Anda di halaman 1dari 14

Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Oleh
Kelompok 1:
Dhian Anandita Jumadir (A22118001)
Nurwahda (A22118033)
Zakiyahtul Fatanah (A22118090)
Nahdira (A22118005)
Penyusunan
kurikulum baru

Penyempurnaan
kurikulum yang
sudah ada
Pendekatan
Pengembangan
Kurikulum

Pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau


sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.
1. Pendekatan berorientasi pada bahan pelajaran
Kurikulum disusun dengan berorientasi pada bahan pelajaran dan tidak ada ketentuan
yang pasti dalam menentukan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan.

2. Pendekatan berorientasi pada tujuan


Pendekatan pengembangan kurikulum dengan menempatkan rumusan atau penetapan
tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral
(Tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar)

3. Pendekatan dengan Organisasi Bahan (Subject Matter Curriculum)

Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran-mata pelajaran secara terpisah-


pisah, misalnya: Sejarah, Ilmu Bumi, Biologi, Berhitung.
(Mata pelajaran ini tidak berhubungan satu sama lain)
4. Pendekatan dengan Pola Correlated Curriculum
Mengelompokkan beberapa mata pelajaran (bahan) yang seiring, yang bisa secara
dekat berhubungan.

5. Pendekatan Pola Integrated Curriculum


Menekankan pada keutuhan kebutuhan
(tidak hanya melalui mata pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus dijalin suatu
keutuhan yang meniadakan batasan tertentu dari masing-masing bahan pelajaran)

6. Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi


Rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan persyaratan-
persyaratan berupa standar kompetensi yang berlaku di tempat kerja.

Contoh : kompetensi di SMK.


Model Konsep
Pengembangan
Kurikulum
1. Subjek Akademik (Bidang Studi)

• Menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum

• Mengutamakan penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu.

• Memperhatikan proses belajar yang dilakukan siswa

• Dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus
dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan) pengembangan disiplin
ilmu.

• Perkembangan kurikulum subjek akademik memiliki tiga pendekatan, yaitu :

1. Melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan.


2. Studi bersifat integratif.
3. Pendekatan yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah fundamentalis.
2. Berorientasi Pada Tujuan
Menempatkan rumusan masalah atau penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam
posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.

Kelebihan dari pendekatan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada tujuan


adalah:
• Tujuan yang ingin dicapai jelas bagi penyususnan kurikulum
• Tujuan yang jelas pula didalam menetapkan materi pelajaran, metode, jenis kegiatan
dan alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan
• Tujuan-tujuan yang jelas itu juga akan memberikan arah dalam mengadakan penilaian
terhadap hasil yang dicapai.
3. PENDEKATAN DENGAN POLA ORIENTASI BAHAN

a). Pendekatan pola mata pelajaran (Subject Matter Curricculum), yang menekankan
pada pemisahan mata pelajaran menjadi beberapa bagian dimana mata pelajaran ini
tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.

b). Pendekatan dengan pola korelasi (Corelated Curricculum), yang mengelompokkan


beberapa mata pelajaran yang saling berhubungan. Idi (2006:201) menyatakan bahwa
pendekatan ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu : pendekatan struktur,
pendekatan fungsional, masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-
hari,pendekatan tempat.

c). Pendekatan pola integrasi (Integrated Curricculum), yang menerpadukan bagian-


bagian menjadi keseluruhan yang mempunyai arti tertentu.
4. Rekonstruksionisme

• Memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik


perkembangan ekonomi

• Penyusunan dan pengembangan kurikulum harus bertitik tolak dari problem yang
dihadapi dalam masyarakat.

• Bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan


manusia dan kemanusian.
5. Humanistik

• Berpusat pada siswa (student centered)

• Mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian


integral dari proses belajar (prioritasnya adalah pengalaman belajar yang diarahkan
terhadap tanggapan minat, kebutuhan dan kemampuan anak)

• Guru diharapkan dapat membangun hubungan emosional yang baik dengan peserta
didiknya untuk perkembangan individu peserta, melalui :
1. Mendengar pandangan realitas peserta didik secara komprehensif,
2. Menghormati individu peserta didik,
3. Tampil alamiah, otentik, tidak dibuat-buat,
4. Menciptakan situasi yang mendorong peserta didik untuk mencari dan
mengembangkan pemecahan sendiri.
Menghadapkan para peserta didik pada tantangan,
ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan
yang dihadapi manusia

Mencari keselarasan antara tujuan-tujuan nasional


dengan tujuan peserta didik.

Disusun seperti roda

Keterlibatan para peserta didik terutama dalam memilih,


menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan
6. Accountability (The Accountability Approach)
• Pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada
masyarakat

• Pertama kalinya diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri pada


permulaan abad ini. Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific
management” atau manajemen ilmiah
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai