Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH REFORMASI

KESEHATAN DI BIDANG
PELAYANAN DI TINGKAT
FASKES RUJUKAN

1. Latifah Dwi Retno W P07120218012


2. Rizal Ardianto N P07120218014
3. Indri Safitri P07120218020
4. Azizah Maulina P07120218023
5. Riza Firsty Essinta P07120218037
6. Haidar Kusumastuti P07120218039
7. Suci Ramadhani P07120218043
Masalah Umum Covid-19
Pemerintah, terutama pusat, akan berusaha untuk menyanggah (deniable)
sebelum mengambil tindakan yang sangat ekstrem dari menjaga jarak (social
distancing) hingga menutup akses di seluruh perbatasan (lockdown) di beberapa
wilayah. Pemerintah umumnya berusaha untuk menyembunyikan fakta yang
terjadi sambil memikirkan alternatif kebijakan yang harus diambil Namun
akhirnya fakta tersebut tidak bisa lagi disembunyikan oleh media sosial. Hal
tersebut menyebabkan sebuah permasalahan, diantaranya :

1. Manajemen Waktu Penanganan Covid-19 : masih ada masyarakat yang belum


mematuhi peraturan dari pemerintah, sehingga menyebabkan potensi
penyebaran virus masih ada. Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan
masyarakat tetap bersabar dan mematuhi aturan dan anjuran pemerintah
agar permasalah Covid-19 diupayakan akan cepat tertangani dan dapat
menangani dampak-dampak yang ditimbulkan wabah pandemi tersebut.
2. Kerentanan Sosial : Ketahanan masyarakat berkaitan dengan kemampuan dari masyarakat
untuk dapat menggunakan sumber daya yang tersedia (seperti, teknologi, makanan, pekerjaan,
dan rasa aman-nyaman) dalam memenuhi kebutuhan dasar dan menjalankan fungsi sosialnya.
Namun kondisi saat ini justru menjadikan ketahanan masyarakat mengalami kerentanan
sosial. Kerentanan sosial membuat produktivitas menurun, mata pencarian terganggu, dan
munculnya gangguan kecemasan sosial di masyarakat (seperti kepanikan).
3. Social Safety Net :Pada konteks kebijakan social safety net di masyarakat, diharapkan
pemerintah tidak menggunakan pola seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). pola BLT yang
ada di Indonesia memiliki keterbatasan. Pertama, distribusi yang tidak merata. Kedua, memicu
adanya praktek korupsi dan nepotisme. Ketiga, lemahnya mekanisme koordinasi antar
lembaga. Dan keempat, memicu terjadi konflik di masyarakat akibat kecemburuan yang terjadi
di masyarakat
4. Komunikasi selama Pamdemi Corona : . Sebagian masyarakat masih sulit mengubah kebiasaan
bekerja dan berkegiatan di luar rumah. Sebagian yang lain juga tak bisa tinggal di rumah saja
karena dorongan kebutuhan ekonomi. Bagi kalangan masyarakat tertentu, kebutuhan
komunikasi dan bersosialisasi menjadi kebutuhan utama yang tidak bisa mereka tinggalkan.
5. Perkembangan Ekonomi : karena wabah ini cukup menurunkan tingkat
laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seiring menurunnya tingkat
konsumsi maka akan mengakibatkan ketimpangan pada beberapa
indikator dalam laju perekonomian.Pemerintah mengimbau kepada
masyarakat agar melakukan Social Distancing dan sebaiknya untuk
mengisolasi diri di rumah. Hal ini juga dapat mengurangi laju jual beli di
masyarakat akan mengurang sehingga akan juga mengancam roda
perekonomian masyarakat
Permasalahan Covid-19 Mengenai Pelayanan di Tingkat
Rujukan

Pada dasarnya pasien tidak ingin lama-lama menderita penyakit dan berharap dalam waktu secepat
mungkin tenaga kesehatan melakukan sesuatu yang bisa menghilangkan penyakitnya. Proses
rujukan yang sifatnya formal dan hierarkis dari pustu/puskesmas ke rumah sakit tanpa
memperhatikan ketersediaan dan kemampuan layanan rumah sakit, hanya akan menambah masalah
baru dalam mutu pelayanan kesehatan. Mutu tersebut terkait erat dengan kepuasan pasien. Aspek
kesediaan dan kemampuan layanan rumah sakit sangat penting, akan tetapi kurang mendapat
perhatian dari penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Beberapa alasan
yang menyebabkan hal tersebut diabaikan adalah 1) need pasien ditentukan oleh tenaga kesehatan,
dan 2) pasien tidak memiliki kebebasan memilih untuk menentukan tindakan terbaik untuk diri-nya
dalam pelayanan kesehatan.
Permasalahan Covid-19 Mengenai Pelayanan di Tingkat
Rujukan

Seperti saat ini, saat terjadi pandemi virus Covid-19 dengan kondisi kasus positif Covid-19 yang kian
hari semakin bertambah. membuat sistem pelayanan terganggu yang seharusnya melalui tahap-
tahap dari Faskes I lalu Faskes II dan selanjutnya FKRTL, namun karena masih banyak pelayanan
kesehatan terutama Faskes I yang belum memiliki standar penanganan Covid-19, maka banyak
pelayanan yang dipusatkan ataupun disebar di Faskes II ataupun FKRTL yang dipandang mampu
menanganinya. Namun karena hal tersebut tak jarang terjadi penumpukan pasien dan lamanya
penanganan sehingga resiko bertambah parahnya penyakit yang diderita pasien meningkat dan
resiko penularan juga meningkat.
Realitas Perkembangan Reformasi Kesehatan Bidang
Pelayanan di Tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan

Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mempersiapkan sistem


rujukan fasilitas kesehatan dalam penanganan virus corona baru COVID-19 menjadi
sangat penting dalam upaya mengendalikan virus. Namun dalam kenyataanya, tidak
seluruh negara di dunia melaporkan sistem rujukan klinis untuk penanganan COVID-19.
Hanya setengah dari negara yang melaporkan kepada WHO bahwa telah memiliki sistem
rujukan klinis untuk COVID-19. Namun setidaknya tercatat sudah lebih dari 70 persen
negara telah memiliki strategi kesiapsiagaan dan rencana tindakan nasional untuk COVID-
19, kemudian 89 persen memiliki kapasitas pengujian laboratorium, 70 persen lebih
memiliki pengawasan berbasis kejadian untuk COVID-19, dan 68 persen memiliki
mekanisme koordinasi multisektoral.
Realitas Perkembangan Reformasi Kesehatan Bidang
Pelayanan di Tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan

Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan skenario penambahan fasilitas kesehatan


untuk merawat pasien COVID-19 ada penambahan 132 rumah sakit untuk menjadi tempat
rujukan menangani virus Corona (COVID-19). Penambahan rumah sakit rujukan
bertujuan agar pasien mendapatkan penanganan lebih baik. Presiden Joko Widodo
merinci, jumlah 132 rumah sakit terdiri dari, 109 RS TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN,
termasuk pembuatan fasilitas observasi virus Corona dalam skala besar di Pulau Galang.
Namun pada implementasinya, masih banyak RS Rujukan yang kewalahan hal tersebut
disebabkan karena beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani
wabah virus Corona fasilitasnya kurang memadai. Beberapa rumah sakit pemerintah ada
yang memiliki ruangan isolasi yang berkapasitas kecil dan kekurangan alat pelengkap lain
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

• Ketuhanan Yang Maha Esa


Nilai ini mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan
sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Manusia
Indonesia beriman yaitu meyakini adanya Tuhan yang
diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ketaatan iman terlihat dari menjalankan segala perintah dan
menjauhi segala larangan Tuhan.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

• Kemanusiaan yang adil dan beradab


Nilai ini mengandung rumusan sifat keseluruhan budi
manusia Indonesia yaitu mengakui kedudukan manusia
sederajat dan sama. Serta mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga negara yang
dijamin oleh negara.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

• Persatuan Indonesia
Nilai ini adalah perwujudan paham kebangsaan
Indonesia yang mengatasi paham perseorangan,
golongan, suku bangsa. Serta mendahulukan persatuan
dan kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah belah oleh
sebab apapun.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan
Nilai ini adalah sendi utama demokrasi di Indonesia
berdasar atas asas musyawarah dan asas kekeluargaan.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Nilai ini adalah salah satu tujuan negara yaitu
mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani pendemi covid-19


saat ini, sudah sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Nilai – nilai yang sudah diterapkan
adalah nilai sila ke-dua yang dimana megandung nilai mengakui kedudukan manusia
sederajat dan sama. Serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara
yang dijamin oleh negara.
Hal itu diperlihatkan pemerintah dengan tidak memandang bulu dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi pasien yang terifeksi virun ini. Entah itu dari golongan bawah,
menengah, atas semua mendapatkan perlakuan yang sama dalam mendapatkan
perawatan.
Implementasi Kebijakan Dilihat Dari Nilai –
Nilai Pancasila

Akan tetapi dalam menjalankan kebijakan ini pemerintah masih medapati banyak
kendala, baik dari segi fasilitas kesehatan, rumah sakit rujukan yang kurang, APD yang
semakin susah dicari dan didapatkan, dll.
Namun, pemerintah tidak habis akal untuk tetap menjalankan kebijakan tersebut
guna tetap mewujudkan nilai pancasila sila ke-dua. Pemerintah menyulap wisma atlet dan
hotel hotel milik BUMN untuk dijadian rumah sakit rujukan untuk pasien covid. Tidak
hanya itu pemerintah juga beencana membangun rumah sakit baru yang akan ditujukan
khusus hanya untuk merawat pasien covid-19. Hal ini dilakukan supaya semua
masyarakat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil dan beradab dalam penanganan
pendemi Covid-19 ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/26/123700223/teknologi-yang-mengerti-kita-di-tengah-
wabah-virus-corona?page=1. Diakses pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.10 WIB

https://jurnal.ugm.ac.id Diakses pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.16 WIB

https://www.antaranews.com/berita/1390174/permasalahan-ekonomi-dampak-Covid-19-perlu-diatasi-
dengan-jeli Diakses pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.19 WIB

https://www.inews.id/news/nasional/Covid-19-dan-masalah-transparansi Diakses pada tanggal 7 April 2020


pada pukul 10.25 WIB

https://www.cermati.com/artikel/ini-yang-sangat-penting-diketahui-dari-sistem-rujukan-bpjs-kesehatan
Diakses pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.28 WIB

https://www.suara.com/yoursay/2020/03/27/133435/efek-samping-urgensi-corona-terhadap-ekonomi
Diakses pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.39 WIB
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4936477/ngerinya-dampak-corona-ke-ekonomi-ri Diakses
pada tanggal 7 April 2020 pada pukul 10.46 WIB

Husni afriadi. 2020 pada https://covesia.com/lifestyle/baca/93132/who-mempersiapkan-sistem-rujukan-


faskes-covid-19-sangat-penting. Diakses pada tanggal 7 April 2020 pukul 22.55 WIB

https://m.wartaekonomi.co.id/berita279916/pertamina-kebut-progres-penyelesaian-kesiapan-rs-darurat-
rujukan-covid-19. Diakses pada tanggal 7 April 2020 pukul 23.02 WIB

Harsono, Fitri Haryano. 2020 pada https://m.liputan6.com/health/read/4202901/daftar-terbaru-132-rumah-


sakit-rujukan-covid-19-di-indonesia. Diakses pada tanggal 7 April 2020 pukul 23.10 WIB

Carina, Jessi. 2020 pada https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/fakta-pelayanan-di-rs-rujukan-untuk-


pasien-covid-19-ruang-isolasi-penuh-dan-kurang-fasilitas. Diakses pada tanggal 7 April 2020 pukul 23.16 WIB

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-
dan-pandangan-hidup Diakses pada tanggal 8 April 2020 pukul 01.12 WIB

Anda mungkin juga menyukai