• Kebakaran menurut International Labour Organization (ILO, 1991) kebakaran adalah suatu
kejadian yang tidak diinginkan dan kadangkala tidak dapat dikendalikan, sebagai ha
sil pembakaran suatu bahan dalam udara dan mengeluarkan energi panas dan nyala api
• Menurut PERMEN PU No.26/PRT/M/2008 pasal 1, bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakiba
tkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal ter
jadi kebakaran hingga penjalaran api, asap, dan gas yang ditimbulkan. Hal ini tentunya
membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi.
• Kebakaran dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Kebakakaran lazimnya akan me
nyebabkan kerusakan atau kemusnahan pada binaan dan kecederaan atau kematian kep
ada manusia.
• Kebakaran bersumber dari api, api memiliki filosofi saat kecil bisa dibilang teman teta
pi saat besar menjadi musuh.
Segitiga Api
Kebakaran tidak terjadi begitu saja. Ada 3 elemen yang menjadi penyebabnya :
1. Oksigen
• normalnya udara mengandung oksigen 20%
• dapat dilepaskan oleh zat kimia pengoksidasi seperti pupuk nitrat
2. Bahan bakar
• Dapat berupa bahan apa saja yang dapat terbakar :
1 ) dalam bentuk padat, semakin kecil bentuknya, semakin mudahlah bahan tersebut menyala
2 ) dalam bentuk cair, semakin rendah titik nyalanya, semakin mudahlah bahan tersebut menyala
3 ) dalam bentuk gas dengan konsentrasi yang diperlukan dalam batas penyalaannya
3. Penyalaan
• Disebabkan oleh berbagai sumber yang akan menaikkan temperatur di atas titik nyala atau titik pencetusan, m
eliputi :
1 ) puntung rokok
2 ) percikan listrik dan hubungan singkat
3 ) listrik statik
4 ) perlengkapan yang memanas dan bantalan yang mengalami panas berlebih
5 ) pipa pemanas
6 ) percikan api dari operasi pengelasan dan pembakaran
Segitiga Api
Ketiganya merupakan tiga syarat munculnya api. Hilangkanlah satu per
satu unsur tersebut dan api akan padam. Segitiga api (free triangle)
dapat dilihat pada gambar dibawah :
Jenis dan Sumber Bahaya Keb
akaran
Menurut PERMEN Tenaga Kerja No.PER.04/MEN/1980 pasal 2, kebakara
n diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Kebakaran Golongan A
Kebakaran yang disebabkan oleh bahan padat kecuali logam yang ke
banyakan tidak dapat terbakar dengan sendirinya. Sifat utama dar
i kebakaran benda padat adalah bahan-bakarnya tidak mengalir dan
sanggup menyimpan panas baik sekali. Misalnya karet, kertas, kay
u, plastik, dan kain.
2. Kebakaran Golongan B
Kebakaran yang disebabkan bahan cair atau gas yang mudah terbaka
r. Misalnya : solvent, pelumas, produk minyak bumi,
pengencer cat, bensin, thinner,gas LPG, gas LNG dan cairan yang
mudah terbakar lainnya.
3. Kebakaran Golongan C
Kebakaran yang disebabkan dari instalasi listrik dan listrik itu
sendiri bertegangan, seperti televisi, kulkas, dan instalasi lis
trik lainnya.
4. Kebakaran Golongan D
Kebakaran yang disebabkan oleh bahan logam seperti magnesium, ti
tanium, uranium, sodium, lithium, dan potassium.
Jenis dan Sumber Bahaya Ke
bakaran
Sumber bahaya kebakaran pada bengkel :
1. Korsleting listrik/arus pendek
2. Ledakan mesin atau alat praktek maupun bahan praktek
3. Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik
4. Instalasi listrik yang tidak Standar Nasional Indones
ia (SNI)
2. Asap
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara yang berasal dari p
embakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya meru
pakan produk sampingan yang tidak diinginkan.
Proses Kebakaran
Proses terjadinya kebakaran pada gedung atau ruang tertutup terbagi menjadi lima
tahap, yaitu sebagai berikut (Tanubrata, 2006) :
A. Tahap Penyalaan
Tahap ini ditandai dengan munculnya api dalam ruangan. Proses timbulnya api dala
m ruangan ini disebabkan oleh adanya energi panas yang mengenai material yang da
pat terbakar dalam ruang, misalnya: ledakan kompor, tabung gas, hubungan singkat
arus listrik, puntung rokok membara, dll.