4. 1.1. ORGANISASI
4.1.2.1. Tanggung Jawab dan Wewenang
Tanggung jawab, wewenang dan hubungan interelasi dari semua personil yang
mengelola, melaksanakan dan memverifikasi pekerjaan yang mempengaruhi
mutu harus ditetapkan dan didokumentasikan, khususnya untuk personil yang
memerlukan kewenangan dalam organisasi untuk :
a. Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dalam
hubungannya dengan produk, proses dan sistem mutu.
b. Mengidentifikasi dan mencatat terhadap masalah yang berhubungan dengan
produk, proses dan sistem mutu.
c. Mengawali, merekomendasi atau memberikan cara pemecahan masalah sesuai
jalur yang ditentukan.
d. Memverifikasi pelaksanaan dari tindakan perbaikan yang ditetapkan.
e. Mengendalikan lebih jauh : proses, delivery atau perakitan dari produk yang
tidak sesuai, sampai kekurangan atau kondisi yang tidak memuaskan itu telah
diperbaiki.
NOTE : Tanggung jawab dari Wakil Manajemen juga termasuk berhubungan dengan pihak luar dalam hal
yang menyangkut sistem mutu pemasok.
4. 2. 1. UMUM
4. 2. 3. PERENCANAAN MUTU
4.3.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
peninjauan kontrak dan pengkoordinasian aktifitas-aktifitas tersebut.
4.3.2. TINJAUAN
Sebelum suatu tender disetujui atau menerima sebuah kontrak atau pesanan (pernyataan
persyaratan), kontrak atau pesanan tersebut harus ditinjau oleh pemasok untuk
memastikan :
a. Persyaratan-persyaratan telah didokumentasikan secara memadai, apabila tidak ada
persyaratan tertulis mengenai persyaratan tersebut, pemasok harus memastikan bahwa
persyaratan telah disetujui sebelum order diterima.
b. Setiap perbedaan antara tender dan kontrak atau persyaratan pesanan, maka hal ini telah
diselesaikan.
c. Pemasok mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan kontrak atau order.
4.5.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
mengendalikan semua dokumen dan data yang berhubungan dengan persyaratan
Standar Internasional ini, termasuk bila sesuai, juga untuk dokumen eksternal seperti
standar dan drawing dari pelanggan.
NOTE : Dokumen dan data dapat dalam bentuk media apa saja, seperti :
media elektronik atau kertas.
4.6.1. UMUM.
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
memastikan bahwa produk yang dibeli (lihat 3.1) sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan.
4.10.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk aktifitas
inspeksi dan pengujian untuk memastikan bahwa persyaratan yang ditentukan dipenuhi.
Inspeksi dan pengujian serta catatan-catatannya yang diperlukan harus dijabarkan dalam rencana
mutu (quality plan) atau prosedur terdokumentasi lainnya.
4.13.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
memastikan bahwa produk yang tidak sesuai terhadap persyaratan dicegah dari penggunaan.
Pengendalian ini harus mencakup identifikasi, dokumentasi, evaluasi, pemisahan (apabila
memungkinkan), disposisi terhadap produk yang tidak sesuai serta pemberitahuan ke fungsi-
fungsi terkait.
4.13.2. Tinjauan dan Disposisi Terhadap Produk yang Tidak Sesuai
Tanggung jawab untuk melakukan tinjauan dan wewenang untuk pemberian keputusan
terhadap produk yang tidak sesuai harus didefinisikan.
Produk yang tidak sesuai harus ditinjau sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi.
Keputusannya dapat berupa :
a. Dikerjakan ulang untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
b. Diterima dengan atau tanpa pengerjaan ulang berdasarkan konsesi.
c. Penurunan klas untuk penggunaan lainnya.
d. Ditolak atau dimusnahkan.
SSPM/TR/ISO-9002:1994, Copyright © PT SSPM, Agustus 2001 Rev:0 32
ELEMEN 4.13 : PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI
4.13.2. Tinjauan dan Disposisi Terhadap Produk yang Tidak Sesuai (lanjutan)
Apabila dipersyaratkan dalam kontrak, usulan penggunaan atau repair dari produk (lihat 4.13.2.b)
yang tidak sesuai dengan persyaratan harus dilaporkan untuk mendapatkan konsesi dari
pelanggan. Diskripsi dari ketidaksesuaian produk yang telah diterima harus dicatat untuk
menunjukkan kondisi aktual(lihat 4.16).
Produk yang direpair dan/atau dikerjakan ulang harus diinspeksi ulang sesuai dengan Rencana
Mutu (Quality Plan) dan atau prosedur yang terdokumentasi.
4.14.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk pelaksanaan tindakan
perbaikan dan pencegahan.
Setiap tindakan perbaikan atau pencegahan yang diambil harus memadai terhadap masalah dan resiko
yang dihadapi.
Pemasok harus mengimplementasikan dan mencatat setiap perubahan pada prosedur sebagai akibat dari
tindakan perbaikan dan pencegahan.
4.15.1. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk penanganan,
penyimpanan, pengemasan, perawatan dan pengiriman dari produk.
4.15.2. PENANGANAN
pemasok harus menyediakan metode dalam penanganan produk untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau penurunan mutu.
4.15.3. PENYIMPANAN
Pemasok harus menggunakan area penyimpanan tertentu yang dapat mencegah terjadinya
kerusakan atau penurunan mutu dari produk. Metode yang tepat harus ditetapkan untuk
persetujuan penerimaan dan pengeluaran produk dari area tersebut agar supaya dapat mendeteksi
bila terjadi penurunan mutu. Mutu produk harus diperiksa pada interval waktu yang tepat.
4.15.4. PENGEMASAN
Pemasok harus mengendalikan proses pengemasan dan marking yang diperlukan (termasuk
material yang digunakan) sejauh diperlukan untuk memastikan kesesuaiannya terhadap
persyaratan yang ditentukan.
4.15.5. PERAWATAN
Pemasok harus menerapkan suatu metode perawatan dan pemisahan produk apabila produk
tersebut masih dalam pengendalian pemasok.
4.15.6. PENGIRIMAN
Pemasok harus menyediakan perlindungan terhadap kualitas produk setelah inspeksi akhir.
Apabila ditetapkan dalam kontrak, perlindungan ini harus diperluas hingga penyerahan produk
sampai tujuan.
4.16. UMUM
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk identifikasi,
pengumpulan, akses, penyimpanan, perawatan dan pembuangan catatan mutu.
Catatan mutu harus dipelihara untuk menunjukkan keserasian terhadap persyaratan yang
ditentukan dan keefektifan dari sistem mutu. Catatan mutu yang relevan dari subkontraktor
merupakan unsur dari persyaratan ini.
Semua catatan mutu harus bisa terbaca dan disimpan dengan sedemikian rupa, sehingga mudah
dalam pemgambilan. Lingkungan penyimpanan yang ditetapkan harus dapat mencegah catatan
mutu dari kerusakan, kelapukan dan kehilangan. Masa penyimpanan harus ditentukan dan
dicatat. Apabila disepakati dalam kontrak, catatan mutu harus tersedia untuk evaluasi oleh
pelanggan dalam periode waktu yang disepakati.
Note: record dapat berupa dalam berbagai tipe media, seperti cetakan atau media elektronika
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk perencanaan dan
pelaksanaan audit mutu internal untuk tujuan memverifikasi apakah kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kualitas dan hasilnya sesuai dengan perencanaannya serta menentukan keefektifan
dari sistem mutu.
Audit mutu internal harus dijadwalkan atas dasar status dan kepentingan dari aktifitas yang diaudit dan
harus dilakukan oleh personil yang independen yang tidak mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap aktifitas yang diaudit.
Hasil dari audit harus dicatat (lihat 4.16) dan dilaporkan pada orang yang bertanggung jawab atas
aktifitas yang diaudit. Penanggung jawab aktifitas ini harus membuat rencana tindakan perbaikan yang
terjadwal atas ketidaksesuaian yang ditemukan.
Follow-up terhadap kegiatan audit harus dilakukan untuk memverifikasi dan mencatat pelaksanaan dan
keefektifan dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan (lihat 4.16).
NOTE : Hasil audit mutu internal merupakan bagian integral dari bahan yang harus dibawa dalam
tinjauan manajemen (lihat 4.1.3).
NOTE : Petunjuk mengenai sistem audit mutu dapat dilihat dalam ISO-10011.
4.20.2. PROSEDUR
Pemasok harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk penerapan
dan pengendalian dari teknik statistik yang telah diidentifikasi 4.20.1.