ASMA
KELOMPOK 5
1. Widia Puspita Fajri 20344163
2. Cica Nurrohmah 20344164
3. Ferro Indah R 20344165
4. IRFAN R 20344198
DEFINISI
Asma adalah penyakit saluran nafas yank ditandai oleh
penyempitan bronkus akibat adanya hiper reaksi terhadap
sesuatu perangsangan langsung/fisik ataupun tidak langsung.
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hipereaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan.
Sumber: Nugroho, sigit. (2009). Terapi pernafasan pada penderita asma. Fik
uny
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik
saluran nafar yang ditandai dengan adanya mengi
episodik, batuk, dan rasa sesak nafas di dada akibat
penyumbatan saluran nafas, termasuk dalam kelompok
penyakit saluran nafas kronik.
Sumber : Menteri kesehatan RI. (2008). Pedoman pengendalian penyakit asma. Jakarta
PATOFISIOLOGI ASMA
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang
dikarakterisasikan dengan proses yang sangat kompleks
dan melibatkan beberapa komponen yaitu hiperresponsif
dari bronkial, inflamasi dan remodeling saluran
pernafasan.
Sumber : Menteri kesehatan RI. (2008). Pedoman pengendalian penyakit asma. Jakarta
DIAGNOSIS ASMA
Diagnosis asma ditegakkan bila dapat dibuktikan adanya
obstruksi jalan nafas yang reversible. Dari anamnesis didapatkan
adanya riwayat penyakit/ gejala:
Bersifat episodic, reversible dengan atau tanpa pengobatan
Gejala berupa batuk, sesak nafas, rasa berat di dada, dan
berdahak
Gajala timbul/memburuk di malam hari
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Adapun tanda dan gejala yang dapat meningkatkan kecurigaan
terhadap asma adalah di dengarkan suara mengi (wheezing)
TATALAKSANA
Tatalaksana non farmakologi:
Edukasi pasien, pengukuran dengan peak flow meter, indentifikasi dan
mengendalikan faktor pencetus, pemberian oksigen, banyak minum untuk
menghindari dahidrasi terutama pada anak-anak, kontrol secara teratur dan
penerapan pola hidup seperti berhenti merokok, menghindari kegemukan,
dan melakukan latihan fisik rutin atau olah raga (renang).
Sumber: permata putri, pertiwi et al. (2017). Intervensi non-farmakologi yang efektif pada asma anak. Lampung
Terapi farmakologi:
Medikasi asma ditunjukkan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstrusi
jalan nafas. Medikasi asma terdiri atas pengontrol dan pelega
SEKIAN
&
TERIMAKASIH