isotonik

 Apabila konsentrasi zat terlarut = kandungan plasma


 Tidak bergerak ke sel , tetap dalam ekstrasel (intravaskuler)

 Jenis:
 NaCL 0,9%
 Ringer Lactate
 5% Dekstrose in Water (D5W)
 Ringer Solution
NaCL 0,9%

 Disebut juga normal saline solution karena kandungan NA CL nya sama dengan kandungan NA
CL di intravaskuler
 Komposisi
 Cairan
 NA 154 mEq/L
 CL 154 mEq/L

 Indikasi
 Mengatasi kondisi kandungan cairan ekstrasel yang sedikit
 Perdarahan, mual muntah hebat, drainase suction GIT hebat, fistula, luka
 Syok
 Hiponatremia ringan
 Indikasi:
 Asidosis metabolik
 Cairan resusitasi terpilih
 Penggunaan bersamaan dengan produk darah

 Gunakan hati-hati pada pasien dengan gangguan jantung dan ginjal


Ringer Lactat (Hartmann Solution)

 Cairan fisiologis yang menjadi pilihan karena tubuh mudah beradaptasi sebab
 Kandungan elektrolit mirip dengan serum dan plasma darah
 Cairan resusitasi pilihan pertama (bersama dengan NaCl)

 Indikasi:
 Mual muntah
 Drainase fistula
 Kehilangan cairan pasca luka bakar & trauma
 Kehilangan cairan o.k pergeseran ke ruang ke 3
 Dimetabolisme di hati , dimana laktat  bikarbonat
 Biasa digunakan untuk asidosis metabolik yang bukan asidosis laktat
 Jangan gunakan untuk pasien dengan gangguan hepar
 Sangat berhati-hati pada ps dengan ggn ginjal berat karena kandungan K cukup
banyak
 Jangan diberikan pada pasien dengan pH > 7,5
Cairan Ringer (Asetat/Asering)

 Sama dengan RL namun tidak di metabolisme hati


Dextrose 5%

 Mengandung cairan isotonik, tetapi ketika dextrose dimetabolisme


maka cairan menjadi hipotonik dan menyebabkan cairan berpindah
keluar pembuluh darah
Dextrose 5%

 D5% mengandung 170 kalori/liter


 D5% tidak mengandung elektrolit
 Kalori yang terkandung tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi berkepanjangan
tetapi dapat dipakai sebagai tambahan pada pasien yang tidak dapat memenuhi
nutrisi per oral
 D5% tidak dianjurkan untuk diberi pada pasien dengan gangguan ginjal atau
jantung karena dapat memicu kelebihan cairan pada tubuh
 Pasien dengan risiko peningkatan tekanan intrakranial tidak diindikasikan
mendapat D5% karena memicu edema cerebri
NS vs D5%
Perhatian dalam pemberian cairan isotonik

 Hati-hati pada risiko hipervolume


 Catat vital sign dan status edema serta suara paru sebelum pemberian infus
Cairan Hipotonus
Cairan Hipotonik

 Konsentrasi solut << dari plasma


 Osmolaritas < 250 mOsm/L
 Menyebabkan cairan berpindah ke ruang interstisial dan ke intrasel
 Akan menghidrasi sel namun menyebabkan deplesi cairan iv

 Contoh
 NaCl 0,45%, 0,33 dan 0,2
 Dekstrose 2,5%
 Indikasi pada keadaan dehidrasi sel
 Hipernatremia
 KAD
 Hiperosmolar hiperglikemia (HONK)

 Jangan digunakan pada pasien dengan resiko peningkatan tekanan Intrakranial 


eksaserbasi edema serebri
 Jangan gunakan pada pasien ggn hepar, trauma, luka bakar  karena deplesi cairan iv
 Jangan gunakan pada pasien hipovolemia, hipotensi
 Ciri-ciri kekurangan cairan: sakit kepala
Cairan Hipertonik

 Konsentrasi solut >>


 Osmolaritas > 375 mOsm/L

 Menarik cairan dari interstisial ke dalam intravaskuler  volume expander


 Contoh:
 NaCl 3%
 D5NS
 Penggunaan:
 hiponatremia berat

 Dilakukan dalam pengawasan ketat


 Hati hati potensi Iv overload dan edem paru
Cairan Koloid

 Menarik cairan dari interstisial ke dalam iv karena tingginya tekanan onkotik


 Cara kerja sama dengan cairan hipertonik, namun membutuhkan volume lebih <<
dan durasi kerja >>

 Contoh:
 Albumin 5%
 HES (hidroksiethalstarches)
Albumin

 Berasal dari plasma manusia


 Berguna untuk:
 Volume expander
 Pengganti protein
 Mencapai kondisi hemodinamik stabil pd syok

 Perlakuan sama dengan produk darah


 KI:
 Anemia berat/ gagal jantung
 Sensitif
 Pemakaian ACE Inhibitor
HES

 Mengandung NA, CL
 Pada trauma berat, atau luka bakar berat
 Lebih murah

 Gunakan jarum 18G


 Koloid dapat mengganggu sistem trombosit, pantau fungsi pembekuan (platelet
dan BT)
 Reaksi anafilaksis
Simpulan

 Gunakan cairan dengan prinsip


 Tujuan
 Kandungan konsentrasi

 Pantau tanda vital dan hemodinamik selama penggunaan terapi cairan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai