Anda di halaman 1dari 12

Arsitektur Sistem

Informasi

Proses Pengembangan
Basis Data

Kelompok 5
APRIONALDO HENDRA SAPUTRA C1C018171
M . B A G O E S S YA H L E N D R A S Y C 1 C 0 1 8 0 3 4
S I N D Y F R I YA N T I C 1 C 0 1 8 1 0 9
H I L D A S A S K I YA H R A H M A C 1 C 0 1 8 1 6 0
Arsitektur Sistem Informasi
Sistem informasi dapat di bentuk sesuai
kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh
karena itu, untuk dapat menerapkan sistem
yang efektif dan efisien diperlukan
perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan
evaluasi sesuai keinginan masing-masing
organisasi.
Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak
lain untuk mendapatkan keunggula ndalam
berkompetisi. Semua orang dapat
menggunakan system informasi dalam
organisasi, tetapi factor efisiensi setiap system
adalah berbeda.
Arsitektur Sistem
Informasi

• ISA ( Information System


Architecture) merupakan
blueprint (rencana yang
mengungkapkan struktur di
masa mendatang yang
dikehendaki) bagi sistem
informasi dalam perusahaan
3 MACAM ARSITEKTUR
SISTEM INFORMASI
• Arsitektur tersentralisasi
• Arsitektur terdistribusi
• Arsitektur Client/Server
KELEBIHAN

• Sentralisasi – Server membantu dalam mengelola


seluruh set-up. Hak akses dan alokasi sumber daya
yang dilakukan oleh Server
• Manajemen yang tepat- Semua file disimpan di tempat
yang sama. Dengan cara ini, manajemen file menjadi
mudah. Juga menjadi lebih mudah untuk menemukan
file.
• Memungkinkan adanya back up dan recovery
• Dapatmelakukan Update hanya dengan upgrade server
• server dapat diakses dari jarak jauh
• setiap work station tidak perlu memiliki kapasitas
penyimpanan meningkat sendiri (yang mungkin terjadi
dalam peer-to-peer sistem). Semua perubahan yang
dibuat hanya dalam computer pusat yang ada database
server.
• Keamanan: Aturan mendefinisikan hak keamanan dan
akses dapat didefinisikan pada saat set-up server
• Server dapat membuat aturan  yang berbeda untuk klien
yang berbeda.
KEKURANGAN
• Kemacetan di Jaringan: Terlalu banyak permintaan dari
klien dapat mengakibatkan kemacetan, yang jarang
terjadi dalam jaringan P2P. Overload dapat menyebabkan
melanggar-down server.
• Arsitekture Client-Server tidak sekuat P2P dan jika server
gagal, seluruh jaringan turun. Juga, jika Anda men-
download file dari server dan jika ditinggalkan akan
terjadi error, download berhenti sama sekali.
• Biaya sangat mahal untuk menginstal dan mengelola
jenis
• Membutuhkan Orang yang professional untuk menjaga
server dan rincian teknis lainnya dari jaringan.
Proses
Pengembangan
Database
Proses pengembangan database merupakan bagian
dari pengembangan system. Dalam praktek, seringkali
pengembangan database menggunakan pendekatan
bottom-up. Pada pendekatan bottom-up, permintaan
terhadap proyek dimulai dari permintaan oleh pemakai
sistem informasi atau profesional IT yang melihat
perlunya perubahan pada manajemen data. Salah satu
metodologi yang umum dipakai dalam pengembangan
database (pengembangan sistem) yaitu SDLC.
SDLC
SDLC (System Development Life
Cycle) merupakan metodologi
tradisional yang dipakai untuk
mengembangkan dan memelihara
sistem informasi
SDLC – dari Sisi Pengembangan Database

Enterprise modeling
•Analisa pemrosesan data sekarang
•Analisa fungsi-fungsi bisnis dan kebutuhan database
•Penentuan data dan database baru untuk mendukung bisnis
Conceptual data modeling
•Identifikasi lingkup kebutuhan database
•Analisa kebutuhan seluruh data untuk bisnis yang didukung database
•Pengembangan model data konseptual dini, termasuk entitas dan
hubungan
•Pembandingan model data konseptual dengan enterprise data model
•Pengembangan model data konseptual detail (mencakup entitas,
hubungan, atribut, dan aturan bisnis)
•Membuat model data konseptual yang konsisten terhadap model sistem
informasi
Logical database design
•Analisa terhadap transaksi, formulir, query (database view) yang diperlukan
fungsi-fungsi bisnis
•Mengintegrasikan database view ke dalam model data konseptual
•Mengidentifikasi kebutuhan integritas dan keamanan

Physical database design and creation


•Pendefinisian database dalam DBMS


•Penentuan organisasi data secara fisik
•Peraancangan program pemroses database Logical database design
•Analisa terhadap transaksi, formulir, query (database view) yang diperlukan
fungsi-fungsi bisnis
•Mengintegrasikan database view ke dalam model data konseptual
•Mengidentifikasi kebutuhan integritas dan keamanan

Database implementation
•Mengkodekan dan menguji program
•Menyelesaikan dokumentasi database dan materi pelatihan
•Memasang database dan mengonversi data

Database Maintenance
•Analisa database dan aplikasi database terhadap kebutuhan informasi
•Pengaturan database untuk meningkatkan kinerja
•Pembetulan kesalahan
Tiga Tahap Penting dalam Perancangan
Database

 Perancangan secara konseptual


◦ Diagram konteks
◦ DFD
◦ Model ER
 Perancangan secara logis
◦ Translasi model ER ke Model Relasional
 Perancangan secara fisik
◦ Penciptaan database, relasi, dan hal-hal terkait
ke dalam bentuk fisik


THANK YOU

“CHERRIO GUYS”

Kelompok 5
• APRIONALDO HENDRA SAPUTRA C1C018171
• M. BAGOES SYAHLENDRA SY C1C018034
• SINDY FRIYANTI C1C018109
• HILDA SASKIYAH C1C018

Anda mungkin juga menyukai