Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
HIV/AIDS
KELOMPOK 2 :
1. Dora Selvira (201902059)
2. Gris Rufta F (201902067)
3. Khoirul Triwidya A (201902070)
4. Mella Novita S (201902075)
5. Vivin Nurul J(201902087)
6. Wiwit Setiowati N (201902089)
Pengertian HIV/AIDS

Menurut Depkes RI (2008) menyatakan


bahwa HIV adalah sejenis retrovirus-
RNA yang menerang sistem kekebalan
tubuh manusia. AIDS adalah singkatan
dari Acquired Immunodeficiency
Syndrome suatu kumpulan gejala
penyakit yang didapat akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh virus HIV.
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas diri klien
Nama : Tn. R
Umur : 20Tahun
No. MR : 499193
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : Tamat SD
Ruang Rawat :Interne
Alamat : Malalak
Tanggal masuk : 05-06-2018
Tanggal pengkajian : 06-06-2018
Suku bangsa : Minang-Indonesia
Diagnosa Medis : HIV-AIDS

2. Identitas Penaanggung Jawab


Nama : Ny. M
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Hub.keluarga : Ibu kandung
B. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juni 2018 pada pukul 08.00WIB,keluargaklien mengatakan klien
mempunya riwayat hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu, klien mengatakan badan letih,
klien mengatakan nafsu makannya kurang, makan klien selama dirumah sakit hanya 2 sendok
makan,muntah ( -) , mual (+ ) klien mengatakan tenggorokannya sakitsaat menelan klien
mengatakan tidur sering terbangun pada malam hari.klien kadang merasakan pusing,klien
mengatakan badan nya terasa lemas, nyeri pada perutnyeri tekan ( + )skala nyeri 5-6, pasien
merasakan nyeri pada persendiansaat istirahat dan aktivitas. Klien mengatakan batuk berdahak, klien
mengatakan dada sakit jika batuk, nafas sesak, pendengaran pasien mulai terganggu pada telingga
bagian kanan, pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari berbaring ke posisi duduk
sangat lemah, pasien mengalami penurunan berat badan seberat8 Kg, klien tampak pucat. BAB ( -)
sejak 1 hari saat pengkajian. Selama dirawat dirumah sakit klien tampak tidak menghabiskan porsi
makan nya, hanya 2 sendok makan, klien tampak lemah dan letih, klien tampak susah untuk
beraktifitas secara mandiri, klien tampak kurus, klien tampak meringis menahan sakit, klien tampak
pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan kering, klien tampak terbaring
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, keluarga
mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga mengatakan keluarganya tidak ada mengalami riwayat penyakit yang sama dengan yang
diderita klien dan tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Jantung. Penyakit
menular seperti, TBC, HIV, Hepatitis, dll

C. PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Composmentis (CM)
• GCS :13( E4 M5V4)
• BB sehat : 51 kg
• BB sakit : 43 kg
• TB : 160 cm
• Tanda-tanda vital : - Tekanan Darah: 92/57mmHg
- Nadi: 104x/menit
- Temperatur: 36,9C
- Pernafasan: 22 x/menit
1. Kepala
• Rambut : Rambut klien tampak kotor, berminyak, tidak ada ketombe, rambuttidak beruban,
rambuttampakkering, mulai rontok, bau tidak sedap, rambut klien tampak tidak rapi, tekstur rambut
kering.
• Mata : Mata terlihat simetris kiri dan kanan, penglihatan mulai menurun, konjungtiva anemis,
palpebra tidak oedema, skelera ikterik, mata tampak cekung, pupil isokor,reflek cahaya (+/+)
• Telinga :Telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, pendengaran mulai terganggu
pada telinga kanan, tidak ada pembesaran disekitar telinga, tidak ada oedema, tidak ada perdarahan
disekitar telinga
• Hidung : Lubang hidung simetris kiri dan kanan,tidak ada lecetan di daerah hidung, lubang hidung
tampak bersih tidak ada secret, penciuman masih bagus dan normal
• Mulut dan gigi : Rongga mulut tampak kotor, mokusa bibir kering, gigi tidak lengkap, gigi berkaries,
lidah klien kotor, tonsil tidak ada peradangan

2. Leher : Simetris kiri dan kanan, warna kulit sawo matang, Tidak ada pembembesaran kelenjer tiroid.

3. Thorax
• Paru-paru :Terlihat simetris kiri dan kanan (ekspansi dinding dada),frekuensi pernafasan 22x/menit,
Traktil premitus melemah di bagian paru ka/ki, bunyi sonor, Bunyi nafas whezing
• Jantung : Tidak terlihat pembengkakan, iktus kordis tidak terlihat, Tidak ada nyeri tekan,iktus
teraba, nadi 104x/i, Terdengar bunyi redup, ramanya teratur (BJ 1 Lup, BJ 2 Dup ) heart Rate : 104x/i4.

4. Abdomen: Tidak ada pembesaran, Bising usus 18x/menit, nyeri tekan pada epigastrium, bunyi
normal (tympani )

5. Punggung : Tidak ada lesi,lecet dan tanda dekubitus pada klien, Tidak ada pembengkakan.

6. Ekstermitas Atas: Simetris kiri dan kanan, ada mengalami kelemahan,ada otot pada lengan kanan
klien

7. Ekstermitas Bawah: Simetris kiri dan kanan mengalami kelemahan,ada otot pada kaki kanan klien

8. Genetalia: Genetalia tampak kotor, ada herpes dibagian batang penis dan scrotum, sudah bernanah,
rumbut pubis tidak ada, berbau.

9. Integument : Warna kulit sawo matang, ,turgor kulit kering


D. PENGOBATAN

1. Paracetamol 500mg 3x1


2. Levofloaxin 500 mg 1x1
3. Dexamethason 0.75-9 mg 3x1
4. Cotrimoxazole forte 800 mg 1x1
5. Loperamid 4-8 mg 3x1
6. Curcuma3 kali sehari 1 sendok teh 3x1
7. Kalnex 250 mg 3x1
8. vit K 15 mg 3x1
9. Prsogan 30 mg 1x1
10. Ringer laktat 500 ml 20 tetes/menit
E. ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Faktor psikologis Resiko defisit nutrisi
-Klien mengatakan badan terasa letih dan lemas (mis. keengganan
-Klien mengatakan tidak ada nafsu makan sejak untuk makan)
2 bln yang lalu
-Klien mengatakan sakit tenggorokan nyeri
menelan
-Klien mengatakan nyeri tekan pada perut

Do :
-Klien tampak lemah dan letih-Berat badan
klien turun 8 kg, saat sehat 51 kg , saat sakit 42
kg
-Klien tampak kurus
-Klien tampak makan hanya 2 sendok saja
-Mulut klien tampak sariawan
-HB tanggal 9 juni 2018 : 8,2
-HB tanggal 10 juni 2018 : 9,4
-HB tanggal 11 juni 2018 :10,3
-TB : 160 cm
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
2. Ds : Agen pencedera fisik Nyeri akut
-Klien mengatakan nyeri tekan pada perut (latihan fisik
-Klien mengatakan nyeri pada persendian, saat berlebihan)
beraktivitas dan istirahat
-Klien mengatakan dada sakit jika batuk
P : Klien mengatakan nyeri di persendian,
Q : Klien mengatakan nyeri saat beraktivitas,
nyeri juga datang tiba tiba
R : Klien mengatakan nyeri di persendian
S : Klien meringis, skala nyeri 5-6, klien
mengatakan tidak nyaman saat nyeri datang
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul

Do:
-Klien tampak meringis menahan sakit
- Skala nyeri 5 -6
-Nyeri tekan pada peru
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
3. Ds : Kelemahan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan sulit untuk beraktifitas
sendiri
- Klien mengatakan badan terasa letih dan
lemas jika beraktifitas

Do :
- Klien tampak susah beraktivitas
- Klien tampak tidak bersemangat
- Klien tampak terbaring
- Klien tampak tidak mampu untuk
beraktifitas secara mandiri

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko defisit nutrisi b.d Faktor psikologis (mis. keengganan untuk


makan)
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (latihyan fisik berlebihan)
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
G. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. Diagnosa Keperawatan Intervensi


Tujuan & Kriteria Hasil
1. Resiko defisit nutrisi b.d Faktor • Observasi :
psikologis ( mis. keengganan untuk - Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta
makan ) kebutuhan kalori
Tujuan : • Terapeutik:
Setelah dilakukan perawatan selama - Timbang berat badan secara rutin
1x24 jam diharapkan deficit nutrisi - Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk
teratasi atau membaik olahraga) yang sesuai
Kriteria Hasil : • Edukasi:
1. Porsi makanan yang dihabiskan - Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi
meningkat pemicu pengeluaran makanan
2. Berat badan membaik - Ajarkan pengaturan diet yang tepat
3. Indeks maasa tubuh (IMT) - Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku
membaik makan
• Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan
kalori dan pilihan makanan
NO. Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan & Kriteria Hasil
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik • Observasi:
(latihan fisik berlebihan) - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Tujuan : intensitas nyeri
Setelah dilakukan perawatan selama - Identifikasi skala nyeri
1x24 jam diharapkan nyeri teratasi atau - Identifikasi respons nyeri non verbal
membaik • Terapeutik:
Kriteria Hasil : - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
1. Keluhan nyeri menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2. Meringis menurun - Fasilitas istirahat dan tidur
3. Gelisah menurun • Edukasi:
4. Kesulitan tidur menurun - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
NO. Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan & Kriteria Hasil
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan • Observasi:
Tujuan : - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Setelah dilakukan perawatan selama - Monitor kelelahan fisik
1x24 jam diharapkan masalah - Monitor pola dan jam tidur
kelemahan teratasi atau membaik • Terapeutik:
Kriteria Hasil : - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
1. Keluhan kelelahan menurun - Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
2. Dispnea saat aktivitas menurun - Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
3. Dispnea setelah aktivitas menurun • Edukasi:
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
• Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/ Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Rabu Resiko defisit 08.15 1. Mengkaji adanya alergi makanan S: -Klien mengatakan tidak nafsu
6 juni nutrisi b.d Faktor 08.40 2. Memonitor adanya penurunan makan.
2018 psikologis (mis. berat badan -Klien mengatakan tidak ada riwayat
keengganan 09.20 3. Monitoring adanya mual, muntah alergi makanan
untuk makan) dan diare - TTV: TD : 92/57 mmHg, N:
09.50 4. Kolaborasi dengan dokter untuk 104x/menit, S: 36,9 C, RR: 22 x/menit
pemasangan NGT
10.10 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk O: - Klien tampak tidak menghabiskan
menentukan jumlah kalori dan porsi makannya, hanya 2-3 sendok
nutrisi yang dibutuhkan pasien makan.
13.30 6. Memberikan makanan yang sudah -Berat badan klien 43 kg saat
dikonsultasikan dengan ahli gizi pengkajian, sebelumnya berat badan
klien 51kg.
-Klien tampak tidak ada mual dan
muntah

A: Masalah belum teratasi

P:Lanjutkan Intervensi
Hari/ Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
Rabu Nyeri akut b.d 08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : - klien mengatakn persendiannya
6 juni Agen pencedera komperehensif termasuk nyeri saat beraktivitas.
2018 fisik ( latihyan lokasi,karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyerinya hilang-
fisik berlebihan) frekuensi,kualitas dan factor hilang timbul
presipitasi
08.35 2. Mengontrol lingkungan yang dapat O : - Klien tampak meringis saat
mempengaruhi nyeri,seperti suhu melakukan aktivitas
ruangan,pencahayaan dan - Skalanya nyeri klien 5-6
kebisingan. - Mengajarkan klien teknik napas
08.55 3. Mengajarkan tentang tehnik dalam untuk mengurangi nyeri
nonfarmakologi
09.10 4. Memberikan analgetik untuk A : masalah belum teratasi
mengurangi nyeri
11.00 5. Mengajarkan teknik relaksasi nyeri P : intervensi dilanjutkan tindakan 2,3
Hari/ Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
Rabu Intoleransi 08.05 1. Memonitoring vital sign S : - Pasien mengatakan susah untuk
6 juni aktivitas b.d sebelum/sesudah latihan dan lihat bergerak karena penurunan kekuatan
2018 kelemahan respon pasien saat latihan otot
09.15 2. Berkonsultasi dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi sesuai O : - TTV klien
dengan kebutuhan TD : 92/57 mmHg
09.40 3. Bantu klien untuk menggunakan Nadi : 104 x/m
tongkat saat berjalan dan cegah Suhu : 36,9 C
terhadap cedera RR : 22 x/m
11.00 4. Mengajarkan pasien tentang teknik - Klien tampak susah saat melakukan
ambulasi aktifitas
12.00 5. Mengkaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi A : Masalah belum teratasi
13.00 6. Melatih pasien dalam memenuhi
kebutuhan P : Intervensi dilanjutkan tindakan
13.15 7. Membantu ADLs secara mandiri 2,4,7,8
sesuai kemampuan
13.30 8. Mendampingi dan membantu pasien
saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan
14.00 9. Mengajarkan pasien bagaimana
merubah posisi berikan bantuan jika
diperlukan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai