Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

DEPRESI
Oleh : Reni Dwi Astuti
Pembimbing : dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
Latar Belakang Sosial-Ekonomi-
Identitas Pasien Demografi-Lingkungan Kelluarga

Nama/Kelamin/ : Ny. S/Perempuan


Umur /43 th a. Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan/Pendi
dikan : Guru/SMA b. Jumlah Anak : 2 orang

: RT 08 Pakuan Status Ekonomi


Alamat Baru c. Keluarga : Mampu
Kondisi Rumah
• Pasien tinggal dirumah permanen. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 dapur yang bergabung dengan ruang makan dan 1 kamar
mandi dan 1 wc dengan tipe leher angsa. Lantai rumah terbuat dari beton..
Pencahayaan rumah saat malam menggunakan listrik PLN dan sumber air
berasal dari sumur dan PDAM. Rumah terkesan rapih dan bersih serta
cukup ventilasi dan pencahayaan.
Anamnesis
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan
susah tidur.
Keluhan berupa sering
Pasien jadi malas bekerja dan
Kurang lebih sejak 1 bulan melihat atau mendengar hal
ingin keluar dari tempat
terakhir pasien mengeluh yang tidak dilihat dan
pekerjaan karena tidak ada
susah tidur  setelah suami didengar orang lain (-), rasa
orang yang mengantar pasien
pasien meninggal dunia. ingin bunuh diri (-) keluhan
bekerja.
diancam untuk dibunuh (-)

Pasien mengatakan sulit perasaan cemas berlebihan


untuk memulai tidur, hingga berdebar-debar (-),
Pasien juga mengatakan
biasanya pasien mulai tidur Keluhan dari keluarga
masa depannya sudah tidak
pada pukul 22.00-24.00 dan terhadap pasien seperti sering
ada lagi semenjak kepergian
pasien sering terbangun saat berbicara sendiri (-),
sang suami.
tidur namun pasien dapat berbicara meracau atau tidak
tidur kembali. masuk akal (-),

sering marah-marah atau


mengamuk (-). Keluhan
Pasien merasa kehilangan nafsu makan dirasakan
sering terlalu bersenang-
semangat untuk hidup, sering menurun, malas
senag dan foya-foya (-)
melamun dan meneteskan air berkomunikasi dengan
Sesak (-), nyeri dada (-),
mata, siapapun, menyendiri.
nyeri perut (-), BAB dan
BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)  Keluhan serupa di keluarga (-)


 Riwayat gangguan kejiwaan (-)  Riwayat gangguan kejiwaan di keluarga
(-)
 Riwayat kejang (-)
 Riwayat ggn pertumbuhan &
perkembangan (-)
 Riwayat dirawat di RSJ (-)
· BB/TB : 63 kg/160 cm

· Kepala : Normocepal

Keadaaan · Mata : CA (-), SI (-), Isokor, RC (+/+)


Umum Baik
: Nyeri tekan tragus(-), nyeri tarik auricula(-)
Kesadaran Compos Mentis · Telinga sekret (-)

TD 130/80 mmHg · Hidung : Deformitas(-), sekret (-)


Nadi 104 x/I, regular,
· Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
pulsasi cukup
· Tenggorok : Tonsil T1/T1, hiperemis(-),
Pernafasan 20 x/i
· Leher : Pemb. KGB (-), Pemb. tiroid (-)

Suhu 36,6 ºC · Thorak : Bentuk dbn, deformitas (-)

Abdomen : Bentuk dbn, massa (-) nyeri tekan (-)


Status Psikiatri
Pemeriksaan penunjang

Darah rutin
 
WBC : 6.800 sel/mm darah
3

RBC : 3.14 juta sel/mm3 darah

PLT : 238.000 sel/mm3 darah


 
HGB : 12.8 g/dl
Diagnosa kerja
• Aksis I : Gangguan Depresi Sedang (F.32.1)
• Aksis II :-
• Aksis III :-
• Aksis IV : Primary Support Group
• Aksis V : GAF Scale 70-61
Diagnosa banding
• Gangguan afektif Bipolar (F. 31.3)
• Distimia (F.34.1)
• Skizofrenia (F.20)
Promotif Preventif

 Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit


yang diderita, bahwa disebabkan oleh faktor  Hindari dalam keadaan sendirian, perbanyak
psikologis. interaksi social

 Menjelaskan kepada pasien untuk cukup  Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
istirahat Maha Kuasa

 Menjelaskan pada pasien untuk banyak  Hindari dan kelola stress dengan baik
berolah raga  Hindari merokok, konsumsi kopi dan
 Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga begadang
pola makan seimbang
 Mencari kesibukan misalnya dalam bentuk
kegiatan social di masyarakat agar tidak larut
dala kesedihan.
Kuratif

Non Farmakologi Farmakologi

• Psikoterapi
• Vit. B Komp 1x1 tab
• Cognitive Behaviour Theraphy
(CBT) •  Fluoxetin 1 x 20mg
• Tidur yang cukup dan
berkualitas
• Perbanyak aktivitas dan
interaksi dengan orang lain
• Rujuk ke Psikiatri
Rehabilitatif
• Menaati nasihat dokter dan minum obat sesuai anjuran
dokter
• Melakukan kontrol rutin ke Fasyankes
• Mengambil obat rutin ke Fasyankes
Hubungan diagnosis dengan keadan rumah dan
lingkungan sekitar

• Keadaan rumah tertata dengan baik, rapih dan bersih. Lingkungan rumah
berupa lingkungan padat penduduk yang rapih dan bersih. Namun dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan diagnosa dengan keadaan
rumah dan lingkungan sekitar.
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga
dan hubungan dalam keluarga
• Terdapat hubungan antara penyakit yang dialami pasien dengan keadaan
di dalam keluarga, dimana kepergian suami menjadi salah satu pemicu
munculnya stress sehingga menjadi depresi pada pasien.
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar
• Pada kesehariannya pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan
pasien bekerja sebagai guru honorer. Aktivitas di rumah berupa bersih-
bersih dan memasak. Personal hygiene tiap anggota keluarga cukup baik.
Pasien jarang berolahraga namun cukup rutin konsumsi sayur dan buah.
Tidak terdapat hubungan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar dengan penyakit pasien.
Analisis faktor risiko atau etiologi penyakit
pada pasien
• Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien merupakan seorang
perempuan usia 43 tahun. Pasien merupakan seorang yang menurut
keluarga memiliki kepribadian pendiam. Dimana 1 bulan yang lalu suami
pasien meninggal dunia dan pasien merasakan kesedihan yang teramat
dalam. Hal-hal tersebut di duga merupakan faktor risiko dari penyakit
yang dialami pasien.
Analisis untuk mengurangi paparan

• Anjurkan pasien untuk menghindari keadaan sendirian.


• Jelaskan juga untuk mengindari dan kelola stress dengan baik.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita, bahwa disebabkan oleh faktor
psikologis.
• Menjelaskan kepada pasien untuk cukup istirahat.
• Menjelaskan pada pasien untuk cukup olah raga.
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga pola makan seimbang.
• Menjelaskan pada pasien untuk menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk perjalanan
penyakit seperti pengelolaan stres yang buruk, pola hidup yang tidak sehat dan kurang berinteraksi
sosial dengan orang sekitar.
• Serta menjelaskan kepada pasien untuk lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta.
• Menaati nasihat dokter dan minum obat sesuai anjuran dokter. Melakukan kontrol rutin ke Fasyankes.
Mengambil obat rutin ke Fasyankes

Anda mungkin juga menyukai