Anda di halaman 1dari 49

TEKNIK SWITCHING &

REKAYASA TRAFIK

MODUL 06
Edi Soerjanto, Ir. MSi
MODUL 06
INTEGRATED SERVICES
DIGITAL NETWORK - ISDN
• ISDN Architecture
• Jenis-jenis ISDN
• Configuration
• Protocol Layer
• Aplikasi ISDN
ISDN
• Integrated Services Digital Network (ISDN) – Jaringan Digital Layanan Terpadu
adalah suatu sistem telekomunikasi dimana layanan antara data, suara dan
gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan
konektivitas dari ujung ke ujung secara digital untuk menunjang suatu ruang
lingkup pelayanan yang luas.
• Para pelanggan ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan
penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh
lebih murah dibanding bila menggunakan sistem yang terpisah.
• Para pelanggan juga memiliki akses melalui satu set interface pemakai jaringan
multiguna standard.
• ISDN merupakan suatu bentuk evolusi local loop yang mempertimbangkan
jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.
Sejarah ISDN
• 1968 - Study Group D dibentuk oleh ITU-T untuk melakukan studi
digital voice.
• 1972 - G.702 Konsep Integrated Digital Switching dan Transmisi Digital
• 1976 - Spesifikasi Digital Switching dan Signaling (CCS7)
• 1980 - Rekomendasi tentang ISDN G.705
• 1984 - Standard awal, belum lengkap dan masih inconsistent
• 1988 - Revisi standard-standard. Mulai dapat diimplementasikan.
• 1992 - Revisi-revisi tambahan.
Jaringan sebelum ISDN
• Sebelum ISDN, terdapat beberapa jaringan konvensional yang terdiri dari jaringan
Integrated Digital Network (IDN), seperti:
• Jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN)
• Jaringan Public Data Network (PDN)
• Jaringan Public Switch Telex (PSTX).
• IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan
kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
• Awal 1960, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel,
ke sambungan sistem digital.
• Jaringan-jaringan konvensional tersebut digabungkan menjadi jaringan digital yang
terintegrasi dengan cara dilakukan digitalisasi untuk memenuhi konsep Integrated Digital
Network, sehingga semua jaringan tersebut dapat diintegrasikan menjadi sebuah
jaringan layanan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir.
ISDN
• 1980 - ISDN menggantikan jaringan Integrated Digital Network-(IDN) dan
mengakses semua layanan secara terintegrasi.
• IDN menstandarisasi teknik digital untuk sentral dan transmisi, sedang
ISDN mendigitalisasi secara end-to-end (Digital Subscriber Loop).
• ISDN merupakan jaringan yang mempunyai satu set interface untuk
semua layanan dengan bermacam-macam kecepatan.
• ISDN mensupport circuit switching dan packet switching, yang sudah
mengadopsi sistem Layered Protocol architecture
• ISDN menerapkan out-of-band signaling, dengan manajemen dan
pemeliharaan modern menggunakan Common Channel Signaling No. 7
(CCS7).
Evolusi Jaringan
• Model Konvensional - Pada masa ini masing-masing sistem jaringan terpisah
sehingga pengguna akan mengakses ke masing-masing jaringan yang berbeda
satu dengan yang lain untuk tiap keperluan layanan.
• Model Awal ISDN - Pada masa ini, masing-masing jaringan merupakan
subnetwork dari ISDN yang dilengkapi set saluran dan protokol untuk mengakses
ke jaringan. Pengguna terdaftar sebagai pelanggan satu jaringan dengan tetap
meminta layanan yang berbeda ke sistem yang juga masih berbeda-beda, tetapi
telah menggunakan akses yang sama dengan konsep IDN. Hanya sistemnya saja
yang masih berbeda.
• Model Jaringan Full-ISDN - Pengguna dapat mengakses ke satu jaringan lewat
satu jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN menyediakan dan dapat melayani
segala jenis pelayanan dengan sistem yang berbeda.
Keuntungan ISDN
• Kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, 10 kali lebih
cepat dibanding PSTN.
• Efisien, dalam satu saluran dapat mengirim berbagai jenis layanan
(gambar, suara dan video) sehingga efisien dalam pemanfaatan
waktu.
• Fleksibel, single interface untuk terminal bervariasi.
• Hemat biaya, hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio,
video dan data.
Integrated Digital Network
ANALOG F F ANALOG F F ANALOG
SWITCH D D SWITCH D D SWITCH
M M M M

a) NON INTEGRATED
T T
D D
M M
DIGITAL DIGITAL DIGITAL
SWITCH SWITCH SWITCH
P P
C C
M M
b) INTEGRATED

INTEGRATED : Kedua2nya Transmisi dan Switching (Sentral)


Integrated Digital Network
Pengembangan IDN ke ISDN
Jenis Layanan ISDN
Layanan ISDN
• Bearer Service - merupakan layanan awal dan dasar yang diperuntukkan
bagi pengguna yang baru bergabung dengan jaringan ISDN. Pengguna baru
mendapatkan layanan dasar ini begitu mendaftar sebagai pelanggan ISDN.
Bearer Service menyediakan layanan transfer mode, transfer rate, dan
transfer capability.
• Tele Service - adalah layanan yang pada dasarnya telah diberikan dari awal
oleh jaringan ISDN, namun untuk menggunakannya harus didukung dengan
terminal digital di sisi pengguna. Jika pengguna masih menggunakan
peralatan standar, maka layanan Tele Service ini tidak dapat digunakan.
• Supplementary Service - adalah layanan tambahan yang disediakan oleh
jaringan ISDN ke pengguna, namun untuk mengaksesnya, pengguna
dibebankan biaya tambahan ketika mengaktifkan layanan tersebut.
ISDN Architecture
> 64 kbps cct NETWORK
nonswitched
Non Switched
Possibly ATM
=> dedicated > 64 kbps
=> permanent cct switched

64 kbps cct
nonswitched
subscriber premises
Subcriber
ISDN 64 kbps cct ISDN atau
NT TE switched
SWITCH SWITCH Provider
X.25 packet
switched
user network signaling
Frame Mode

CCS

user network signaling


Jenis-Jenis ISDN
Basic Rate Interface (BRI)
• 2B+D = 2x64 + 16 = 144 kbps (±192 kbps
total)

Primary Rate Interface (PRI)


• Untuk LAN atau PBX
o 23B + D = 23x64 + 64 = 1.544 Mbps

o 30B + D = 30x64 + 64 = 1.920 Mbps = 5


H0+D
and Asia
ISDN Channel
• B : 64 kbps untuk data atau voice
• D : 16 atau 64 kbps untuk signaling atau data packet switched
• H : 384 kbps (H0), 1536 kbps (H11), 1920 kbps (H12)
H Channel
• Kanal H digunakan pada layanan Basic Rate Interface ISDN (BRI-ISDN)
yang didefinisikan oleh International Telecommunication Union (ITU)
terdiri dari kombinasi beberapa kanal B ISDN yang berbeda.
• Konfigurasi yang banyak digunakan sbb :
• H0 channel, terdiri dari 6 kanal B yang dimultiplex untuk membentuk
suatu data transmission dengan speed 384 Kbps.
• H11 channel, terdiri dari 24 kanal B yang membentuk bandwidth
1536 Kbps.
• H12 channel, terdiri dari 30 kanal B yang membentuk bandwidth
1920 Kbps.
ISDN Channel
Basic Rate Interface

• B channel disebut dengan Bearer channel, yang membawa informasi


• D channel adalah Delta channel, digunakan untuk signaling
Figure 15-17

BRI Frame
Primary Rate Interface
Primary Rate Interface
• Lebih baik dibanding BRI.
• PRI dilayani dengan 23 B channel dan 1D channel.

• B channel dioperasikan dengan data • D channel dioperasikan pada


rate 64 kbps dan digunakan untuk data rate 64 Kbps
membawa data. o D channel di PRI dapat lebih
cepat dibanding di BRI.
• Kanal-kanal B channel dapat
dikombinasikan secara bersama • 23 B channel menggunakan
untuk mendapatkan layanan dengan satu D channel untuk
data rate yang lebih tinggi. signaling.
Bentuk Interface PRI Lain
PRI H0
• 3H0+D atau 4H0 = 1.544 Mbps
• 5H0+D = 2.048 Mbps

PRI H1
• Satu H11 dalam 1.544 Mbps
• Satu H12 dalam 2.048 Mbps

PRI untuk Mixture B dan H0


• 0 atau 1 D dan kombinasi B dn H0
mis. 3H0+5B+D atau 3H0+6B untuk 1.544 Mbps
Figure 15-20

PRI Frame
Konfigurasi ISDN
RUMAH OPERATOR TELEPON
S T U V
TE1 NT2 NT1 LT ET

R S T U V
TE2 TA NT2 NT1 LT ET

• TE1: Terminal Equipment Tipe 1 (ISDN phone, komputer, atau fax). • R, S, T, U dan V merupakan reference point.
• TE2: Teminal Equipment Tipe 2 (old analog phone, old style fax, • Reference point R adalah interface antara telepon model lama
atau mode atau perangkat lain_ dan Terminal Adaptor equipment.
• TA: Terminal Adapter (dapat TE2 atau perangkat lain seperti • Reference point berbeda-beda satu sama lain, tergantung jenis
ethernet interface). wiring, beda data speed dan beda encoding, dll.
• NT1: Network Termination 1. Akhir dari saluran ke Operator Lokal, • Reference point V, LT dan perangkat ET berada pada Operator
dan awal jaringan ke telepon rumah. Telepon.
• NT2: Network Termination Tipe 2, umumnya untuk
• Reference point S/T disebut sebagai Customer Premises
perusahaan/perkantoran.
Installation (CPI), terdiri atas telepon, komputer, mesin fax,
• LT: Line Termination, secara phisik terhubung ke Operator Telepon. videophone, dan beberapa perangkat lain, seperti alat
• ET: Exchange Termination, Operator Lokal. pengontrol thermostat via ISDN, dll.
Interface dan Perangkat
Perangkat ISDN
TE1

4W 2W
NT1
S/T interface
U interface

TE2 TA

Perangkat Analog
Rate adaptation
Phone, Fax, dll
Komponen ISDN
ISDN terdiri dari 5 (lima) komponen terminal utama yang berfungsi memproses
layanan, yaitu Terminal Equipment, Terminal Adapter, Network Termination, Line
Termination dan Local Exchange.
• TE1 : Terminal dengan kemampuan protokol yang relevan dengan interface pada
titik referensi S & T dan dapat dihubungkan langsung ke sistem passive bus NT.
Contoh : Telepon ISDN; Video phone.
• TE2 : Terminal yang tidak dilengkapi dengan protokol ISDN dan hanya dapat
dihubungkan ke NT dengan bantuan terminal adapter. Contoh : Telepon
konvensional ( terminal a/b ) Terminal X-25.
• NT1 : Menyediakan fungsi yang ekivalen dengan fungsi layer 1 model OSI,
memastikan bahwa TE secara pisik & elektrik sesuai jaringan akses sentralisasi
pemeliharaan. Contoh : titik terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat.
• NT2 : Menyediakan fungsi yang ekivalen dengan layer 2 dan layer di atasnya.
Contoh : PABX; LAN
• LT : Titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN. LT dapat
membentuk fungsi seperti NT, test loop, pembangkitan signal dan konversi
kode.
• ET : Titik terminasi jaringan akses dengan sentral ISDN dimana signal kontrol
diproses, dimana data informasi dan data pensinyalan diproses. Juga
berfungsi untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yang
diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.
• TA : Perangkat interface terminal non-ISDN, agar TE2 bisa mengakses ke
ISDN.
Pengelompokan Fungsi
• Terminal Equipment 1 (TE1): ISDN Terminal
• Terminal Equipment 2 (TE2): Non-ISDN Terminal, mis. POT
• Terminal Adapter (TA): Perangkat Non-ISDN dapat dipasang di ISDN
• Network Termination 1 (NT1): Physical Layer Device memisahkan user
premises dari Operator Telepon. Dimiliki oleh Operator di beberapa
negara.
• Network Termination 2 (NT2): OSI layer 2-3 mis. PBX, LAN
• Network Termination 1,2 (NT12): NT1+NT2
Fungsi-Fungsi
NT1
• Terminal physical dan elektrikal ISDN ada di user
• Mengisolasi user terhadap teknologi transmisi dari subscriber loop
• Fungsi pemeliharaan saluran, seperti loopback test dan monitoring
• Penggabungan bit-bit bermacam-macam kanal B dan D
• Mensupport multi-drop lines: telepon, personel computer dan alarm pada
satu NT1

NT2
• Digital PBX, LAN, Terminal controller switching dan konsentrasi
ISDN Reference Points
TE1 S NT2 NT1
TE2 R TA NT2 NT1
T
TE1 or TE2+TA NT12
U
• Rate (R): antara Non-ISDN dan Terminal Adapter. Menggunakan rekomendasi Seri X atau
V.
• System (S): antara perangkat ISDN dan NT2. Memisahkan perangkat user terhadap
perangkat switching.
• Terminal (T): antara NT2 dan NT1. Memisahkan jaringan terhadap user.
• User (U): interface U tidak didefinisikan oleh ITU. Ditentukan di Amerika Utara sejak NT
dimiliki oleh user.
Rumah Kabel

Untuk koneksi dari Switching ke


pelanggan, digunakan terminal atau
Rumah Kabel (RK) untuk tempat
terminasi kabel primer dan sekunder.
Bentuknya berupa kotak tertutup
berwarna abu-abu yang umumnya
dipasang di pinggir jalan.
Di bagian pintu depan terdapat kode
untuk RK tersebut.
Figure 15-18

BRI Topology
Figure 15-18-continued

BRI Topology
Figure 15-19

PRI Interfaces
Protocol Layer

• ISDN dispesifikasikan dengan 3 layer terendah pada OSI 7-


Layer Model.
• Layer tersebut hanya secara konsep, karena secara phisik
implementasinya tidak perlu dipisahkan, agar menjadikan mudah
dipahami.
• Layer-layer tersebut saling berkomunikasi satu sama lain
menggunakan konsep sama yang masih primitif.
Arsitektur ISDN dalam OSI-7 Layer
7 APPLICATION Application Part (AP)
Data ISDN User Telephone
User Part Part User
6 PRESENTATION Transaction
(DUP) (ISUP) Part
5 SESSIONS Capabilities
(TUP)
(TCAP)
4 TRANSPORT

Signaling Connection
3 NETWORK
Control Part (SCCP)

2 DATA LINK Network Function (MTP 3)


Message Transfer Part
(MTP) Link Function (MTP 2)
1 PHYSICAL Data Link Function (MTP 1)
ISUP
ISDN User Part (ISUP) berfungsi menyediakan message untuk pembentukan dan
penghapusan hubungan antar service point dan menyediakan service feature
untuk jasa ISDN. Message-message ISUP dapat dikelompokkan sebagai berikut :
o Message pembentukan hubungan (call set-up).
o Message selama komunikasi berlangsung (during communication message).

o Message penghapusan hubungan (call release message).

o Message pengawasan kanal (circuit supervision message).

o Message pengawasan group circuit (circuit group supervision message).

o Message untuk pengaktifan fasilitas (suplementary services message).


Model Referensi Protocol

Management • Sama dengan Model OSI 7-


Control User Layer
7
6
• User, Control dan
5 Management terpisah
4 • Control => Signaling
3
2 • Management => network
Physical Medium diagnosis, maintenance
1 dan operation
ISDN Protocol at UNI
Application

Presentation End-to-
end user
Session signaling

Transport

Network Q.931 X.25 packet X.25 packet

Data Link I.465 / V.120 LAPB


LAPD
Physical I.430 basic atau I.431 Primary
Control
Cct Packet
Signaling Semi
UNI - User Network Interface Packet switched switched
LAPD - Links Access Protocol for D Channel permanent
D CHANNEL B CHANNEL
Layer 1 - Physical
• Physical layer secara elektris menyambungkan perangkat dengan perangkat2 lainnya.
Layer yang lebih tinggi dapat meminta penyambungan phisik setiap waktu dengan
mengirim suatu PH-ACTIVATION request primitive ke layer 1.
• Jika tidak teraktivasi, layer 1 akan mencoba untuk membangunkan perangkat pada ujung
lain (disebut peer) melakukan sinkronisasi terhadap deretan bit-bit. Jika berhasil, layer 1
akan kembali mengirim indikasi PH-ACTIVATION ke layer 2, dan jika gagal dikembalikan
dengan indikasi PH-DEACTIVATION.
• Begitu dapat diaktifkan, suatu deretan bit ke dan dari peer akan muncul di D-channel dan
bearer-bearer B-channel. Pada tingkat ini tidak terdapat error correction, sehingga noise
saluran akan mengakibatkan error secara tiba-tiba. Error cenderung terjadi dalam bentuk
burst, jika rata-rata timbul satu bit error per B-channel masih tergolong normal.
• Layer 2 mengirim data ke layer 1 dalam bentuk PH-DATA request primitives dan menerima
data dalam bentuk PH-DATA indication primitives.
Layer 2 - Data Link
• Layer Data Link melakukan error correction terhadap deretan bit D-channel, untuk meyakinkan
bahwa informasi signaling yang penting telah digunakan untuk panggilan-panggilan setup an
cleardown telah ditransmitkan secara handal. Juga dilakukan addressing, sehingga informasi
signaling dari beberapa terminal dapat dikirim ke dan dari network melalui satu channel physical.
Protocol yang digunakan dikenal dengan Link Access Procedure for the D-channel (LAPD). Lihat
Q.921 atau ETS 300 125 untuk lebih detil.
• Layer-layer yang lebih tinggi dapat meminta sambungan error-corrected D-channel setiap waktu
dengan mengirimkan DL-ESTABLISH request primitive ke layer 2.
• Jika berhasil, indikasi DL-ESTABLISH akan dikembalikan ke layer 3. dan jika gagal, dikembalikan
dengan indikasi DL-RELEASE. Begitu data link terbentuk, layer 3 dapat menggunakan hal tersebut
untuk mengirim pesan signaling secara benar ke dalam peer nya dalam DL-DATA request dan
menerimanya dalam indikasi DL-DATA.
• Spesifikasi layer 2 hanya berupa protocol D-channel, sebab jaringan ISDN umumnya tidak
berkaitan dengan content dari B-channel yang tergantung dari user. Rekomendasi V.120 atau
protocol LAPB, yang kadang melewatkan data melalui B-channel dengan error correction dan
flow control, mirip dengan LAPD. Panggilan voice menggunakan encoding mu-law pada B-
channel di Amerika Utara dan A-law di negara-negara lainnya.
Layer 3 - Network
• Layer Network melakukan prosedur call setup dan cleardown melalui D-
channel. Terminal menyampaikan ke network nomor berapa yang di-dial dan
jenis apa sambungan yang akan dibentuk dan network mengindikasikan B-
channel yang mana yang akan digunakan dan kapan akan dilakukan
penyambungan atau pemutusan. Lihat Q.931 dan ETS 300 196 untuk lebih detil.
• Layanan tambahan seperti caller display, multiple subscriber numbering dan call
forwarding juga diaplikasikan oleh layer 3. Lihat Q.932 dan ETS 300 196 untuk
lebih jelasnya.
• Interface dari layer 3 ke layer yang lebih tinggi dan user tergantung pada
aplikasi. Sering juga digunakan standard yang disebut dengan Common ISDN
Application Programming Interface (CAPI ).
LAPD

Links Access Protocol for D Channel


• Sama untuk HDLC dan LAPB
• X.25 packet ditransmitkan dalam frame LAPD
• LAPD digunakan untuk pesan-pesan signaling
Figure 15-21

LAPD Address Field


Aplikasi ISDN
Aplikasi ISDN
Aplikasi ISDN

Anda mungkin juga menyukai