Hernia hiatal
Hernia epigastrik
Hernia umbilikal
Hernia inguinalis
Hernia femoralis
Hernia insisional
Tanda dan gejala
Heather Herdman (2012), Long (1996), setelah dilakukan
operasi
Berupa benjolan keluar masuk/ Nyeri
keras dan yang tersering Peradangan
tampak benjolan dilipat paha. Edema
Adanya rasa nyeri pada daerah
Pendarahan
benjolan bila isinya terjepit
disertai perasaan mual. Pembengkakan skrotum
Terdapat gejala mual dan setelah perbaikan hernia
muntah atau distensi bila lelah inguinalis indirek
ada komplikasi Retensi urin
Ekimosis pada dinding
abdomen bawah atau bagian
atas paha
Penatalaksanaan
Konservatif
yaitu untuk mempertahankan isi hernia yang telah di
reposisi (pengembalian kembali organ pada posisi
normal)
Definitif
Tindakan definitif yaitu pembadahan untuk
mengembalikan lagi organ dan menutup lubang hernia
agar tidak terjadi lagi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Identitas Pasien
• Nama : Tn.A
• Tempat tanggal lahir : Tegal 12 April 1966
• Pendidikan terakhir : SD
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Kawin
• Penampilan umum : klien terlihat rapi dan juga bersih
• Ciri-ciri tubuh :
klien berambut lurus dan juga hitam, berkulit bersih dan warna
kulit sawo matang, tubuh tinggi besar dan juga berkumis kuku
pendek dan juga bersih
• Orang terdekat yang mudah dihubungi: Ny.P
• Hubungan dengan Pasien: Istri pasien
• Alamat : Desa sumingkir Rt
09/05 Kedungbanteng
• Tanggal masuk RS : 03 Desember 2018
• Diagnosa Medis : Post op HSS
• No Rekam Medis : 121349
Keluhan utama :
terdapat benjolan sebelah kiri, bagian perut bawah sebelah
kiri ( kuadran 4)
Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan tidaak ada
riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik
a. Survey umum
• Keadaan umum : Lemah
• Pemeriksaan kesadaran : Sadar penuh , dengan E4 F6 M5
(ringan )
• Pemeriksaan Ttv
Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
Nadi : 86 x/ menit
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36 o C
• Antropometri :
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 60 kg
Pemeriksaan Head to Toe
Kulit :
Kulit berwarna sawo matang, bersih, terdapat luka di
bagian perut sebelah kiri bawah
Rambut : Rambut hitam tidak ada kelainan
Kuku : Kuku pendek dan bersih tidak ada kelinan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax: Tidak ada nyeri tekan
Jantung
I : Simetris dan normal
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Tidak ada udema
A : Denyut jantung normal
Paru –paru
I : simetris
P : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
P : terdapat bunyi sonor
A : Suara terdengar dibagian semua paru ( kanan-
kiri) dan bersifat halus, tidak ada suara tambahan
Abdomen
I : Simetris
P :Terdapat nyerri tekan dibagian perut kiri
bawah (kuadran 4) karena terdapat luka .
P : tidak ada pembesaran hati bunyi tympni
suhu sekitar luka hangat
A : peristaktik usu normal 14x/ menirt
Genetalia :
Pasein mengatakan genetalia tidak normal karena
terdapat luka sakit jaitan
Retum dan anus :
Rectum pasein normal tidak ada luka dan tidak
benjolan (hemoroid )
Ekstremitas :
Pasien mengatakn sebelum sakit semua tangan
dan kanan kiri serta kaki kanan tidak ada masalah .
tetapi selama fdalam proses penyembuhan pasca operasi
kaki kirinya sedikit tergganggu karena luka jahitnya
sebelah kiri dan esktremitas lainnya normal
Pemeriksaan penunjang
Terapi
Infuse futrolit : 20 tpm
Infuse titrofusin : 20 tpm
Ambocin : 2 x 1 gram
Santogesik : 3x ampul
Asam tranex: 3x 500 mlgr
Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera fisik
(prosedure bedah)
Risiko infeksi
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala
terkait penyakit (post op hernia
Nyeri Akut b.d Agens cedera fisik (prosedur
bedah)
1. Noc
• tingkat nyeri
(210201) nyeri yang dirasakan pasien berkurang
(210206) pasien tidak menunjukan wajah kesakitan lagi
• kontrol nyeri
(160504) pasien dapat mengurangi rasa nyerinya dengan
mengggunakan tindakan relaksasi nafas dalam
(160506) pasien menggunakan analgesic yang
direkomendasikan untuk menghilangkan nyeri
2. Manajemen nyeri
• Mengukur tanda-tanda vital dan juga skala nyeri
• Kaji nyeri komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,
frekuensi, dan kualitas nyeri
• Dukung istirahat tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
• Ajarkan teknik nonfarmakologi ( terapi relaksasi nafas
dalam)
• Kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya
dalam pemberian obat (Analgesik)